Di Kejar Cinta Anak Om Duda

Di Kejar Cinta Anak Om Duda

Bab 1. Cinta Oh Cinta

"Bundiv"

Tok Tok Tok

"Yuhu Bundiv"

Tok Tok Tok

"Assalamu'alaikum Bunda Diva kesayangan Cinta, calon Mama Cinta yang cantik nya tiada tara"

Tok Tok Tok

Tampak wanita paruh baya yang tengah berkutat dengan spatula dan wajan di sore itu hanya bisa menggelengkan kepala nya mendengar suara gadis kecil memanggil lengkap dengan ketukan pintu berulang ulang di depan kamar putri kesayangan nya yang sepertinya masih betah berhibernasi di dalam kamar nya, karena jam baru saja menunjukkan pukul lima petang, dan memang sebelumnya sang putri meminta waktu dua jam untuk beristirahat selepas pulang dari kampus dan melaksanakan sholat Ashar sebelum merehatkan tubuh nya sejenak.

"Oma"

Lelah dengan panggilan juga ketukan di pintu yang tak jua di bukakan sang pemilik kamar membuat gadis kecil berusia enam tahun itu memilih melipir ke dapur menghampiri wanita yang selalu di panggil gadis kecil itu Oma.

"Kenapa Cinta?. Tante Diva masih belum buka pintu kamar nya?" Gadis kecil itu menggelengkan kepala lemah lalu menatap sendu kearah wanita paruh baya yang tampak nya sudah selesai mengerjakan pekerjaan nya memasak menu untuk buka puasa nanti.

"Bunda itu tidur apa pingsan sih Oma?"

Pertanyaan itu membuat wanita yang panggil Oma itu mengulum senyuman, bukan karena pertanyaan nya namun panggilan untuk sang putri kesayangan itu lah yang membuat wanita paruh baya itu tersenyum.

Saat anak anak teman bermain gadis itu memanggil putri nya dengan panggilan Tante Diva, gadis kecil bernama Cinta itu justru memanggil sang putri dengan panggilan Bunda.

Entah sudah berapa kali Diva maupun Ayah Cinta mengingatkan untuk tidak memanggil nya Bunda, namun tetap saja Cinta tak jua merubah panggilan yang sejak pertama kali melihat Diva saat baru pindah ke sebelah rumah Diva beberapa bulan yang lalu.

Tak jarang Ayah Cinta akan menegur sang putri untuk berhenti memanggil Diva Bunda, karena tak enak hati kepada Diva dan kedua orang tua nya juga tetangga sekitar tempat mereka tinggal, karena baik Diva maupun Ayah Cinta yang biasa di panggil Dika itu tidak mempunyai hubungan istimewa, bahkan hubungan diantara mereka terkesan dingin, baik Diva yang baru berusia 20 tahun maupun Dika yang berusia 35 tahun kalau bertemu dan bertatap muka hanya sekedar saling menyapa lewat anggukan kepala nyaris tanpa percakapan.

Namun apalah daya, Cinta masih saja tetap memanggil Diva dengan panggilan Bunda.

"Assalamu'alaikum Bu Tantri"

Cinta menghela nafas kesal saat mendengar suara orang mengucapkan salam di teras rumah Diva, menyadari dengan sangat kalau suara yang mengucapkan salam itu akan memintanya untuk kembali pulang kerumah nya.

"Waalaikumsalam Dika" Bu Tantri menjawab salam dari dalam dapur yang kebetulan berada tak jauh dari teras.

"Tuh udah di jemput Ayah, Cinta pulang dulu ya. Mandi lalu buka puasa dulu, setelah itu nanti ke Musholla untuk sholat Tarawih bareng Ibu dan Tante Cinta"

Ucap Bu Tantri lembut seraya mengusap kepala Cinta yang tertutup hijab. Gadis kecil justru menggelengkan kepala nya dan malah menelusupkan kepala nya di atas meja makan keluarga Diva dengan melipat kedua tangan nya guna menahan kepala nya bersandar.

