Andrea, seorang gadis yang memiliki profesi sampingan sebagai joki balap liar itu tidak pernah merasa tidur dengan pria mana pun bahkan dengan kekasihnya sendiri. Namun gadis muda itu sangat terkejut karena tiba-tiba saja hamil, sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Atau justru ada konspirasi jahat di balik ini semua?
Gerrard pria kaya raya yang sangat menginginkan seorang anak, namun Lucy yang telah ia nikahi selama 5 tahun itu tak menginginkannya karena wanita itu sudah sangat bahagia meskipun tanpa adanya anak lagipula hamil hanya akan merusak bentuk tubuhnya yang ideal. Oleh karena itu Lucy rela mencari seorang wanita pengganti yang mau melakukan inseminasi dari benih suaminya agar mereka tetap memiliki keturunan.
"Dasar gadis brandalan awas saja jika terjadi sesuatu pada bayiku," ancam Gerard ketika mengetahui wanita yang telah mengandung anaknya sedang mengikuti sebuah balap liar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~35
Lucy langsung membuang muka ketika Tom menyadari sejak tadi ia memperhatikannya, tubuh atletis pria itu memang selalu membuatnya terpanah. Meskipun tubuh suaminya juga tak kalah atletis, tapi begitulah sifat buruk manusia yang selalu menginginkan lebih.
Pemotretan pun di mulai dengan mengambil tema musim panas dan mereka terlihat mengenakan pakaian yang lumayan terbuka dari brand ternama, Lucy hanya membalut tubuh mulusnya dengan sebuah br4 di padukan kain pantai tipis hingga lekuk tubuhnya tercetak begitu jelas. Sedangkan Tom nampak mengenakan celana pendek dari brand yang sama dan membiarkan tubuh bagian atasnya terbuka, keduanya pun langsung mengambil beberapa gambar baik itu sendiri maupun berpasangan.
Ketika pengambilan gambar secara berpasangan, keduanya nampak memasang pose sangat intim hingga kulit mereka pun saling bersentuhan. Tatapan mereka yang saling terkunci pun membuat hasil gambar terlihat natural layaknya pasangan kekasih yang sedang menikmati musim panasnya di sebuah pantai.
Lucy terlihat salah tingkah dan wajahnya pun langsung memerah ketika tatapan Tom tak beralih sedikit pun darinya sepanjang pemotretan berlangsung dan kini setelah pemotretan selesai mereka pun segera bersiap-siap untuk pulang mengingat hari mulai petang.
"Apa malam ini ada acara?" Tanya Tom tiba-tiba dan Lucy yang sedang merapikan rambutnya pun langsung menoleh.
"Ti-tidak," sahut wanita itu menimpali.
"Baiklah, bagaimana jika bersenang-senang sebentar di club?" Ajak Tom kemudian, sejak pemotretan keduanya memang mulai akrab.
"Kenapa tidak?" Lucy pun menyetujui, ia juga ingin bersenang-senang saat ini. Jujur sejak menikah hidupnya mulai membosankan karena suaminya selalu melarangnya pergi ke club malam, sebuah kegiatan yang sering ia lakukan saat masih gadis dulu.
"Baiklah, kalau begitu kita berangkat bersama saja." Saran Tom kemudian.
"Tapi Luc, bagaimana jika suamimu tahu?" Bisik Bob setelah menarik wanita itu menjauh dari hadapan pria itu.
"Dia takkan tahu, kamu tenang saja." Sahut wanita itu karena ia yakin suaminya takkan mencarinya malam ini mengingat ia sudah meminta waktu untuk menenangkan diri.
"Terserah padamu saja, tapi jika suamimu tahu aku tidak ikut campur," tegas Bob mengingatkan.
Kini Lucy dan Tom pun segera meninggalkan tempat tersebut dan berlalu menuju sebuah club malam, meskipun belum terlalu larut tapi mereka nampak sangat bersemangat menggoyang tubuhnya di atas lantai dansa bersama pengunjung lainnya setelah sebelumnya mengkonsumsi minuman berakohol.
Tom nampak menggunakan tubuhnya untuk melindungi Lucy dari beberapa pria yang hendak memepetnya bahkan pria itu tak segan memeluk tubuh wanita itu dari belakang.
"Happy?" Tanya Tom di tengah alunan musik yang begitu memekikkan telinganya.
"Sangat," sahut wanita itu yang tak merasa risih ketika Tom semakin mengeratkan pelukannya dan tak berapa lama pria itu pun menarik tangan wanita itu dan membawanya ke ujung ruangan.
"Kamu sangat seksi dan asal kamu tahu sejak dulu aku selalu mengagumimu," ucap Tom seraya memepet wanita yang kini nampak bersandar di dinding belakangnya tersebut.
"Benarkah?" Lucy nampak terkejut mendengarnya, ia pikir pria itu sebelumnya tak tertarik padanya karena selalu bersikap dingin ketika mereka sedang bekerja.
