Adu keberuntungan pasangan anak manusia yg saling berkaitan.
Yudha , Dania , Julian, dan Shafira. Mereka harus berurusan dengan dilema percintaan mereka.
Dari yang awalnya di jodohkan oleh pihak keluarga sampai cinta terpendam karena takut mengutarakannya .
Kisah cinta mereka membawa mereka ber empat pada kisah di masa lalu yang membahayakan mereka.
Akankah kisah cinta mereka berakhir bahagia atau malah justru sebalik nya.
Kisah ini penuh dengan konflik dan penghianatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yunita dania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
COUPLE IN LOVE #PART4
"Kita gak usah bahas cewe baru itu yaahh , kita bahas yang lain aja. Gimana kalau kita bahas rencana kita nanti malam " Yuda berniat mengganti topik pembicaraan ketika suasana mulai tak tenang.
"Tunggu-tunggu gue harus tau alasannya Julian , kenapa gue gak boleh deketin cewe itu ? Apa Lo kenal sama dia ?" tanya Rafael ingin tahu.
"Lo nggak pelu tau apa alasannya ?" Rafael masih tetap pada pendiriannya. Julian melirik tajam ke arah Rafael.
"Gue selama gak pernah ngelarang Lo mau deket sama cewe manapun . Tapi kali ini gue minta , urungin niat Lo buat dektin dia " kata Julian lagi dengan suara yang sedikit berbeda dan memajukan beberapa senti badanya ke arah Rafael yang duduk persis dihadapannya sebelum dia bangkit dan pergi meninggalkan tempat itu.
Rey dan Alfa hanya bisa diam melihat kejadian itu sedangkan Rafael ,pikirannya masih di penuhi tanda tanya besar sambil menatap punggung Julian yang perlahan menjauh dari tempat itu dan terlihat sedang menelpon seseorang.
"Hallo Mamah...apa maksud Mamah memasukan Shafira di kampus aku Mah ?" tanya Lian kesal sambil terus berjalan dan menyembunyikan satu tangannya di dalam kantung celana dan tangan lain memegang handphon yg kini berada tepat di telinga nya.
"Mamah rasa kamu pasti tau alasannya sayang " jawab tante Ghina by Phon.
"Setalah Mamah nyuruh dia untuk tinggal di apartemen aku dan sekarang Mamah menyuruh dia mata-matain aku di kampus ?" tuduh Julian.
"Ya sudah Mamah sedang ada meeting di kantor. Selamat bersenang-senang yah sayang " tanpa menunggu jawab Julian, Ghina langsung menutup sambungan telepon itu.
"What...!! Bersenang-senang ? Yang ada dia malah bikin gue susah dan bikin spot jantung terus bikin nggak tenang" kata Julian dongkol memasukan kembali Handphonya kedalam saku celana.
" Bener-bener bikin susah " Lian sekilas berbalik badan dan menatap punggung Shafira dari kejauhan.
***
Yuda , Ray , Alfa dan Rafael masih terus memandang kearah Dania dan Shafira yang tengah menyantap makan siang mereka.
"Gue kasih tau yah sama Lo ,jangan pernah deket-deket sama cowo-cowo yang lagi pada duduk di sebelah sana tuh" Pinta Dania sambil menunjuk keempat cowo yang di maksud.
Shafira menatap ke arah yang di maksud Dania.
"Maksud Lo yang di sana ?" menunjuk kembali ke arah itu Dania langsung mengangguk semangat sambil menyeruput minumannya.
"Kenapa gue harus jauhin mereka Dan ? Yuda, Rey sama Alfa itu selalu baik ko sama Gue gk pernah macem-macem" jawaban Shafira berhasil membuat mulut Dania ternganga lebar.
"HAH...." Dania kaget bukan main.
"Jadi Lo kenal sama cowo-cowo rese itu ?" tanya Dania merapatkan sedikit tubuhnya ke arah Shafira.
"Iyaaa...emang kenapa sih ko kayaknya Lo kaget gitu?" tanya Shafira heran.
"Nggak-nggak ini bukan saatnya Lo buat nanya
ke gue tapi gue yang harus nanya sama Lo ! Kenapa Lo bisa kenal mereka ?" tanya Dania beralih duduk di samping Shafira.
