Kaisar Yang shi yang mendatangi peramal sakti, untuk meramalkan nasib putra mahkota. peramal sakti tersebut menyebutkan kalau putra mahkota akan menikah dengan putri jenderal yang ada diperbatasan selatan negeri Yang shi, tapi seluruh negeri Yang shi tak tahu kalau jenderal tersebut memiliki dua anak kembar, mereka berdua terpisah oleh waktu dan tempat yang berbeda.
Dan saat itu juga saudara kembarnya datang dengan menggunakan jam waktu milik mamanya, dia datang dari masa depan untuk tinggal bersama saudaranya.
Bagaimana cerita si kembar tersebut?, siapa diantara mereka berdua yang akan menjadi putri mahkota?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4.Keputusan.
Xin xin yang menemukan jam tangan rahasia mamanya yang ada di lemari pakaian mamanya,lalu Xin xin membawa jam tangan dan catatan mengenai jam tangan mamanya kedalam kamarnya.
Saat berada di dalam kamar Xin xin memperhatikan dengan teliti setiap sudut jam tangan tersebut,dia yang penasaran bagaimana cara nya agar jam tangan ini bisa hidup.
"Bagaimana cara menghidupkan jam tangan ini?, jika memang jam tangan ini seperti yang mama ceritakan. Maka keluargaku ada di masa lalu"Ucap Xin xin sambil memperhatikan jam tersebut.
Xin xin lalu mengambil buku catatan mengenai jam tangan tersebut,dia bergadang semalaman untuk mempelajari mengenai cara kerja dan bagaimana menghidupkan jam tangan tersebut.
Sinar matahari pagi sudah memasuki kamar Xin xin,saat ini Xin xin yang sedang tertidur diatas catatan jam tangan tersebut.
Alarm di kamar Xin xin sudah berbunyi keras, untuk membangunkan Xin xin yang sedang tertidur pulas di meja belajarnya.
Xin xin lalu terbangun karena bunyi alarm kamarnya yang berbunyi keras,lalu dia mengambil alarm yang berbunyi tersebut dan melihat kearah jam alarm tersebut.
Dengan mengusap air liur yang ada dipipinya,betapa terkejutnya Xin xin,karena jam menunjukkan pukul 7 pagi.
"Gawat!, aku harus pergi membeli bakpao kesukaan mama.Jika tidak beli sekarang maka nanti akan kehabisan,mama akan sedih jika tidak memakan bakpao kesukaannya"Ucap Xin xin dengan terburu-buru.
Xin xin yang sudah melakukan kebiasaan rutinitas tiap pagi seperti itu,dia lupa kalau kemarin dia baru menyelesaikan pemakaman untuk mamanya.
Tiba-tiba saja Xin xin terhenti dan terdiam,dia mengingat kalau mamanya sudah tidak ada lagi di dunia ini.
Xin xin pun kembali bersedih,dia menangis dengan kencangnya.Suara tangisannya mengema di rumah tua milik keluarganya,lalu Xin xin mencoba menghentikan tangisannya dan melihat kearah jam tangan itu dengan tatapan tajam.
"Aku harus bisa menghidupkan jam tangan tersebut,karena aku mau menemui keluargaku"Pikir Xin xin.
Xin xin lalu membawa jam tangan dan catatan tersebut di ruang kerja kakek dan mamanya dulu,disana tempat mereka membuat alat-alat temuan mereka.
Dia berlari kearah kamar kakeknya yang sudah lama kosong,karena kakeknya sudah meninggal sebelum mamanya sakit.Lalu mengambil kunci tempat ruang kerja mereka yang berada di ruang bawah tanah rumahnya,dengan terburu-buru Xin xin membawa barang yang dia perlukan.
Dan tak beberapa lama Xin xin sudah berada di depan ruang kerja mereka,dia lalu memasukan kunci ke pintu masuk ruangan tersebut.
Saat di buka ruangan tersebut terlihat gelap gulita,lalu Xin xin mencari saklar lampu untuk menghidupkan ruang kerja tersebut. Tangannya meraba-raba tembok samping pintu masuk ,saat menemukannya dia menyalakan lampu ruangan kerja kakeknya.
Saat lampu sudah menyala, ruangan disana sangat berdebu dan semua barang disana semuanya ditutupi kain putih.
"Sebelum aku mulai, lebih baik aku bersih-bersih dulu" Ucap Xin xin sambil menaruh kedua tangannya di pinggangnya.
Xin xin pun memulai membuka semua penutup kain tersebut, dan semua debu bertebaran kemana-mana. Dia menyalahkan mesin pembersih udara, lalu mulai membersihkan barang-barang penelitian kakek dan mamanya.
