Kiara Pratiwi menangis didalam kamarnya, setelah mengetahui pernikahan suaminya Devan Kalandra,tidak pernah terpikirkan oleh Kiara kalau Devan akan mengkhianatinya.
Kiara sangat terkejut dengan apa yang dia alami sekarang seperti disambar petir disiang bolong,
Sera sahabat yang sangat dia sayangi, mereka telah mengkhianati Kiara, Devan pernah mencintai Sera tapi Sera memilih dan menikah dengan Haris.
Apa dulu mereka saling mencintai tapi jodoh nggak berpihak pada mereka berdua, apa aku yang jadi orang ketiga diantara mereka.
kejadian yang tadi siang dia lihat di sebuah restoran membuat Kiara ragu akan semua kata cinta Devan padanya.
Kiara menepuk dadanya yang terasa sesak dan menarik nafas panjang “aku ihklas menolong mu Sera dan juga Kafi anakmu tapi kenapa kalian menikam ku dari belakang, ini balasan yang aku dapatkan dari mu”
Kiara mengepalkan kedua tangannya, pengkhianatan Devan dan Sera membuat dunianya hancur, apa Kiara sanggup menghadapinya atau Kiara akan pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13 Kecolongan
“maaf kan Devan mah yang membuat mama kecewa” ucap devan memohon maaf pada mamanya yang sedang menangis saat ini,.
Nyonya ningrum menangisi nasib cucunya yang saat ini entah sedang berada dimana, dia tau kalau Kiara sejak menikah sudak tidak bekerja sekarang dia pergi tanpa membawa apa apa.
“kamu minta maaf sama Kiara devan, kamu sudah menyakitinya, kurang baik apa Kiara sampai hati kamu menduakan dengan sahabatnya sendiri” ucap Nyonya Ningrum yang menyesali pernikahan siri anaknya itu dengan sahabat Kiara sendiri.
‘bagaimana kalau berita ini sampai diketahui orang banyak, kamu benar benar bikin mama susah” tukas Nyonya Ningrum lagi.
Sedangkan Tuan Kalandra hanya menatap kesal kearah putranya itu, bisa bisanya menikah lagi tanpa diketahu oleh mereka, Tuan Kalandra akui kalau untuk yang satu ini dia kecolongan.
karena yang dinikahi Devan sahabat Kiara, yang tidak mencurigakan anak anak buahnya yang selalu memantau kehidupan anaknya itu.
Karena Devan dan Kiara memang sering bersama dengan Sera dan anaknya Kafi, Tuan Kalandra menatap pada anaknya itu denagn muka masam.
“sekarang apa yang akan kamu lakukan Van, masalah sudah seperti ini?” tanya tuan Kalandra pada putra tunggalnya itu.
“Devan mau cari Kiara pah, sampai ketemu walaupun Kiara minta cerai sampai kapanpun tidak akan Devan ceraikan “ jawab Devan
“jangan egois kamu Van, lalu istri kedua mu mau kamu apain?” tanya Nyonya Ningrum
Devan yang ditanya hanya diam membisu tidak bisa menjawab pertanyaan mamanya itu. melihat Devan yang diam membuat emosi Nyonya Kalandra naik lagi.
“kamu mau poligami? Emang kamu sanggup berlaku adil, ini saja baru 4 bulan istri mu sudah kabur bagaimana mau poligami Devan…?” Nyonya Kalandra menjewer kuping anaknya itu saking kesalnya dengan pilihan yang mau diambil putranya itu.
Devan yang dijewer sama Nyonya Kalandra hanya bisa mengaduh menahan sakit kupingnya sampai merah ditarik Nyonya Kalandra.
“ampun mah sakit, lepas mah mah” rengek Devan pada mamanya itu, Nyonya ningrum makin menarik kuping Devan yang saat ini sudah sangat merah.
“kamu bilang sakit haahh, belum seberapa sakit yang dirasakan Kiara kamu sadar nggak kalau perbuatanmu itu sangat jahat, kamu benar benar egois jadi orang” tegas Nyonya Ningrum.
nyonya ningrum menarik kuping yang satunya lagi.dia melampiaskan kemarahannya saat ini.Tuan Kalandra hanya diam menyaksikan kemarahan istrinya itu.
Dia tidak melarangnya biarlah Devan dimarahi mamanya agar dia sadar kalau perbuatannya banyak menyakiti orang.
“kamu jandakan istri kamu karena menikahi seorang janda, anak orang kamu berikan kasih sayang seorang ayah, tapi anak mu sendiri hidup tanpa kehadiran seorang ayah, kemana akal pikiran kamu Devaaannnnn” teriak Nyonya Ningrum gemas dengan sikap anaknya itu.
