Jangan lupa Follow IG mommy ya sayang 😘
@Mommy_Ar29 😘🤗
Rehan Arya Pranata seorang pengusaha muda dan sukses yang memiliki paras tampan dan menawan namun terkesan angkuh dan dingin. Dia harus menanggung malu saat di hari pernikahanya ia mendapati sang kekasih malah tengah bercumbu mesra dengan sahabatnya.
Jenar gadis cantik nan periang, namun harus menjalani hari-hari yang begitu berat setelah kematian sang ayah, Jenar harus bertahan meski ia selalu di siksa dan dijadikan pembantu oleh sang ibu tiri dan kedua saudaranya.
Demi melarikan diri dari pengejarnya, Jenar masuk ke sebuah rumah besar dan menjadi pembantu tuan tampan.
Apa yang menantinya? Akankah kehidupan menyedihkannya berakhir atau cinta majikannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sarapan bersama
Ke esokan hari nya, Jenar dan Arya turun untuk sarapan bersama dengan keluarga Pranata, mereka masih berada di hotel dan rencana nya setelah sarapan mereka baru akan pulang,
"Cie pengantin baru," goda Dimas yang melihat adik nya menarik kursi dan duduk di sebelah nya, Sedangkan yang di goda hanya melengos tak perduli,
Jenar pun bingung harus duduk dimana, haruskah ia duduk di sebelah Arya atau harus mencari kursi lain, Jenar yang sedang dilanda kebingungan terkejut saat tangan nya di tarik oleh Bian dan di per silahkan duduk di samping nya,
"Duduk lah Nar," ujar Bian sambil tersenyum manis membuat Jenar terpesona,
"Makasih mas Bian," balas Jenar dengan senyuman manis nya juga, ea
Tak berapa lama datanglah Tamara dan juga Adi bersama Aiden,
"Mama kira kalian gak akan turun untuk sarapan," kata Tamara sambil tersenyum penuh arti kepada putra kedua nya,
"Apaan sih mah, gak usah ngaco deh." jawab Arya kesal dengan pertanyaan mama nya,
"Loh, mama ngaco kenapa, wajar dong kan pengantin baru," goda Tamara lagi, "Iya gak Dim," kini Tamara menatap ke arah Dimas dan di balas anggukan oleh Dimas,
"Memang kalau pengantin baru kenapa ma," tanya Jenar membuat semua menatap ke arah Jenar,
"Emang semalam kamu ngapain sama Arya sayang," tanya Tamara dengan memicingkan sebelah matanya,
"Tidur mah," jawab Jenar polos,
"Selain tidur," tanya Dimas yang juga ikut kepo,
"Ngobrol, " jawab Jenar dengan bingung sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal,
"Hanya ngobrol dan tidur aja, Gak ngelakuin sesuatu," tanya Tamara lagi lalu menatap ke arah Arya sehingga membuat Arya tersedak,
"Mama apa apaan sih, lo juga Dim, ikut ikutan mama aja," jawab Arya dengan kesal,
"Arya, kamu masih normal kan sayang," tanya Tamara berbisik membuat Arya membulatkan matanya secara sempurna,
"Mah, pertanyaan macam apa lagi itu, astaga." geram Arya sambil memijit pelipis nya, "Arya masih normal, dan Arya juga bukan pedofil mah," jawab Arya tegas, "Puas,"
"Kalau kamu normal kamu gak akan nyia nyia in Ikan segar di depan kamu," kata Tamara santai,
"Ikan segar," ucap Jenar bingung, pasalnya di meja hanya ada Roti dan sereal tidak ada makanan lain apalagi Ikan, "Emang mama sama Mas Arya mau makan Ikan?" tanya Jenar membuat semua yang disana melongo, lupa bahwa Jenar masih sangat amat polos.
"Kak Jenar yang jadi ikan nya." jawab Aiden mengejutkan semua nya, bagaimana bisa anak sekecil Aiden mengerti maksud percakapan mereka sedangkan Jenar malah tidak mengerti sama sekali,
"Hah, maksud nya gimana sih, Jenar gak ngerti," kata Jenar pusing sendiri,
"Sudah, sudah kalian ini ngebahas beginian di depan anak kecil," ucap Adi yang kini angkat bicara, membuat semua terdiam, "Jenar tak usah kamu pikirkan perkataan mama dan mereka, anggep saja angin," kata Adi di iyakan oleh Jenar,
"Oh ya, bagaimana rencana kamu selanjutnya Ar," tanya Adi kepada Arya,
"Arya akan tinggal di apartemen pah," jawab Arya pasti,
"Yah, jangan dong bang, Bian kesepian lagi dong," keluh Bian tak rela, "Baru juga sebulan dapet temen baru di rumah udah mau dibawa kabur lagi aja." ucap Bian kesal,
"Mas Bian ikut aja tinggal di Apartemen mas Arya," ucap Jenar dengan polos,
"Gak," kata Arya tegas sambil memberikan tatapan tajam ke arah Jenar,
"Emang kenapa sih mas, apa rumah mas Arya kecil yah jadi gak muat lagi kalau kita ajak mas Bian," tanya Jenar polos. namin Arya memilih diam,
"Tinggal di Apartemen itu gak enak Nar, sepi, apalagi disana kamu nanti sendiri pas di tinggal kerja," ucap Bian menakut nakutin Jenar, Bian tau kalau Jenar itu seorang penakut.
Jenar menelan Saliva nya dengan susah saat denger kata Sendiri, "Benar kah mas?" tanya Jenar kepada Arya, namun Arya hanya cuek, membuat Jenar mengerucutkan bibir nya sebal,
Lanjut nanti yaaa😘
Hay hay hay karena banyak yang minta Visual, Mommy minta pendapat nya nih, Untuk Visual pada suka Indonesia atau luar, plis kasih komen, Mommy sudah siapkan Dua visual indonesia dan Thailand 😂🙏🙏