Aku Bukan Penghianat

Hari ini Zaki bersama keluarga besarnya melamar Iza secara resmi.

Acaranya pun di gelar di rumah Daddy Mahesa. Karena ini putri bungsu Daddy Mahesa makanya ,acaranya berlangsung sangat mewah.

Dari Zaki , ia membawa seserahan yang begitu banyak. Bahkan semua hadiah yang akan di berikan Zaki pada Iza di angkut dengan dua mobil.

Sedangkan untuk mobil dan motor langsung di bawakan dari dealernya.

Ada juga rumah dan juga segala isinya yang sudah Zaki persiapkan di sana , untuk tempat tinggalnya nanti bersama Iza setelah mereka menikah...dan itu masih Zaki rahasiakan.

Rencananya rumah itu akan menjadi kejutan buat Iza nanti .

Acara sudah selesai, semua para tamu sedang mencicipi hidangan yang telah di siapakan oleh keluarga Daddy Mahesa.

Semuanya berkumpul, seperti pertemuan keluarga besar saja.

" Kak Zak...kenalkan ini kedua kakak kembar aku ". Iza memperkenalkan kedua kakak laki - laki kembarnya.

" Dzaka ".

" Zaki Kak ". Balas Zaki menjabat tangan Dzaka.

" Dzaki ". Dzaki kembaran Dzaka ikut memperkenalkan diri. Ia mengulurkan tangannya pada Zaki.....,calon adik iparnya

" Iya aku Zaki ". Balas Zaki bingung, ia menyambut tangan calon kakak iparnya itu , tapi dalam hatinya bertanya - tanya.. kenapa kakak Iza yang satu ini bukannya menyebut namanya sendiri malah menyebutkan namanya.

" Iya aku tau nama kamu Zaki , tapi aku juga Dzaki ". Dzaki menekan kata - katanya , cukup kesal juga.

Bukan hanya Iza yang tertawa , Dzaka juga ikutan tertawa , begitupun dengan istri Dzaka dan juga istri Dzaki.

" Kamu kok malah tertawa sih Za ?". Zaki makin bingung.

" Ehhh...maaf..maaf...sudah Kak Dzaki jangan buat calon suamiku makin bingung ".

" Maksudnya apa sih ?".Zaki memandang Iza dengan penuh tanya.

" Ck...kamu tuh seharusnya nyari tau dulu siapa nama kakak - kakaknya Iza , biar enggak bingung kayak gini ". Om Adam menyela .

" Kakak kembarnya Iza namanya Dzaka dan Dzaki , sama dengan nama kamu , kalau dia Dzaki saja, tapi kalau kamu kan nama panjangnya Muzaki...iya kan ?". Lanjut Om Adam menjelaskan.

Akhirnya Zaki pun ikut tertawa...." Oalah , nama kita sama toh Kak , cuma beda penulisan dan nama panjangnya saja ".

" Baru ngeh ya Zak , tidak apa - apa , namanya juga baru kenalan ". tambah Dzaki.

Lalu Dzaka dan Dzaki mengenalkan istri dan anak - anak mereka. Begitupun dengan Om Adam dan keluarga Iza yang lainnya.

Zaki tidak menyangka keluarga besar Iza begitu asik semuamya. Tidak ada yang sombong ataupun merasa paling segalanya.

Bahkan kebanyakan bertingkah konyol dan suka bercanda. Apalagi dengan Om Gema....kocak habis.

Di saat semuanya sedang fokus dengan pasangan masing - masing , Zaki menarik Iza menjauh, menuju taman belakang rumah Daddy Mahesa.

" Mau kemana Kak ?".

" Cari tempat aman , aku ingin berduaan saja dengan kamu....sedari tadi selalu saja ada yang merecoki ".

" Jangan gini apa , aku takut kaku khilaf Kak ".

" Biarin aja , biar langsung di kawinin sama kamu ".

" Enak saja kawin....kayak kambing aja ".

Mereka duduk di bangku yang ada di sana.

Zaki terkekeh..." Za , apa kamu punya konsep pernikahan yang kamu impikan , kalau iya katakan padaku , aku akan coba mewujudkannya untuk kamu ".

" Tidak ada Kak , karena bagiku yang terpenting adalah saat kita menjalani rumah tangga kita dengan baik , untuk apa pesta mewah tapi setelah itu malah bercerai, enggak bermanfaat dan sia - sia kan ?".

