NovelToon NovelToon
Kultivasi Supreme

Kultivasi Supreme

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: M. Sevian Firmansyah

Seorang kultivator Supreme bernama Han Zekki yang sedang menjelajah di dunia kultivasi, bertemu dengan beberapa npc sok kuat, ia berencana membuat sekte tak tertandingi sejagat raya.

Akan tetapi ia dihalangi oleh beberapa sekte besar yang sangat kuat, bisakah ia melewati berbagai rintangan tersebut? bagaimana kisahnya?

Ayo baca novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M. Sevian Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Perjalanan mereka ke Pegunungan Selatan ternyata tidak seindah bayangan. Kabut yang tadi pagi masih tipis, kini berubah menjadi tebal dan kelabu, menutupi pandangan mereka hingga hanya beberapa langkah ke depan. Suara-suara burung dan binatang lainnya hilang, digantikan oleh keheningan yang aneh dan sedikit mencekam. Zekki, Yuna, dan Li Shen berjalan dengan penuh waspada, tetapi tetap saja mereka tidak sepenuhnya siap untuk apa yang menunggu di depan.

“Aku rasa… kita harus berhenti sebentar, Zekki. Jalan ini… entahlah, kayak ada sesuatu yang nggak beres,” kata Yuna, matanya melirik sekeliling dengan was-was.

Zekki mengangguk, meski dalam hatinya ia merasakan hal yang sama. Tapi mereka sudah terlalu jauh. “Kita nggak punya banyak pilihan, Yun. Kalau kita berhenti sekarang, kita bisa kesasar di tengah kabut ini,” balasnya pelan, berusaha untuk tetap tenang meski firasatnya semakin buruk.

Tiba-tiba, Li Shen yang berjalan di depan mereka tersentak dan berteriak. “Hei! Tanahnya… tanahnya kayak hidup!”

Sebelum Zekki sempat bertanya, kaki Li Shen sudah terbenam hingga betis dalam lumpur yang hitam dan lengket. Zekki buru-buru menariknya, tetapi malah membuat kakinya sendiri terjebak. Lumpur itu bukan sembarang lumpur; ada sesuatu di dalamnya yang menarik mereka semakin dalam, seolah ada makhluk yang bersembunyi di bawah permukaan, menarik kaki mereka dengan kekuatan yang menakutkan.

“Apaan ini?!” seru Li Shen panik, berusaha mengangkat kakinya yang semakin dalam terperangkap.

Yuna mencoba menarik tangannya, tapi malah ikut terseret. Perlahan, mereka bertiga mulai tenggelam ke dalam lumpur hitam yang berbau busuk itu, sampai hampir setengah tubuh mereka terbenam. Semakin mereka berusaha melepaskan diri, semakin kuat cengkeraman lumpur itu, seperti ada makhluk besar yang memegang mereka dari bawah.

“Zekki… ini… kita nggak akan bisa keluar kalau begini terus!” Yuna berbisik, suaranya gemetar antara takut dan putus asa.

Di dalam hatinya, Zekki juga merasa ketakutan yang sama. Rasa dingin mulai merayap di kakinya, lumpur itu terasa seakan menembus kulitnya, menghisap panas tubuhnya. Tapi dia tahu, kalau mereka panik sekarang, semuanya akan semakin buruk.

“Oke… oke, tenang, tenang…” Zekki mencoba menenangkan diri, meski suaranya juga terdengar gemetar. “Aku akan… aku akan coba pakai teleportasi. Kita… kita harus keluar dari sini, sekarang.”

Li Shen dan Yuna saling pandang, wajah mereka pucat. Mereka tahu, Zekki biasanya menghindari menggunakan kemampuan teleportasinya, terutama karena kekuatan itu menguras energinya dengan sangat cepat. Tapi kali ini… mereka memang tidak punya pilihan lain.

Zekki menutup mata, mencoba berkonsentrasi. Dalam hatinya, ia merasa ragu. Kalau kekuatan ini gagal… mungkin mereka tidak akan pernah bisa keluar dari lumpur ini. Tapi ia menyingkirkan pikiran negatif itu, fokus pada satu hal: selamatkan diri mereka bertiga.

“Pegangan yang kuat,” katanya lirih, tangannya menggenggam lengan Li Shen dan Yuna erat-erat.

Dengan sekejap, Zekki membuka celah dimensi kecil di sekitar mereka. Dia merasakan tarikan energi yang kuat, seakan tubuhnya terkuras habis hanya untuk membuka celah itu. Tapi sebelum ia sempat berpikir lebih jauh, dalam hitungan detik, mereka bertiga menghilang dari tempat itu.