" Bahkan lo bersikap biasa aja pas ketemu Ray sama Rafael tadi ?"
"Ya bisa lah Din ,gue bahkan udah kenal mereka dari SMA kecuali ya Rafael itu , gw baru lihat dia malah " jawab Shafira santai sambil mengunyah makanannya.
" Berati Lo juga kenal sama Yuda juga' donk ?" tanya Dania lagi dengan sedikit penekanan di kalimat Yuda .
Shafira menatap curiga ke arah Dania.
"Kenapa Lo ngelihatin gue kayak gitu ?" kata Dania melihat reaksi muka Shafira berubah.
"Kenapa dari Keempat cowo itu Lo lebih tertarik nanya soal Yuda ! Ayoo ada apa nih ?" goda Shafira menunjuk muka Dania yang langsung melotot kaget mendengar godaan Dania.
" Ya gak kenapa-napa juga sih , Lagian Menurut Lo gue mau gitu berurusan sama makhluk menyebalkan macam dia " omel Dania kembali menyeruput minumannya kembali.
"Ya mana gue tau ! kan gue baru kenal sama Lo hari ini , dan gue belum tau sebenernya apa yang terjadi antara Lo sama Yuda " tebakan Shafira agi-lagi membuat Dania melotot tak suka.
"Gue gak minta Lo buat cerita ko Dan , karena gue juga tau kita baru kenal dan bukan jadi hak kita untuk tau satu sama lain "
" Ya satu yg harus kamu tau Shaf , mereka itu cowo-cowo idola di kampus ini " Ucapan Dania melembut.
"Trus ? " tanya Shafira lagi ketika menyadari ada kalimat yang menggantung.
Shafira bangkit dari duduknya dan hendak melangkah pergi.
"Kalau saatnya tiba pasti kita bakalan cerita dengan sedirinya masalah masing-masing dari kita. Gak usah kamu pikirin , buat hari ini kita jalanin aja dulu " kata Shafira menarik tangan Dania yang masih terduduk di tempatnya.
" Yuk kita kan masih ada kelas " Dania kembali tersenyum lega.
***
Dania perlahan membuka pintu rumahnya yang tak terkunci lalu berjalan lesu menuju ruang tamu. Di hempaskannya tubuhnya itu ke atas sofa ruang tamu yg sangat nyaman
Di depannya terpampang jelas sebuah foto pernikahan berbingkai besar di ruangan itu. Foto pernikahannya dengan Yuda Rahardian laki-laki yang baru di kenalnya beberapa tahun ini ,bahkan mereka berdua cenderung tidak pernah akur , Dewa dan keempat temannya yg merupakan cowok-cowok paling populer di kampusnya.
Rasanya seperti mimpi bagi Dania.
"Huuufffff..." Dania membuang nafas berat lalu memejamkan mata.
"Ya Tuhan maafkan hambamu ini karena sudah menodai sebuah ikatan suci pernikahan dengan sebuah kebohongan besar " bisik Dania lirih masih dengan mata terpejam.
"Aku gak tau hukuman apa yang akan aku terima karena menodai ikatan suci ini Tuhan, tapi bukan posisi kayak gini yg aku mau "
"Andai aja ini bukan wasiat Papah "lanjut Dania lagi perlahan membuka matanya lalu menatap lekat-lekat foto itu. Memijat pelipis matanya yg sedikit pusing.
Tiba-tiba handphon di tangannya berbunyi menandakan sebuah pesan masuk. Dania lansung membuka isi pesan itu dan membuat matanya melotot
"Malam ini mamah mau nginep di rumah yah sayang , mamah kangen kamu sama Yuda " (from Mamah farah).
"Iya Mah " Dania membalas singkat.
Situasi yang sangat Dania benci ,bukan tidak suka atas kedatangan Mamah mertuanya itu di rumah , tapi Dania benci karena setiap kali orang tua mereka datang menginap mereka harus pura-pura mesra dan yang paling menyebalkan mereka harus tidur satu kamar.
"Lengkap sudah penderitaan gue " batin Dania.
