Annchi terbangun dan menyadari bahwa dia tidak berada di rumah sakit melainkan di rumah reot. bukankah tadi dia jatuh dari tangga?? Dan siapa pula laki-laki tampan yang sedang berbaring di sampingnya ini??
"Kalau kamu sudah tidak tahan dengan pernikahan kita, Tunggulah beberapa hari lagi aku pasti akan menceraikan kamu, jangan berusaha untuk bunuh diri lagi" Ucap Xiao long sambil menatap Ancchi dengan muram.
Bercerai?? kenapa dia harus bercerai dengan suami yang tampan ini?
"Aku tidak ingin bercerai, aku hanya ini menjadi kaya!"
Xiao long menatapnya dengan heran, bukankah perceraian adalah hal yang paling Fang Ying Inginkan selama ini?
Bisakah Annchi/Fang Ying mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang pengusaha kaya di era kuno bersama suaminya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anthy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
Keesokan paginya, Fang Ying, Xiao Long dan Li Han, kembali menaiki kereta kuda menuju ke kota shengcan. Jalanan hari ini terasa sangat ramai, Zi Han bahkan harus sangat berhati-hati ketika mengendalikan kereta kuda mereka saat memasuki kota. Setelah beberapa saat, mereka akhirnya tiba di depan pintu restoran Qiancheng.
Zi Han menunggu dengan patuh di kereta kuda, sedangkan Xiao Long dan Fang Ying berjalan memasuki restoran.
Suasana di restoran hari ini terlihat sangat ramai, semua meja terisi penuh. Bahkan tanpa beberapa orang menunggu antrian untuk mendapatkan meja. Fang Ying yang melihat itu menyunggingkan senyum ketika melihat bola cahaya ada hampir di setiap meja.
tatapan orang-orang jatuh pada wajah Fang Ying yang sangat menawan. Meskipun dia hanya menggunakan Hanfu sederhana berwarna biru muda, tapi Entah kenapa ada aura kebangsawanan yang kental keluar dari tubuhnya. Wajahnya yang cantik dapat membuat lelaki manapun yang melihatnya ingin mendekatinya, namun nyali mereka Langsung ciut ketika melihat seorang pria bertubuh tinggi besar dengan wajah tampan dan menggunakan Hanfu hitam berdiri di sebelahnya. Tatapannya terlihat sangat dingin, seolah-olah mengatakan kalau dia akan memangsa siapapun yang mendekati wanitanya.
Melihat Fang Ying dan Xiao Long yang berjalan masuk, seorang pelayan muda bergegas menghampiri mereka berdua.
"Nyonya Fang, Tuan Xiao, silakan Ikuti saya ke lantai dua. Tuan muda kami sudah menunggu Anda semenjak tadi" Kata pelayan itu.
Keduanya bergegas mengikuti pelayan muda itu. Fang Ying sudah menitipkan pesan kepada Zi Han pagi ini ketika dirinya mengirim bola cahaya ke restoran ini kalau mereka akan datang saat jam makan siang. Oleh karena itu, pihak restoran tentu saja sudah menunggu kedatangan mereka.
Ketika mereka sampai di depan pintu ruangan Jing Sheng, Fang Ying berkata kepada pelayan muda itu, "Bisakah kamu mengambil satu toples kaca dari kereta kudaku dan menyimpannya di dapur?"
Pelayan tersebut mengganggu sebelum akhirnya turun untuk menjalankan perintah Fang Ying. Sedangkan Xiao Long dan Fang Ying berjalan masuk ke ruangan Jing Sheng. Aroma dupa yang menenangkan menguar keluar ruangan begitu mereka membuka pintu.
"Akhirnya kalian datang juga" Kata Jing Sheng ketika melihat keduanya masuk. Tapi detik itu juga dia langsung Terpukau dengan kecantikan Fang Ying. Tapi buru-buru dia langsung membuang pikirannya jauh-jauh begitu merasakan Aura membunuh yang berasal dari belakang tubuh Fang Ying.
"Apa kamu sudah memutuskan apa saja lima hidangan baru untuk restoran Qiancheng?" Tanya Jing Sheng pada Fang Ying.
"Tentu saja!" Jawab Fang Ying.
"Boleh, aku pinjam dapurmu?" Tanya Fang Ying lagi.
"Ya, ayo kita turun" Ajak Jing Sheng sambil berdiri. ketiganya lalu berjalan menuruni tangga menuju dapur.
Jing Sheng tertegun ketika melihat sebuah toples kaca yang terlihat di atas meja. Dia lebih tertegun ketika melihat apa isi di dalamnya.
"Ini.."
"Acar ceker" Jawab Fang Ying tenang.
"Ceker ayam?" Tanya Jing Sheng ragu.
Fang Ying mengangguk, dia tetap tenang ketika melihat tatapan ragu-ragu yang di lemparkan oleh Jing Sheng dan beberapa juru masak yang ada di dalam ruangan.
