Seorang jendral bernama Calsida tewas terbunuh karena sahabat baiknya yang bersekongkol dengan tunangannya. Tapi saat dia terbangun karena cahaya yang datang menghampirinya dia sudah ada di kamar yang tampak berbeda. Calsida yang bertanya kepada dirinya. Saat dia sedang mencari jawaban itu datang pelayan yang memanggil dia dengan sebutan Nyonya Eliza. Pada saat itu juga dia tersadar kalau dirinya berpindah tempat ke tempat lain."Apa ini tubuh milik Eliza,"ucap Calsida.
Tapi apa yang akan terjadi setelah ini. Lalu akankah Celsida menemukan hal yang dia tidak ketahui nantinya tentang Eliza.
jika ingin tahu silakan baca ya kak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
E.S 4
“Nyonya sarapan telah siap. Apa anda ingin makan di kamar atau di ruang makan?,”ucap Mia yang dengan wajah tersenyum.
Calsida yang melihat sikap dari Mia hanya bisa terdiam.”Aku akan makan di ruang makan, bisa kamu antarkan aku ke sana,”ucap Calsida yang dengan santai.
Jeni yang telah menata ramput dari Eliza segera pergi bersamanya ke ruang makan. Di saat Calsida menuju ruang makan tampak suasana aneh.”Kenapa aku merasa para pelayan menatap aku dengan wajah takut,”batin Calsida.
Tepat didepan pintu ruang makan Calsida mendengar suara tawa dan bahagia dari dalam. Calsida membuka pintunya dan melihat Charlie dengan Fayza makan bersama di ruang makan. Charlie segera berdiri setelah melihat Eliza.
“Kenapa kamu datang ke sini?,”ucap Charlie yang merasa gugup.
“Kenapa aku tidak boleh makan di sini. Ini rumahku dan aku nyonya di rumah ini. Apa ada yang salah dengan semua ini, tidak ada kan,”ucap Calsida yang bisa merasakan kalau ada perselingkuhan antara keduanya.
Calsida segera duduk di dekat Charle. Pelayan yang ada di ruang makan juga tidak bisa berkata dengan wajah tidak percaya.”Kenapa kalian hanya diam saja. Aku ingin makan, apa kalian tidak ingin menyajikan aku makanan,”ucap Calsida yang menuggu hidangan didepannya datang.
Segera para pelayan pergi ke dapur untuk menyajikan makanan untuk Eliza.Charlie dan Fayza yang ada didekatnya hanya bisa diam.”Ada apa dengan kalian berdua?,”ucap Calsida yang tersenyum ramah.
“Eliza apa kamu benar tidak apa-apa. Setahuku kamu tidak suka makan di ruang makan. Kenapa hari ini kamu makan di sini?,”ucap Fayza dengan hati-hati.
“Itukan dulu sekarang aku tidak ingat tentang itu. Aku hanya ingin makan di ruang makan jika aku mau.,”ucap Calsida dengan wajah tersenyum. Makanan telah di hidangkan segera Calsida makan dengan santai.
Karena dia tahu tata cara makan di keluarga kerajaan atau bangsawan sebelumnya. Jadi memudahkan Calsida memerankan tubuh Eliza dengan baik.”Nyonya bagaimana hidangannya apa ini sesuai dengan selera anda,”kata Koki yang datang dengan wajah gelisah.
“Ini sangat enah. Terima kasih untuk makanannya, aku menyukainya,”ucap Calsida dengan lembut. Koki dan pelayan yang mendengarnya merasa kalau sikap dari Nyonya Eliza sedikit berbeda membuat mereka bertanya,”Apa yang sudah terjadi dengan Nyonya Eliza sebenarnya?.”
“Eliza setelah makan kamu ada kegiatan tidak. Aku ingin mengajak kamu berkeliling. Apa lagi kamu amnesia pasti sudah tidak ingat dengan tempat ini, bukan,”ucap Fayza dengan ramah.
“Bagus itu. Aku juga mau berkeliling setelah makan,”ucap Calsida dengan ramah tersenyum.
Di ruang makan dengan damai tanpa ada masalah yang terjadi mereka menyelesaikan sarapan mereka. Fayza dan Eliza yang pergi untuk berkeliling melihat kediaman Duke. Charlie yang sama sekali tidak perduli dengan sikap Eliza hanya diam. Di perjalanan menuju beberapa ruangan Calsida merasakan kalau memang ada yang aneh dengan para pelayan.
“Eliza ada apa dengan kamu?,”ucap Fayza yang dengan ramah melihat ke arah Eliza yang terdiam diri.
“Tidak ada. Aku merasa kalau para pelayan di sini menghormati kamu dari pada aku. Ini sangat aneh bukan apa lagi aku adalah nyonya di rumah ini, bukan kamu,”kata Calsida yang dengan santainya.
“Itu karena, saat kamu sakit aku yang mengurus kediaman duke ini,”ucap Fayza yang sedikit menyembunyikan niatnya. Mata Calsida yang melihat ke arah Fayza hanya bisa tersenyum Tapi dalam hatinya dia berkata,”Bilang saja mau mengusirku kenapa sulit sekali kamu mengatakan itu.”