Tak lama Kemudian Dania mengambil handphonenya lagi dan mengetik sebuah pesan untuk Yuda.
"Mamah Farah malam ini mau nginep , jangan pulang terlalu malam kalau nyokap Lo gak mau curiga " (Send to Yuda ).
"Bilang aja Lo mau cepet-cepet ketemu sama gue , pake segala bawa-bawa Mamah " ( From Yuda) balasan itu berhasil membuat Dania melotot kesal.
"HeH..gak usah kepedean yaahh...terserah Lo kalau gak percaya " (Send to Yuda)
"Oke...tunggu aku di rumah yaah istriku...Wekwekwek" (from Yuda).
"Wuueeeekkkk...gombal abis !!! Tipe buaya darat ya gini nih " kata Dinda lebih memilih tak membalas pesan dari Yuda.
"Gombalan Lo gak akan pernah mempan buat gue" lanjut Dania sedikit membanting handphone ke sofa.
Tok...tok...tok...
Terdengar bunyi ketukan dari arah pintu depan membuat Mumum lari terpogoh-pogoh dari arah dapur hendak membuka pintu.
"Bi biar aku aja yang buka..bibi terusin kerjaan aja yah" pinta Dania sopan.
"Baik bu...." kata mumun kembali pergi menuju dapur.
Dania berjalan kearah pintu dan membuka pintu itu perlahan.
"Mamah...ko udah sampai aja sih , kan baru aja Chat aku " kata Dania setengah kaget mendapati Mamah mertuanya sudah berada di ambang pintu.
"Mamah sengaja bikin kejutan buat kamu sama Yuda" kata Mamah Farah sambil melangkah masuk mendahului Dania.
"Sini mah biar Dania bantu..." Dania mengambil sebagian kantung belanjaan yang di bawa Mamah mertuanya itu.
"Makasih yaah sayang " kata Mamah Farah mengusap pipi Dania dengan lembut membuat hatinya tersentuh.
"Ya Tuhan kenapa aku bisa tega berpura-pura dan membohongi wanita sebaik dan setulus Mamah Farah" batin Dania ngilu.
"Ko kamu bengong gitu sih Sayang " tegur Farah menyentuh pundak Dania yang menatapnya. Dania sontak memeluk wanita di hadapannya.
"Mah maafin Dania yaah kalau udah ngecewain Mamah" kata Dania sedikit berbisik.
"Kamu ngomong apa sih sayang ?" tanya Mamah Farah melepas pelukan Dania dan menatapnya dalam.
"Maaf kalau Dania belum bisa cinta sama Yuda , Maaf kalau aku udah ngecewain mamah sama Papah " Kini setetes air mata mengalir di pipi Dania.
"Sini sayang Mamah mau bicara sama kamu " Farah memapah Dania duduk di sofa.
"Mamah tau dan sangat faham kalian memang tidak saling mencintai tapi yang kalian jalani saat ini bukan semata-mata karena kebetulan sayang. Tapi ini sudah di gariskan , dan kamu harus percaya itu " jelas Farah memeluk menantu kesayangnya itu.
"Mamah percaya dan yakin ,suatu saat cinta akan tumbuh dengan sendirinya di hati kalian masing-masing tanpa kalian sadari " kata Farah mengusap rambut panjang Dania lembut.
"Sesuatu bisa terjadi karena terbiasa "
"Gimana bisa mah cinta itu tumbuh kalau aku sama dewa aja gak pernah akur " jawab Dania mengusap air matanya.
"Kenapa gak ? Mamah sama Papah Bagas dulu juga sama kayak kalian gak pernah akur waktu baru pertama nikah ,tapi sekarang kita sama-sama takut kehilangan " kata Farah mengingat kejadian berpuluh-puluh tahun lalu.
"Mamah yakin kamu bisa sayang , sebuah ikatan suci akan menuntun hati kita kepada yang suci pula yaitu Cinta " kata Mamah farah sambil tersenyum.
"Dania janji akan coba Mah...Dania janji gak akan kecewain Mamah Papah dan Ibu "
"Eettt jangan bilang mau coba-coba untuk membuka suatu kebahagiaan ,kamu harus yakin sayang yakin " kata Mamah Farah mencubit Hidung Dania.
