Karina mengusap airmatanya yang sejak tadi dia tahan tangisan Karina pecah saat mendengar Dipta suami yang dia cintai tidak menginginkan keturunannya lahir dari rahim Karina.
Selama ini Karina dibohongi dengan kata manis Dipta yang menyuruh Karina menunda kehamilannya karena dia masih ingin menikmati kebersamaan dengan Karina.
Kenyataan yang Karina lihat hari ini Dipta suaminya sangat bahagia dengan kehamilan istri keduanya..Hati karina benar benar hancur melihat semua ini.
Dan yang lebih menyakitkan dengan lantangnya Gina istri muda Dipta mengatakan kalau Dipta tidak menginginkan anak yang lahir dari Karina didepan tamu undangan yang hadir.
Akankah Karina sanggup melanjutkan pernikahan yang sudah ternoda ini?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5 Sumpah Karina
“terimakasih tuan dipta atas semua penghinaan yang keluarga kalian lakukan terhadapku, aku bersumpah atas rasa sakit yang kalian berikan ini”. Karina menarik nafasnya pelan pelan mengisi rongga dadanya yang sesak.
“tuan dipta kau tidak akan pernah dapatkan pewaris laki laki untuk meneruskan nama keluarga Darmawan dari istrimu Gina yang sedang hamil, kalaupun nanti anakmu lahir semoga dia tidak membuat kalian bersedih dan malu”. Tegas karina, Setelah itu karina membalikkan badannya meninggalkan kediaman Darmawan.
Semua yang ada di dalam ruangan tersebut menjadi tertegun dan kaget mendengar ucapan karina tadi, apalagi Gina mukanya pucat dan langsung memegang perutnya yang besar, dia sangat takut kalau sumpah karina akan terjadi pada anaknya.
Begitupun dengan dipta dia menjadi termenung mendengar sumpah karina istri yang baru saja ditalaknya, dia teringat akan janji yang pernah dia ucapkan pada ayah mertuanya sewaktu melamar karina.
Nyonya laras dan lain nya hanya bisa diam terpaku tidak bisa berbuat apa apa. Tidak lama setelah perkataan karina tiba tiba hujan turun dengan lebatnya disertai kilat yang menyambar, mereka saling berpandangan seakan akan berkata apa sumpah karina akan terjadi.
Karina yang berada di teras rumah segera berlari menuju mobil yang dia parkir tidak jauh dari kediaman darmawan, karina masuk kedalam mobil setelah itu hujan turun sangat derasnya. Karina duduk terdiam dibelakang kemudi mobilnya sambil menangis melepaskan kesedihan dan sakit hatinya.
Karina menunggu sampai tangisnya selesai, setelah itu diapun menjalankan mobilnya dalam keadaan hari masih hujan.karina membawa mobil dengan pelan menuju kediamannya.
Dipta yang tersadar dari lamunannya segera berlari keluar mengejar karina tapi tangannya langsung ditahan oleh Gina
“mau kemana mas, mau ngejar perempuan yang sudah kamu cerai”. tuding Gina pada Dipta yang hendak mengejar karina keluar.
“aku harus mengejar karina, dia harus membatalkan sumpahnya pada kita”. Dipta memberitahu maksudnya mengejar karina keluar rumah.
“sudahlah Dipta biarkan saja istri yang sudah kamu cerai itu pergi”. Ucap Nyonya marta menghentikan keinginan anaknya untuk mengejar karina.
Dipta membatalkan keinginannya untuk mengejar karina, tapi sekarang dia kepikiran dengan sumpah yang diucapkan karina tadi.Dia takut kalau benar terjadi pada anaknya yang akan lahir kedunia ini.
Suasana dikediaman keluarga Darmawan saat ini menjadi sunyi setelah keributan yang terjadi, banyak dari tamu undangan yang mulai berbisik bisik mengenai Gina dan Dipta ternyata mereka hanya menikah siri.
Nyonya Laras mendengar beberapa perkataan yang tidak baik mengenai Gina dia berusaha untuk tetap tenang padahal saat ini dia sangat malu dengan kekisruhan yang terjadi.
“Ayo Gina kamu duduk dulu dari tadi berdiri nanti kaki mu kram “. ajak Nyonya laras pada menantunya itu, Gina mengikuti Nyonya laras yang mengajaknya untuk duduk disofa diruangan tersebut.
Maureen yang melihat temannya yang kelelahan memberikan minuman pada Gina. “terimakasih maureen gw memang haus banget “. Gina lalu mengambil minuman yang disodorkan maureen padanya.
Lain lagi dengan Dipta yang saat ini duduk termenung disalah satu kursi yang ada disana, terus terang dia tidak tega untuk menceraikan karina, dialah yang membalut luka hatinya.
