Nara syrena putri, gadis yang memiliki paras cantik, memiliki sifat pendiam dan sopan. Nara masih duduk di bangku kelas 11, nara adalah seorang piatu, ibunya meninggal saat melahirkan dirinya, nara di besarkan oleh nenek dari ibunya, namun saat usianya 12 tahun ia harus tinggal di rumah ayahnya yang megah nan mewah itu. Nara sangat hobi memasak, bahkan ia hampir setiap hari membuat bekal untuk sahabatnya. Sebagai manusia yang normal tentu saja nara menyukai lelaki, ia sudah menaruh rasa pada laki-laki itu saat masih kelas 10, namun ia memendamnya sendiri bahkan sahabatnya tidak tahu mengenai itu. Nara lebih memilih mencintai dalam diam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04
Keesokan harinya, Nara pagi-pagi sekali nara sudah berada di dapur bersama mbok srik. Ia berkutik dengan alat masak, saat ini nara sedang membuat makanan kesukaannya untuk sarapan pagi.
Setelah semuanya masak nara pergi ke belakang rumah untuk sarapan sambil melihat bunga-bunga di taman belakang. Hal seperti ini yang nara rindukan, tanpa ada ngangguan dari ibu tirinya membuatnya tenang.
Tapi, ia sangat salah besar, baru juga mengucap kata syukur arthur datang dan merebut makanannya. Lelaki yang hanya pakai celana sebatas paha itu duduk samping dirinya.
“Di meja makan masih banyak! Kenapa harus ambil punyaku?”kesal Nara lalu ia berdiri dan menatap arthur tajam.
“Cih!, lo kira gua takut sama tatapan lo itu? Nggak sama sekali”ucap arthur tanpa memperdulikan Nara ia menyantap nasi goreng kampung buatan nara itu.
“Enak juga masakan lo!”puji arthur.
“Ambilkan gua minum!”perintah arthur.
“Aku nggak mau!”
“Berani lo sama gua?”arthur menatap nara tajam.
“Mumpung ayah sama mama enggak ada, gua bebas mau perlakukan lo seperti apa!”lanjut arthur. Mau tak mau Nara masuk ke dalam mengambil minum untuk arthur.
Tak lama kemudian Nara datang dengan segelas jus kesukaan arthur yang sudah di buatkan oleh mbok srik. Nara menatap arthur jijik, tubuh arthur di penuhi tato dan juga bekas luka.
Nara menaruh gelas itu di samping arthur lalu ia segera masuk ke dalam untuk mengambil sarapan paginya, ia lebih baik sarapan di dalam kamarnya saja.
“Apa aku keluar aja? Nanti arthur pasti buat hal gila lagi di rumah”gumam nara dengan mulut masih mengunyah makanan.
“Aku keluar sendiri aja, juan pasti lagi main sama temannya”
Nara yakin pasti arthur nanti membawa teman-teman berandalannya ke rumah untuk mabuk-mabukan. Bahkan tak segan arthur membawa pacarnya ke dalam kamar jika sang ayah dan mama pergi dari rumah. Mengingat kembali bahwa dirinya hampir di lecehkan oleh teman arthur ia menjadi yakin untuk keluar dari rumah, mumpung juga hari minggu dia akan berjalan-jalan di pantai.
Nara menghabiskan makanannya, lalu dengan segera ia menganti pakaiannya, untung saja ia sudah mandi sejak subuh tadi sebelum arthur bangun, nara mandi di kamar mandi dekat dapur karna kamarnya tidak ada kamar mandi dalam.
“Aku haru cepat, keburu arthur bawa teman berandalannya itu!”ucap nara lalu ia mengambil tas dan ponselnya dan keluar dari kamar, tak lupa ia mengunci kamarnya.
“Mbok, nara keluar dulu ya mbok”ucap nara kepada mbok srik.
“Iya non, hati-hati ya non”ucap mbok srik di balas senyuman oleh Nara. Setelah itu nara pun pergi dari sana meninggalkan mbok srik.
Mbok srik menatap punggung Nara dengan kasihan, ia tau semua bagaiman nara di perlakukan dirumah ini, bahkan ia tau jika arthur juga sering melecehkan Nara apalagi jika kedua orang tua mereka tidak ada itulah kesempatan arthur.
Nara pergi berjalan kaki beberapa meter untuk keluar dari kompleks perumahan elit itu, namun, ia tak sengaja melihat mobil yang sangat ia kenal masuk ke dalam kompleks itu tepatnya ke rumah ayahnya.
“Arthur bawa pacarnya lagi? Untung aku udah keluar”gumam nara, ia melanjutkan langkahnya.
Nara sebelumnya sudah memesan ojek online, ia menunggunya di depan post satpam. tak lama menunggu ojol pesanannya sudah datang.
“Sesuai aplikasi ya neng”ucap sang ojol.
“Iya pak”
Ojol itu pergi dengan nara menggunakan motor, nara berniat ke gramedia dulu untuk membeli buku.
...----------------...
Nara mencari-cari buku yang dia mau, setelah mendapatkan satu buku yang ia cari-cari dia beralih ke rak novel dan komik, ia ingin membeli satu komik atau tidak novel yang menarik perhatiannya.
