The Twins' Predictions
Keluarga mama semuanya seorang peneliti dan juga mama, wanita yang berpakaian pasien rumah sakit untuk penderita demensia.
Luo Jia li nama mamaku, yang sudah menderita penyakit demensia sudah 5 tahun.
Setiap pagi dia selalu memandangi langit yang cerah dengan tatapan kosong, sambil duduk dibangku taman rumah sakit.
Kalau aku adalah Luo xin xin, gadis baru masuk SMA. Dan setiap pagi aku selalu mengunjungi mamaku, untuk membawakan barang yang dia butuhkan.
Xin xin pun berjalan mendekati mamanya dan duduk disebelahnya, dia pun menyapa mamanya sambil membawakan bakpao isi kacang kesukaan mamanya.
"Ma, Xin xin bawakan bakpao kesukaan mama! " Seru Xin xin sambil tersenyum.
Jia li hanya terdiam saja tanpa menghiraukan panggilan putrinya, Xin xin akhirnya dia duduk disamping dirinya sambil menikmati bakpao panas kesukaan mamanya.
"Bakpao nya enak masih sama seperti yang dulu" Ucap Xin xin, sambil mengunyah makanannya.
Tiba-tiba saja mamanya bicara dengan dirinya, dan untuk pertama kali dalam lima tahun dia mendengarkan mamanya bicara.
"Bakpao bukan kesukaan mama, tapi ayahmu yang menyukai bakpao buatan mamamu" Ucap Jia li.
Xin xin pun terkejut mendengar mamanya berbicara dengan dirinya, karena terkejutnya dia berhenti memakan bakpao yang ada di tangannya.
Lalu Xin xin menaruh makanannya disampingnya, dan memeluk mamanya dengan bahagia.
"Mama, akhirnya aku bisa mendengar suara mama" Ucap Xin xin sambil tersenyum.
Mama Xin xin akhirnya melepaskan pelukan Xin xin dari dirinya, dan dia meminta bakpao yang berada disamping Xin xin.
Xin xin pun dengan senang hati memberikan bakpao tersebut kepada mamanya, mereka berdua makan bakpao tersebut dengan tersenyum bahagia.
Tiba-tiba saja Jia li mengatakan sesuatu pada Xin xin, yang membuat Xin xin terkejut setelah mendengar ucapan mamanya.
"Kamu memiliki saudara kembar nak, dia ada ditempat lain yang tidak bisa kita kunjungi setiap hari" Ucap Jia li.
"Apa ma?, Xin xin tidak salah dengar?. Saudara kandung dari mana dan dimana dia sekarang? " Tanya Xin xin yang tidak percaya ucapan Jia li.
"Saudara mu dimana?, dimana dia? " Ucap Jia li yang langsung pandangannya mencari kemana-mana.
Xin xin yang panik, melihat sikap mamanya yang kembali panik. Dia segera mencari perawat dan dokter untuk menenangkan mamanya, Xin xin pun mencoba menenangkan mamanya agar tidak pergi kemana-mana, sambil berteriak memanggil dokter dan perawat.
Mendengar teriakan Xin xin, seorang perawat yang lewat segera menghampiri Xin xin. Dan dia menyuntikkan obat penenang kepada Jia li, dan Jia li langsung tertidur pulas dalam pundak putrinya.
Setelah dari tempat mamanya dirawat, Xin xin pun pergi kearah sekolahnya.
Didalam perjalanan dia memikirkan ucapan mamanya tadi, dan mengingat-ingat masa lalunya saat kecil.
___________
Karena mamanya pernah bercerita, kalau ayahnya sangat mencintai mereka dan mamanya harus meninggalkan ayahnya serta saudara kembarnya.
Untuk menyelamatkan Xin xin yang masih bayi yang kena sakit cacar.
"Aku harus bawa Xin xin kembali ke zaman ku" Ucap Jia li yang panik.
"Jangan pergi Jia li!, aku akan mencarikan tabib hebat untuk menyembuhkan putri kita" Permintaan suaminya yang bernama Lou Hongli.
"Tidak ada tabib zaman ini yang bisa menyembuhkan Xin xin, aku akan kembali setelah Xin xin sembuh" Ucap Jia li, sambil meyakinkan suaminya.
