William Anderson akhirnya mempunyai cara untuk menikahi gadis yang membuat hatinya jatuh hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sereen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
"tuan ? Syukurlah tuan sudah sadar"....ucap pak Toni dengan lega
"aku tadi seperti melihat putriku ton"....ucap tuan Antonio dengan nada lemas
"mungkin aku terlalu sangat merindukannya"...lanjutnya
"nona Valen memang baru saja datang kemari untuk menjenguk tuan"....ucap pak Toni
"kau serius ? Lalu sekarang dimana dia ?"
"non Valen pergi untuk bekerja tuan "...jawab pak Toni
"apa ? Valen datang kemari ? Untuk apa?"....tiba tiba terdengar suara yang tidak lain adalah nyonya ana yang baru saja datang kembali
Pak Toni langsung menundukkan kepalanya memberi hormat pada nyonya ana dan nyonya ana berjalan mendekati ke arah suaminya .
"syukurlah papah sudah sadar "....ucapnya dengan lembut
Pak Toni yang melihat itu segera berjalan keluar dari sana dan membiarkan tuannya bersama istrinya yang sebenarnya tidak diinginkan oleh tuan Antonio.
...****************...
Siang ini direstauran Valen bekerja sedikit melamun karena terus memikirkan kondisi papahnya yang belum sadar . Fikiran Valen jadi kemana mana dan membuatnya bertambah sedih .
"are you okay Valen?"...tanya mbak citra sambil mengusap lembut pundak Valen
"eh...mbak citra , maaf mbak saya melamun"....ucap Valen
"kamu kenapa ? Sakit?"
"gak mbak "
"lalu?"
"aku mendengar kabar jika papahku masuk rumah sakit mbak"
"lalu kenapa kau tidak menjenguknya?"
"sudah tadi sebelum berangkat kesini mbak , tapi dia belum sadar"
"kenapa kamu tidak menemaninya ? Sana pergilah ! Biar aku ijinkan kamu"
"gak perlu mbak ! Nanti setelah pulang kerja aku kesana lagi"
"tapi kau melamun dari tadi ?"
"maaf mbak , aku janji tidak akan melamun lagi"
"baiklah ! lanjutkan pekerjaanmu"
...****************...
Sore hari tuan Nico yang sudah siap untuk pulang ,segera berjalan menghampiri tuan muda yang masih setia berada didalam ruang kerjanya.
Ceklek
"sampai kapan kamu disini? Ini sudah waktunya pulang tuan muda"....ucap tuan Nico sambil menggelengkan kepalanya saat melihat tuan mudanya
"hmmm!"...ucapnya tanpa menoleh ke arah tuan Nico
"tadi pagi gadis itu menjenguk papahnya dan sepertinya sore nanti dia akan datang kembali kesana"...ucapan tuan Nico membuat tuan muda menghentikan pekerjaannya
"lalu kau sudah membuat kontrak yang baru?"
"sudah ! Sebentar aku kirimkan ke email kamu sebelum aku mencetaknya"
Tuan Nico mengirim kontrak yang sudah ia buat tadi ke email tuan muda dan tuan muda segera membuka emailnya untuk melihat apa isi kontraknya.
"pintar kau Nico!"...ucap tuan muda
"lalu kau menyuruhku kapan untuk memberikannya ?"
"hari ini juga !"
"huft! Baiklah..kalo gitu ayo kita pulang karna sebelum menemuinya aku harus ganti pakaian dulu bukan"...ucap tuan Nico
Kemudian tuan muda mengakhiri pekerjaannya dan pulang kerumah bersama tuan Nico.
Pukul 6 sore Valen yang sudah membersihkan dirinya terlebih dahulu sesudah pulang kerja tadi . Kini Valen bersiap untuk mengunjungi papahnya yang masih berada dirumah sakit dan Valen belum mengetahui jika papahnya sudah sadar.
Sesampainya dirumah sakit Valen bergegas berjalan menuju ke ruangan dimana papahnya dirawat dan Valen melihat didepan sana ada nyonya ana bersama Anya yang sedang menatap benci ke arahnya.
"ngapain kamu kesini hah?"...tanya Anya
"kau masih mengakui jika dia papah kamu?"....ucap nyonya ana dengan sinis
"kau gak ingat dengan apa yang udah kamu lakuin selama ini pada papah hah?"...ucap Anya yang tak kalah sinis memandangi Valen
"huft!"...Valen menghembuskan nafas kasar
"memangnya gak boleh aku kesini untuk menjenguk papah sahku sendiri?"...ucap Valen dengan nada tenang
"kau kira aku bukan anak papah yang sah apa?"...ucap Anya yang mulai terpancing emosinya
Sebelum Valen menjawab , tiba tiba terdengar suara pintu terbuka dan keluarlah pak Toni . Sebenarnya pak Toni disuruh keluar oleh tuan Antonio untuk menghentikan ejekan nyonya ana dan Anya kepada putrinya .
"maaf , nona Valen sudah datang ? Mari silahkan masuk non?"....ucap pak Toni
"ngapain kamu nyuruh anak durhaka ini masuk hah?"...tanya Anya dengan marah
"tuan besar yang menyuruhnya "...jawaban pak Toni membuat Anya langsung terdiam dan nyonya Anya memberi isyarat supaya Anya nurut
"papah sudah sadar pak?"...tanya Valen dengan nada gembira
"sudah non , silahkan nona Valen masuk ke dalam?"...pak Toni membukakan pintu kamar untuk Valen
Valen segera masuk ke dalam kamar dan setelah itu pak Toni menutup pintu lalu menunggunya diluar .
Sedangkan nyonya Anya mengajak Anya untuk pergi dari sana , karena percuma mereka terus disana tapi hanya membuat emosi saja .
Saat didalam Valen berdiri saja tanpa melangkahkan kakinya lagi. Karena saat ini papahnya sedang memandanginya dengan senyuman yang dulu selalu Valen lihat .
"kemarilah Valen ?"...ucap papahnya dengan nada yang lembut
Rasanya kaki Valen berat sekali melangkah dan dengan sekuat tenaga akhirnya Valen membawa langkah kakinya menghampiri sang papah.
Sesampainya didepan papahnya , Valen meneteskan air mata yang membuat papahnya terkejut melihat putrinya menangis.