NovelToon NovelToon
Kaisar Yang Terbakar

Kaisar Yang Terbakar

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Khairatin Khair

Di dunia yang dikendalikan oleh faksi-faksi politik korup, seorang mantan prajurit elit yang dipenjara karena pengkhianatan berusaha balas dendam terhadap kekaisaran yang telah menghancurkan hidupnya. Bersama dengan para pemberontak yang tersembunyi di bawah tanah kota, ia harus mengungkap konspirasi besar yang melibatkan para bangsawan dan militer. Keadilan tidak lagi menjadi hak istimewa para penguasa, tetapi sesuatu yang harus diperjuangkan dengan darah dan api.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khairatin Khair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2

Malam di Valyria tidak pernah benar-benar tenang. Meskipun terbungkus keheningan, kota ini selalu bergemuruh dengan rahasia, intrik, dan kekacauan yang tersembunyi di bawah kilauan lampu-lampu megahnya. Di bawah bayangan tembok kekaisaran, Ares Arvenius bergerak seperti siluman. Setiap sudut kota mengingatkannya pada apa yang telah hilang. Di masa lalu, ia adalah bagian dari kemegahan ini—seorang pahlawan yang disambut dengan sorak-sorai dan penghargaan. Kini, ia hanyalah hantu yang memburu masa lalunya.

Jubah hitam yang ia kenakan berbaur dengan kegelapan, menyembunyikan tubuhnya dari mata-mata yang mungkin mengawasi. Ares berhenti di ujung jalan, matanya mengamati sekeliling dengan cermat. Kota ini telah berubah sejak terakhir kali ia melihatnya. Bangunan-bangunan baru berdiri, dan setiap sudut terasa lebih asing daripada sebelumnya. Namun, yang tidak berubah adalah bau busuk korupsi yang menyelubungi Valyria—bau yang tercium dari setiap orang yang berkuasa.

Di kejauhan, menara istana yang menjulang ke langit gelap menarik perhatiannya. Ragnar Velheim ada di sana, duduk di atas kekuasaannya yang rapuh. Jenderal yang mengkhianatinya dan menghancurkan hidupnya. Ares tahu bahwa untuk mencapai Ragnar, ia harus bergerak hati-hati. Valyria dipenuhi dengan mata-mata dan kaki tangan Ragnar, siap untuk menangkapnya jika ia membuat kesalahan sekecil apa pun.

Namun, malam ini, ada langkah pertama yang harus ia ambil. Dia memutuskan untuk menuju ke distrik barat kota, di mana dia pernah mengenal seseorang yang bisa memberinya informasi penting—seorang perempuan bernama Mira, mantan informan dan mata-mata yang memiliki akses ke setiap rahasia kotor di kekaisaran. Jika seseorang tahu cara untuk mendekati Ragnar tanpa terdeteksi, Mira adalah orangnya.

---

Lorong-lorong di distrik barat terasa lebih sempit, dan bau sampah serta air kotor memenuhi udara. Ares terus bergerak, menyelinap melalui gang-gang gelap tanpa suara. Setiap sudut dipenuhi oleh bayangan, tetapi dia sudah terbiasa dengan kegelapan selama sepuluh tahun terakhir. Penjara bawah tanah telah mengajarkannya satu hal: hanya yang paling waspada yang bisa bertahan.

Saat ia mendekati sebuah bangunan kecil yang tampak usang, Ares berhenti. Di depan pintu kayu yang hampir lapuk, dia mengetuk tiga kali, sesuai dengan pola yang dulu pernah diajarkan Mira. Tak lama kemudian, pintu terbuka sedikit, dan sepasang mata mencurigakan menatapnya dari celah itu.

"Siapa kau?" suara perempuan yang serak terdengar dari dalam.

"Ares," jawabnya dengan nada rendah, memastikan hanya dia yang mendengar. "Aku datang untuk menagih janji lama."

Mata di balik celah pintu tampak membesar, lalu pintu terbuka sedikit lebih lebar. "Kau seharusnya sudah mati," Mira bergumam dengan ketidakpercayaan. "Mereka bilang kau tak akan pernah keluar dari penjara itu."

"Penjara tak cukup untuk membunuhku," jawab Ares datar. "Aku butuh bantuanmu."

Mira memandangnya sejenak sebelum akhirnya membukakan pintu sepenuhnya, mempersilahkan Ares masuk. Begitu dia melangkah ke dalam, pintu ditutup rapat di belakangnya, meninggalkan hanya lilin-lilin kecil yang menerangi ruangan sempit dan kumuh itu.

---

Mira duduk di sudut ruangan, menatap Ares dengan tatapan penuh curiga. Wajahnya yang dulu cantik kini tampak letih, keriput menghiasi sudut matanya, namun ketajaman mata itu masih ada. "Apa yang kau inginkan, Ares? Kau muncul setelah sepuluh tahun, dan aku tidak percaya ini hanya kebetulan."

"Aku butuh informasi," kata Ares tegas. "Tentang Ragnar Velheim. Dia masih memegang kekuasaan?"

