ketika anak yang di harapkan tak kunjung datang,lantas haruskah seseorang menyalahkan orang lain karena dia tidak bisa memiliki anak?
Najwa selalu di hina mandul dan tidak bisa mempunyai anak,hampir sepuluh tahun menikah Najwa tidak kunjung melahirkan seorang anak,segala cara telah ia lakukan tapi tidak membuahkan hasil...
sehingga hinaan itu berujung pemaksaan agar Najwa bisa menerima kenyataan jika Rendi suami dari Najwa di paksa menikah lagi oleh orang tuanya demi ingin mendapatkan sebuah keturunan yang akan mewarisi usaha Rendi.lantas bagaimana Ahir dari cerita ini????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Dianamega.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
...POV LUNA...
"Mbak gantian atuh, nanti kalo mbak Najwa kembali bisa habis kita"pinta Andin menghampiriku dengan memegangi Ember dan kain pel
"Ah kamu ini Andin,Denger ya justru aku ongkang ongkang kaki begini juga bantu kalian kamu gak tau sih kesepakatannya. Najwa nantangin aku harus hamil Jika aku hamil semuanya akan kembali sama mas Rendi"
"Tapi jika tidak bersiaplah kalian jadi gembel memangnya kalian mau seperti ini terus dan berahir jadi gembel" gerutuku membuat Andin manyun tak habis pikir dengan persyaratan itu
"Sudah sana ah aku gak mau keguguran dengan kerja'an berat itu!" bentakku
Andin semakin mengerutkan kening dan kembali mengpel lantai. Haah lega rasanya wanita bodoh itu beri persyaratan nyeleneh jadi aku benar benar tak menyangka aku bisa memanfa'atkan keada'an ini
Tadinya aku mau memanfaatkan mas Rendi akan kehamilanku bersama Anton Pria tampan teman satu clubku aku tidak mau meminta pertanggung jawaban dia karena dia pria yang miskin dan tak punya masa depan sama sekali
Aku tidak mau menghancurkan masa depanku menikah dengan dia .tadinya aku berpikir mas Rendi lebih menjanjikan dengan seluruh harta dan aset aset Najwa beserta perusahaannya
Eh ternyata semua berbalik seperti ini untungnya kehamilan ini membawa Hoki. Kandunganku sekarang baru menginjak 4 minggu tidak ada yang tau baik itu Najwa atau siapapun tidak curiga bahwa ini bukan benihnya mas rendi
tinggal menunggu kapan waktunya saja Najwa meminta hasil tespekku tapi aku harus pintar Sewaktu waktu Najwa bisa saja berubah pikiran
Aku harus bujuk mas Rendi untuk membuat surat perjanjian tentang persayaratan ini aku tidak mau nanti persayaratn itu hanya guyonan wanita itu belaka
"Mas!" panggilku saat mas Rendi masuk ke rumah
"Ya sayang" singkatnya mendekat
"Mas apakah kamu yakin wanita itu bakal serius dengan persyaratannya?"
"Ya yakin sih buktinya kita masih di ijinkan tinggal disini hingga detik ini kan,memangnya ada apa sayang kenapa kamu bertanya seperti itu"
"Mas kalau aku kurang yakin saja sama dia.kamu bisa bikin surat perjanjian gitu tidak dengan syarat yang dikasih Najwa.biar nanti kita mudah membuangnya dari rumah ini!" hasutku dan mas Rendi menatapku dalam
"Buat apa sayang"
"Mas bisa jadi Najwa yang meremehkan kejantananmu dan menganggap kamu tidak akan bisa punya anak. kita harus bales dia mas saat aku hamil nanti kita bisa gantian bales dia!" ucapku sedikit membentak.Mas Rendi terdiam sejenak memikirkan ide dariku
"Kamu gak kasian itu ibu sama Andin bahkan aku di jadikan babu olehnya bahkan kelakuannya itu sangat kurang ajar ke ibumu benar benar tidak sopan mas"
"cepat buat surat perjanjian yang nanti perempuan itu tanda tangani. Hingga waktunya tiba kita akan campakan dia dari rumah ini!"jelasku meyakinkan Mas Rendi.mas Rendi mengusap wajahnya Gusar entah apa yang dia fikirkan membuat aku semakin geram
"Kamu yakin dia bakal tanda tangan?"
