***^^ Cerita ini adalah kisah nyata.
Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata, serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^
Yulia Kinanti, wanita cantik asal desa yang menikah dengan seorang laki-laki dewasa asal kota yang bernama Rama Bagaskara 45 tahun. setelah mereka menikah, Yulia di boyong ke rumah suaminya yang ada di kota.
Namun siapa sangka, sang suami ternyata mempunyai anak laki-laki yang sudah dewasa, dia bernama Dewangga Arya Bagaskara 23 tahun yang seorang mahasiswa.
Dewangga Jatuh hati terhadap ibu tirinya sejak pertama kali melihatnya. namun, Angga berusaha untuk menahannya dan melupakannya, akan tetapi rasa itu tidak bisa di hilangkankan dan justru semakin besar. membuat Angga gila dan melakukan banyak cara untuk mendapatkan hati ibu tirinya. bagaimana kah kisah mereka selanjutnya. ? yuk terus ikuti ceritanya ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Di tengah malam saat hujan deras, Yulia terbangun merasakan perutnya demo meminta untuk di isi. dia berjalan menuruni anak tangga bermaksud untuk membuat makanan tanpa membangunkan pembantunya.
Ia melangkah menuju dapur, lalu membuka sebuah lemari kecil dan mengeluarkan 2 bungkus Mie kuah bakso dari dalamnya. dia juga tak lupa mengambil sedikit daging dan sedikit sayuran beserta beberapa bawang bombai dari dalam kulkas.
Yulia memotong bawang bombai, sayuran, dan mencincang daging dengan lihai. setelah itu, ia masukkan ke dalam panci yang sudah berisi air mendidih di dalamnya. selang beberapa menit, Yulia menambahkan mie beserta sayurannya dan mengaduknya dengan pelan.
Wanita itu menyiapkan mangkuk beserta sendok dan garpunya, kemudian dia menaruhnya di atas meja. tak lupa segelas air putih juga sudah ada di sana.
tak membutuhkan waktu lama, Mie kuah bakso ala-ala buatan Yulia pun sudah jadi. dia menuangkan mie itu ke dalam mangkuk dan bersiap untuk menikmatinya. Namun sebelum mie itu masuk ke dalam mulutnya, tiba-tiba lampu di rumah itu mati.
" Aduh, Kok mati sih lampunya.? Mana gelap banget lagi." Yulia beranjak dari duduknya. Dia berjalan dengan pelan sembari meraba-raba sekitarnya, dengan maksud mencari sesuatu yang bisa di gunakan untuk penerang.
Di saat tengah asyik meraba-raba, tiba-tiba kedua telapak tangannya menyentuh sesuatu. sesuatu yang berotot dan keras tentunya.
" Wah...sejak kapan ada patung manekin disini ? " Batinnya dalam hati.
Sedangkan Angga, ? Ia mati-matian menahan gejolak yang siap meledak kapan saja, tak kala tangan dari seseorang begitu berani menyentuh dan meraba tubuh telanjangnya, Karna saat ini ia hanya mengenakan boxer tanpa atasan.
Sedangkan Yulia ? Ia masih asyik meraba sesuatu yang ia anggap sebagai patung manekin, bahkan tangannya mulai menjalar kebawah dan kebawah hingga sebuah tangan besar mencekal kedua pergelangan tangannya.
Greb.!!
" Sudah Puas merabaku, Hm..? " Suara berat seorang Pria berbisik tepat di telinganya, bahkan deru nafasnya mengenai daun telinga Yulia, yang membuat sekujur tubuh wanita itu meremang seketika.
" A-angga. Maaf, Mamah tidak tau kalau itu kamu. " Jawab Yulia. Ia mencoba melepaskan pergelangan tangannya yang di pegang erat oleh Angga, namun sang pria tidak mau melepaskannya.
Dan setelah itu..
Byar. !!
Seketika lampu di rumah itu menyala kembali, membuat keduanya terkejut bahkan shock sembari saling melemparkan pandangan, Bagaimana tidak ? Yulia saat ini tengah melihat dengan jelas tubuh bagian atas milik Angga yang ter'ekspos begitu saja. Dada bidangnya, Roti sobeknya, serta...jakunnya yang naik turun tampak menggoda di matanya.
Sedangkan Angga ? Pemuda itu dengan susah payah menelan salivanya. Bahkan matanya tidak lepas dari keindahan yang saat ini ada di hadapannya.
Yulia tengah berdiri tepat di depannya, wanita itu hanya mengenakan gaun tidur tanpa lengan dengan dada rendah yang panjangnya hanya sebatas paha. dan sialnya lagi, wanita itu tidak mengenakan Bra. sehingga terlihat dengan jelas bentuk buah d*danya yang sangat pas jika berada dalam genggaman Angga.
