Seorang dokter militer yang tangguh dan cerdas, secara tidak terduga terlempar ke masa lalu, dia masuk ke tubuh nona tertua dari kediaman perdana menteri yang terkenal bodoh dan berperangai buruk.
Perdana menteri yang mengetahui bahwa jenderal Li Chen di curigai berkhianat dan akan segera di asingkan menjadi kalut, dia sangat menyayangi putri keduanya yang berharga, sehingga bertekad mengirim nona tertua untuk menikahi sang jenderal.
Di hari pernikahannya, Jiang Jiyun melihat seluruh properti keluarganya di sita, status bangsawan mereka di cabut dan mereka di asingkan ke hutan.
Dalam kebingungan dan kesedihan, Jiyun bertekad untuk membela suaminya dan membongkar konspirasi di balik fitnah tersebut.
Menggunakan pengetahuan medis dan keterampilan strategisnya, Jiyun merancang rencana untuk menyelamatkan Li Chen dan membersihkan nama mereka.
Akankah Jiyun berhasil mengubah nasib mereka dan mengalahkan musuh yang bersembunyi dalam bayang-bayang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TIBA DI BEGUO
Selesai sarapan, beberapa orang petugas segera menyisir jalan, mereka harus segera menemukan Li Jiang dan paman kedua Li, terlepas apakah kedua pria itu masih hidup atau pun sudah mati.
"Kedua badjingan itu benar-benar sangat merepotkan! Lihat saja, jika mereka berhasil ditemukan, aku pasti akan memberikan pelajaran yang sangat berat." ucap salah seorang petugas, wajahnya terlihat sangat kesal.
"Kau benar! Perjalanan menuju alam liar masih sangat jauh, kita membutuhkan waktu hampir tiga bulan untuk mencapainya. Namun mereka benar-benar telah melewati batasan dan membuat perjalanan kita semakin lama. Yang mulia kaisar pasti akan menjatuhkan hukuman, jika tahu ada 2 orang tahanan pengasingan yang melarikan diri." ucap petugas lainnya, dia juga terlihat sangat emosi, seolah-olah ingin sekali menelan kedua orang pria itu hidup-hidup.
"Aku tidak tahu apa yang sebenarnya di pikirkan oleh ayah dan anak itu? Apakah mereka berpikir akan menemukan jalan keluar dari hutan? Meskipun bisa, tanpa kemampuan untuk mencari makanan, mereka hanya akan berakhir sia-sia." ucap petugas ketiga sambil mengusap-usap cambuknya.
"Keluarga Li cabang kedua ini terlihat sangat malas, mereka tidak mungkin bisa bertahan hidup tanpa dukungan dari keluarganya." ucap petugas yang lain lagi.
Mereka terus berjalan melewati pepohonan terjal dan semak berduri, hingga akhirnya menemukan kedua orang pria yang di carinya.
"Sepertinya mereka kelelahan setelah perjalanan jauh dan beristirahat di tempat ini!" ucap salah seorang petugas, dia segera mengambil tali dan mengikat kedua tangan orang itu, kemudian menyeretnya.
Li Jiang dan paman kedua Li bangun akibat rasa sakit yang menghantam tubuh mereka, saat matanya terbuka, keduanya terlihat sangat ketakutan, nampaknya pelarian mereka tidak membawa hasil yang baik.
"Sudah bangun? Bagus sekali! Kalian berdua benar-benar sangat berani! Menyusahkan orang lain saja!" ucap salah seorang petugas sambil memasang wajah galaknya.
Li Jiang dan paman kedua Li saling berpandangan, jelas mereka saat ini tidak memiliki kesempatan untuk mundur, keduanya hanya bisa pasrah di tarik dengan cara yang sangat kasar, hingga membuat tubuh mereka beberapa kali terbentur bebatuan tajam.
Setelah beberapa saat, mereka telah kembali ke tempat sebelumnya, seorang petugas berjalan mendekat, menarik tubuh kedua orang pria itu dan mengikatnya di pohon.
"Kalian semua! Buka mata kalian lebar-lebar! Siapa pun yang berani untuk melarikan diri, aku akan menyiksanya dengan keras!" ucap petugas itu sambil mengayunkan cambuknya.
Cetar!
Cetar!
Cetar!
Para petugas menyiksa Li Jiang dan paman kedua Li bergantian, mereka tidak akan pernah mau berhenti, sebelum cambuk di tangannya patah.
"Rasakan! Apakah kalian masih berani melarikan diri? Aku akan mematahkan kakimu!" ucap salah seorang petugas sambil melemparkan serangan ke arah kaki. Li Jiang dan paman Li menangis, keduanya sudah tidak memiliki kekuatan untuk menahan lebih banyak siksaan lagi.
Jiang Jiyun melihat kejadian itu dengan santai, sedangkan Wu Jia dan anak-anaknya bersembunyi di belakang, mereka sedikit takut dengan pemandangan berdarah seperti itu dan ingin sekali untuk menghindarinya.