Tiba di Kota Terdekat di Wilayah Barat

Ketika Zekki membuka mata lagi, mereka sudah berada di pinggir sebuah kota yang tidak asing bagi Li Shen. Kota itu adalah Kota Batu Merah, sebuah kota besar yang terletak di wilayah barat. Kota ini terkenal sebagai pusat perdagangan dan tempat para kultivator berkumpul, terutama dari sekte-sekte besar di sekitar wilayah Kerajaan Baja Hitam.

Zekki terjatuh berlutut, napasnya tersengal. Teleportasi tadi benar-benar menguras energinya. Tubuhnya terasa lemas, hampir seperti akan pingsan. Yuna dan Li Shen segera membantunya berdiri, meski mereka sendiri juga terlihat kelelahan.

“Zekki, kau… kau baik-baik saja?” Yuna menatapnya dengan wajah cemas, tangan kecilnya menepuk-nepuk bahunya pelan.

Zekki mengangguk, meski jelas terlihat bahwa ia hampir tidak mampu berdiri tegak. “Aku… aku nggak apa-apa. Hanya… hanya butuh istirahat sebentar,” katanya sambil memaksakan senyum. Tapi sebenarnya, di dalam hatinya ia merasa sedikit ragu. Kekuatan yang ia gunakan barusan hampir menghabiskan semua energinya, dan kalau mereka harus bertarung sekarang… dia tidak yakin bisa bertahan.

Li Shen melihat sekeliling, menyadari di mana mereka berada. “Ini… ini Kota Batu Merah, ya?” katanya sambil mengamati bangunan-bangunan tinggi dengan batu merah yang menjadi ciri khas kota tersebut. “Kita cukup beruntung bisa sampai di sini, Zekki. Tempat ini… yah, cukup aman, untuk sementara.”

Zekki memandang kota itu dengan pandangan lelah, tapi di dalam hatinya ada perasaan lega. Di tempat ini, mereka bisa beristirahat dan memulihkan tenaga. Mungkin ini bukan Pegunungan Selatan yang mereka tuju, tapi Kota Batu Merah bisa menjadi tempat yang cukup strategis untuk memulai rencana mereka—mendirikan Sekte Nusantara.

Rencana Membangun Sekte

Beberapa hari berlalu dengan cepat. Setelah memulihkan diri, Zekki, Yuna, dan Li Shen mulai menyusun rencana untuk mendirikan sekte mereka sendiri. Mereka menyewa sebuah bangunan kecil di pinggiran kota, tempat di mana mereka bisa memulai tanpa menarik terlalu banyak perhatian. Meskipun tidak besar, bangunan itu cukup untuk menampung mereka bertiga dan beberapa calon murid, jika nanti ada yang mau bergabung.

“Kita mulai dari kecil dulu, ya,” kata Zekki sambil menatap bangunan sederhana itu. “Aku tahu, ini bukan tempat yang sempurna, tapi… ini bisa jadi awal.”

Yuna tersenyum lembut, menepuk bahunya. “Tidak masalah, Zekki. Yang penting… kita punya tujuan yang sama. Tempat ini akan berkembang, aku yakin itu.”

Li Shen mengangguk setuju. “Betul. Lagipula, sekte besar nggak dibangun dalam sehari, kan? Kita bisa mulai dari sini, dan perlahan-lahan, kita bangun nama Sekte Nusantara.”

Gangguan dari Tetua Sekte Naga Emas

Namun, tidak lama setelah mereka mulai mengatur tempat tersebut, seorang pria tua dengan jubah berwarna hitam dan emas muncul di depan bangunan itu. Matanya tajam, memandang Zekki dan kawan-kawannya dengan tatapan meremehkan. Pria itu adalah salah satu tetua dari Sekte Naga Emas, sekte terbesar di wilayah barat yang sangat berpengaruh di Kota Batu Merah.

“Jadi ini yang kalian sebut sekte?” Pria tua itu menyeringai, suaranya dipenuhi ejekan. “Sekte… kalau tempat kecil seperti ini layak disebut sekte, lalu apa bedanya dengan tempat tinggal pengemis?”

Li Shen mengepalkan tangan, wajahnya merah padam. “Tetua Yu, kami hanya ingin memulai sesuatu yang baru. Tempat ini mungkin sederhana, tapi kami punya tujuan yang jelas.”

Tetua Yu terkekeh. “Tujuan? Anak-anak muda seperti kalian tahu apa soal tujuan?” Tatapannya beralih ke Zekki, matanya menilai dan penuh penghinaan. “Dan kau, Han Zekki, kau bahkan menyembunyikan kultivasimu. Apa kau takut menunjukkan kekuatanmu yang sebenarnya, hah? Atau mungkin… kau sebenarnya hanya kultivator lemah yang menyembunyikan diri di balik topeng ini?”

