• Cek umur sebelum membacanya.
Kendrick Davino Tan adalah seorang casanova, hidup dengan banyak wanita yang memuaskan gairahnya.
Dia bahkan menampung seorang wanita malam di mansion miliknya, yaitu Maurin. Maurin tak sendiri, dia bersama anak gadisnya, Zoya.
Yang diam-diam Ken jadikan fantasinya saat bercinta dengan Maurin dan banyak wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seperti Manekin Hidup
Zoya terbangun karena merasakan sensasi aneh yang menyapa kulitnya. Seperti terpaan hangat, yang berhembus beraturan.
Tak menyadari, bahwa sekarang dia tengah memeluk kepala Ken, yang dia anggap sebagai guling.
Membuat dia senantiasa membenamkan wajah itu di dadanya.
Zoya mengerjapkan kelopak matanya, hari masih tampak gelap, pun dengan kamarnya yang minim pencahayaan, karena dia hanya memakai lampu tidur sebagai penerangan.
Gadis itu bergeming sejenak, dan dibuat terkejut, karena mendapati tangan besar yang melingkar di perutnya. Pun dengan tindakannya yang memeluk kepala Ken.
Untungnya Zoya tak sampai berteriak dan membangunkan seisi rumah.
"Daddy? Kenapa dia bisa ada di sini?" Zoya langsung melepaskan kepala Ken dengan wajah kalang kabut, dan juga menatap dirinya yang nyaris ditelanjangi oleh pria di sampingnya.
"Astaga, dia ini abis apa? Kenapa bisa masuk padahal aku sudah menguncinya." Zoya buru-buru menurunkan tank topnya, dan menggeser tubuhnya agar tidak berdekatan dengan Ken.
Wajahnya nampak pias dengan gerakan mata yang menatap sekeliling.
"Hem, kamu tidak mematuhi ucapanku, Baby."
Deg!
Jantung Zoya seperti ingin loncat mendengar suara berat Ken, terdengar sangat parau, khas orang bangun tidur.
Dia beringsut sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
Sementara Ken sudah terduduk di samping gadis itu. Dia mengucek sebelah matanya, dan mendekati Zoya dengan muka bantalnya, tetapi percayalah pria matang itu tetap saja terlihat tampan, mau bagaimana pun kondisinya.
"Kenapa kamu mengunci pintunya, hem?" tanya Ken masih mengumpulkan nyawa.
"Supaya Daddy tidak masuk," ketus Zoya tanpa keraguan, dan apa adanya.
"Kamu sudah membuat Daddy tidak bisa tidur, lalu kamu tidak mau bertanggung jawab?"
"Apa maksud, Daddy?"
"Maksud Daddy jangan pernah lakukan itu lagi, karena Daddy punya 1001 cara untuk mendapatkanmu, Baby."
Ken semakin merapat, menjangkau pipi mulus itu dan mengelusnya dengan lembut. Zoya menghindar, dan menepis tangan besar Ken.
"Jangan bicara omong kosong, lebih baik Daddy keluar sekarang, atau aku akan berteriak!" ancam Zoya.
Ken tersenyum smirk, kita coba lihat apa yang akan dilakukan Zoya selanjutnya. "Daddy tidak akan keluar sebelum kita mandi bersama, kalau kamu mau berteriak. Berteriaklah, asal sebut namaku di setiap desahannmu."
Mata Zoya memicing, menatap Ken dengan berani. Pria ini benar-benar tidak bisa diancam, "Dad, kamu ini benar-benar!" Zoya mengepalkan tangannya merasa geram.
"Benar-benar apa, Sayang?" Ken mengecup bahu Zoya, "berteriaklah sesukamu, agar mereka semua tahu, bagaimana puasnya kamu dalam permainanku."
Tanpa ba bi bu Ken menangkap tubuh Zoya dan mengangkatnya. Dan Zoya kembali tidak berdaya, karena dia kalah tenaga, seperti ada sebuah rantai yang menjerat lehernya, Zoya tak mampu untuk melawan ucapan Ken.
Sampai di kamar mandi, Ken mengunci pintu, dan menurunkan Zoya. Dia segera melepas pakaiannya tanpa tahu malu, membuat Zoya langsung memalingkan wajah, lengkap dengan menggigit bibir bawahnya.
Ken tersenyum kecil, melihat wajah gadisnya yang memerah, dan tubuhnya sudah polos tanpa secarik benang pun.
Cih, kenapa dia bisa tidak tahu malu begitu?
"Baby, sekarang giliranmu. Kemari, biar aku bantu."
Zoya ingin menghindar, tetapi lagi-lagi Ken mampu untuk menguasainya. Zoya mengangkat tangannya tinggi-tinggi saat Ken membantunya melepas tank top, bahkan sampai semuanya terlucuti.
Ken menyalakan shower, mengatur airnya mencari suhu yang pas. Lalu dia menarik Zoya, membawa gadis itu untuk mandi bersamanya.
Zoya seperti manekin hidup, yang hanya mampu menerima apapun perlakuan Ken di atas tubuhnya.
Pagi ini benar-benar tidak ada penyatuan, Ken hanya membersihkan tubuh gadisnya, sambil mengecup basah bibir ranum itu, sebagai bayarannya.
"Balik badanmu, Baby. Aku akan menggosok punggungmu," pinta Ken, dan tanpa protes Zoya mengikuti perintah pria itu.
Ken mencium punggung polos Zoya sekilas, ada sedikit sesapan menghasilkan erangan kecil dan juga bekas kemerahan.
Ken tersenyum tipis, lalu menggosok punggung Zoya dengan telaten, dia seperti pengasuh bayi besar sekarang.
Tak peduli pada pusakanya yang menegang, entah kenapa pagi ini dia ingin melayani Zoya dengan penuh kelembutan.
Ingin Zoya merasa nyaman berada di dekatnya.
*
*
*
Mumpung hari Senin, jangan lupa tabur vote supaya Daddy sama Neng Zoy semangat update 🔥🔥🔥
Katanya kalo mirip itu jodoh, udah mirip belom nih mereka berdua?