Kehidupan rumah tangga Kaisar mulai merenggang ketika Anya lebih memilih karirnya dari pada mengurus Kanaya, putri mereka.
Hingga suatu ketika, Kaisar bertemu dengan gadis belia yang masih berusia 16 tahun, Kayra. Pertemuannya dengan Kayra membuat Kaisar jauh cinta, dan menggeserkan posisi Anya di hatinya.
Lantas bagaimana dengan posisi Anya yang masih berstatus istri sah ? Setelah Anya mengetahui jika Kaisar sudah menikah lagi dengan Kayra, seorang pengasuh anaknya sendiri ?
Seperti apa kehidupan rumah tangga Kaisar dan Anya, serta Kayra yang telah menjadi istri keduanya ?
Simak ceritanya di "Pengasuh Anakku Istri Keduaku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
“Kita mau kemana Tuan ?” tanya Kayra ketika Kaisar mengajaknya dan juga Kanaya pergi jalan-jalan.
“Kebun binatang !” kata Kaisar singkat, ini hari libur padahal ia ingin menghabiskan waktunya dengan anak dan istrinya. Namun apa boleh buat, Anya ternyata ada acara di Bali dan ia hanya bisa mengajak Kanaya saja.
Kayra menganggukkan kepalanya, ia kemudian mengikuti kemana Kaisar pegi. Setelah mobil Kaisar tiba di kebun binatang, Kanaya tentu saja tampak merasa senang bukan main. Kanaya sangat menyukai Jerapah. Ia tertawa melihat seekor jerapah yang sedang memakan daun yang ada di pohon yang tinggi.
“Ha…ha…ha..” Kanaya tertawa.
“Kanaya senang melihatnya, hem ?” ucap Kaisar sembari mendorong stroller Kanaya.
Kayra hanya melihat sekeliling kebun binatang tersebut, memang begitu sejuk sangat cocok untuk tempat menenangkan diri dengan berlibur dengan keluarga.
Kayra kemudian melihat Kanaya yang merengek, mungkin karena ia haus. Kayra pun berinisiatif untuk membuatkan Kanaya susu. Namun Kayra lupa kalau air hangat yang ia bawa tertinggal di mobil Kaisar.
“Tuan, air hangatnya ketinggalan di mobil.” Ucap Kayra.
Kaisar berdecak ia kemudian memberikan kunci mobilnya pada Kayra. Kayra pun mengambilnya dan menuju mobil Kaisar untuk mengambil air hangat milik Kanaya.
Setelah Kayra selesai membuatkan susu untuk Kanaya, Kayra berjalan menuju Kaisar dan Kanaya yang masih melihat Jerapah.
Saat Kayra berjalan, tiba-tiba seekor monyet lepas dari kandangnya. Dan menatap botol susul yang dipegang oleh Kayra. Kayra terkejut melihat monyet besar itu yang mendekat ke arahnya.
“Hah ? Mau apa Kau ?” ucap Kayra was-was dan juga panik ketika monyet itu semakin mendekati Kayra.
“Eh..jangan ini susu Kanaya !” kata Kayra melangkahkan kakinya mundur kebelakang.
Kayra berusaha untuk mengusir monyet tersebut, namun monyet itu tidak mau pergi melainkan semakin mendekati Kayra.
Kayra semakin ketakutan, ia kemudian berlari. Monyet itu pun juga ikut berlari mengejar Kayra.
“AAAA…ADA MONYET !!!”
“Mati Aku ! Astaga !”
Kayra semakin mengencangkan laju kakinya, dan mendekati Kaisar.
Kaisar terkejut melihat Kayra yang berlari ke arahnya. Lebih terkejut lagi ketika Kayra langsung berdiri dibelakangnya dan memeluk pinggangnya.
“AAAA…TUAN ADA MONYET LEPAS !”
“Hei Apa yang Kau lakukan !” ucap Kaisar ketika tubuhnya peluk oleh Kayra, karena Kayra sendiri ketakutan setelah di kejar-kejar oleh seekor monyet.
“TUAN MONYETNYA MAU MINUM SUSU KANAYA !" ucap Kayra dibelakang tubuh Kaisar.
Kanaya yang melihat Kaisar dan Kayra hanya tertawa lepas dan menganggap hal itu sangatlah lucu.
“Hahaha.”
Kaisar melihat monyet tersebut, Kaisar kemudian mengambil ranting yang ada bawah kakinya dan melemparinya. Pada akhirnya monyet itu kabur dari hadapan mereka. Namun Kayra masih setia memeluk pinggang Kaisar.
“Lepaskan tangan mu !” ucap Kaisar dengan dingin.
Namun Kayra masih memeluk pinggang Kaisar karena masih merasa ketakutan.
“Hei lepaskan tangan mu !” ucap Kaisar dengan suara beratnya yang membuat Kayra langsung membuka kedua matanya dan melepaskan tangannya dari pinggang Kaisar.
Kayra mendongakkan wajahnya ke atas hingga tatapannya saling bertemu dengan Kaisar. Jantung keduanya sama-sama berdebar kencang ketika keduanya saling menatap.
Deg
Namun tiba-tiba Kaisar langsung menjitak kening Kayra dengan jari tangannya.
Cletak
“Aduh !” Kayra meringis merasakan sakit di keningnya.
“Lain kali jangan teriak-teriak !” ucap Kaisar menatap tajam Kayra.
“Iya, maaf Tuan !” Kayra langsung menundukkan wajahnya dan beralih pada Kanaya dan memberikan Kanaya susu yang sudah ia buat.
Lain halnya dengan Kaisar, ia merasa aneh dengan dirinya sendiri setelah menatap manik mata Kayra.