Penyesalan Ku (Rindiani) KBGUPMTKKT Season 2

  Paman Hadi menuju rumah om Rudy menggunakan Setelan rapih dan motor milik nya dari hasil kerja .

   Dengan keberanian nya demi kebahagiaan Idham menghampiri rumah sang kakak.

     Di temani Bima dan Kekesalan nya sampai juga di rumah mewah itu.

     Tanpa banyak basa basi langsung masuk dan Om Rudy sedang duduk manis di temani segelas susu hangat dan roti selai kacang kesukaan nya sambil duduk di kursi rotan .

      " kak putra mu semakin parah, temui lah dia sebentar saja!" Paman Hadi dengan amarah membara dan kekesalan nya.

   " tidak , dia bukan darah daging ku, asal kau tau dia itu tak pantas bahagia karna membuat ku malu!" om Rudy mengangkat bokong nya sambil menaruh kasar majalah yg ada di genggaman nya.

  "kak asal kan kau tau hidup nya tak akan lama lagi, karna penyakit nya semakin parah, hanya satu keinginan nya yaitu mendapatkan kasih sayang dan cinta dari mu, walau dia tau kau tak akan pernah sudi untuk mengakui nya , tapi aku tak mau melihat mu menyesal di kemudian hari, maka aku mohon dengan sangat temui lah dia sekali saja, penyesalan sangat membuat hidup kita merasa gagal, tapi jika hati kita mau menerima dan menyingkirkan ego maka kelegaan dan kelapangan akan datang, percaya lah, dia akan membuat hati mu menangis dan akan menyayangi nya dengan sendirinya" paman Hadi memandangi wajah Om Rudy dengan penuh butiran bening menumpuk di pelupuk mata nya.

  " iyah pah, abang sudah parah, temui lah dia sebelum terlambat , karna kesempatan tak datang 3 kali, aku tak mau melihat abang tidak bahagia di akhir hidup nya." Bima membuka suara nya sambil memeluk paman Hadi yg menangis.

    Tapi om Rudy hanya diam tanpa seucap kata pun yg keluar dari mulut nya, dia memikirkan terus kata - kata dari paman Hadi .

    " baiklah kalo kau tak mau , kau akan menyesal karna telah membiarkan putra mu kesakitan dan tak bahagia"paman Hadi melenggang menuju keluar.

   Bima pun menyusul dari belakang, om Rudy hanya diam sambil memandangi punggung paman Hadi yg sudah jauh.

Sementara di rumah sakit , aku duduk menopang dagu sambil memandangi wajah pucat suami ku.

" mom gimana kondisi daddy?" Ridwan menghampiri duduk di kursi roda di dorong oleh mamah dan Rezky.

" kondisi daddy sangat mengkhawatirkan sayang, dia semakin kurus, dan parah" aku mengelus pipinya sambil menangis .

" kasihan , aku sangat menyayangi Daddy , karna aku tau dia belum bahagia" Ridwan mengecup pipi Idham sambil tersenyum.

  " nih ada kue dan roti " Rizwan menghampiri membawa satu plastik besar berisi snack , roti , kue dan minuman muncul dari arah kantin. Di susul Rezvan , Revan dan Revino.

  " asik mau ah" papah mengambil roti rasa susu itu plus minuman dingin nya.

" kek Izwan jajan sebanyak ini pake uang daddy Gerry" Revino memberitahu sambil tertawa.

" iyah , uang tunai di dompet ku sampai tinggal tersisa 200 rb " Gerry menunduk sambil berpura lesu.

" loh kok gitu sih, kasihan tau Daddy " aku mengelus pipi Rizwan.

" biar aja , Izwan mau , lagian Daddy punya uang banyak" Rizwan memakan snack dan susu kotak itu.

" ya udah deh" aku tersenyum sebenarnya aku sedih tapi demi mereka aku harus berusaha ceria.

" maafkan Daddy ya ,karna nggak bisa membelikan banyak jajanan seperti Daddy Gerry" Idham membuka suara nya sambil memandangi lemas kami.

" tidak papa, dengan kau bahagia kami juga senang dad' Revan memeluk Idham sambil tersenyum.

" benar tuh , kau jangan sedih nanti sakit mu semakin sakit" Revino mengecup pipi nya sambil tersenyum.

    Suamiku hanya diam sambil tersenyum tipis.

Di rumah Ditya sedang duduk menghadap kolam ikan sambil memandangi foto David dan aku.

Di gua merasa sangat bersalah akan semua itu, gua mementingkan hasrat belaka, tanpa memikirkan perasaan David yg hancur" gumam Ditya sambil mengelus foto ku dan David.

" om.ayok mamam, mommy udah masak" Ridho menghampiri sambil tersenyum.

" iyah ,yuk sayang" Ditya merangkul nya kakinya sudah sembuh .

Mereka makan bersama sambil di temani tawa .

Aku sangat sedih , jujur diriku tak mau kehilangan lagi orang yg ku cintai karna diriku sudah merasakan kehilangan akan cinta pertamaku.