" Shit...!! Kenapa dia berpakaian seperti ini ? Apakah dia sengaja ingin menggodaku ? Sial !!! " Batin Angga memaki dalam hati.
" A-angga kamu ng..ngapain, kok ke dapur malam-malam ? Tanya Yulia dengan gugup.
" Aku lapar " Jawabnya singkat.
" Oh, kalau gitu ayo kita makan bersama, kebetulan Mamah baru selesai masak. Mamah juga lapar tadi. " tanpa sadar Yulia menarik tangan Angga, dan mengajaknya ke meja makan.
Yulia mengambil Mangkok lengkap dengan sendok dan garpunya, lalu membagi makanannya menjadi dua bagian. setelah itu, dia segera memberikannya kepada Angga.
" Makanlah. ini tadi masih utuh belum aku sentuh. Jadi aman, itu bukan sisa dari mulutku. " Ucap wanita itu sambil tertawa.
" Tidak masalah juga, jika ini bekas mulutmu. Asalkan kamu tidak punya penyakit yang dapat menular ke orang lain. " Jawab Angga, Pemuda itu terlihat hendak bangkit dari duduknya.
Melihat Angga yang tiba-tiba bangkit dari kursinya, tentu saja hal itu membuat Yulia terkejut. Wanita itu berfikir, mungkinkah Angga tidak jadi makan lantaran menganggap dirinya punya penyakit yang menular.
" Loh, kamu mau kemana, Gak jadi makan ?" Tanya Yulia.
" Tunggu dulu sebentar. " Jawab Pemuda itu, Dia berlalu pergi dan masuk ke dalam kamarnya.
Tidak butuh waktu lama. Pemuda itu sudah kembali lagi, dengan membawa selimut di tangannya.
" Apakah dia kedinginan ? Sampai membawa selimut segala. " Yulia membatin, Dia menatap heran ke arah anak tirinya.
Yulia mengira, bahwa selimut itu akan di gunakan oleh Angga sendiri. Namun ternyata dugaannya salah. Angga berjalan ke arahnya, dan memakaikan selimut itu untuk menutupi bagian bahu dan dadanya yang terbuka. Sehingga wanita itu sadar, jika saat ini ia tengah memakai pakaian yang cukup terbuka.
Yulia merasa tidak nyaman, ia takut jika Angga akan mengnggapnya wanita nakal, karna dengan lancangnya memakai pakaian terbuka di depan Pria lain.
" Pakailah !!.Di luar hujan, " Ucap Angga dengan wajah datar. Pemuda itu kembali duduk di kursinya, dan mulai menyantap makanannya.
Sedangkan Yulia, wajahnya sudah terlihat memucat.
" Astaga, kenapa aku baru sadar jika dari tadi aku memakai pakaian yang terbuka. dia pasti sudah melihatnya.! bagaimana jika dia menganggapku wanita nakal yang sengaja menggodanya ?. Aku malu sekali. " Batinnya.
Yulia terus saja menundukkan kepala, dia terlihat semakin mengeratkan selimutnya.
Angga yang melihat perubahan raut wajah dari wanita yang ada di depannya, seakan mengerti apa yang tengah di pikirkan oleh wanita itu.
" Makanlah makananmu, tidak perlu berpikir yang tidak-tidak." Ucap Angga dengan datar. Laki-laki itu tetap fokus dengan makanannya.
" I-iya. Maaf Angga, Mamah tidak bermaksud tidak sopan dengan berpakaian seperti ini di depanmu. Tadi mamah mengira nggak akan ada orang yang keluar, karena sudah sangat malam. makanya mamah berani berpakaian seperti ini. " Yulia berkata masih dengan menundukkan kepalanya.
" Tidak masalah. Lanjutkan makananmu." Jawab Angga santai.
Mereka berdua kembali makan dalam diam. namun, tatapan mata Angga tertuju pada rambut hitam panjang milik ibu tirinya, yang tergerai dan tampaknya sangat mengganggu. Terlihat dari cara makan sang ibu tiri yang sesekali menyibakkan rambutnya ke belakang telinga..
Angga melirik pada sebuah karet gelang yang tak jauh dari tempatnya. dia beranjak mengambil karet gelang itu, Kemudian berjalan dan berhenti tepat di belakang punggung ibu tirinya.
Sedangkan Yulia, dia merasa heran karna melihat Angga yang tiba-tiba ada di belakangnya.
" Angga..kamu mau apa ? " Yulia menoleh ke belakang, hingga tatapan mata mereka bertemu. dan seketika itu juga, wajah tampan sang pemuda terlihat jelas di matanya.
" Dia tampan sekali. " Batin Yulia.
" Tidak perlu memujiku di dalam hati. aku tau, kalau aku tampan."
Angga mulai mengikat rambut Yulia dengan rapi. setelah selesai, dia pun kembali melangkah dan duduk di kursinya.