Jia li pun mengambil sebuah jam tangan modern dari dalam lemari pakaian mereka, lalu dia berpamitan kepada suami dan anaknya yang sedang tertidur digendong Hongli.
Lalu Jia li menyalahkan jam tangan miliknya, sebuah lorong waktu tiba-tiba muncul didepan mereka.
Dengan terburu-buru Jia li masuk kedalam sambil membawa Xin xin, tapi saat masuk kedalam Hongli yang mencegah Jia li dengan memegang tangannya.
"Aku akan ikut dengan mu kembali! " Ucap Hongli.
"Jangan bodoh!, apa kamu mau menjadi abu setelah masuk kedalam zaman ku?. Xin xin adalah putriku dia bisa masuk kedalam zaman ku, tapi bukan orang yang berasal dari zaman lalu" Penjelasan Jia li.
"Sekarang lepaskan tanganku!, aku janji akan kembali bersama Xin xin. Jadi tunggu kami! " Bujuk Jia li.
Dengan berat hati Hongli melepaskan tangan Jia li, dan Jia li pun menghilang bersama Xin xin didepannya.
Kembali ke zaman sekarang.
Didalam perjalanan menuju sekolah, dia terus menerus teringat cerita mamanya saat dia masih kecil.
"Apa benar cerita mama tersebut?, bukan cerita karangan mama saja untuk membodohi waktu aku kecil yang merengek mencari ayahku" Pikir Xin xin.
Dan tak beberapa lama bus yang ditumpangi Xin xin berhenti didepan sekolahnya,saat akan masuk didepan gerbang ada guru pengawas yang sudah berjaga untuk menangkap murid yang terlambat.
"Gawat pak Shen!, sudah ada didepan segala. Aku harus menghindari pak Shen, sebaiknya aku lompati tembok sekolah saja" Ucap Xin xin pada dirinya sendiri.
Xin xin lalu lari ke samping sekolahnya, dan melemparkan tasnya dulu kedalam. Lalu dia bersiap-siap untuk melompat ke tembok sekolah, Xin xin pun sudah terbiasa dengan apa yang dia lakukan saat dia terlambat datang ke sekolah.
"Haha!, akhirnya berhasil juga aku masuk tanpa ketahuan! " Ucap Xin xin sambil tertawa.
Tiba-tiba di belakangnya sudah ada pak Shen sambil menjewer telinga Xin xin, Xin xin pun kesakitan karena jeweran pak Shen.
Aww__
"Dasar anak nakal!, bapak kira siapa?.Ternyata gadis badung yang melompati tembok sekolah!, Sekarang ikut bapak untuk menerima hukuman sama dengan rekan-rekanmu! " Suruh Shen dengan kesal.
"Iya.., pak!. Tapi bisa tidak gak usah jewer telinga segala! " Ucap Xin xin yang meringis kesakitan.
Lalu pak Shen pun melepaskan jeweran nya dari telinga Xin xin, dengan perasaan kesal Xin xin harus menjalani hukuman dengan berlari lapangan sebanyak tiga kali.
Di sekolah Lou Xin xin dikenal anak pembuat onar, walaupun dia suka sekali mencari masalah. Xin xin termasuk murid terpandai di sekolahnya, guru yang mengajar Xin xin harus extra sabar menghadapi kenakalan Xin xin.
Dulu Xin xin anak yang manis, dia mulai berubah, setelah mamanya jatuh sakit.
Dia bersikap seperti itu untuk melindungi dirinya sendiri, dari gangguan orang yang selalu mengejeknya dengan sebutan anak yang tidak punya ayah.
Dia sering sekali di hina berserta mamanya, yang sebagai single mom. Masa kecil Xin xin, dia menjauhi teman-temannya sampai dia besar dia selalu sendirian.
Hanya karena hinaan yang dia dapat dari kecil, setelah tumbuh remaja. Xin xin berusaha menjadi gadis lebih kuat, mandiri dan tidak cengeng.
Agar tidak menjadi beban mamanya, kadang dia benci dan mengutuk ayah kandungnya sendiri. Karena ayahnya selalu tidak ada saat Xin xin butuhkan, dan sekarang Xin xin sudah bisa mengatasi setiap masalah yang terjadi dalam hidupnya.
Terutama dia sekarang harus sendirian di rumah tua milik mamanya, dan mencari nafkah untuk dirinya dan perawatan mamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments