NovelToon NovelToon
Di Kejar Cinta Anak Om Duda

Di Kejar Cinta Anak Om Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia
Popularitas:52.7k
Nilai: 5
Nama Author: Choco 33

Nadiva, biasa di panggil Diva adalah gadis manis berusia dua puluh satu tahun yang saat ini masih menjadi mahasiswi semester enam sebuah universitas kesehatan di kota nya.

Kehidupan aman tentram Diva berubah menjadi lebih berwarna setelah memiliki tetangga seorang duda yang di tinggal meninggal istri nya saat melahirkan anak nya. Duda berusia tiga puluh tiga tahun itu bernama Randika Immanuel, memiliki seorang anak perempuan berusia enam tahun yang bernama Cinta.

Sejak awal bertemu Diva, Cinta sudah menyematkan kata Bunda sebagai panggilan kesayangan Cinta buat Diva.

Bagaimana kah kisah Diva dalam menghadapi aneka ulah Cinta yang selalu menginginkan Diva menjadi Ibu nya, sementara Diva sendiri tidak menyukai Ayah Cinta yang terkesan bersikap arogan?.

"Ayah hitung sampai tiga. Kalau ndak mau bangun Ayah gendong kaya karung beras nih!" Ancam Dika yang tak jua di tanggapi oleh Cinta. Hingga ....

"Cinta Oh Cinta ..."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Choco 33, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 04. Hasutan

Menjelang bulan haji, toko material Ayah Hasan biasanya mulai ramai di datangi kleh para pelanggan nya. Di bulan haji justru semanik banyak pelanggan yang datang untuk berbelanja material.

Karena menurut banya orang tua memgatakan merenovasi atau membangun rumah saat bulan haji itu bagus, bisa mendatangkan kebaikan bagi pemilik rumah.

Ayah Hasan merenggangkan tubuh nya setelah menerima pembayaran salah seorang pembeli langganan toko material nya.

Sebuah toko yang sudah menjadi tempat tempat nya mencari nafkah sejak puluhan tahun lalu itu adalah milik nya setelah memutuskan tidak melanjutkan kontrak kerja dengan salah satu perusahaan tambang terbesar di ujung Indonesia.

Uang pesangon yang di dapatkan Ayah Hasan saat itu sangatlah besar pada zaman nya, sehingga Ayah Hasan muda pun memutuskan untuk membuka usaha toko material sebelum meminang Ibu Tantri kekasih hati nya.

Pria paruh baya berusia empat puluh tahun itu menarik nafas panjang nya saat lagi-lagi melihat seorang pria yang usia nya lebih tua sepuluh tahun dari nya itu kembali memasuki tempat usahanya, setelah minggu lalu juga datang menemui nya.

"Apa kabar Pak Hasan?". Sapa Pria paruh baya yang Ayah kenalan sebagai mantan mertua tetangga sebelah rumah nya sang high quality duda.

"Alhamdulillah baik Pak Kael" Ayah menjawab sapa Pak Kael yang langsung mendudukan tubuh nya di bangku depan etalase berisikan aneka keran air.

"Ada yang bisa saya bantu Pak?" Ayah bertanya dengan sopan kepada Pak Kael, karena sejak kedatangan pria paruh baya itu hanya memutarkan pandangan saja mengawasi sekitar toko milik Ayah Hasan.

"Ramai ya Pak toko nya".

"Alhamdulillah Pak". Ayah menjawab seadanya ucapan Pak Kael yang terdengar hanya basa basi saja, karena saat ini hanya ada dua orang pembeli saja yang tengah di layani dua orang karyawan Pak Hasan.

"Jadi apa ada yang ingin Pak Kael beli?" Tanya Ayah Hasan langsung pada inti nya.

Pertanyaan Ayah Hasan yang to the point itu membuat Pak Kael pun mengalihkan pandangan nya kearah Ayah Hasan yang tampak santai saja melihat nya.

"Kebetulan tidak ada yang ingin saya beli di toko ini. Saya biasa belanja di toserba khusus bangunan yang sudah jelas akan kualitas nya" Ucapan Pak Kael hanya di balas Ayah Hasan dengan senyuman dan anggukan kecil.

"Alhamdulillah kalau Pak. Lalu apa yang menjadi dasar Bapak, mampir ke toko kecil Saya lagi?". Ucapan santai Ayah Hasan membuat Pak Kael berdecih kecil.

Ayah Hasan seolah paham akan maksud kedatangan pria paruh baya itu pun langsung mengungkapkan isi hati nya.

"Pak Kael jangan khawatir tentang masalah Dika dan putri Saya. Bapak tenang saja, Nadiva sama sekali tidak tertarik dengan Randika". Ucapan Ayah Hasan membuat wajah Pak Kael langsung berubah.

"Sebagai seorang Ayah, Saya juga ingin putri saya mendapatkan pasangan single yang masih bujang, bukan duda dengan membawa seorang anak. Jujur saja, Kami memang menyayangi Cinta, apalagi Diva yang memang suka anak kecil, karena berhubungan dengan pekerjaan yang akan di geluti kelak oleh putri saya nanti. Jadi kalau niat Bapak kemari dengan maksud menceritakan bagaimana bobrok nya mantan menantu Bapak saat menjadi suami almarhumah anak Bapak kepada Saya, bisa Saya bilang per-cu-ma. Karena baik saya ataupun anak saya, sama sekali tidak tertarik untuk menjadikan Dika sebagai menantu ataupun pasangan bagi Diva saat ini!". Ucapan panjang dan tegas yang di sampaikan Ayah Hasan itu semakin membuat Pak Kael menahan rasa kesal juga malu pada saat bersamaan.

"Yah, ada yang mau bayar" Ayah Hasan menganggukkan kepala nya saat Anwar salah seorang karyawan nya berkata.

"Maaf Pak Kael, saya tinggal ya" Ayah Hasan pun segera menghampiri pembeli yang akan membayar pesanan nya.

"Lebih baik belanja di Supermarket khusus bangunan Pak, lebih lengkap dan dijamin bagus kualitas nya, dibandingkan belanja di toko kecil ini, sudah tidak lengkap pasti barang-barang lain nya KW dan nggak ada merk nya" Ayah Hasan hanya menggelengkan kepala nya tak habis pikir dengan ulah Pak Kael yang secara terang-terangan menghasut pembeli dan menghina toko nya.

Mengabaikan hasutan kepada langganan nya, Ayah Hasan terus saja menghitung jumlah pesanan sang pelanggan yang sudah di pesan melalui Anwar. Justru pelanggan Ayah Hasan lah yang menjawab hasutan Pak Kael dengan lantang.

"Eh Pak. Kalau nggak belanja nggak usah hasut orang. Kualitas barang yang Pak Hasan jual nggak kalah sama yang Supermarket bangun. Bapak pikir saya maen asal beli aja gitu nggak survei ke toko juga Supermarket bangunan lain nya. Udah Pak. Yang paling murah juga bagus kualitas nya cuma di toko Pak Hasan aja!" Sahut sang pembeli tak terima ketika toko langganan nya di hina dan dijelekkan di hadapan pemilik nya.

Pak Kael langsung pergi tanpa pamit setelah pembeli Ayah Hasan membalikkan omongan nya.

"Dasar aneh, udah nggak belanja malah menghina. Orang nggak waras ya Pak?". Ayah Hasan hanya tersenyum kecil menanggapi ucapan pembeli nya.

"Itu kakek nya Cinta kan Yah?". Pertanyaan Anwar di balas Ayah dengan anggukan.

Sementara itu Diva saat ini tengah duduk dengan santai dihadapan dua orang wanita beda usia di dalam sebuah cafe yang berada tidak jauh dari Stikes tempat nya menuntut ilmu.