Ketulusan dan kasih sayang yang diberikan Karina padanya membuat Dipta jatuh hati pada kebaikan yang karina berikan padanya, Dipta tau karina sangat mencintainya dari sekolah menengah atas dulu.
Dipta sangat menyesal telah menjatuhkan talak pada Karina, saat ini pikiran Dipta tercurah kepada Karina dia ingin menyusul kerumah mereka tapi acara sukuran masih berlangsung dia harus menyelesaikan pesta ini terlebih dahulu setelah itu dia akan menyusul karina kekediaman mereka.
Dengan suasana yang berubah canggung akhirnya acara sukuran yang tertunda karena kedatangan karina dilanjutkan. sekarang acaranya sudah selesai para tamu sudah pada pulang.
“Sangat disayangkan ya jeng acara sukurannya sampai kacau begini “. ucap Nyonya Dewi teman arisan Nyonya Laras.
“ya mau bagaimana lagi jeng, Namanya orang kampung nggak punya aturan”. Nyonya laras dengan sinisnya menjawab perkataan temannya.
“apa jeng laras nggak kasian sama istri pertama Dipta, dia sampai menangis setelah ditalak Dipta”. Imbuh dewi.
“biar saja jeng, saya nggak pernah suka dengannya".
Nyonya dewi yang mendengar jawaban ketus dari Nyonya laras hanya diam. “ya sudah jeng saya permisi dulu ya”. pamit Nyonya dewi, Nyonya laras mengaggukkan kepalanya mendengar temannya pamit pulang.
Setelah mengantar kepulangan tamu undangan Nyonya laras masuk kedalam menemui keluarga besarnya yang sedang membahas kejadian tadi.
Dipta sudah masuk kedalam kamarnya bersama dengan Gina dia merasa sangat kelelahan setelah peristiwa tadi yang menguras emosinya.
Sesampai dikamar mereka pun sempat berdebat mengenai karina yang datang ke acara tadi.
“Mas kok perempuan itu bisa tau kalau ada acara disini”. Dipta yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya.
“apa dia sudah tau selama ini kalau kamu sudah menikah dengan ku”. Ucap Gina yang masih penasaran tentang karina.
“Mas belum pernah memberitahu karina soal pernikahan kita, Karina tidak pernah curiga kalau mas tidur disini, dia percaya apa yang mas katakan”. Jawab Dipta
“aneh aja lihat perempuan itu sekian lama tidak curiga suaminya menikah lagi, kamu yang pinter atau dia yang bodoh, sampai semua yang kamu katakan dia percaya”. cibir Gina dengan senyum meremehkan karina.
Dipta hanya diam tidak menanggapi ucapan dari Gina, Dipta tau karina bukanlah perempuan bodoh seperti yang dibilang Gina, rasa cintanya yang terlalu besar pada Dipta itu yang membuatnya kelihatan bodoh.
Dipta merasa sangat bersalah telah menyakiti Karina yang begitu baik selama ini, sebelum bertemu Gina satu tahun lalu Dipta merasakan kalau dia sudah bisa mencintai Karina, tapi semuanya berantakan karena kehadiran Gina yang datang lagi dikehidupannya sekarang.
“Mas kenapa kamu diam, kamu menyesal sudah menceraikan istrimu itu”. tuding Gina pada suaminya.
“sudah lah Gin, mas lagi pusing”. Dipta meninggalkan Gina dia pergi masuk kekamar mandi untuk mandi, sesampai dikamar mandi dipta kembali merenung.
Kehadiran Gina menghidupkan kembali rasa cinta Dipta yang tidak pernah hilang, Dipta menikahi karina karena dia merasa nyaman dan dihargai dengan ketulusan karina, Dipta sangat tergantung pada perhatian yang diberikan Karina padanya.
Dipta tidak bisa menolak pesona Gina yang datang padanya dengan permintaan maaf karena telah kabur dari pernikahan mereka dulu.
awalnya Dipta tidak terlalu merespon keinginan Gina untuk menjalin hubungan lagi dengannya tapi Gina terus saja menggoda Dipta sampai pada akhirnya Dipta tidak sanggup untuk menolak pesona dari mantan tunangannya itu.
Dengan bujuk rayu nya akhirnya Gina berhasil menikah dengan Dipta walaupun menjadi istri keduanya, maureen dan Nyonya laras sangat mendukung hubungan mereka.
Karina percaya dengan yang dikatakan Dipta, sampai sahabatnya menceritakan soal Dipta yang lagi dimall sedang berbelanja keperluan bayi dengan seorang Wanita.