Andrea, seorang gadis yang memiliki profesi sampingan sebagai joki balap liar itu tidak pernah merasa tidur dengan pria mana pun bahkan dengan kekasihnya sendiri. Namun gadis muda itu sangat terkejut karena tiba-tiba saja hamil, sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Atau justru ada konspirasi jahat di balik ini semua?
Gerrard pria kaya raya yang sangat menginginkan seorang anak, namun Lucy yang telah ia nikahi selama 5 tahun itu tak menginginkannya karena wanita itu sudah sangat bahagia meskipun tanpa adanya anak lagipula hamil hanya akan merusak bentuk tubuhnya yang ideal. Oleh karena itu Lucy rela mencari seorang wanita pengganti yang mau melakukan inseminasi dari benih suaminya agar mereka tetap memiliki keturunan.
"Dasar gadis brandalan awas saja jika terjadi sesuatu pada bayiku," ancam Gerard ketika mengetahui wanita yang telah mengandung anaknya sedang mengikuti sebuah balap liar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~22
"Terserah padamu saja," Gerard pun menanggapi dengan dingin. Kemudian pria itu berlalu ke kursi kerjanya dan menghempaskan bobot tubuhnya di sana.
Lucy tahu suaminya kurang menyetujui dengan rencananya, tapi ia yakin setelah bayi itu lahir pasti pria itu berubah pikiran. "Jika berminat kamu bisa melihat perjanjian kontrak dengan wanita itu, dia hanya wanita dari kalangan biasa dan bukankah itu sama saja kita sedang membantu perekonomiannya?" Ucapnya meyakinkan seraya meletakkan sebuah dokumen di atas meja kerja pria itu, lagipula di antara mereka memang harus ada kejujuran.
"Aku tidak tertarik, lagipula ku rasa kamu sudah merencanakannya dengan matang bukan?" Gerard sedikit pun tak melirik dokumen tersebut, pria itu justru nampak fokus pada layar komputernya.
Lucy langsung menghela napasnya. "Baiklah, aku letakkan di dalam laci saja, siapa tahu nanti kamu berubah pikiran." Wanita itu pun langsung membuka laci meja kerja pria itu lantas di letakkannya dokumen tersebut di dalam sana.
"Baiklah, jika kamu banyak kerjaan aku tidak akan mengganggumu lagi." Imbuhnya seraya melangkah pergi, namun Gerard langsung menarik tangannya hingga ia jatuh ke atas pangkuannya.
"Maafkan aku," ucap Gerard. Harusnya ia berterima kasih pada wanita itu karena telah berusaha menyenangkannya meskipun dengan jalan yang salah.
Lucy pun langsung mengulas senyumnya. "Aku hanya ingin kamu bahagia," ucapnya dan keduanya pun nampak berciuman sejenak.
"Ngomong-ngomong kamu tak ingin mencoba hal baru?" Tanya wanita itu yang kini nampak pindah duduk di atas meja kerja pria itu.
"Hal baru?" Gerard yang kembali bekerja pun langsung mengernyitkan dahinya menatap wanita itu.
"Membuat tatto misalnya," sahut Lucy dan tentu saja itu membuat sang suami langsung tercengang mendengarnya.
"Apa kamu sedang bercanda, sayang? Bukankah kamu tahu aku tidak suka hal seperti itu," sahutnya menanggapi.
"Iya aku tahu kamu tak suka tatto, tak suka merokok, tak suka alkohol dan paling kamu sukai hanya bekerja." Ucap Lucy yang sangat hafal sifat suaminya itu, meskipun sedikit membosankan mengingat sebagai seorang model sebuah tatto bahkan alkohol sudah biasa dalam lingkungan kerjanya.
"Dan suka kamu juga jangan lupakan itu," timpal Gerard menegaskan.
"Tentu saja," sahut wanita itu yang kembali mengulas senyumnya lantas segera beranjak.
"Baiklah, aku pergi dulu dan siapkan dirimu untuk besok." Imbuhnya seraya bersiap-siap untuk pergi.
"Entah aku bisa melakukannya atau tidak?" Gerard menatapnya dengan ragu.
"Aku yakin kamu bisa, bukankah kamu sering melakukannya sendiri?" Sahut sang istri dan tentu saja itu membuat pria itu sedikit terkejut.
"Kamu tahu?" Ucapnya lirih.
Lucy pun langsung mengusap rahang pria itu. "Aku tidak mempermasalahkannya selagi kamu tak melakukannya dengan wanita lain," ucapnya. Tentu saja ia tahu jika suaminya diam-diam sering bermain solo, namun menurutnya itu adalah hal wajar. Karena ia rasa semua pria juga pasti pernah melakukannya.
"Maafkan aku sayang," Gerard merasa bersalah. Sebenarnya ia memiliki hasrat yang begitu besar hingga hanya bermain sekali itu membuatnya kurang puas, namun ia juga kasihan pada wanita itu jika harus mengimbanginya karena sudah kelelahan pemotretan seharian. Istrinya itu cepat sekali merasa lelah dan langsung tertidur setelah mereka mendapatkan pelepasan padahal ia belum puas melakukannya.