"Yakin mas wong dia yang buat persyaratan"tegasku mas Rendi tampak ngangguk ngangguk paham
"Baiklah kalau itu mau mu sayang"
"Makasih mas,"ujarku Riang memeluknya. Mas Rendi hanya tersenyum hangat
Aku tidak peduli dengan wajah gundahnya yang terpenting sekarang harta mas Rendi akan segera kembali padaku.
Bunyi mobil memasuki garasi aku melirik ke dinding baru jam sebelas siang
"Tumben itu perempuan pulangnya cepet!" desisku buru buru berdiri dari dudukku menyambar Kain pel yang dipegang Andin
"Udah sana" bentakku berbisik
Andin beranjak menemui ibu di kamar belakang yang sedang sibuk dengan setrikaan nya
"Bik Surti " panggil wanita itu pada pembantunya. Aku lupa tadi aku titip Mecca pada Surti, Sial! Wanita ini bakal mencerocos deh kayaknya
"Iya nyah....!"Surti menghampiri Najwa sembari menggendong mecca. Aku melirik babu itu sembari memainkan sedikit kain pel Nafas Najwa tampak berat melihat Surti mengurus anakkku
Namun ia urung berceloteh untuk menceramahiku karena aku juga terlihat sangat sibuk
"Mas Rendi Kamu momong Anak itu. Aku ada keperluan sama Bik Surti"perintahnya
Mas Rendi berdiri dengan sedikit menggaruk dahinya mengambil Mecca dari gendongannya Surti.
Sorenya setelah mas Rendi selesai membuat surat perjanjian itu lengkap dengan matrainya, kami berdua menghampiri Najwa ke kamar
"Nyah Enak banget ya bibik bisa rebahan santai gini tiap hari gak ngapa ngapain mana di gaji lagi"celetuk Surti rebahan di bawah ranjang Najwa
Wanita itu terkekeh ringan melirik Surti yang rebahan di bawah beralaskan kasur lantai dan beberapa cemilan menghadap ke TV kamar Najwa
"Kapan lagi kan bik berasa kayak nyonya gedongan"
"Iya nyah. Ini benar-benar nikmat Tuhan yang tiada duannya nyah." Reflek keduanya terkekeh
Tok tok tok!
Mas Rendi mengetuk pintu, sontak dua orang itu menoleh ke pintu. Ternyata mereka tidak menyadari kedatangan kami yang sudah berdiri sedari tadi. Mendengar dan melihat mereka tengah bersantai. Tentu saja kami tahu, sebab pintu kamarnya tidak ditutup
"Ada apa? Kalian salah kamar jika harus program bikin anak disini!" ledek Najwa menaikan kedua alisnya melihat kami berdua
Bik Surti menyembunyikan tawanya dalam bantal. Aku geram melihat tingkah babu kurang ajar itu
"Aku mau memberikan ini Surat perjanjian persyarstan yang kamu buat!" tutur mas rendi sinis kepada najwa,aku tahu pasti ms Rendi saat ini sangat kesal mendengar percakapan najwa dan bik Surti
.najwa menaikan alisnya dia tersenyum simpul saat membaca isi surat itu
"Ini konyol sekali mas tidak perlu pakai surat segala seperti ini pasti Aku akan serahkan semuanya jika terbukti istrimu ini hamil!"desisnya melemparkan lagi berkas itu ke hadapan kami
"Jika kamu serius, kamu tidak perlu susah susah untuk tanda tangan ya kan atau sengaja kamu hanya mau hina kejantanan mas Rendi saja"
"padahal di sini kamu lah yang bermasalah bukan mas Rendi"timpalku Najwa sedikit menggaruk telinganya, jelas kali ucapanku membuat telinganya sakit
"Sudah ya, Murahan tidak usah banyak bicara untuk sekarang Kamu buktikan saja kehamilanmu. Jikapun benar kamu bunting aku tidak akan ingkar"
"Aku bukan wanita picik seperti kalian Itupun kalo kamu bisa buktikan!" bantahnya, aku menaikan alis dan kembali menyambar kertas itu
"oke siap akan aku buktikan di sini siapa yang tidak berguna yang tidak bisa hamil,kalo begitu tanda tangan sekarang" titahku
Lama wanita itu memandangku dengan tatapan tajam. Ia menyomot berkas itu kasar dan berkata
"Aku tanda tangan nanti! Saat kamu memang terbukti Hamil!"geramnya melampar kertas itu.
