Update hari RABU, JUM'AT DAN MINGGU
Ini lanjutan cerita penghianatan Suamiku dan sahabatku.
Gerhana Kavindra seorang Mafia kejam. Siapapun yang berani mengusiknya, ia akan menghancurkan orang itu tanpa sisa. Sifat dinginnya membuat banyak orang takut berurusan dengannya. Namun seperti itu banyak wanita berusaha menggoda Gerhana agar bisa memiliki Gerhana. Bahkan mereka selalu berusaha menghalalkan segala cara agar Gerhana bisa jadi miliknya.
kemudian satu ketika Gerhana menolong Mahasiswa baru yang menggunakan cadar dikerjai oleh seniornya. disaat itu Gerhana mulai penasaran dengan Gadis Gerhana yang menurutnya mempunyai sejuta rahasia. Ketika ia ketemu dengan wanita itu Gerhana merasakan berdebar.
Apakah Gerhana dapat menaklukkan gadis bercadar itu?
ataukah Gadis bercadar bisa membuat Gerhana meninggalkan dunia bawah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MMGM 003
Markas Death Deamon
Gerhana masuk kedalam markasnya untuk melihat tahanannya. "Bagaimana apa dia masih hidup?"
"Iya Tuan, dia masih hidup."
Gerhana tersenyum Smirk yang membuat anggotanya merinding. "Arion, ikut gue."
Gerhana berjalan menuju penjara khusus tahanannya.
"Siram air dingin."
Byur...
aaakhhh...
"T.oolo.ng leasing gue." Cicit wanita itu dengan suara lemah.
Gerhana tersenyum miring. "Inilah balasannya yang bermain sama gue.Gara-gara lo, gue hampir menghabisi saudara gue sendiri."
Setiap Gerhana mengingat, bagaimana ia datang mengacaukan acara akad Bintang, itu yang membuat dia sangat marah. dan itu semua karena wanita itu.
"Naya, seharusnya lo bahagia, karena gue masih berikan lo kesempatan hidup."
Blesh
Gerhana menusuk paha Naya sehingga mengeluarkan darah. Bahkan Gerhana sudah membuat ukiran disekitar paha Naya.
"aaakhhh, jan-gan sik-sa gue lagi." cicit Naya lemah dan mata satu menatap Gerhana.
"Bersyukurlah, Malam ini, malam terakhir lo lihat dunia."
Dor
Dor
Dor
Gerhana melesatkan tembakannya mulai dari Dadah kiri dan kanan, Terakhir ia menembak perut.
Akhkkkhhh
"k-kamu ib-lis"
Gerhana tidak memperdulikan perkataan yang keluar dari mulut Naya.
Dor
Dor
Gerhana kembali melesatkan tembakannya dijidat Naya dua kali sehingga Naya langsung menutup mata.
"Bawah kekandan lion." Lion itu adalah singa kesayangan Gerhana.
Gerhana mengendarai motornya meninggalkan markas. Bukannya pulang ke apartemen, Malahan ini malam ia berniat pergi karena balapan. Namun dipertengahan jalan, Ia melihat wanita yang sangat ia kenali.
"Icha." Guman Gerhana menghampirinya Icha yang berada di pinggir jalan.
"Motor lo kenapa?"
"Astaghfirullah Al adzim." Kaget Icha melihat Gerhana yang sudah ada dibelakangnya.
"Kenapa, kayak liat hantu ajah." Ucap Gerhana mendekatkan wajahnya kearah Icha yang repleks Icha mundur.
"Motor saya mogok kak." Jawab Icha dengan kepala menunduk tanpa mau menatap Gerhana.
"Gue ada didepan lo, Kok lihatnya di bawah." Heran Gerhana pada hal wajahnya lebih tampan dari pada tanah yang dipandangi Icha.
"Apa ada lebih menarik dibawah.?"
"Tidak kak, Seorang perempuan harus jaga pandangannya dari laki-laki yang bukan mahramnya."
"Terserah kamu saja, itu tak penting. Biar Gue bawah motor lo ke bengkel."
"Motor kamu bagaimana?"
"Gampang anak buah gue akan ada yang ambil." Gerhana mulai mendorong motor Icha menuju bengkel yang terdekat. Namun hampir stengah jam Gerhana belum menemukan Bengkel. Sementara Icha sudah lelah berjalan
"Lo dari mana?" Tanya Gerhana.
"Astaghfirullah, Icha harus belikan obat Umi." Panik Icha.
"Tenang..." Gerhana berusaha menenangkan Icha. Gerhana mengambil Ponselnya untuk menghubungi anggotanya.
"Ke jalan Xxx bawakan gue mobil." Ucap Gerhana pada sebrang telpon. Belum mendapat Jawaban Gerhana langsung mematikan telponnya secara sepihak membuat disebrang telpon mengumpat.
"Untung bos, kalau bukan sudah gue tebas." Ucap Arion kesel. Tunggu dulu mana berani Arion menebas kepala Gerhana yang bisa dia yang ditebas.
"Duduk sini dulu." Ucap Gerhana menyuruh Icha duduk disampingnya. Namun Icha tetap berdiri membuat Gerhana menghela nafas panjang. "Lo duduk di motor saja sambil nunggu Arion."
Icha menganggukkan kepalanya dan langsung duduk diatas motor sesuai perintah Gerhana.
Lima belas menit kemudian Arion datang menggunakan mobil Sport milik Gerhana.
"Lo bawah motornya kebengkel." Titah Gerhana Sedangkan Arion hanya bisa menghela nafas panjang sekaligus menahan kesel.
"Ok, gue akan bawah lo terima beres saja.'
" Ayo naik, gue antar lo keapotik." Ucap Gerhana yang sudah membukakan pintu untuk Icha.
ᥴ⍴𝗍ᥒ kk