"Hm," Tom hanya mengangguk kecil seraya pandangannya tak lepas dari wanita itu dan entah siapa yang memulai duluan karena kini keduanya pun nampak saling memanggut satu sama lainnya.
Tom semakin merapatkan tubuhnya seiring ciumannya yang semakin dalam dan menuntut, bahkan pria itu tak segan mengulurkan sebelah tangannya untuk me re mas bagian sensitif Lucy yang sejak tadi menggodanya dari balik belahan gaunnya yang terlalu rendah.
"Ahhh,"
Sebuah de sa han sontak lolos dari bibir tipis wanita itu ketika Tom semakin berani memainkan bagian terseksi dari wanita itu.
"Jangan di sini," Lucy pun langsung mengakhiri ciuman mereka ketika sentuhan pria itu semakin nakal. Wajahnya nampak memerah karena menahan hasratnya yang mulai terpancing.
"Lalu?" Tom pun tak memaksa namun tetap menginginkannya.
"Ayo !!" Lucy langsung menarik tangan pria itu keluar dari ruangan tersebut, ia tidak ingin ada orang lain melihatnya karena pasti akan menimbulkan gosip.
Kini keduanya nampak masuk ke dalam lift setelah sebelumnya memesan sebuah kamar di hotel yang sama dengan tempat hiburan malam itu berada, ia yakin privasi tempat ini sangat terjaga karena memang berada di kawasan elit tempat para ekspatriat mencari hiburan.
Sesampainya di kamar hotel yang mereka pesan Tom yang tak sabar pun langsung menghimpit wanita itu di dinding belakangnya lantas kembali menyatukan bibir mereka dan itu membuat Lucy merasa terkejut namun sekaligus senang. Karena di balik sikap dingin pria itu ada keliaran yang tersembunyi hingga membuat wanita itu semakin penasaran dan mulai pasrah ketika pakaiannya mulai di lucuti.
"Tunggu, apa kamu membawa pengaman?"
Lucy langsung mendorong Tom ketika pria itu siap membawa wanita itu mengarungi bahtera kenikmatan.
"Kamu tak menggunakan alat kontrasepsi?" Pria itu pun langsung mengernyit, wajahnya nampak memerah karena harus menunda hasratnya.
"Tidak, aku tidak ingin tubuhku rusak hanya karena mengkonsumsi obat itu." Sahut Lucy jujur yang memang sangat menjaga bentuk tubuhnya yang notabennya adalah aset baginya.
Tom mengerti dan pria itu pun nampak membuka laci nakas yang berada di samping ranjangnya tersebut dan benar saja di sana nampak beberapa alat kontrasepsi dari berbagai merk ternama, kemudian pria itu mengambil salah satunya dan segera memakainya.
Selanjutnya keduanya kembali saling berciuman sebelum melakukan penyatuan, Lucy tahu ini salah tapi wanita itu juga tak bisa mengendalikan dirinya ketika pria yang diam-diam ia kagumi rupanya juga menaruh perasaan yang sama padanya dan untuk pertama kalinya ia menghianati sang suami.
Ia menyadari hubungan mereka akhir-akhir ini memang terasa hambar, suaminya terlalu lempeng hingga membuatnya merasa bosan tapi bukan berarti ia tak mencintainya. Rasa itu tentu saja akan selalu ada tapi fase bosan juga selalu menghantui hubungan mereka hingga membuatnya melakukan ini semua, tapi ia rasa ini hanya sekedar hiburan baginya karena sampai kapan pun ia takkan pernah melepaskan suaminya yang kaya raya itu.
Orang tuanya juga sangat kaya mengingat ayahnya adalah seorang pejabat tapi ia sadar tak selamanya ayahnya akan memegang sebuah jabatan jadi hanya Gerard investasi yang sangat menjanjikan baginya.
Sementara itu di tempat lain Gerard yang baru masuk ke dalam kamarnya nampak terkejut ketika tak sengaja menyenggol foto pernikahannya di atas meja hingga jatuh ke lantai dan pria itu pun segera membersihkan bekas pecahannya karena istrinya pasti akan marah jika melihatnya. Besok ia akan meminta Henry untuk memperbaikinya sebelum wanita itu pulang.
Rasanya malam ini sepi sekali karena tak ada wanita itu di rumah ini, meskipun akhir-akhir ini hubungan mereka tak lagi hangat tapi ia masih berharap mereka bisa melalui ini semua dan kembali seperti dulu lagi.
tp klau si gerard keinget lucinta luna bikin pingin tak gaplok😒😒😒
Kamu merasa ingin di hargai...
Imbal balik dari sebuah perhatian yang tulus kamu berikan..
Tapi sayangnya Lucy tidak peka dan tidak bisa melakukannya...
Dan justru dengan Andrea kamu menemukan sedikit bahagia yang kamu inginkan ya Ger 👌...