Sudah tiga puluh menit nara berada di gramedia itu, namun ia belum menemukan novel yang cocok untunya. Hingga akhirnya matanya tertuju pada sebuah novel yang sisa satu lagi, dengan cepat nara mengambil novel itu namun sebuah tangan kekar juga mengambil novel itu.
“Kak kenzo?”gumam nara menatap lelaki yang ingin mengambil novel yang sama denganya.
Nara tersadar bahwa tangannya berada di bawah tangan kenzo, nara melepaskan tangannya dengan cepat, sementara kenzo ia mengambil novel itu dan menatap nara heran.
“Lo mau buku ini?”tanya kenzo terkesan cuek.
“I-iya”jawab nara gugup.
“Buat lo aja”ucap kenzo datar lalu ia menyodorkan buku itu ke nara lalu pergi darisana.
“D-dia habis jogging kah? Kok ber damage banget?”pintanya menatap kepergian kenzo.
“Apa yang kamu pikirkan nara!”gerutunya menepuk-nepuk kepalanya.
Nara kemudian berjalan ke kasir untuk membayar buku yang ingin ia beli, di kasir ia kembali berpapasan dengan kenzo yang hendak membayar buku juga.
“Em, berapa kak?”tanya nara ke kasir tanpa mempedulikankan kenzo.
“Totalnya xxxx”jawab kasir.
Nara mengeluarkan uangnya dari dalam tas, namun ia kalah cepat dengan kenzo.
“Sekalian dengan dia”ucap kenzo memberikan sebuah kartu kepada kasir.
“Eh, kak nggak usah”ucap nara tidak enak hati.
Kenzo tidak memperdulikan ucapan nara, ia mengambil kartunya kembali lalu mengambil paperbag itu dan pergi darisana.
“Makasih kak”ucap nara, ia berlari mengejar kenzo sambil menenteng paperbagnya.
“Kak!”panggil nara dengan nafas ngos-ngosan.
Kenzo berhenti, lalu ia menatap nara yang ada di belakangnya. Kenzo menaikan satu alisnya sebagai insyarat.
“Makasih ya”ucap nara sambil tersenyum.
“Hem”jawab kenzo lalu ia pergi dari darisana meninggalkan nara yang melongo akan jawabannya.
“Bang? Aku nggak papa kok”lirih nara, kemudian ia pergi ke sebuah cafe yang ada di dekat gramedia untuk me time.
Di cafe nara benar-benar sendiri ia tidak memberitahukannya pada juan, biasanya juga juan jam segitu sudah menanyakan dirinya dimana.
Di cafe nara memikirkan kenzo sedari tadi, bahkan ia senyum-senyum sendiri saat mengingat kejadian rebutan novel tadi, ia melihat tangannya yang pertama kali di sentuh oleh kenzo.
Apakah nara menyukai kenzo?
“Gila lo!”ucap seseorang membuatnya tersadar, nara melihat orang yang berdiri didepannya, ia kaget kok bisa juan ada doisini?
“Juan?”gumam nara.
“Ngapain lo sendirian disini?”tanya juan duduk di depan nara.
“Me time”jawab nara.
“Me time me time!, bokap sama nenek lampir pergi ya?”tebak juan di anggukin oleh nara.
“Jadi si tikus busuk itu dirumah?”nara tertawa mendengar perkataan juan.
“Iya, arthur di rumah”jawab nara terkekeh, ia ngakak saat juan menamai arthur tikus busuk.
“Ck!, berapa lama mereka pergi?”tanya juan.
“Maybe kurang lebih satu bulan”jawab nara menyeruput minumnya.
“What?, lo berdua sama arthur?”kaget juan.
“Iya, makanya aku keluar. Tapi tadi ceweknya kerumah”ucap nara.
“Gila!, lo mending nginap di rumah gua”ucap juan.
“Sayangnya sebelum ayah pergi, dia bilang nggak boleh nginap di rumah kamu!, kamu tau gimana sifat mama dan arthur kan?”serunya.
“Ra, gua nggak habis pikir!. Mending lo nginap di rumah gua aja nanti sebelum pulang ayah lo, lo balik lagi!”mohon juan.
“Terus pas balik entah di pukul lagi sama ayah!, aku nggak mau apalagi ada mama yang ngomporin”ucap nara menggelengkan kepalanya.
“Terus lo tetap tidur di kamar lo?”tanya juan.
“Iya, tenang aja. Pintunya udah aku suruh perbaiki sama pak bambang jadi udah bisa kunci”jelas nara ia tau sahabat sekaliagus abangnya itu mengkhawatirkannya.
“Kamu ngapain disini?”tanya nara.
“Tadi habis jogging sama mereka!”jawab juan terus menunjuk ke sudut cafe yang ternyata ada teman-temannya juan sudah pasti ada kenzo.
“Berarti tebakan aku bener dong?”gumamnya menatap kenzo yang sangat tampan baginya.
“Tebakan apa?”tanya juan yang mendengar nara ngomong.
“Eh, enggak kok”ucap nara tersadar lalu ia dengan cepat meminum minumannya.
Juan hanya menganggukan kepalanya, ia tidak ada niat untuk bergabung dengan teman-temannya ia lebih baik menemani nara yang sendirian.
ada event tertentu plus juga kita akan belajar bareng bersama mentor senior ya. Caranya mudah hanya wajib Follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm supaya bs aku undang ya. Terima kasih.
berharap Nara Arthur.... sayang sodara
ga sabar liat reaksi nara