NovelToon NovelToon
Ketika Semua Menjauh

Ketika Semua Menjauh

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: husnel

Jalan hidup ini bagaikan roda. Kadang di atas kadang di bawah. itulah yang terjadi pada seorang wanita yang tidak muda lagi.

Namun demi buah hatinya ia berusaha bertahan. yang dipikirkan bagaimana supaya anaknya bisa sekolah dan bertahan hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husnel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perdebatan membuahkan hasil

Beni bangun agak ke siangan. Semalam matanya susah di pejamkan. Hingga ia melihat hasil rekamannya tentang gadis tersebut. Hingga sudah larut baru ia tertidur.

"Waduh. Kesiangan sekali." Beni langsung bergegas ke kamar mandi untuk melaksanakan kewajibannya sebagai orang Islam.

Hari ini ia janji akan mengantarkan gadis tersebut itu ke kampus. Ia akan antar jemput Nabil selama ia libur. Nabil awalnya merasa tidak enak. Namun Ben bersikeras. Akhirnya setuju berkat dukungan Bundanya.

Nabil sudah selesai, ia akan sarapan. Namun suara klakson mobil mengejutkannya masuk ke pekarangan. Biasanya kan mobil orang tua wali murid yang mengantar anaknya sekolah. Dan tidak pernah bunyikan klakson mobilnya. Mei yang ad di luar menyambut siswanya tersenyum melihat wajah Ben yang menyembul di balik mobil.

"Masuk nak Ben. Nabil mungkin sedang sarapan." Ujar Mei pada pemuda tersebut.

"Makasih Bund. Nanti Nabil telat. Biar langsung saja ya. Saya masuk ya Bund." Beni izin akan masuk rumah Mei yang ada di dekat PAUD tersebut.

"Siapa tuh Bunda Mei.?" Tanah salah seorang wali murid Mei. Mei tersenyum.

"Teman Mei mama Ciko." Ujar Mei memberi tahu. Tidak mungkin ia bilang calon menantu. Karena memang mereka belum mengadakan pertemuan antar orang tua.

"Oh. Kirain. calon mantu. Tapi masih ganteng Omnya Ciko lagi Bund." Ucapan wanita yang jadi mama Ciko itu di dengar langsung oleh Ben dan Nabil yang sudah keluar rumah menunjuk Bundanya untuk pamit.

Muka Ben jadi memerah. Mendengar kabar tersebut, sedang jalan sama dia saja. Masih ada saja orang yang akan menjodohkan Nabil.

"Izin berangkat Bun." Pamit Ben mengejutkan Mei y tidak melihatnya karena sibuk bercerita Dnegan Wali murid nya.

"Eh. Iya. hati-hati ya nak." Mei menyalami anaknya dan dan juga Ben.Keduanya mengangguk dan pergi.

Di mobil Ben terlihat misuh-misuh sendiri. Nabil yang melihatnya mengerutkan keningnya.

"Ada Bang. Kayaknya kesal.?" Tanya Nabil hati-hati.

"Dek. sebelum Abang ke laut. Mau ya kita resmikan hubungan kita. Misalnya tunangan dulu. biar nggak ada yang jodohin kamu lagi." Ujarnya berapi-api.

Nabil dia saja, karena itu di luar rencana mereka. Ia akan menerima Ben kalau ia sudah mencintai laki-laki tersebut. Tapi ini baru saja hitungan hari Ben sudah berubah.

Beni yang tidak mendengar jawaban Nabil menepikan mobil ke pinggir. Ia mengambil tangan gadis tersebut.

"Dek. Maaf jika Abang ingkar janji. Karena Abang tidak ingin ada laki-laki lain yang dekat adek di saat Abang jauh."

"Hei. Aku ini manusia yang butuh sosialisasi. Ini mah sebabnya aku nggak mau pacaran dari dulu. Tapi apa buktinya Abang ingkarkan. Dosen aku laki-laki. Teman aku juga ada yang laki-laki Nah apakah aku harus hindari gitu. Di kapal juga ada wanitanya juga kan. Nah Abang pasti dekat dengannya. Jangan Aneh deh. Kalau nggak suka baiknya kita jalan sendiri saja.." nada Nabil yang menunggu membuat Ben mematung.

Beni kembali melajukan mobilnya. Dia pikir diam lebih baik saat ini. Mungkin karena terlalu cinta pada gadis tersebut membuatnya posesif. Tapi terlihat gadis tersebut tidak nyaman.

Sampai di depan kampus keduanya masih diam. Emosi Meraka masih terlihat. Nabil pun hendak turun.

"Pulang jam berapa dek. Nanti Abang jemput ya."

"Nggak usah deh Bang. Baiknya kita jalan sendiri aja deh." Sanggah Nabil.

Beni terlihat sekali membuang nafas kasar. "Abang minta maaf soal tadi. Kita harus bicara. Nanti Abang jemput. Kabarin setengah jam kamu selesai." Ujar Beni lembut.

Ia sadar gadis yang ada di sampingnya ini masih terlalu muda untuk sebuah komitmen sebuah hubungan yang serius. Ia akan pulang dulu. Minta pendapat Ayahnya mungkin lebih baik.