Di tempat lain.
Di negara Yang shi, Kaisar disana dibuat pusing dengan sikap putra mahkotanya. Kaisar tersebut duduk sambil memegangi kepalanya, dia menjadi stress dengan tingkah putra mahkota.
Kasim kepercayaan Kaisar yang bernama Hu, dia pun yang tidak tega melihat Kaisar seperti itu. Maka dia memberanikan dirinya untuk mendekati Kaisar, dan bertanya tentang masalahnya.
Kaisar lalu menceritakan tentang masalahnya, dan memperlihatkan laporan yang menumpuk di mejanya.
"Kamu tahu apa yang mereka laporkan tentang putra mahkota, tukang mabuk, buat kerusuhan dengan kawan bangsawannya dan yang buat aku marah lagi dia menindas rakyatku yang lemah. Kalau saja dia bukan anak kandung ku, sudah aku hukum pengal" Ucap Kaisar dengan marah.
Kasim Hu malah tersenyum kepada Kaisar, dan sikap kasim Hu membuat Kaisar tambah marah.
"Kamu berani menertawakan ku!, apa kamu tidak lihat aku marah seperti ini. Apa kamu berani kehilangan nyawamu karena berani menertawakan Kaisar? " Ucap Kaisar yang tegas.
"Buah tidak jauh jatuh dari pohonnya, bukankah sikap putra mahkota tidak mengingatkan Kaisar dengan anda waktu remaja. Karena kenakalan anda, Kaisar terdahulu juga mengalami apa yang Kaisar alami sekarang" Ucap kasim Hu.
"Ucapan mu benar!, mungkin ini hukuman untuk diriku yang sudah memperlakukan ayahanda Kaisar seperti itu. Tapi aku sudah tidak tahan dengan semua ini kasim Hu, lama kelamaan aku bisa mati muda" Ucap Kaisar yang frustrasi.
Kasim Hu lalu memberikan saran untuk berkunjung di kuil Gao de, menurut kabar yang beredar disana ada peramal sakti yang bisa melihat masa depan.
"Kalau begitu suruh peramal tersebut datang ke istana, dan segera menghadap ku!" Perintah Kaisar.
"Tapi yang mulia, peramal sakti tersebut tidak akan mau meninggalkan kuil tersebut. Karena dia akan meramal dengan melihat kesungguhan orang tersebut untuk meminta pertolongannya" Penjelasan Kasim Hu.
"Maksudmu? " Tanya Kaisar.
"Peramal itu tidak akan menerima sepeserpun dari orang yang sungguh-sungguh mendapatkan ramalannya, jadi yang mulia lebih baik anda pergi sendiri kesana. Dan tunjukkan ketulusan anda untuk meminta tolong pada peramal sakit tersebut" Saran kasim Hu.
"Baiklah, aku akan memberitahu niatku pada permaisuri untuk mengunjungi kuil Gao de" Ucap Kaisar.
Kaisar pun langsung bersiap pergi menemui permaisuri, dengan diikuti oleh kasim Hu dibelakangnya.
Kembali zaman modern.
Xin xin yang sudah dia hari tua malam, dia terus mengotak atik jam waktu tersebut.
Dengan kepintarannya dan keahliannya yang dipelajari dari kakek dan mamanya, saat dia kecil mereka berdua pernah mengajari hal dasar mengenai segala mesin.
Saat ditengah jalan perbaikan jam waktu tersebut, dia membaca berulang kali. Kalau jam tersebut hanya bisa dilakukan satu kali, dan tidak bisa berulang kali.
Tapi baterai jam waktu tersebut, hanya ada satu saja dan sudah tidak ada lagi.
"Bagaimana ini?, yang bisa membuat baterai ini hanya kakek dan kakek sudah tidak ada lagi. Mama juga sepertinya menyisakan satu baterai untuk diriku, jika aku kembali ke masa lalu maka aku harus meninggalkan semua yang ada dizaman ini" Ucap Xin xin pada dirinya sendiri.
Xin xin pun merasa kebingungan dengan apa yang harus dilakukannya sekarang, jika dia kembali ke masa lalu itu berarti dia tidak bisa kembali lagi ke masa sekarang.
Setelah merenung yang cukup lama, Xin xin pun memutuskan.
"Baik, untuk apa aku disini?. Aku disini juga sendirian, jika mama masih hidup dia akan mengajak ku tinggal disana. Dan juga aku mau lihat seperti apa ayahku itu dan saudara kembar ku" Ucap Xin xin.
Akhirnya Xin xin memutuskan untuk menemui keluarganya di masa lalu, dia pun memasang baterai jam tersebut kedalam jam waktu.