Mira mendesah. "Lebih dari sebelumnya. Setelah kau dijatuhkan, Ragnar naik lebih tinggi. Dia bukan hanya jenderal sekarang; dia hampir mengendalikan seluruh kekaisaran. Kaisar hanya boneka yang tak pernah terlihat di depan umum. Semua orang tahu siapa yang sebenarnya memerintah."

Ares mengepalkan tinjunya di bawah jubahnya. "Lalu, aku membutuhkan cara untuk mendekatinya. Sesuatu yang bisa menghancurkannya dari dalam."

Mira menggelengkan kepalanya, tatapannya penuh rasa khawatir. "Ragnar itu cerdik, Ares. Dia dikelilingi oleh penjaga, mata-mata, dan sihir kuno. Mendekatinya saja bisa membunuhmu, bahkan sebelum kau mencoba apa pun. Tapi..." suaranya merendah, seolah takut ada yang mendengar. "Ada desas-desus tentang sesuatu yang lebih besar."

Ares mengangkat alis. "Apa maksudmu?"

Mira melirik sekeliling, lalu mendekat. "Kaisar. Ada sesuatu yang aneh tentang kaisar. Mereka bilang dia tak pernah terlihat di istana selama bertahun-tahun. Beberapa mengatakan bahwa dia sebenarnya telah mati, sementara yang lain percaya bahwa Ragnar menggunakan sihir hitam untuk mengendalikan tubuhnya. Jika kau ingin menghancurkan Ragnar, kau harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kaisar."

Ares terdiam sejenak, memproses informasi itu. Kaisar yang hilang? Sihir hitam? Ini lebih dalam dari yang dia duga. Dia mengira Ragnar hanya mengkhianatinya untuk mendapatkan kekuasaan, tetapi ini melibatkan sesuatu yang jauh lebih gelap dan berbahaya.

"Aku tahu satu tempat," lanjut Mira. "Ada sebuah kuil kuno di luar kota, di mana para pendeta kekaisaran menyimpan rahasia-rahasia paling kelam. Jika kau benar-benar ingin tahu apa yang terjadi dengan kaisar, itulah tempatnya. Tapi ingat, Ares, tempat itu tidak akan mudah dimasuki."

Ares mengangguk pelan. Kuil kuno itu mungkin tempat di mana semua jawaban berada. Jika dia bisa mengungkap rahasia kaisar, dia bisa mengoyak fondasi kekuasaan Ragnar dari dalam. Tapi perjalanan ini akan berbahaya, dan dia tidak bisa melakukannya sendiri.

"Aku butuh lebih dari sekadar informasi," kata Ares. "Aku butuh sekutu. Orang-orang yang bisa aku percaya."

Mira tertawa kecil, suaranya pahit. "Kepercayaan? Di Valyria? Orang-orang di sini akan menjualmu untuk sepotong roti. Tapi..." Dia berhenti sejenak, tatapannya menjadi serius. "Ada seseorang. Liora Vex. Dia memimpin kelompok pemberontak bawah tanah yang ingin menggulingkan kekuasaan Ragnar. Tapi hati-hati dengan dia. Liora tidak pernah benar-benar mempercayai siapa pun, dan dia punya caranya sendiri untuk mencapai tujuannya."

"Liora Vex..." Ares mengulangi nama itu dalam pikirannya. Nama yang asing, namun tampaknya penting. Mungkin dengan bantuan Liora, ia bisa mengumpulkan kekuatan yang cukup untuk melawan Ragnar.

Sebelum Ares pergi, Mira memberikan petunjuk terakhir. "Kuil itu terletak di pegunungan di utara kota. Namun, jalannya berbahaya dan penuh dengan pengikut sihir lama. Jangan pergi tanpa persiapan."

Ares menatap Mira untuk terakhir kalinya, mengangguk sebagai tanda terima kasih. "Kau telah menyelamatkan hidupku malam ini, Mira. Kau tidak akan kulupakan."

Mira tertawa getir. "Jangan terlalu yakin. Dunia ini berubah, dan tidak ada yang selamat dari pengkhianatan. Bahkan kau, Ares."

---

Malam semakin larut saat Ares keluar dari tempat persembunyian Mira. Dia berjalan cepat melalui gang-gang kota, pikirannya dipenuhi oleh rencana. Dia harus menemukan Liora Vex, mengumpulkan sekutu, dan bersiap untuk perjalanan menuju kuil kuno di utara. Ragnar mungkin tidak tahu bahwa malam ini adalah awal dari akhir bagi kekuasaannya, tetapi Ares siap untuk menghancurkan semuanya.

Di langit, bulan menyinari Valyria dengan dingin, sementara di bawahnya, bayangan-bayangan bergerak dalam diam, menyusun rencana mereka sendiri. Kaisar yang terbakar mungkin akan segera mengungkapkan rahasia tergelapnya, dan di tangan Ares, seluruh kekaisaran akan runtuh dalam api.

---

1
Delita bae
mampir 😁 bagus cerita nya😊😇🙏
Apin Zen
Penjelasannya enak dibaca😍
Khairatin: terima kasih🤩
total 1 replies
Yurika23
Jendral Ragnar jadi inget Ragnar Lothbrok di Viking...keren...
cerita othor keren nih...
Yurika23
keren Thor...bahasanya enak dibaca
Delita bae: semangat untuk karya baru nya😁💪
Khairatin: makasiih..
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!