TAKDIR CINTA AMARA

Amara berjalan keluar dari ruangan Kevin. Amara membuka knop pintu berjalan menuju ke tempat kerjanya. Amara berjalan sambil melamun memikirkan Radit dan Linda. Radit melihat Amara keluar dari ruangan Kevin. Dia segera menyusul Amara.

Radit menarik tangan Amara. " Amara,"

"Mas Radit? " Amara tersentak.

"Kenapa tak memberitahu ku kalo kamu magang di sini, " Ucapnya.

Amara celingukan. " Awalnya aku ingin memberimu kejutan. Ternyata aku yang terkejut. " Ucap Amara Cemburu.

"Aku bisa jelaskan yang terjadi tadi di dalam, "

" Gak perlu mas, lagian hubungan kita tak sedekat itu sehingga mas harus menjelaskan kepadaku. " Ketus Amara. "Dan juga lebih baik mas Radit jangan berbicara padaku kalo bukan masalah pekerjaan, nanti semua orang pada curiga. "

"Curiga kenapa? "

"Bukannya mas Radit tak ingin mereka semua tau kalo aku ini istri mas Radit. "

Radit hanya terdiam.

"Gak papa kok mas. Lagian aku juga gak mau semua orang tau kalo aku istrinya mas Radit. Aku gak mau jadi bahan gunjingan di kantor. Lagian hubungan kita juga sebentar lagi berakhir. " Ucap Amara kesal.

"Apa yang kamu bicarakan. Tidak usah membahas itu! " Radit terlihat kesal dengan ucapan Amara.

" Aku pergi dulu takutnya ada yang melihat kita, apa kata orang nanti, anak pemagang sepertiku bicara dengan bos mereka. " Amara berlalu meninggalkan Radit.

Radit di buat bingung dengan sifat Amara. Kenapa Amara bisa seketus itu padanya. Apa Amara marah melihat Linda memeluknya gumam Radit dalam hati. Atau mungkin Amara marah karena Radit mengabaikannya saat ada Linda.

Radit berjalan menuju ruang kevin. Dia ingin menanyakan perihal Amara. Radit membuka knop pintu. Terlihat Kevin sedang sibuk di depan layar komputernya.

Kevin menoleh. " Ngapain Linda di sini kak ?"Ketus Kevin. "Setelah membuat kakak kecewa berani sekali dia kesini."

"Dia utusan dari perusahaan yang kakak ajak kerja sama. Dia akan sering di sini untuk. memantau perkembangan proyek yang kita garap. "Radit duduk di sofa.

"Terus bagaimana perasaan kak Radit padanya? "Kevin menghampiri kakaknya.

"Entahlah aku juga bingung. Aku belum bisa melupakannya. Aku dulu sangat mencintainya. "

"Tapi dia telah meninggalkan kak Radit bahkan sampai tak memberi kabar. " Ucap Kevin kesal. " Apa kak Radit tidak ingat perjuangan kakak untuk bisa melupakannya. "

"Aku ingat semua itu. Hanya saja aku butuh waktu untuk menghapus kenangan bersamanya. "

Kevin duduk di depan Radit. "Kak ingat sekarang kamu sudah punya Amara. Apa kakak gak punya perasaan untuk Amara? "

"Aku masih bingung dengan perasaanku. Tapi kenapa aku sangat gelisah saat dia mengabaikanku. " Ucap Radit.

"Itu tandanya kak Radit sudah punya perasaan sama kak Amara.Aku lihat kak Radit terlihat lebih ceria dan bersemangat semenjak ada kak Amara. "

Kevin menepuk pundak Radit. " Dia sekarang istrimu kak. Cobalah untuk membuka hati untuknya, dia wanita yang baik dan manis. Apa lagi yang kamu cari. "

Radit mengangguk. " Aku tau, aku akan coba membuka hati untuknya.Tapi kadang sifatnya sulit di tebak. Aku bingung menghadapinya. "

" Kak Radit harus sabar, coba cari tau apa yang dia inginkan. Wanita memang seperti itu susah susah gampang.Kak Radit harus tunjukan keseriusan kak Radit mulai dari sekarang, jangan menutupi perasaan kak Radit lagi. "Tutur Kevin.

Setiap ada masalah Radit lebih sering curhat ke Kevin adiknya. Hubungan mereka memang cukup dekat. Walaupun Kevin lebih muda dari Radit, tapi pemikirannya lebih dewasa. Radit sering meminta saran soal wanita kepadanya karena Kevin sangat berpengalaman kalau soal wanita.

Tetapi kevin sendiri belum bertemu dengan wanita yang membuat dia benar benar jatuh cinta. Selama ini dia hanya bermain main saja. Bahkan ibunya sampai pusing di buatnya. Kevin sering sekali bergonta ganti pasangan.

Radit terdiam memikirkan omongan Kevin. " Iya ..Aku akan coba untuk mengerti perasaan Amara.Aku akan menunjukan keseriusanku kepadanya. "

"Gitu dong kak,Jadi laki laki harus bisa ambil sikap. Harus lebih tegas dengan perasaan kak Radit. Lupakan Linda dia hanya masa lalu yang memang harus di lupakan walaupun itu sulit. " Tegas Kevin.

"Terimakasih sarannya. Kamu memang adik yang bisa di andalkan. " Ungkap Radit.

Radit berlalu meninggalkan Ruangan Kevin.Dia berniat mencari Amara dan menjelaskan semua yang terjadi. Radit pergi ke tempat Amara tapi semua sudah nampak kosong.Tak ada orang sama sekali karena ini memang waktu pulang kantor.

"Sepertinya mereka semua sudah pulang, bahkan Amara tak mencari ku kalo dia juga akan pulang. " Ucap Radit dalam hati." Apa dia bersungguh sungguh ingin menghindariku selam di kantor. "

Dukung Author dengan Like, Koment dan Vote.