"Masuk aja Dika. Kaya nya Cinta ndak mau pulang, sebelum ketemu Diva" Ucap Bu Tantri meminta Ayah Cinta untuk masuk guna merayu sang putri pulang.

Pria yang masih mengenakan baju kantoran itu hanya bisa menghela nafas pelan karena lagi-lagi harus menghadapi ulah putri semata wayang nya yang di luar batasan.

Cinta yang semenjak bayi tidak mengenal Ibu kandung nya itu, baru merasa memiliki sosok seorang Ibu di dalam diri Diva yang ramah dan sangat menyayangi anak kecil, terutama sejak Cinta datang dan menempati rumah di sebelah nya.

Setiap pagi sebelum ke sekolah TK Cinta akan datang kerumah Diva dengan membawa tas yang berisikan kotak bekal kosong lengkap dengan sisir juga aneka macam bentuk kunciran. Dan biasa nya Ibunda Diva akan mengisikan bekal Cinta dengan aneka snack yang sudah Diva persiapkan.

Seorang pria yang cukup tampan memasuki rumah keluarga Diva, setelah bertemu dengan Bu Tantri Dika mencium punggung tangan kanan Bu Tantri dengan takzim.

"Maaf ya Bu, Dika dan Cinta selalu merepotkan Ibu dan keluarga setiap hari"

Bu Tantri tersenyum kecil mendengar ucapan Dika, lalu menepuk punggung kanan Dika seraya mengarahkan pandangan nya kearah Cinta yang berpura-pura tidur di atas meja makan keluarga Diva.

"Cinta. Ayo pulang. Mbak Suci bilang Kamu dari siang nggak pulang ke rumah" Ujar Dika mengusap lembut pucuk kepala Cinta yang tampak nya tengah merajuk.

"Ayah hitung sampai tiga. Kalau ndak mau bangun Ayah gendong kaya karung beras nih!" Ancam Dika yang tak jua di tanggapi oleh Cinta. Hingga ....

"Cinta Oh Cinta ..."

Suara teriakan membuat Cinta mendongakkan kepala nya seraya tersenyum lebar. Dengan mengabaikan keberadaan sang ayah, gadis kecil itu langsung berlari kearah suara teriakan yang memanggil nama nya.

"Bundiv!" Tanpa permisi Cinta langsung menemplok dan memeluk pinggang Diva dengan kedua lengan kecil nya. Seraya mendongakkan kepala nya gadis kecil itu menatap wajah bantal Diva dengan wajah merajuk, mengabaikan sang Ayah yang hanya bisa menghela nafas pelan karena lagi-lagi keberadaan nya diabaikan sang putri.

"Udah di jemput Ayah, Cinta pulang dulu ya, nanti selepas buka puasa Kita sama-sama berangkat sholat tarawih di Musholla". Cinta menggelengkan kepala nya dan lebih memilih memendamkan kepala nya di perut Diva.

"Kasian Ayah lho. Ayah baru pulang kerja, pasti kangen sama Cinta. Iya kan Ayah?" Diva menaik turunkan alis nya guna memberi kode kepada Dika yang justru kebingungan dengan kode yang Diva berikan.

"Ayah ih. Dijawab atuh. Ayah nyusul Cinta karena Ayah kangen sama Cinta kan. Maka nya Ayah langsung susul Cinta ke sini, kan?" Bukan nya menjawab ucapan Diva, Dika justru meringis kecil menanggapi ucapan Diva.

"Ayah Dika!" Diva memanggil Dika dengan gemas membuat Dika pun hanya bisa menganggukan kepala nya pelan.

"Tuh Ayah kangen sama Cinta kan. Yuk pulang dulu sama Ayah. Pasti Ayah sudah minta Mbak Suci buat makanan kesukaan Cinta buat buka puasa nanti" Tutur Diva lembut namun lagi-lagi hanya di balas gelengan kepala Cinta.