Aku dan mas Rendi membulatkan mata geram,sedangkan mas Rendi mengepalkan tangan nya penuh amarah melihat tingkah Najwa,Wanita itu memang tangguh dan sulit sekali menjatuhkannya
"Bik Simpan kertas itu.Kita akan keluarkan lagi saat melihat hasil USG dan tespek wanita ini!" perintah Najwa
Bik Surti bergegas berdiri mengambil berkas itu dan memasukkannya ke dalam lemari. Kembali wanita itu menoleh pada kami berdua
"Sudah bereskan Sekarang kita hanya menunggu kabar baiknya Jadi silahkan keluar dari kamarku!" usirnya dengan pelan tapi menyayat
Aku dan mas Rendi bungkam sesaat. Setelah itu memilih beranjak dari kamarnya,baru beberapa langkah Kami semua terperanjat saat mendengar teriakan Andin dari belakang histeris
"Mas Rendi" pekiknya berteriak dalam tangis Sontak mas Rendi berlalari mencari sumber suara itu. Aku dan yang lain juga menyusul
"Ibuuuuuuu"panggil Mas Rendi terkejut melihat ibunya pingsan di rangkulan Andin
"Mas ibu tadi sempat bilang pusing aku takut ibuk kenapa-kenapa mas" tangis Andin tersedu-sedu. Najwa yang datang menyusul juga tampak cemas
"Bu ibuuuu ibu bisa dengar Rendi kan" panggil Rendi ikut menangis cemad. Najwa coba mendekat dan ikut juga membangunkan ibu
"Heeh menantu tidak berguna kamu mau ngapain ini kan yang kamu mau. Kamu berharap ibu mati cepat bukan dengan memperlakukannya tidak baik sebagai babu"hardikku pada Najwa. Wanita itu geram melirik sinis padaku. Aku coba telan kesalku melihat tatapan tajamnya
"Mas Ayo bawa ibu ke mobil kita bawa ibu ke rumah sakit," pintanya. Aku mencibir melihat tingkahnya yang sok care mereka bertiga membopong ibu ke atas mobil.
"Wulan Kamu ikut ya?" pinta mas Rendi
"Gak mas, aku harus jaga Mecca Kamu antar saja ibu ya semoga ibu gak kenapakenapa" sahutku saat mereka sudah di dalam mobil
"Sudah mas buruan kalau dia tidak mau ikut.nanti malah kenapa kenapa ini ibu!" geram Najwa begitupun Andin yang panik hanya bisa merebah di badan ibunya itu
"ibuuuu bangun Andin mohon" tangisnya pecah Mobil itu berlalu pergi menuju rumah sakit terdekat.
"Fyuuuh...!"aku merasa lega semua telah pergi.sekarang aku hanya tinggal bersama Mecca dan pembantu sialan itu. Aku melirik Bik Surti masuk ke rumah setelah ikut juga mengantar ibu tadi ke mobil.