‘Kamu nggak mikir sampai kesana? Cuma mau enak nya saja “ tukas Nyonya Ningrum lagi, Devan menggosok gosok kupingnya yang ditarik oleh mamanya tadi terasa panas sekali keduanya.
“maaf mah, Devan salah tapi sekarang harus mencari kemana Kiara” ucap devan dengan mata yang memerah menahan tangis
“jangan sok sedih kamu, kamu senang kan Kiara pergi biar kamu bisa hidup dengan istri baru mu itu, Ya Tuhan apa salah ku sampai anak ku melakukan hal yang sangat memalukan ini ini” ucap Nyonya ningrum
“pah cari cucu kita pah, mama tidak mau mereka sengsara diluar sana"ucap nyonya ningrum pada suaminya.
Tuan kalandra hanya diam dia menatap wajah putranya itu yang sangat panik saat ini.
"lain kali kalau mau bertindak dipikir dulu Devan, kalau sudah begini baru menyesal, kamu tidak berubah van, bertindak suka suka kamu tidak memikirkan dampaknya bagi orang lain" nasehat tuan kalandra.
"maaf kan Devan pah bantu untuk cari Kiara anak Devan pah" ucap Devan pada ayahnya itu
"kamu cari sendiri saja, papa tidak mau ikut campur, kamu harus bertanggung jawab dengan apa yang telah kamu lakukan" tegas tuan Kalandra yang membuat Devan tertunduk.
"kamu harus cari Kiara dan cucu mama sampai dapat, jangan sampai mereka jadi gelandangan diluar sana sedangkan kamu hidup mewah dengan anak sambungmu dan istri baru mu" ucap nyonya ningrum
"ayo pah kita pulang, bisa naik darah mama kalau kelamaan disini" ajak nyonya ningrum pada suaminya untuk meninggalkan kediaman putranya itu.
Devan yang tinggal sendirian saat ini jadi termenung dia memikirkan perkataan mamanya barusan.
"ya Tuhan aku telah menjadikan kiara da anak ku hidup susah diluar, ampunilah aku ya Tuhan bantulah aku untuk menemukan istri dan anakku" gumam Devan dalam hatinya.
Devan menangis saat ini dia menyesali semua perbuatannya, benar kata mamanya kalau mau menolong anaknya Sera tidak harus menikahi Sera.
"maaf kan devan mah, devan mencintai mereka berdua, mereka mengisi hati devan ditempat yang berbeda" kata devan lagi
Didalam kegundahannya telpon genggamnya berbunyi terlihat nama Sera dilayar handphone nya, Devan mendiamkan kan telpon dari Sera, dia lagi pusing saat ini Devan tidak mau ditanyain hal hal yang membuat kepalanya tambah pusing.
"mas kamu sudah dirumah, gimana Kiara dia ada dirumah kan?" tanya Sera dengan mengirimkan pesan pasa Devan
Devan masih enggan membalas pesan masuk dari Sera saat ini Devan ingin menyendiri dulu merenungi apa yang telah terjadi.
"Sera mas sudah dirumah, kiara pergi dari kediaman kami untuk saat ini jangan hubungi mas dulu, kepala mas sakit sekali mas mau sendiri dulu, mas harap kamu mengerti" Devan membalas pesan dari Sera.
"iya mas maaf jika mengganggu, jangan lupa makan nanti mas devan sakit" balas Sera
" iya Ra, terima kasih kamu sudah mau mengerti keadaan mas saat ini" balas Devan lagi.
**SERA**
Sera yang mendapatkan kabar kalau Devan sudah balik duluan ke jakarta langsung menelpon suaminya mau menanyakan keberadaan Kiara.
Sera sudah tau kalau Kiara pergi dari rumahnya, Sera tainya dari Ari asistennya Devan, kalau mengenai kehamilannya hanya orang tuanya saja yang tau.
"ya tuhan...langkah yang aku ambil dengan menerima ajakan menikah dari mas devan membuat masalah makin rumit"
"aku berpikir Kiara akan mau menerima poligami ini karena kami bersahabat dengan naik, ternyata malah membuat sahabatnya pergi dari hidup mereka"
"maaf aku kiara suatu saat aku akan kasih tau kamu kenapa aku mau menerima ajakan menikah ini"
**Tuan Kalandra**
"pah cari Kiara pah, mama khawatir dengan keselamatan meteka" ucap nyonya Kiara di dalam mobil
"ìya mah tadi papa sudah menyuruh orang untuk mencari Kiara dan cucu kita, semoga cepat ketemunya" jawan tuan Kalandra
"mudah mudahan mereka tidak pergi jauh ya pah" balas nyonya ningrum
"mama tidak habis pikir dengan pemikiran anak kita itu, dapat bisikan dari mana mau poligami ,sahabat Kiara yang dinikahi nya, benar benat tuh anak" gerutu nyonya ningrum lagi.