"Jadi pertemuan kita ini hanya ingin membahas masalah Cinta atau Randika?" Diva bertanya dengan santai membuat kedua wanita beda usia yang berada di depan nya itu memutar malas kedua bola mata nya.

"Kalau masalah Cinta, tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Tante selaku nenek Cinta, selama Cinta yang masih mendekati dan ingin dekat dengan saya, maka Saya tidak akan menolak kedatangan Cinta menemui ataupun bermain dengan Saya. Karena Saya sangat tau, yang di butuhkan oleh Cinta adalah orang-orang yang tulus dalam menyayangi nya".

Diva menyeruput boba milk pesanan nya sebelum mengutarakan pembahasan nya mengenai Randika.

"Untuk masalah Randika. Saya tekanan kembali dan untuk kesekian kali nya kepada Tante juga Mbak, Saya Nadiva sama sekali tidak tertarik kepada Randika Immanuel yang banyak di bilang orang sebagai high quality duda. Karena Saya masih lebih tertarik dengan bujang bukan dengan duda!"

"Jadi sampai di sini Tante dan Mbak paham kan. Kalau saya sama sekali tidak berminat untuk menjadikan Randika sebagai pasangan. So jangan lagi menyangkut pautkan kedekatan Saya dan Cinta karena ingin mendekati Randika. Karena kedekatan saya dan Cinta murni selayaknya hubungan Saya dengan anak kecil lain nya, termasuk pasien Saya!".

"Berhubung sudah tidak ada yang Kita bahas lagi. Kalau begitu Saya pamit lebih dulu. Permisi. Selamat Siang!".

Diva segera beranjak dari duduk nya meninggalkan dua wanita beda usia yang masih kesal mendengar rentetan ucapan Diva. Dan sayang nya Diva sama sekali tidak memberikan waktu bagi mereka berdua untuk menjawab rentetan ucapan Diva tadi.

Sekeluar nya Diva dari dalam cafe, tampak sosok yang sejak hampir sejam lalu menjadi pembahasan nya dengan kedua wanita beda usia itu baru saja memarkiran sepeda motor nya di area parkir. Dan kebetulan motor Diva pun terparkir di sana dan tidak jauh dari orang tersebut.

"Randika Immanuel!" Panggil Diva lantang membuat pemilik nama itu pun melihat kearah Diva dengan sorot mata tak terbaca.

################################

masih edisi revisi ya

1
Nenden Zakiah Bahasuan
jangan jangan Wawan ini menikahi Dahlia karena pengen Dira,kaya predator
Lovely_88
Jangan2 ibunya dira sering disiksa ama tuh wawan pasti ntar ketahuan tuh belang nya 😤😤😤
Lovely_88
Mencurigakan bgt si bpk sambungnya jgn2 Dira mau diapa2'in tuh ama bpknya semoga Rassa bs nolongin dira n dibw ke kota aja deh dira'y 🤔
Zuny Achmad
lanjut kak
Zuny Achmad
lnjut kak
Dwi ratna
geng 5 kabooor yuh
Dwi ratna
satu kata dpart ini...,"wkwkwkkw"
Dwi ratna
eh bukannya td ngji sm cinta yh
Dwi ratna
Mas sm neng, ah menginginkan aq saat² pacaran sm bojoku 😂😂😂
Zuny Achmad
lanjut kak
Narimah Ahmad
mulai
Zuny Achmad
wkkwkw jadi gila.kan jadinya 😂😂
mery harwati
Kael Kael, selingkuh kok gak ngemodal🤣
Zuny Achmad
seru bnget sih kak....lnjut trus kak
Zuny Achmad
lanjut kak
Lovely_88
Dr dulu bikin huru hara mulu masa g dikasi pelajaran gt keluarga mrk sih kok masi tenang2 aja klo gw sih uda abs tu keluarga kael 😤😤😤😤
Zuny Achmad
lanjut kak
LISA
Aq mampir Kak
~AruN~
maaf, kok sepersusuan ya?🤔
Chris Antono
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!