Seorang laki-laki tampan dan kaya yang tidak diketahui apa pekerjaannya dan status nya di masa lalu itu tiba-tiba pulang ke rumah dan mengubah hidupnya dia memperbaiki diri dan melanjutkan hidup nya sebagai seorang CEO di perusahaan milik ayah nya
Pernikahan yang sangat di inginkan pihak keluarga nya, membuat sang ibu harus memilihkan menantu untuk anak nya itu, namun calon menantu yang dipilih masih di bawah umur untuk membangun sebuah rumah tanggan dengan laki-laki yang kurang jelas itu.
yuk baca kelanjutannya biar gak penasaran sama cerita nya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 04
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, lyora dan Bagas sampai di rumah Amar. Semua orang terlihat khawatir karena ulah Lyora, semuanya sedang menunggu dia pulang tepat di depan rumah
Amira langsung memeluk Lyora dan tubuh nya terasa dingin karena angin malam " sayang kenapa kau tidak pulang? kenapa malah keluyuran tidak jelas begini? " menatap wajah Lyora
Lyora memeluk ibunya " ibu aku tidak mau menikah dengan nya, aku tidak mau Bu. Aku harus sekolah dan umurku juga belum cukup " merengek di pelukan ibunya
Amira mengelus punggung Lyora untuk menenangkan nya " sayang ini juga semua untuk bisnis ayah dan kebaikan mu juga "
Lyora melepaskan pelukannya " semua orang sama saja jahat " masuk
Bagas turun dari mobil dan tersenyum kepada Amira " masuk " ucap Amira kepada calon menantunya itu
Bagas masuk dan melihat rumah keluarga Amar yang tak kalah mewah dari ruang nya " apa pak amar ada Bu? " tanya kepada Amira karena sejak tadi hanya Amira yang berada di sisinya
Amira mempersilahkan Bagas untuk duduk " duduklah dulu, biar saya panggil kan bapak "
Amira naik menuju ruang kerja Amar. Saat dia naik Clara turun dan melihat Bagas duduk dengan rapi dan tenang di sofa rumah nya
Clara turun dan menghampiri nya lalu ia duduk di samping nya " tolong kau batalkan semua rencana bodoh ini, kau akan menikahi anak di bawah umur hanya karena bisnis? " menatap tajam dan jijik ke arah Bagas
" Kita sama-sama di untungkan jadi kenapa aku haru membatalkan nya? "
Menunjuk Bagas " kau tau, reputasi mu akan rusak jika semua orang tau kalau kau menikah dengan gadis di bawah umur dan kalian beda delapan tahun kau tau itu? "
" Clara ! " teriak amar dari tangga karena melihat tindakan Clara
Clara langsung pergi begitu dia mendengar suara ayah nya yang sudah naik di atas rata-rata biasanya
" Maaf saya lama, ada apa ini datang malam-malam? " menatap bagas
Bagas tersenyum " besok saya akan pergi ke Singapura untuk melihat produk terbaru kita dan saya ijin mau membawa lyora bersama saya "
Amar terlihat bahagia, akhirnya bisnis yang sudah ambang kebangkrutan itu bisa kembali membuat produk terbaru
" Tentu saja, kau naiklah dan berbincang dengan nya, kamar nya ada di lantai dua sebelah kanan "
Bagas tersenyum lalu naik, dia menatap setiap foto yang ada di didinding dan dia selalu menunjuk wajah Lyora, tidak tau ada maksud apa tetapi dia terus menatap wajah nya
Bagas dengan mudah menemukan kamar lyora karena di depan kamar lyora ada huruf yang bergantung melengkung tertulis nama nya " lyora" ucap Bagas saat berdiri di depan pintu
Bagas membuka pintu dan melihat sekitar " tidak ada orang? "ucapnya lalu masuk dan menutup pelan pintu kamar lyora
Dia melihat semua buku dan juga ada kotak yang berisi kertas warna-warni, Bagas mengambil nya " lyora kapan kau akan peka? " membaca surat confes dari beberapa teman laki-laki lyora
Lyora keluar dari kamar mandi dengan pakaian mandi dan juga sendal pink nya " aaa " teriak nya sekuat tenaga hingga urat lehernya akan putus
Bagas mendekat dan menutup mulut lyora dengan tangannya, lyora mengigit tangan Bagas " sialan " ucap Bagas saat satu gigitan yang cukup keras mengenai tanggan nya