“Di sini adalah ruang kerja Charlie. Apa kamu ingin bertemu dengan dia sekarang?,”ucap Fayza yang seperti ingin menujukan sesuatu.
“Tidak ayo kita mencari tempat lain saja. Tapi kalau di kediaman duke itu pasti ada tempat latihan. Dimana itu Fayza?,”ucap Calsida yang ingin melihat suasana para ksatria di tempat dia tinggal.
“Tempat latihan,”ucap Fayza merasa kalau sikap dari Eliza benar berubah.
“Iya, kamu tahu bukan,”kata Calsida. Fayza mengangguk dan segera dia berjalan berdampingan dengan Eliza berjalan menuju tempat latihan. Di saat berjalan Fayza juga berkata,”Apa kamu ingat sesuatu Eliza?.”
“Aku tidak ingat tentang apa yang sudah terjadi. Jadi maafkan aku ya Fayza. Ohhh Iya Fayza saat aku jatuh sakit. Kamu tahu tidak apa yang sudah terjadi dengan diriku,”kata Calsida sambil mencari tahu.
“Aku juga tidak tahu. Saat itu aku ada di luar kediaman. Aku tahu saat aku pulang kamu sudah jatuh sakit dan nyawa kamu juga dalam bahaya. Kenapa kamu bertanya seperti itu, apa kamu ingat sesuatu saat kamu jatuh sakit dan tidak sadarkan diri,”kata Fayza yang ingin tahu.
Calsida hanya menggelengkan kepalanya hingga dia mendengar suara latihan para ksatria. Fayza juga melihat tempat lahitan juga segera mengandeng tangan Eliza.”Apa yang ingin wanita ini lakukan sekatang,”batin Calsida yang sedikit tahu tentang sahabatnya itu.
Tepat di lorong mereka melihat Charlie sedang berlatih tanding dengan para bawahannya. Tampak suasana yang ramai dengan bau keringat serta sinar matahari yang hangat. Calsida melihat setiap tubuh mereka dengan hati berkata,”Tubuh yang bagus, pasti sudah lama mereka berlatih menjadi ksatria. Kira-kira sudah berapa lama mereka menjadi ksatria ya.”
Fayza melambaikan tangan kepada Charlie dengan ragu. Calsida sempat menoleh ke samping dimana sikap Fayza kepada Charlie hanya bisa tertunduk.”Jadi dia serius dengan apa yang dia lakukan. Kenapa kehidupan keduaku ini sama dengan yang pertama ya di hianati oleh sahabat sendiri,”batin kecil Calsida.
“Kenapa kalian berdua ada di sini?,”ucap Charlie yang tepat di hadapan mereka berdua.
“Kami hanya melihat-lihat saja,”ucap Fayza dengan wajah malu. Apa lagi tubuh kekar Charlie yang terlihat menggoda didepan Fayza. Calsida yang melihat hanya tersenyum dan berkata,”Aku meminta Fayza untuk mengajak aku melihat para ksatria saja. Apa aku tidak mengganggu kamu bukan suamiku.”
“Tentu saja kamu tidak menggangguku,”kata Charlie yang merasa ada kata yang aneh di katakan oleh Eliza. Para ksatria dan bawahan dari Charlie juga merasa ada yang aneh dengan kata Eliza.
“Kenapa kalian melihat aku seperti itu. Apa ada yang aneh dengan kataku,”ucap Calsida dengan wajah polosnya.
“Tidak ada,”kata Charlie. Tapi para ksatria yang melihat itu hanya bisa berbisik tentang Eliza.
“Nezo cepat ke sini,”ucap Charlie. Nezo datang dengan wajah dingin dan tidak perduli dia berkata,”Apa apa tuan muda?,”ucap Nezo dengan sopan.
“Aku akan memberikan kamu tugas untuk mengawal dan menjaga Eliza mulai sekarang,”ucap Charlie.
“Apa?,”ucap Nezo yang sedikit terkejut dan tidak percaya.
“Kenapa, apa kamu tidak suka dengan tugas ini,”kata Charlie dengan dingin.
“Tidak, saya akan melakukan tugas ini dengan baik,”kata Nezo yang merasa keberatan di dalam hati. Calsida yang tidak tahu apa yang sedang terjadi melihat ke arah Charlie.
”Suamiku ada apa ini kenapa kamu menyuruh ksatria ini untuk menjagaku,”kata Calsida dengan polosnya.
“Aku tahu kalau kamu tidak suka dengan Nezo. Tapi aku lakukan ini dengan kemanan kamu. Apa lagi kamu sedang sakit,”ucap Charlie.
“Baiklah aku mangerti. Jadi tolong bantuannya ya ksatria Nezo,”ucap Calsida dengan ramah.
“Baik Nyonya Eliza. Saya akan melakukan dengan baik,”kata Nezo yang masih belum sadar dengan apa yang akan terjadi nantinya. Setelah lama berkeliling Calsida kembali ke kamar. Fayza yang sudah pergi ke ruangan lain bersama dengan Charlie. Tapi apa yang akan dilakukan oleh Charlie dengan Fayza. Lalu bagaimana dengan Calsida setelah ini?.