"Mbak Suci cuma buat makanan buat Ayah aja Bunda. Bunda kan tau kalau Mbak Suci itu naksir sama Ayah" Rengek Cinta yang langsung membuat kedua bola mata Dika membulat dengan sempurna.

"Cinta kok ngomongnya begitu?. Tau dari mana kata naksir?" Diva bertanya dengan lembut saat Dika baru saja akan membuka suara menanyakan kepada putri nya darimana Cinta mengenal kata naksir.

"Cinta denger waktu Mbak Suci ngobrol sama Tante Wina. Itu lho Bun, Tante yang kalau dandan kaya ondel-ondel, yang selalu manggil Cinta pakai Oh Cintaku calon anak sambung ku" Gadis kecil itu kembali merengut kesal seraya melirik tajam sang Ayah yang hanya bisa kembali meringis kecil diantara tawa kecil tertahan Bu Tantri.

"Awas kalau Ayah, nerima lagi makanan dari Tante Wina, Cinta nggak mau pulang kerumah. Terus sekarang juga Cinta minta Ayah pecat Mbak Suci, Cinta nggak mau di asuh sama Mbak Suci. Dia galak kalau nggak ada Ayah. Lihat _"

################################

Edisi revisi

Terpopuler

Comments

Sarah Yuniani

Sarah Yuniani

semangat cinta !!!

