Seorang dokter militer yang tangguh dan cerdas, secara tidak terduga terlempar ke masa lalu, dia masuk ke tubuh nona tertua dari kediaman perdana menteri yang terkenal bodoh dan berperangai buruk.
Perdana menteri yang mengetahui bahwa jenderal Li Chen di curigai berkhianat dan akan segera di asingkan menjadi kalut, dia sangat menyayangi putri keduanya yang berharga, sehingga bertekad mengirim nona tertua untuk menikahi sang jenderal.
Di hari pernikahannya, Jiang Jiyun melihat seluruh properti keluarganya di sita, status bangsawan mereka di cabut dan mereka di asingkan ke hutan.
Dalam kebingungan dan kesedihan, Jiyun bertekad untuk membela suaminya dan membongkar konspirasi di balik fitnah tersebut.
Menggunakan pengetahuan medis dan keterampilan strategisnya, Jiyun merancang rencana untuk menyelamatkan Li Chen dan membersihkan nama mereka.
Akankah Jiyun berhasil mengubah nasib mereka dan mengalahkan musuh yang bersembunyi dalam bayang-bayang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ADA APA DENGAN JIANG JIYUN?
Jiang Jiyun melirik ke arahnya, "Jangan lupa untuk meminum obat selepas makan, atau aku tidak akan mengurusmu lagi!"
Li Chen mengangguk, dia tersenyum tipis mendengar teguran gadis itu. Siang tadi di dalam kamar, Jiang Jiyun terlibat pertengkaran kecil dengan Li Chen, gadis itu berpikir bahwa suaminya diam karena dia selalu bertengkar dengan Su Yuan, terlebih lagi pemuda itu melupakan waktu untuk minum obat.
"Kenapa diam? Kau merasa sakit hati karena aku menindas kekasih masa kecilmu? Ingin membalaskan dendam terhadapku atas namanya? Iya?" tanya Jiang Jiyun sambil menunjuk Li Chen.
Li Chen melotot, wajahnya terlihat dingin. "Kau benar-benar tidak masuk akal! Kau istriku! Untuk apa aku membela orang lain? Kekasih masa kecil yang selalu kau sebutkan itu, aku dan Su Yuan memang tumbuh bersama, aku melindunginya selama ini karena dia selalu di tindas di keluarga Su, bukan karena aku memiliki perasaan terhadapnya!"
Jiang Jiyun langsung cemberut, dia berniat untuk meninggalkan kamar, sayangnya kaki gadis itu tersandung, sehingga dia terjatuh di pelukan Li Chen.
Saat dia akan bangun, Wu Jia dan anak-anaknya muncul, mereka segera menutupi matanya dengan telapak tangan.
"Kakak ipar, Yue'er tidak melihat apa-apa, anda bisa melanjutkan nya." ucap Li Yue, jari-jari tangannya bergeser sedikit demi sedikit, sehingga dia bisa mengintip.
"Yu'er juga tidak melihat apa-apa!" ucap Li Yu sambil berlari keluar dari kamar.
"Aku ingat belum mencuci mangkuk yang kotor, aku pergi dulu," ucap Li Shuang sambil berbalik.
"Aku akan membelah kayu bakar, kakak, kakak ipar, aku hanya ingin mengambil golok!" ucap Li Feng, dia menarik golok dan segera pergi.
Qian Qian dan Wu Jia saling berpandangan, keduanya tersenyum tipis dan segera pergi dari sana, sementara Jiang Jiyun semakin kesal, karena tubuhnya di tahan oleh pemuda itu.
"Lepaskan!" ucap Jiang Jiyun sambil meronta.
Li Chen memandangi wajah cantik di pelukan nya, dia membetulkan rambut Jiang Jiyun yang berantakan. "Sampai kapan kamu akan terus cemburu pada Su Yuan? Dia tidak memiliki hubungan apapun dengan ku!"
Jiang Jiyun mendengus, "Siapa yang cemburu pada gadis sakit jiwa itu? Aku hanya merasa kasihan pada orang tuanya, karena telah melahirkan anak yang konyol seperti dia!"
Li Chen tersenyum tipis, "Berikan obatnya!"
Jiang Jiyun bangkit, dia mengeluarkan 3 pil dari botol obat, kemudian memberikannya pada Li Chen. ''Minumlah!"
Li Chen menerimanya dengan senang hati, dia menelan pil yang pahit itu dan segera meneguk air. Sementara Jiang Jiyun keluar dari kamar dengan wajah yang panas dan memerah.
'Entah kenapa aku merasa kejadian tadi sangat familiar, mungkinkah sebelumnya aku pernah jatuh cinta pada seseorang? Tapi kenapa aku tidak mengingatnya?'
Jiang Jiyun keluar dari kuil yang rusak, hujan sudah mulai berhenti, dia duduk sambil menerawang jauh.