" Iya ,tapi tidak ada salahnya juga karena aku juga punya uangnya bukan dari hasil minta - minta apalagi korupsi , semuanya kembali pada diri kita masing - masing dalam menjalani rumah tangga itu ".

" Hemmmm iya , aku terserah sama Kak Zaki aja ".

" Aku juga ingin menyenangkan hati calon istriku, lagi pula kayaknya enggak bisa jika hanya pernikahan biasa saja , Daddy Mahesa pasti tidak akan mengijinkannya, mengingat ini hajatan terakhir karena kamu putri bungsu mereka ". Iza mengangguk - anggukan kepalanya, ia membenarkan ucapan Zaki.

Sebenarnya pesta pernikahan.seperti apapun akan Iza terima apa adanya, Iza hanya tidak ingin memberatkan calon suaminya.

" Asal tidak memberatkan Kak Zaki aja ,dan harus ikhlas , akun akan menerimanya ".

" Baik banget sih calon istri, tapi perlu kamu tau aku sangat - sangat ikhlas lahir batin dunia dan akhirat ".

" Lengkap banget Mas ".

" Nah itu...panggilnya Mas aja , sayang juga boleh, jangan panggil Kak ya, nanti sama kayak kakak kembar kamu ".

Iza kembali tertawa mengingat kejadian tadi. " Iya nanti aku ganti , kalau tidak lupa ".

" Harus ingat lah , kalau lupa Mas hukum kamu ya !".Zaki pun menyebut dirinya dengan sebutan Mas.

" Ihh apaan sih , jangan main hukum - hukum gitu ah, kan kita belum sah ".

" Kamu mikirnya kejauhan Za , apa hubungannya hukuman dengan kita yang belum sah...atau jangan - jangan kamu mikir akan hukum kamu di ranjang ya , kebanyakan baca novel kamu ".

" Tapi kalau kamu mau dengan senang hati aku akan mewujudkannya " .Zaki berbisik di telinga Iza.

Iza makin malu , ia akui memang ia berfikir ke arah sana tadi. " Eng..enggak lah , Kak Zaki jauhan sana , tunggu masih ada semingguan lagi acaranya ".

" Kak lagi....Mas Zaaa....Massss ".

" Iya Mas seee ". ledek Iza.

" Ohhh nantang kamu ya , awas aja nanti, tunggu seminggu lagi, aku tidak akan memberi kamu kesempatan minta ampun pokoknya ".

" Siapa takut ". tantang Iza.

" Oke , aku pegang ucapan kamu ya , tidak boleh ingkar apalagi kabur , Mas tidak akan membiarkannya ".

" Kok jadi horor ya....".

" Oh ya , apa Kak Zaki akan pulang dulu setelah acara ini ?".

" Mungkin iya , ada yang harus Mas selesaikan dulu di sana , enggak mungkin juga Papa ninggalin perusahaan terlalu lama , karena setelah kita menikah Papa akan menyerahkan tampuk pimpinan pada calon suami kamu ini ".

" Baiklah, Mas hati - hati ya , semoga lancar urusan di sanab, agar Mas cepat balik ke sini lagi , aku enggak mau Mas terlalu lelah , pernikahan kita sebentar lagi...jadi jangan sampai sakit ya Mas ".

" Mak Nyes hati ku , coba panggil lagi ".

" Apaan sih Mas ". Iza menepuk bahu Zaki.

" Duhhh kayaknya enggak kuat kalau harus nunggu seminggu lagi , besok aja ya nikahnya ".

" Ngaco deh ".

" Habis kamu bikin Iman Mas makin tipis Za ".

" Pantes aja di cari kemana - mana enggak ada...ternyata malah mojok di sini , tuh para tamu pada mau pamit , yang punya hajad malah pacaran di belakang ". ucap Yasmin yang datang dari dalam rumah.

" Lagi bertukar pikiran Yas...kalau di dalam enggak bisa , rame soalnya ".

" Ya udah...udah selesai kan , masuk yuk ...di panggil Om Bian dan Tante Aisyah tuh ".

" Ayo sayang !". panggil Zaki ke Iza.

" Hahhhhh ". Yasmin melongo mendengar ucapan kakaknya itu. Bahkan kini Yasmin di tinggal sendirian oleh Iza dan juga Zaki.

" Sial...aku di tinggal ". Yasmin pun menyusul masuk ke dalam.

Bersambung....

Di like dan di comment ya...

Terima kasih sudah mampir 😘😘😘