"Lalu yang hijau itu apa?" Tanya Jing Sheng.
"Cabai" Jawab Fang Ying.
"Ah, jadi apakah cabai itu yang akan kita jual?" Tanya Jing Sheng terlihat sedikit lega.
Kali ini Fang Ying yang tertegun, 'Tentu saja kalian bisa memakannya kalah kalian kuat' Batin Fang Ying.
"Tidak, kamu akan sakit perut jika makan cabainya saja. Cabai tidak akan baik bila di konsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak, jadi tentu saja ceker ayam yang aku maksud" Jawab Fang Ying.
mendengar itu wajah Jing Sheng langsung berubah muram, "Nyonya Fang, aku rasa akan susah kalau kita menjual ceker ayam kepada para pelangganku. Seperti yang kamu tahu, pelanggan Restoran Qiancheng berasal dari kalangan atas".
"Apa kamu pernah memakan ceker sebelumnya?" Kali ini Xiao Long yang bersuara.
Jing Sheng melihat ke arah Xiao Long lalu menggelengkan kepalanya.
Tentu saja belum pernah. Untuk apa dia memakan makanan rakyat jelata? Dia tidak kekurangan bahan makanan sampai harus memakan ceker ayam.
"Kalau begitu kamu harus mencobanya" Kata Fang Ying.
Fang Ying lalu meminta seorang pelayan muda untuk menyiapkan peralatannya. Dia kemudian mengambil lima buah ceker ayam, setelah memotong-motongnya, Fang Ying menyajikannya ke atas piring.
"Silahkan di coba" Kata Fang Ying.
Jing Sheng terlihat enggan. Dia lalu memerintahkan salah seorang juru masak untuk mencicipinya. Setelah juru masak mencicipinya, dia menjadi tidak bisa berhenti makan. Reaksinya sama seperti dengan Xiao Long dan para bibi kemarin.
"Tuan muda, ini sangat enak" Puji juru masak itu tanpa ragu.
Cahaya keterkejutan berkilat di mata Jing Sheng. Juru masak yang dia perintah barusan adalah juru masak andalan restoran Qiancheng. Dia sangat ketat dalam urusan masakan. Baru kali ini Jing Sheng melihat Juru Masak itu begitu bersemangat memakan sesuatu. Jing Sheng akhirnya menyingkirkan keraguannya dan memberanikan diri untuk mencobanya. Dia mengambil Sumpit bersih dan mengambil potongan paling besar dari acar ceker itu.
Ketika Jing Sheng mengunyahnya, dia terkejut dengan kekenyalan serta rasa pedas dan guru yang dimiliki ceker itu. Jing Sheng menjadi tidak dapat berhenti makan, semua orang di dapur tertegun ketika melihat Jing Sheng menghabiskan sepiring acar ceker. Semua orang di dapur tiba-tiba merasa menyesal karena tidak mencicipinya tadi.
Setelah meminum beberapa teguk air, Jing Sheng menoleh dan berkata kepada Fang Ying, "Ini sangat enak, tapi... Dengan reputasi ceker ayam selama ini, aku tidak yakin para pelanggan akan mau memakannya".
Fang Ying tersenyum ketika mendengar perkataan Jing Sheng. Tentu saja dia sudah memiliki rencana untuk hal yang satu ini.
"Itu mudah, Kenapa kamu tidak mendandani salah seorang pembantu juru masakmu untuk berpura-pura menjadi pelanggan" Usul Fang Ying.
Semua orang menatap Fang Ying dengan penasaran. Mendandani salah seorang pembantu Juru Masak untuk berpura-pura jadi pelanggan? Apa hubungannya dengan acar ceker ini?.
Melihat semua orang menatapnya dengan tetapan bingung, senyum Fang Ying semakin dalam.
"Kirim dia untuk duduk di salah satu meja yang mudah untuk mendapatkan perhatian orang-orang. Setelah itu, kita akan membagi-bagikan acar ini secara gratis ke setiap meja. Kita sudah menduga kalau para pelanggan akan merasa ragu dan tidak akan ada yang berani mencobanya. Saat itulah pegawaimu bisa bertindak seolah-olah dia berani mencobanya" Kata Fang Ying menyampaikan idenya.
Semua orang di dalam dapur terkesiap lalu menatap Fang Ying dengan tatapan kagum. Saat ada salah satu orang yang memberanikan diri untuk mencoba dan mengatakan enak, tentu saja orang lainnya pasti akan memberanikan diri untuk ikut mencobanya, seperti yang barusan terjadi di dapur ini.
Saat ini, semua orang menatap Fang Ying dengan tatapan memuja. Mereka semua sudah tidak bisa menganggap Fang Ying hanya gadis biasa dari sebuah desa terpencil. Fang Ying jelas-jelas terlihat seperti seorang Dewi yang turun ke bumi.