'Apa yang sebenarnya terjadi?'
"Aargh!" teriakan Jiang Jiyun berhasil mengagetkan semua orang, mereka mulai berdatangan dan melihat gadis itu memegangi kepalanya.
Qian Qian melompat, wajahnya terlihat sangat pucat. "Tidak baik! Nona tertua! Apa yang terjadi? Apakah anda baik-baik saja?"
Qian Qian memeluk gadis itu, membuat semua orang langsung bertanya-tanya.
"Apa yang sebenarnya terjadi pada Jiang Jiyun? Kenapa Qian Qian bereaksi begitu cepat? Mungkinkah ada rahasia yang di sembunyikan olehnya?"
Li Chen ingin sekali memeluk istrinya, namun tubuhnya benar-benar tidak bisa bergerak, dia menggertakkan gigi sambil mengepalkan tangan.
'Sial! Aku seharusnya tidak berleha-leha! Jiang Jiyun mungkin saja lelah karena mengurus keluargaku!'
"Nona! Qian Qian akan membawa anda masuk!" ucap Qian Qian, dia memapah Jiang Jiyun yang terlihat sangat pucat, ada air mata yang mengucur di sudut matanya.
"Nona! Ayo berbaring! Qian Qian ada di sini! Nona, tidak ada yang terjadi, anda baik-baik saja, lupakan semuanya, itu hanya mimpi buruk!" ucap Qian Qian, kata-katanya berhasil membuat semua orang mengalihkan pandangan ke arah nya.
Setelah melihat Jiang Jiyun tenang, Qian Qian berjalan keluar, dia meniup peluit dan seorang pria berpakaian hitam muncul.
"Nona!" ucap pria itu.
"Berikan ini pada tuan tertua, aku tidak tahu apa yang merangsang otak nona tertua sehingga dia merasakan sakit kepala, aku hanya berharap dia baik-baik saja dan melupakan semua yang terjadi di masa lalu." ucap Qian Qian, dia memberikan secarik kertas pada pria itu dan segera berbalik menuju kamar.
Dia tidak menyadari bahwa tindakannya tadi di lihat oleh Li Chen dan Li Feng. Kedua pemuda itu terus mengikutinya dengan sangat penasaran.
Qian Qian membawa baskom berisi air, dia membasahi kain dan mengelap Jiang Jiyun dengan telaten, sesekali terlihat gadis itu menghela nafas panjang.
"Nona, cepatlah bangun!" ucap Qian Qian sambil mengeluarkan sesuatu dari pinggangnya, dia segera memasangkan gelang giok pada Jiang Jiyun dan sebuah giok leluhur di pinggang gadis itu.
''Nona, hanya ini yang bisa Qian Qian lakukan untuk anda, ke depan nya, anda harus bisa mengatasinya sendiri." ucap Qian Qian sambil berdiri, dia membawa baskom yang berisi air kotor ke belakang.
Li Chen memandangi kedua giok yang terpasang di tubuh Jiang Jiyun, dia merasa ada misteri besar yang menyelimuti gadis itu.
"Apa yang terjadi denganmu? Bukankah kau gadis yang kuat dan sangat galak? Jiang Jiyun, bangunlah! Kau tidak boleh seperti ini! Ayo bangun! Apa kau tidak ingin memarahiku lagi?" ucap Li Chen sambil memegangi tangan gadis itu.
"Chen'er!" Wu Jia memanggil namun Li Chen hanya bisa menggelengkan kepala, dia juga tidak mengetahui, masa lalu seperti apa yang pernah di lewati gadis itu, hingga membuatnya seperti ini?
"Kakak, Qian Qian sepertinya tahu sesuatu, anda bisa bertanya padanya.''
Li Chen mengangguk, dia meraih tongkatnya dan segera berdiri dengan susah payah. "Aku akan menemuinya."
"Qian Qian!" panggil Li Chen, dia mengajak gadis pelayan itu untuk berbicara di belakang kuil yang rusak.
"Tuan muda Li, apakah ada yang bisa Qian Qian bantu?" tanya gadis pelayan itu, matanya terlihat tidak fokus, dia terus melirik ke kiri dan ke kanan.
"Bisakah kau memberitahuku, apa yang sebenarnya terjadi pada Jiang Jiyun?" tanya Li Chen.
Qian Qian menghela nafas panjang, "Tuan muda Li, Qian Qian tidak memiliki hak untuk membicarakannya dengan anda. Hanya saja, apa yang terjadi pada nona tertua hari ini, mungkin akan sedikit merubah hubungan di antara kalian, Qian Qian berharap tuan muda Li tidak memarahi nona tertua, dia juga terpaksa menerima pernikahan ini."
"Apaaa?" Li Chen terlihat sangat terkejut mendengar penjelasan gadis pelayan itu.
"Maksudmu Jiang Jiyun tidak ingin menikah denganku?"