Kehidupan manusia berubah ubah, seiring dengan berjalannya waktu, begitupun dengan kehidupan Hasan selama ini
Dulu ia seorang pemuda gagah,tampan , pemberani dan perkasa, punya istri berparas cantik.Namun semuanya itu tidak berlangsung lama dan abadi baginya.
Hasan harus jatuh ke titik yang terendah yaitu kepada kesengsaraan dan kesusahan setelah ia di tinggal istrinya.
Ia sering di hina, di caci maki, bahkan terkadang ia sering di buli oleh orang terdekatnya, baik itu laki laki maupun perempuan.
Di dalam kehidupan yang penuh dengan kesepian akhirnya Hasan pun bertekad untuk mengisi kehidupannya dengan penuh gairah.
Gairah kehidupannya di tuangkan ke berbagai perempuan yang dekat dengannya.
Roda berputar seiringnya waktu akhirnya Hasan pun sadar pada dirinya dengan bantuan seseorang yang dia kenal.
Di akhir cerita akhirnya Hasan pun bertaubat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 22
Pada suatu hari Hasan sedang menikmati secangkir kopi dan menghisap sebatang rokok di depan rumahnya, didampingi oleh Herna sang istri tersayang. tiba-tiba terdengarlah bunyi panggilan dari ponsel Hasan yang berada di dekat Herna. Ia pun melihat ponsel tersebut ternyata yang memanggil adalah Lidya, kemudian Herna pun mengangkat panggilannya. lalu ia berkata "halo siapa ini?". Lidya pun terdiam sejenak lalu bertanya "aa Hasan ada nggak?"Herna pun diam sejenak lalu berkata ini siapa ya?, lalu Lidya menjawab "ini Lidya saudara bosnya dari Jakarta". lalu Herna pun mengucap "oh baik tunggu sebentar ya akan saya panggilkan dulu orangnya". Herna pun memanggil Hasan yang kebetulan ada di dekatnya sambil menyerahkan ponselnya. kemudian "Hasan berkata "halo Lidya apa kabar?, tumben ada keperluan apa ya Kamu memanggilku apakah ada pesan dari si bos?". tanya Hasan dengan sedikit penasaran. lalu Lidya pun menjawab. " ada pak Hasan katanya kalau sudah normal disuruh berangkat kembali ke Jakarta dikarenakan banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan. lalu Hasan pun menjawab " Oke mungkin dalam waktu dekat ini saya akan berangkat. Lidya pun berkata Oke ditunggu ya sampai nanti bye.
Setelah mendengar percakapan di ponsel kini hati Herna agak sedikit gundah gulana, sebab ia masih menginginkan agar Hasan berada di sampingnya. lalu herna bertanya"kapan aa berangkat ke Jakarta?, Hasan menjawab mungkin dalam waktu secepatnya.Herna pun hanya diam wajahnya ditekuk terlihat bintik-bintik air keluar dari matanya.
Malam pun tiba, hawa dingin hampir menembus tulang. Hasan berbaring di samping Herna, lalu ia berkata "mungkin malam ini adalah malam terakhir aku berada di sampingmu, sebab besok pagi aku udah mulai berangkat ke Jakarta lagi". Herna hanya diam sebab di hatinya menginginkan agar Hasan selalu di sampingnya, namun ia pun menyadari kalau Hasan harus bekerja untuk menafkahi dirinya.
Melihat sikap Herna diam tak berkata Hasan pun mengusap pipinya lalu berkata Kamu jangan bersedih ya aku pun pasti kembali. Herna hanya menganggukkan kepalanya tanda ia menyetujuinya.
tiba-tiba " kring kring kring" terdengar suara panggilan dari HP Hasan. lalu herna pun melihat layar ponselnya ternyata Mona memanggil. herna pun mengangkat panggilannya lalu berkata"halo ini siapa" mona diam sejenak sebab Baru kali ini HP Hasan dipegang oleh seorang cewek, lalu ia menjawab"ini Mona pacarnya Hasan di Jakarta". mendengar jawaban wanita itu Herna pun merasa sangat kaget sehingga ponselnya langsung ia lemparkan ke atas sofa.
melihat kejadian itu Hasan pun langsung mengambil handphonenya, dilihatnya ternyata mona memanggilnya lalu ia berkata "ada apa Mon, kenapa meneleponku malam-malam? lalu Mona diam sejenak kemudian dia berkata " aku kangen kamu , dan siapa cewek itu ? Ko berani-beraninya memegang hp-mu emang ia siapa?" lalu Hasan pun menjawab "Dia adalah istriku". mendengar jawaban seperti itu dari mulut Hasan pribadi Mona pun langsung menutup teleponnya, ia sangat kecewa, lalu menangis tersedu sedu.
Sementara itu Hasan berusaha untuk meyakinkan istrinya agar tidak percaya dengan ucapan Mona.
Pada mulanya Herna marah besar, karena api cemburunya mulai membara, namun, lama-kelamaan menjadi rendah dan hati Herna pun menjadi luruh berkat rayuan Hasan yang meyakinkan.
hingga kemudian.
"cup cup cup" Hasan mulai mengecup pipi dan bibir Herna dengan mesra.
herna pun mengerti betul apa yang diinginkan oleh suaminya. lalu ia pun pasrah dan langsung melayani hasrat suaminya. Hasan merupakan pria hiper seks, bagi dia tidak cukup rasanya kalau melakukan hal tersebut hanya satu kali. istrinya pun terkadang kewalahan melayaninya namun dikarenakan rasa cinta yang mendalam Erna pun rela dan pasrah pada kenyataan.
Demikian juga pada malam itu. Hasan melakukan hubungan intim lebih dari tiga kali, sampai-sampai istrinya kewalahan melayaninya.
Keesokan harinya Hasan sudah mulai siap-siap untuk berangkat ke Jakarta. kali ini ia akan berangkat dengan mobil angkutan umum, sebab mobil yang dimiliki Hasan ia titipkan di kantor tempatnya bekerja.
Herna tidak tahu dengan keadaan Hasan sekarang ini, demikian juga dengan Hasan tidak pernah menceritakan tentang dirinya dan juga pekerjaannya di Jakarta. setahu Herna Hasan adalah seorang kurir dari suatu perusahaan. padahal untuk sekarang ini Hasan menempati jabatan sebagai seorang manajer.
waktu pun tiba Hasan mulai berpamitan kepada ibu dan bapak Herna sebagai mertua, lalu kepada adik-adiknya dan terakhir kepada Herna .
sebelum berangkat Hasan mengecup dan mencium Herna sebagai tanda kasih saya.
\* \* \*nuryaman .Alex\* \* \*
.