Li Chen memperhatikan wajah Jiang Jiyun, dahi pemuda itu sedikit berkerut. Tidak masalah jika itu orang lain, namun istrinya yang terkenal sangat lemah dan bodoh itu bahkan bisa dengan sangat santai menyaksikan penyiksaan.
'Apakah dia benar-benar Jiang Jiyun? Bagaimana mungkin dia tidak merasa takut? Para petugas bahkan sengaja mengarahkan tenaga mereka untuk menjatuhkan paman kedua dan Li Jiang, tapi dia menontonnya tanpa mengedipkan mata.'
Jiang Jiyun melirik, dia merasa ada sepasang mata yang sejak tadi menatapnya. "Ada apa?"
Li Chen menggelengkan kepala, "Tidak apa-apa, lebih baik kita duduk di sana."
Jiang Jiyun mengangguk, dia berjalan mengikuti Li Chen dan duduk bersebelahan dengan adik iparnya.
"Kau tidak takut?" tanya Li Chen, dia berharap gadis itu akan berlari dan menangis kemudian memeluknya, sayang sekali Jiang Jiyun yang sekarang jauh lebih keras dan lebih kuat di bandingkan dengan sebelumnya.
"Tidak!" jawab Jiang Jiyun dengan tegas.
Li Chen hanya bisa menghela nafas berat, entah kenapa dia merasa telah berubah menjadi pemuda yang sangat tidak berguna sekarang. Bahkan untuk mengalihkan perhatian seorang gadis, dia memerlukan banyak usaha.
Jiang Jiyun terkadang terlihat sangat dekat dengannya, namun dia juga akan berbalik menjadi gadis yang galak dan dingin di menit berikutnya. Hal itu membuat Li Chen semakin bertanya-tanya, apakah Jiang Jiyun telah kehilangan perasaan cintanya ataukah hanya merasa tidak nyaman?
Dia kadang ingin membicarakan tentang hal ini, namun ada jarak yang terlalu lebar antara keduanya, sehingga Li Chen tidak berani, bahkan hanya untuk menegurnya.
"Bangun! Kemasi barang kalian! Jangan menunda waktu untuk berangkat!'' ucap salah seorang petugas sambil mengayunkan cambuknya.
Jiang Jiyun berdiri, dia menggandeng Qian Qian sambil berjalan. Li Yue dan Li Shuang mengikuti dari belakang, keduanya menggandeng tangan Wu Jia dengan lembut.
Selama beberapa hari mereka terus menyusuri hutan lebat, hingga akhirnya tiba di sebuah wilayah yang cukup besar. Orang-orang mengatakan bahwa tempat itu sangat berbahaya, dan di sebut sebagai wilayah Beguo.
Li Chen mengerutkan dahinya, dia mengingat dengan jelas perkataan seorang pria kepada Qian Qian sebelumnya.
'Sepertinya ini tempat yang di maksud oleh pria itu. Beguo! Aku harus mengikuti Qian Qian untuk bertemu dengan tuan paviliun ataupun tuan aula, aku merasa sangat penasaran tentang hubungan kedua orang pria itu dengan istriku!'
"Berhenti! Malam ini kita akan menginap disini!" ucap salah seorang petugas, semua orang menghentikan langkahnya, mereka melihat sekeliling. Nampaknya wilayah itu jauh lebih maju di bandingkan wilayah lain.
Para petugas mulai berjalan, mereka mencari sebuah penginapan kecil untuk bermalam. Lagi pula orang-orang yang mereka bawa bukan lagi keluarga bangsawan, melainkan rakyat jelata yang di asingkan.
Namun setelah melakukan pencarian selama beberapa jam, akhirnya mereka menyerah. Tidak ada penginapan di wilayah Beguo, mereka yang tersesat atau butuh tempat untuk bermalam hanya bisa menemui kepala desa untuk meminta persetujuan.
Setelah meminta izin dengan seorang kepala desa, akhirnya mereka mendapatkan tiga buah rumah kecil yang bisa di gunakan untuk beristirahat. Para petugas memilih sebuah gubuk untuk beristirahat, keluarga Li cabang kedua dan ketiga memutuskan untuk mengambil rumah yang jauh lebih besar.
"Kami memiliki lebih banyak perak, sehingga bebas memilih rumah yang akan di tempati, kalian hanya bisa tinggal di gubuk bobrok itu!" ucap Su Yuan sambil menunjuk ke arah gubuk yang lain.
Qian Qian mendengus, "Dasar bodoh! Tidak memiliki kemampuan namun masih berlaga sok di depanku!"
Su Yuan melotot, "Apa yang kamu katakan? Dasar pelayan rendahan! Kau memiliki keberanian untuk mengata-ngataiku!"
Qian Qian mencibir, "Apakah kau tidak berpikir, alasan yang membuat kita bisa aman memasuki wilayah ini? Seharusnya kau bisa lebih peka lagi!"