"Iya..tapi anak mamah itu nyebelin bangett tau "jawab Dania lalu kembali memeluk Mamah mertua nya.
" Maafin sifat Yuda yah sayang tapi Mamah yakin kamu bisa luluhin hati Yuda yg kadang suka ngeyel itu " mereka berdua tertawa bersama.
"Mungkin Shafira bisa membantu aku dalam hal ini " batin Dania.
***
Malam ini Dania dan Yuda tidur satu kamar. Saat Dania hendak memejamkan matanya Dia merasakan seseorang merebahkan tubuh Di sampingnya.
"Heh...ko malah tidur di sini , peraturan no 9 gak boleh tidur satu ranjang kalau lagi tidur satu kamar " kata Dania.
"Tapi ini kan kamar gue " Jawab Yuda kembali bangkit dari tidurnya.
"Tapi itu peraturan juga Lo yang buat bukan gue , jadi Lo tidur di sofa " kata Dania lagi.
"Gue gak mau..lo aja sana" Yuda kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur.
"Iiiihhhh....."saat hendak menimpukan bantal ke arah Yuda yang sudah terpejam Dania kembali teringat kata-kata Mamah Farah.
"Keluar dari sifat yang biasa kamu tunjukan pada Dewa itu juga salah satu cara " ucap Mamah Farah siang tadi pada Dania.
"Hhuuuufffff " Dinda membuang nafas berat "Sabar Dna sabar " batinnya mengatur nafasnya karena kesal.
Perlahan Dania turun dari tempat Tidur dan berjalan menuju sofa di pojok ruangan.
"Gimana gue bisa cinta sama Lo kalau sifat Lo senyebelin ini , suka pun kayaknya mustahil bisa " batin Dania melirik Yuda yang terpejam kemudian merebahkan tubuhnya di atas sofa dan mulai memejamkan mata.
Tanpa Dania ketahui Yuda melihat aktifitas Dania dengan ekor matanya sambil melirik.
"Tumben gak ngelawan tuh cewek , kesambet setan alim kayaknya . Gak seru aaahh kalau gak dapat perlawanan " batin Yuda kecewa.
"Hahah...gue gangguin aja kali yaaah " kata Yuda membuka mata lalu tersenyum jail.
Yuda bangkit dari tidurnya lalu melempar Dania dengan bantal yang ia pegang.
"Aaawwww....apaan Lagi siihh?" omel Dania Kesal mendapat timpukan.
"Husss...!!! Gak usah pake teriak-teriak bisa kan nanti klo mamah denger gimana " Dania buru-buru menutupi mulut nya dengan tangan.
"Gue aja yang tidur di sofa...ntar Lo ngadu lagi sama Mamah " kata Dania berjalan menuju sofa.
"Gue gak mau..gue gak mau di kasihani sama Lo " Dania membenamkan kembali kepalnya di bawah bantal.
"Pindah gaakkk...!!" betak Yuda menarik selimut Dinda.
"Gak Mau..."kembali menarik selimutnya.
"Okee kalau Lo gak mau..Gw pake cara paksa" Kata Yuda lalu menggendong tubuh Dinda.
"Eeehhhh...apa-apaan Nih...? Turunin gue gak "pinta Dania sambil meronta.
"Lo sih di suruh pindah susah banget...!!" kata Yuda sambil menggendong Dania ke atas kasur.
"Yaa udah tapi gak pake gendong-gendong gue segala kali kan bisa " Dania meronta.
Perlahan Dewa membaringkan tubuhnya di atas kasur lalu menyelimutinya dengan selimut.
"Udah gak usah banyak protes...Selamat tidur !" perlakuan Yuda membuat Dania tercengang. Sebuah perhatian yang ingin Yuda perlihatkan tapi dia tunjukan bukan melalui sebuah perhatian tapi dengan cara nya sendiri.
Yuda mematikan lampu utama sehingga kamar itu tampak sedikit gelap karena hanya mendapat sinar dari lampu tidur yang terletak di meja samping tempat tidur Dania. Namun Dania masih bisa melihat dengan jelas sosok Yuda yang mulai merebahkan dirinya di atas sofa.
.
BERSAMBUNG...