" Ga sopan ya, masuk kamar orang tanpa ijin " menatap kasar Bagas
Bagas melihat tangganya yang digigit lyora dan itu berbekas " sakit "
Lyora memperbaiki baju nya " ada apa kenapa kau masuk ke kamar ku? Kau sekarang sudah menjadi sok dan makin aneh " membuka lemari baju
Bagas melihat lyora membuka lemari dan disisi kiri lemari nya ada koper yang biasa di pakai lyora saat dia sedang liburan ataupun pergi ke luar kota
Bagas melangkah dengan cepat dan mengambil koper itu lalu meletakkan nya di atas kasur " masukan beberapa baju mu ke dalam nya "
Lyora berbalik dan memasukkan Kembali koper itu " siapa kau? Aku tidak harus mendengar semua ucapan mu, lagipula aku akan sekolah besok. Kemanapun kau pergi aku tidak akan ikut " mengambil pakaiannya dan masuk ke kamar mandi untuk menganti nya
Bagas berjalan ke arah lyora " kau tidak mau ikut? Sebagai calon istri ku kau harus tau semua kegiatan ku dan karyawan ku juga harus mengenal mu "
Lyora mendorong Bagas " mimpi! " masuk ke kamar mandi
Bagas membuka lagi lemari lyora dan mengambil koper, Bagas langsung memasukkan beberapa baju lyora ke dalamnya dan beberapa skincare yang terlihat di atas meja rias nya lalu menyusunnya " begini kan beres " ingin pergi membawa koper lyora
Lyora keluar dari kamar mandi dan menatap kaget saat dia melihat kopernya ingin di bawa pergi " apaan " menarik kopernya namun di tahan oleh Bagas
Bagas berbalik dan menatap lyora " lepaskan, saya mau pulang " menarik koper
" jahat ya, semua apa-apa aku harus nurut sementara kalian ga ada yang ngerti aku. Aku cuman mau kuliah dan dapat biaya siswa supaya aku gak di bilang anak manja " tiba-tiba lyora kesal dan membahas semua masalah yang bahkan Bagas tidak tau
Bagas menatap nya " ada apa kenapa kau bilang aku jahat? " menutup lagi pintunya dan masuk
Lyora menatap Bagas dengan wajah yang memerah karena dia sedang menahan tangisannya" kau tidak membaca formulir itu? Aku ingin pergi ke luar negeri dengan biaya siswa jadi tolong jangan ganggu aku "
Bagas melepaskan koper nya dan mendekati lyora " orang luar tidak tau kita menikah kau bisa melanjutkan semua nya, aku tidak akan melarang mu "
Lyora menangis " aku hanya ingin hidup seperti orang-orang, aku tidak ingin dijodohkan. Aku ingin menikah dengan pilihan ku bukan ibuku "
" Namun aku ingin menikah dengan pilihan ibuku, karena saat aku melakukan hal yang tidak dia inginkan, semua nya berantakan dan hancur "
" Aku tidak tau apa yang kau maksud tapi bisakah kau mengabulkan permintaan ku? "
Menatap lyora dan menghapus air mata nya " apa saja asal jangan batalkan pernikahan kita "
Lyora memukul Bagas, dia memberontak " tolong jangan nikahi aku " menangis
Bagas memeluk Lyora agar dia merasa tenang " kau tidak pergi membuang tenaga mu untuk melakukan ini karena aku akan tetap menikahi mu apa pun yang terjadi " memeluk erat lyora sampai ia tidak bisa bergerak
Setelah lyora berhenti memberontak, Bagas mengajak nya berbicara dan dia terus saja meminta agar mereka tidak menikah, dia tertidur saat sedang mendengar kan cerita Bagas " kau harusnya mendengar semua ini " menatap gadis kecil di hadapannya yang sedang tertidur pulas
Bagas memindahkan lyora ke kasur karena sebelumnya mereka berbincang di sofa yang ada di kamar lyora " kau akan aman bersama ku " ucap nya sambil merapikan poni lyora
Bagas turun sambil membawa koper lyora " pak saya pamit pulang "
Amar melihat koper lyora " apakah dia setuju untuk pergi? "
Bagas tersenyum " tentu saja, besok saya akan jemput dia ke sini "
" Baiklah, saya akan bicara dengan wali kelas nya " menepuk pundak Bagas
Bagas pulang dengan perasaan yang tidak bahagia karena dia masih saja teringat dengan perkataan lyora tadi " jahat " itu yang masih dia ingat jelas