2024-10-21

1

Narimah Ahmad

Narimah Ahmad

mulai

2024-09-02

1

LISA

LISA

Aq mampir Kak

2024-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Cinta Oh Cinta
2 Bab 02. Aduan Cinta
3 Bab 03. High Quality Duda
4 Bab 04. Hasutan
5 Bab 05. Amarah Diva
6 Bab 06. Penolakan Randika
7 Bab 07. Cinta
8 Bab 08. Panik
9 Bab 09. Garda Terdepan
10 Bab 10. Dimana Cinta
11 Bab 11. Waktu Bersama
12 Bab 12. Alasan Di Balik Hilang nya Cinta
13 Bab 13. Mengabulkan Pemintaan
14 Bab 14. Meminta Restu
15 Bab 15. Cinta nya Bunda
16 Bab 16. Rumah Dika
17 Bab 17. Rahasia Cinta
18 Bab 18. Rahasia Cinta 2
19 Bab 19. Hukuman
20 Bab 20. Dika Merajuk
21 Bab 21. Hari Baru
22 Bab 22. Ada Yang Berubah
23 Bab 23. Ghibah Di Depan Mata
24 Bab 24. Klarifikasi
25 Bab 25. Pagar Makan Tanaman
26 Bab 26. Vonis
27 Bab 27. Manu
28 Bab 28. Silsilah Rumit
29 Bab 29. Garis Yang Terlewati
30 Bab 30. Garis Takdir
31 Bab 31. Perkara Hak
32 Bab 32. Penangkapan
33 Bab 33. Kembali Ke Garis Takdir
34 Bab 34. Rasya
35 Bab 35. Cinta Oh Cinta S2
36 Bab 36. My Lovely
37 Bab 37. Dari Kecil
38 Bab 38. Ulah Cencen
39 Bab 39. Di Bawa Kabur
40 Bab 40. Berbagi Cerita
41 Bab 41. Pertengkaran
42 Bab 42. Berjuang Bersama
43 Bab 43. Lamaran?
44 Bab 44. Sah
45 Bab 45. Julid
46 Bab 46. Cuekin Aja
47 Bah 47. Sudah Sah Juga
48 Bab 48.
49 Bab 49. Anak Pembunuh
50 Bab 50. Tabir Rahasia
51 Bab 51. Bukan Salah Cinta
52 Bab 52. Membalas Perbuatan
53 Bab 53. Anak Angkat
54 Bab 54. Bertemu Oma Jess
55 Bab 55. Penolakan
56 Bab 56. Tuai
57 Bab 57. Hama
58 Bab 58. Dira
59 Bab 59. Tolong
60 Promosi Karya Baru
61 Bab 60. Pillow Talk
62 Bab 61. Karena Mangga Muda
63 Bab 62. Emang Enak
64 Bab 63. Maaf
65 Bab 64. Dahlia 2
66 Bab 65. Wawan
67 Bab 67. Wawan 2
68 Bab 67.
69 Bab 68.
70 Bab. 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab. 74
76 Bab. 75
77 Bab. 76
78 Bab. 77
79 Bab. 78
80 Bab. 79
81 Bab. 80
82 Bab. 81
83 Bab. 82
84 Bab. 83
85 Bab. 84
86 Bab. 85
87 Bab. 86
88 Bab. 87
89 Bab. 88
90 Bab. 89
91 Bab. 90
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1. Cinta Oh Cinta
2
Bab 02. Aduan Cinta
3
Bab 03. High Quality Duda
4
Bab 04. Hasutan
5
Bab 05. Amarah Diva
6
Bab 06. Penolakan Randika
7
Bab 07. Cinta
8
Bab 08. Panik
9
Bab 09. Garda Terdepan
10
Bab 10. Dimana Cinta
11
Bab 11. Waktu Bersama
12
Bab 12. Alasan Di Balik Hilang nya Cinta
13
Bab 13. Mengabulkan Pemintaan
14
Bab 14. Meminta Restu
15
Bab 15. Cinta nya Bunda
16
Bab 16. Rumah Dika
17
Bab 17. Rahasia Cinta
18
Bab 18. Rahasia Cinta 2
19
Bab 19. Hukuman
20
Bab 20. Dika Merajuk
21
Bab 21. Hari Baru
22
Bab 22. Ada Yang Berubah
23
Bab 23. Ghibah Di Depan Mata
24
Bab 24. Klarifikasi
25
Bab 25. Pagar Makan Tanaman
26
Bab 26. Vonis
27
Bab 27. Manu
28
Bab 28. Silsilah Rumit
29
Bab 29. Garis Yang Terlewati
30
Bab 30. Garis Takdir
31
Bab 31. Perkara Hak
32
Bab 32. Penangkapan
33
Bab 33. Kembali Ke Garis Takdir
34
Bab 34. Rasya
35
Bab 35. Cinta Oh Cinta S2
36
Bab 36. My Lovely
37
Bab 37. Dari Kecil
38
Bab 38. Ulah Cencen
39
Bab 39. Di Bawa Kabur
40
Bab 40. Berbagi Cerita
41
Bab 41. Pertengkaran
42
Bab 42. Berjuang Bersama
43
Bab 43. Lamaran?
44
Bab 44. Sah
45
Bab 45. Julid
46
Bab 46. Cuekin Aja
47
Bah 47. Sudah Sah Juga
48
Bab 48.
49
Bab 49. Anak Pembunuh
50
Bab 50. Tabir Rahasia
51
Bab 51. Bukan Salah Cinta
52
Bab 52. Membalas Perbuatan
53
Bab 53. Anak Angkat
54
Bab 54. Bertemu Oma Jess
55
Bab 55. Penolakan
56
Bab 56. Tuai
57
Bab 57. Hama
58
Bab 58. Dira
59
Bab 59. Tolong
60
Promosi Karya Baru
61
Bab 60. Pillow Talk
62
Bab 61. Karena Mangga Muda
63
Bab 62. Emang Enak
64
Bab 63. Maaf
65
Bab 64. Dahlia 2
66
Bab 65. Wawan
67
Bab 67. Wawan 2
68
Bab 67.
69
Bab 68.
70
Bab. 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab. 74
76
Bab. 75
77
Bab. 76
78
Bab. 77
79
Bab. 78
80
Bab. 79
81
Bab. 80
82
Bab. 81
83
Bab. 82
84
Bab. 83
85
Bab. 84
86
Bab. 85
87
Bab. 86
88
Bab. 87
89
Bab. 88
90
Bab. 89
91
Bab. 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!