"Tidak apa-apa," sahut Lucy tak mempermasalahkannya.
Setelah itu wanita itu pun berpamitan pergi karena tak ingin mengganggu pekerjaan suaminya tersebut.
Gerard nampak menatap laci mejanya di mana tadi sang istri meletakkan dokumen wanita yang akan mengandung anaknya nanti, bukannya penasaran dengan identitas wanita itu namun pria itu justru menutupnya dengan rapat.
"Tak ada yang bisa di banggakan dari wanita matre yang rela menjual rahimnya demi uang," gumamnya mengejek.
Keesokan harinya...
Pagi itu Andrea yang telah menyelesaikan shift malamnya kini bersiap untuk pulang, beberapa hari ini memang jadwalnya masuk malam dan mulai besok ia akan kembali masuk pagi.
Kini gadis itu nampak menyusuri jalan menuju stasiun dengan mata yang mulai mengantuk dan segera pergi tidur adalah harapannya saat ini, ketika hendak menyeberang jalan tiba-tiba sebuah motor melaju kencang hingga tak sengaja menyerempetnya dan membuatnya langsung terjatuh tak sadarkan diri. Beberapa orang pun langsung menolongnya dan saat hendak membawanya ke rumah sakit terdekat tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan mereka.
Terlihat Tom dan Julian keluar dari mobil tersebut dan langsung membantu mereka. "Dia kekasihku," ucap Julian dengan wajah khawatirnya. Kemudian di bawanya gadis itu masuk ke dalam mobil sang kakak.
Tentu saja tabrak lari adalah rencana mereka tapi Julian tak menyangka kekasihnya sampai pingsan padahal luka yang di deritanya hanya lecet-lecet kecil saja.
Mereka langsung membawanya ke rumah sakit yang telah di siapkan sebelumnya dan sesampainya di sana keadaan gadis itu pun langsung di periksa oleh seorang dokter dan dua perawat.
Sementara itu di tempat yang sama dan ruangan berbeda Gerard nampak menyiapkan dirinya untuk mengeluarkan calon benih berkualitasnya, sialnya istrinya tiba-tiba ada kerjaan mendadak hingga membuatnya harus berusaha sendiri padahal seharusnya wanita itu yang membantunya.
Gerard nampak memainkan miliknya yang telah tegak sempurna, pria itu membayangkan percintaannya dengan sang istri agar dirinya cepat kli maks. Namun sepertinya tak berhasil dan pria itu pun mencoba membayangkan beberapa film yang pernah ia tonton tapi justru bayangan gadis bermata hazel itu tiba-tiba menari-nari di dalam benaknya. Semakin membayangkan tiba-tiba darahnya berdesir hebat dan akhirnya gadis berandalan itu yang pada akhirnya menjadi fantasinya hingga cairan putih dan kental itu telah memenuhi sebuah botol kecil lalu pria itu pun langsung menutupnya dengan rapat.
Sial, bagaimana bisa ia membayangkan berandalan kecil itu umpatnya dalam hati. Kemudian pria itu pun segera memberikan botol tersebut pada seorang perawat pria yang sejak tadi menunggunya di luar. Semoga saja langsung berhasil membuahi karena ia tak ingin melakukannya untuk kedua kalinya, selain karena malu ia juga merasa hal ini tidak logis di pikirannya. Sepertinya ia harus lebih tegas ke depannya sebagai kepala rumah tangga dan mengesampingkan perasaannya terhadap sang istri.
Perawat pun segera membawanya ke laboratorium untuk mengeceknya dan memilih benih yang benar-benar sehat juga berkualitas, setelah itu proses inseminasi pun di lakukan. Dengan menggunakan alat berupa kateter, dokter memasukkan sper ma tersebut ke dalam rahim Andrea yang sampai saat ini gadis itu pun belum sadarkan diri hingga tak menyadari apa yang terjadi padanya. Namun di saat ia terbangun nanti kisah barunya pun akan di mulai, entah sesuai skenario orang-orang yang sedang berkonspirasi jahat terhadapnya atau justru ada skenario lain yang membawanya ke sebuah kebahagiaan yang selama ini tak pernah ia dapatkan.
Rugi kau Luc sia²in lakikmu yg baik tampan kaya raya sabar dan setia😌 kau bgtu serakah Luc
Masih tetap mampu berpikir dengan akal sehatmu Ndre, meskipun dalam keadaan yang sedang tidak baik2 saja...
Bisa berdamai dengan keadaan dan terlintas dalam benakmu untuk menyisihkan uang dari pemberian Lucy...
Tak mengapa Ndre, uang itu tidak seberapa buat dia jika dibandingkan dengan kerugian dan deritamu 👌...
Kagak nyaman ya Pak rasanya, selalu hadir dalam ingatan 😂...