"Eh Babu sialan" sorakku, langkah wanita paruh baya itu terhenti dan sontak berbalik
"Tolong bikinkan aku jus setelah itu tolong jaga Mecca. Malam ini aku mau istirahat tidur dengan nyenyak"perintahku .Surti kembali membalik melangkah pasti menuju kamarnya bukan ke dapur seperti yang aku perintahkan
"Eh kamu mau kemana babu, Kamu belum tau saja Aku akan penggantikan Nnyonya rumah ini jadi ja-" ucapanku terhenti serentak dengan hempasan kuat pintu kamar babu itu
"Sialan kau surti" bentakku
Aku tidak peduli dengan tingkah laku budaknya Najwa itu,toh nanti jika aku sudah dapatkan rumah ini aku akan pecat dia
kesalku berlalu ke dapur membuat jus badanku terasa gerah akan debat berkepanjangan dirumah ini. Segera aku menghenyak di kasur dan menoleh pada Mecca yang sedang tidur nyenyak
"hah tak sabar rasanya aku benar benar ingin mendapatkan segalanya seluruh aset harta Najwa. Mas Rendi sejauh ini dia masih lemah"
"mungkin karena dia masih mencintai wanita itu tapi aku gak boleh nyerah dan aku juga tidak perduli dengan hatinya toh aku bisa menyelamatkan diri dari Anton dapat hidup enak disini. Jadi aku harus rebut segala kekayaan Najwa ini supaya aku bisa hidup tenang"
"Wanita tidak berguna dengan bermulut sampah itu sepantasnya di sentil dari kehidupan wanita berkelas sepertiku"
Drrrrt drrrrt drrrrt...!
Bunyi ponselku berdering, sontak aku menautkan alis melihat nomor baru yang masuk
"Ini nomor siapa?"ucapku penasaran reflek menekan tombol hijau.
"Hall-o?"
"Halo Wulan sayang berani sekali kamu coba kabur dari aku ha dasar Jalang!'' bentaknya. Aku gemetar suara yang tak asing lagi di telingaku
"Jj-jangan hubungi aku lagi aku sudah tenang Anton.Aku tidak mau menghabiskan sisa hidup dengan pria biadab tidak berguna sepertimu!" bantahku cepat sepertinya Dion geram mendengar bantahanku.Sebab dia mengancamku
"Aku akan mencari kau sampai dapat wulan apakah Kau lupa? Aku telah lakukan segalanya untuk membantu karirmu bahkan aku membantumu membuat suamimu lumpuh dan menghilang dari dunia ini"
"setelah kamu bisa tenang sekarang kamu seenaknya kabur begitu saja? Tak bisa sayang Itu tidak adil dan tidak akan terjadi" ledeknya Membuat mataku terbelalak Seluruh tubuhku gemetar takut
Anton Pria kejam yang begitu akrab dengan Dunia malam itu punya banyak relasi tentang perusaha'an modeling yang berbagai macam Dari model profesional hingga model esek-esek.
Bodohnya dulu aku mengkhianati ayahnya Mecca untuk menjadi simpanananya,dengan syarat dia akan rekomendasikan aku sebagai model salah satu kenalannya
Hingga suatu hari bang Arya mengetahui hubunganku dengan Anton. Aku tidak punya pilihan lain selain mengikuti perintah Anton untuk melenyap kan nya dengan cara membuatnya lumpuh total tidak bisa bicara atau bergerak
Hingga seterusnya setiap kali aku kabur pasti ancamannya akan menyeret nyeret namaku atas perlakuan itu. Membuat aku harus tetap menjadi selir dan pemuas nafsunya
sunguh tragis sudah nasibku di tangan Anton sialan itu bahkan impianku ingin men jadi artis dan model juga tak kunjung sampai, yang ada aku hanya di jadikan sandaraannya menjadi pemuas nafsu pria tak waras seperti Anton
Tapi tidak lagi, aku tak ingin menemuinya Semoga saja dia tidak menemukanku disini. Yang ada semuanya bisa berantakan jika dia muncul kembali menemuiku
"Oh tuhannn tolong aku" lirihku mengusap wajah dengan gusar karena panik apa yang harus aku lakukan saat ini.aku tidak mau bertemu dengannya lagi Aku takut bertemu pria psikopat itu