Seorang pria Sedang duduk Dengan Mata berkaca - berkaca Melihat Foto tiga Orang Yang Ada Di Dalam bingkai, Terlihat Seorang Wanita Dewasa Yang sangat Cantik Dan Seorang Anak Laki - laki Tampan persis seperti Dirinya Yang Tengah tersenyum tulus kearah Kamera, Sedangkan di sebelah Pria Dewasa yang Tersenyum Paksa.
"Maafkan Daddy Sayang, Maafkan Aku Zara. "Lirih pria itu penuh penyesalan. sambil Mengusap Foto Yang Ada didalam bingkai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hassanah02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25
Malam pun tiba setelah makan malam dan menidur kan putra nya, Zara turun kebawah untuk menunggu Raka Yang belum pulang, Sambil menunggu Raka Zara menyalakan televisi untuk Sambil menunggu Raka Yang terlalu malam.
Sedangkan di tempat sedang Makan malam Romantis bersama Celine, Meraka makan Sambil bercanda tawa. Namun tiba Celine menanyakan tentang perceraian Raka dan Zara.
"Raka kapan kamu akan menceraikan Zara..? "Raka Sejenak tertegun mendengar pertanyaan, Namun langsung menetral kan kembali apa Yang di rasakan hatinya.
"Nanti akan aku segara urus kamu tenang Saja. "Jawab Raka dengan tenang.
"Baiklah. "Jawab Celine pasrah. "Aku akan terus memaksamu supaya cepat menceraikan Wanita itu, Agar aku bisa dengan Cepat menikahi mu Dan menikmati harta mu itu. "Lanjut Celine tersenyum menyeringai, Namun Raka tidak melihat nya.
Tanpa mereka sadari ada yang memerhatikan mereka dengan tangan terkepal, Glen Yang baru saja bertemu dengan teman nya. malah melihat Suami Adik sedang makan malam dengan wanita, Namun di akan memberitahu adik nya di waktu yang tepat. Dia langsung pergi dari tempat itu karna besok pagi nya di Akan kembali ke negara nya karna peruasahan dalam masalah.
Setelah selasai makan malam mereka lansung pulang karna sudah larut malam. Raka tiba di rumah tengah malam dan melihat Zara tertidur di sofa, Raka melirik sebentar setelah itu melewati nya begitu saja. Tanpa memikir kan Kondisi Zara yang tertidur tidak nyaman.
Ke Esokan pagi nya, Zara masih tidur di sofa. Sedang kan Raka sudah berangkat dari tadi. Bi yati Yang kasihan melihat Zara yang masih tidur di Sofa dengan nyenyak akhir nya membiarkan kan nya.
Matahari sudah agak naik baru lah Zara bangun bahkan Zein pun sudah berangkat sekolah, Zara mengedarkan pandangan nya Akhir nya dia sadar kalau Sudah pagi dan masih di ruang tamu. Zara semalam Zara menunggu Raka untuk pulang.
"Bi, Apa mas Raka semalam pulang ke rumah. "Tanya bi yati Yang kebetulan lewat di depan nya.
"Pulang Neng tapi pagi - pagi Sudah pergi lagi. "Jawab Bi Yati. Jawaban bi Yati membuat hati Zara kecewa namun Zara menutupi nya denganan Senyuman.
"Oh iya bi Zein sudah berangkat Sekolah. "tanya Zara setelah mengingat putra nya.
"Sudah neng. "Jawab bi yati sambil melihat ke Arah Zara.
"Ya sudah Bi Aku ke kamar dulu sudah gerah pengen Mandi. "Pamit Zara.
Setelah itu Zara pergi ke kamar setelah mendapat kan Jawaban dari bi Yati, Bi yati merasa kasihan melihat Zara seprti itu. Dia tahu bagaimana perlakuan Raka kepada Zara, Bahkan selama ini dia melihat Zara dengan ikhlas melayani dan menyiapkan keperluan Raka.
"Semoga kamu Bahagia selalu. "Ucap bi Yati dalam hati sembari melihat punggung Zara. Barulah dia kembali bekerja seperti biasanya.
Zara Sudah sampai di kamar nya, Dia melihat kamar nya yang sudah kosong. Setelah itu pergi ke kamar mandi, Beberapa menit kemudian barulah Zara keluar dengan Wajah yang sudah segar kembali Dan sudah berpakaian lengkap.
Baru Saja Zara mau duduk di meja rias, Dia mendengar handphone berbunyi. Zara bangun lagi untuk mengambil ponsel nya, yang Ada di nakas dekat tempat tidur. Setelah melihat siapa yang menelpon dengan semangat Zara mengangkat nya.
"Halo ka, "Sapa Zara kepada Glen.
"Halo sayang, Kamu lagi ngapain. "Tanya Glen.
"Baru habis mandi ka,."Jawab Zara seadanya.
"Oh iya Dek Kakak semalam melihat Raka sedang makan malam Dengan Cewek, Kamu kenal tidak dengan Cewek itu kakak tidak mau berpikiran jelek kepada Raka makanya menanyakan kepadamu. "Tanya Glen setelah semalam berpikir takut dirinya Salah paham. Zara tertegun mendengar pertanyaan kakak nya mengenai Raka. "Halo dek, Kamu tidak kenapa - napa kan. "Lanjut Glen dengan khawatir.