"Baiklah..Aku turun dulu Bang." Nabil pun turun setelah Ben mengangguk.

Beni pun berlalu setelah gadis tersebut masuk kampus. Beni pun kembali membelokkan mobilnya ke rumah Nabil. Rencana makanya ke rumahnya sendiri. tapi ia lebih baik memilih ke rumah gadis tersebut. Mungkin lebih efisien. Karena hanya keluarga gadis tersebut yang tahu bagaimana Nabil.

Mei melihat mobil Ben kembali. Ia heran.

"Kok balik lagi nak." Tanya Mei sedikit bingung.Beni turun dari mobilnya. Dan mendekati Mei yang berdiri di depan pintu kantor PAUD.

"Bunda sibuk.?" Tanya Ben sungkan.

"Nggak. Ada guru yang jaga anak-anak. Ada apa nak.?" Tanya Mei hati-hati.

"Kalau begitu. Beni mau bicara sama Bunda." Mei pun mengajak Ben masuk rumahnya. Suaminya yang kebetulan masuk sore. Tentu ada di rumah. Yang biasanya di gunakan untuk istirahat atau santai.

"Eh. Ada nak Ben. Silahkan duduk." Ajak Hendra yang duduk sedang memberi makan kelinci yang di beri Ben kemarin. Karena Nia sedang belajar.

"He.he..makasih Yah.. Ada yang mau Ben tanya ke Ayah Bunda." Beni langsung saja pada intinya.

Karena terlihat serius. Kedua orang tuanya Nabil pun duduk berhadapan dengan Ben.

"Ada apa nak. Terlihat serius sekali." Hendra membuat pembicaraan.

Beni mengatur nafasnya dulu. Terasa berat sekali. Karena nampak dari pergerakkan bahunya yang naik dan turun perlahan.

"Begini Yah. Bund. Tadi tak sengaja kami mendengar guyonan Bunda dengan siapa tadi mama Ciko yang akan menjodohkan Nabil dengan Om nya siswa Bunda. Jadi kami langsung bahas di mobil. Tapi Nabil terlihat marah sekali Bund. Aku takut Bund. Kalau dia beneran marah." Beni terlihat menyedihkan.

"Hai. Anak muda. Kalau begini kamu tidak terlihat sebagai Kapten. Kok masalah begini kamu sudah KO." Sindir Hendra.

Mei mencubit lengan suaminya yang duduk di sebelahnya. Hendra menggosoknya sekilas.

Beni bingung dengar ucapan Pak Hendra tersebut. " Maksud Ayah.?" Tanyanya polos.

Hendra terkekeh. Air matanya sampai berair karena lama tertawa. " Kamu baru pertama jatuh cinta ya. Terlihat sekali belum berpengalaman." Jawab Hendra yang membuat Ben mati kutu.

Mei kembali mencubit lengan suaminya. "Begini nak. Dari dulu. memang ada saja yang jodohkan Nabil. Namun Bunda tidak pernah anggap serius. Lagian Nabil belum mau pacaran dan ia ingin menamatkan kuliahnya dulu. Maklumlah dia kan anak tertua kami. Salah kami juga sih mungkin dulu. Karena meminta Nabil untuk serius dulu mengejar cita-citanya. Jadi sikap nak Ben yang akan meminangnya membuatnya syok." Cerita Mei.

Ben pun paham."Berarti saya harus tunggu Nabil tamat kuliah.?" Tanya Ben ingin jelas.

Mei melihat suaminya. Tapi Hendra malah menaikkan tangannya pasrah. Mei membuang nafas dalam.

"Sekarang maunya nak Ben itu gimana?" Tanya Mei serius.

Beni diam. Berpikir sejenak. ia memilih kata yang pas."Menurut Bunda saya harus gimana. Tidak mungkinkan hubungan tidak ada kejelasan. saya takut nanti malah membuat saya kepikiran. Saya di laut Bund. Bahkan kadang Samali ke Nagara Orang. Tidak lucu kan kalau saya harus balik ke sini jika Nabi didekati cowok lain. Karena dia tidak ada ikatan sama laki-laki lain. contohnya saya." Beni mengutarakan maksudnya secara tersirat.

"Ya udah. temukan kami dengan orang tua kamu. Kita adakan saja pertunangan secara sederhana, hanya keluarga saja. Kalau masalah Nabil itu urusan kami. Tapi yang pasti kami tidak janji kalau Nabil mau nikah secara cepat." Ujar Hendra tanpa pikir.

Dan di anggukan Mei.

"Baiklah Ayah. Bunda. Saya pamit dulu. Ini akan saya bicarakan dengan orang tua saya. Kalau dapat sebelum saya berangkat ke Laut kami sudah ada ikatan."

"Ok nggak masalah. " Jawab mantap Hendra.

Mei melongo melihat interaksi kedua laki-laki tersebut yang beda generasi tapi satu tujuan.

"

1
arcyanl
keren, semangat thor!!! mampir novelku juga yuk :P/Sneer//Good//Good/
Husnel: apa judulnya
Husnel: makasih. ok
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!