Zekki menahan napas, mencoba untuk tetap tenang meski hatinya mendidih. Dia tahu, menunjukkan kemarahan di depan Tetua Yu hanya akan memperburuk situasi. Tapi ucapan pria tua itu benar-benar menusuk harga dirinya.

“Aku… aku mungkin tidak sekuat sekte besar seperti Naga Emas,” kata Zekki pelan tapi tegas. “Tapi kami punya impian untuk membangun tempat yang berbeda. Tempat di mana orang-orang bisa belajar tanpa harus tunduk pada politik kotor dan kekuasaan.”

Tetua Yu mendengus, melipat tangan di depan dadanya. “Kau memang sombong, anak muda. Sekte Naga Emas bisa menghancurkan tempat ini kapan saja. Jadi, kuperingatkan sekali lagi, jangan berani-berani membuat keributan di kota ini. Kota Batu Merah tidak membutuhkan sekte kecil yang tidak berguna.”

Setelah mengatakan itu, Tetua Yu berbalik dan pergi dengan langkah angkuh. Suasana di depan bangunan itu hening, hanya ada Zekki, Yuna, dan Li Shen yang masih berdiri di tempat, memandangi punggung pria tua itu dengan campuran rasa marah dan frustrasi.

Li Shen akhirnya memecah keheningan. “Zekki, jangan pedulikan dia. Pria tua itu memang sombong sejak dulu. Tapi aku tahu… aku tahu kita bisa membangun sekte ini tanpa bantuan siapapun.”

Yuna mengangguk, menatap Zekki dengan senyum lembut. “Iya, Zekki. Kita mulai dari sini. Tempat ini… akan menjadi awal dari Sekte Nusantara yang kita impikan.”

Zekki menghela napas, lalu mengangguk pelan. Meskipun hatinya masih panas oleh hinaan Tetua Yu, dia tidak akan menyerah. Sekte Nusantara mungkin masih kecil sekarang, tapi dia yakin bahwa suatu hari nanti, tempat ini akan menjadi sekte yang dihormati. Tempat di mana orang-orang bisa menemukan makna sebenarnya dari kekuatan tanpa terikat pada ambisi dan politik kotor.

“Baiklah,” katanya dengan suara pelan tapi penuh tekad. “Kita mulai dari sini. Sekecil apapun langkah pertama kita, aku yakin kita akan mencapai impian kita.”

1
Van Jave
mc nya lama2 lebay
Zainal Tyre
tdk ada seninya mengulang ulang sj
datng duel pergi datang duel pergi hadehhhhhh
Zainal Tyre
terlalu lebay
M. Sevian Firmansyah
nm
Van Jave
bgmana kita mau like kayak gini
Van Jave
g jls
M. Sevian Firmansyah: tolong jelaskan apa yang tidak jelas?
total 1 replies
Van Jave
bab apa ini
Dian Pravita Sari
lagi lagi jgak nyambung cerita putus tengah jalan
apa gak da kontrol cerita atau pengawas
di protes berkali kal kok gak ditanggapi
bok ya kolom komentar ri hilangkan
『🇹 🇦 🇹 🇦メ🇨🇳☂√
bukan yang pertama tapi pembaca setia
M. Sevian Firmansyah: thanks son wkwk/Joyful/
total 1 replies
-Gundulist
lanjut kang, mantap seruu....
M. Sevian Firmansyah: thanks supportnya bg
total 1 replies
Byakuya@
that's good bang/Casual/
Pemburu Milf
woi keren banget kekuatannya void/Chuckle/
M. Sevian Firmansyah: hehe makasi ka
total 1 replies
Pemburu Milf
ahhh dasar npc lawag/Facepalm/
UNieew^
semangat bg/Casual/
M. Sevian Firmansyah: thanks ka 🙏
total 1 replies
UNieew^
yahh udah bersamung aja bezirr/Scream/
Neny_
up dong
M. Sevian Firmansyah: sabar yakk, makasi supportnya
total 1 replies
Kenzhy
template banget setiap cerita fiksi timur wkwk
M. Sevian Firmansyah: wkwk gpp lah
Neny_: iyaa bezir /Grin/
total 2 replies
Riska Anindia
menarik juga, ditunggu ch 2nya
M. Sevian Firmansyah: siap ka
total 1 replies
Mayo Cute
cemingut omm eh abanggg lanjut wiii/Hey/
Mayo Cute: wogheyyy
M. Sevian Firmansyah: thanks yaww/Joyful/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!