GAIRAH SUAMI KU
"lepaskan,tolong ....jangan seperti ini pak. Saya ngak mau " teriak nadine saat dia yang baru saja memapah pria yang dia tolong,
"tolong saya,tubuh saya terasa panas " ucap pria itu,wajah nya sudah memerah dan tatapan nya penuh dengan kabut gairah.
sreeek....sreeet
Pria itu menarik kemeja yang dipakai oleh nadine,dia langsung mencium nadine dengan kasar. Nadine terus menolak ,tapi tenaga nya tak bisa menghentikan kegilaan pria itu. Dia menangis dan tetap berusaha melepaskan diri,tapi semua nya sia-sia.
"hiks...hiks...jangan pak,seminggu lagi saya menikah. Tolong jangan lakukan ini pada saya" teriak nadine,dia menangis dan memohon pada pria yang sudah menarik paksa seluruh pakaian yang dia pakai hingga kini dia sudah polos.
"saya akan bertanggung jawab,saya yang akan menikahi mu" ucap pria itu dengan suara serak nya
Malam itu,menjadi malam yang panas bagi kedua nya . Sekaligus malam yang naas,nadine hanya bisa pasrah karena memang dia sudah tak bertenaga lagi .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 04
⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘
Nadine melotot ke arah Veve,dia menarik tangan Liam untuk berdiri dan mendorong tubuh Liam agar keluar dari butik milik Veve. Dia ngak mau merusak hubungan anak dan ibu nya ,lagi pula dia ngak masalah kalau harus pulang naik taksi.
"Pergi lah,jangan dengar kan ucapan Veve. Dia hanya kesal karena kamu pergi ,padahal dia ingin mengingat mengenai masa dulu saat kita sekolah " ucap Nadine dengan lembut .
"Terima kasih sayang,kamu sudah mau mengerti mengenai aku dan ibu ku" jawab Liam
"Ibu mu juga akan menjadi ibu ku nanti,jadi aku harus bisa mendekatkan diri dengan nya. Sudah sana pergi,nanti ibu menunggu lama " ucap Nadine dan Liam pun pergi dengan senyuman dibibir nya.
Liam sangat menyukai sikap baik Nadine, dia menerima ibu nya yang terbilang egois. Liam tau kalau sikap ibu nya salah selama ini,tapi dia ngak mau menjadi anak durhaka dan meninggalkan ibu nya begitu saja . Dia ingin berbakti pada ibu nya sebelum dia kehilangan ibu nya,dia ingin menikmati semua nya .
Bersama Nadine dan ibu nya ,dia ingin kedua nya berjalan dengan lancar tanpa hambatan apa pun . Dia ingin hidup bahagia bersama kedua wanita yang dia cintai,berbagi kebersamaan bersama-sama.
Nadine masuk kedalam butik milik Veve lagi,terlihat Veve cemberut dan sibuk dengan majalah yang ada didepan nya. Butik Veve terbilang kecil karena hanya memiliki satu ruangan yang cukup besar,semua nya ada disana. Dari mulai meja kerja nya ,ruang ganti yang hanya disekat dengan gorden panjang dan beberapa patung juga bahan-bahan untuk membuat baju.
Hanya kamar mandi kecil yang berada dibelakang meja kerja nya juga lemari kaca yang berisi gaun pengantin buatan nya ,dia hanya melayani orang-orang biasa karena memang dia tidak memiliki koneksi dengan kalangan atas.
Walaupun gaun buatan nya terbilang cantik dan mewah,tapi karena dia tak punya koneksi yang cukup besar dalam hal ini . Apalagi untuk biaya promosi dia juga ngak punya ,dia hanya mengandalkan gaun yang dia buat dan dia pajang di depan pintu kaca nya saja.
Padahal gaun dan pakaian yang di buat oleh Veve hampir sama dengan gaun dan pakaian yang dibuat oleh para desainer terkenal ,hanya saja Veve tidak memiliki modal itu. Dia masih menyewa ruko ini untuk butiknya ,karena ruko ini terbilang murah .
"Kau terlalu baik Nad,harus nya kau mendapatkan ibu mertua yang baik juga " ucap Veve yang masih cemberut.
"Sudah lah,ayo....aku lihat dulu dekorasi apa saja yang kau punya " ucap Nadine, dia ngak mau membesarkan masalah seperti ini .
Veve menunjukan semua dekorasi yang dia buat ,dia memberikan satu dekorasi yang belum pernah dia pakai dan baru ingin dia rancang dan Nadine menyetujui nya. Nadine juga sudah mengirimkan foto dekorasi nya pada Liam,dia ingin Liam melihat dan menerima pilihan nya.
Veve biasanya dibantu oleh seorang wanita paruh baya yang berjualan sayuran di pasar,dia sudah mengajarkan pada wanita paruh baya itu dan bibik itu mengerti. Veve memanggil nya dengan sebutan bibik,karena bibik itu sangat baik pada nya .
Bibik itu memiliki anak yang menikah dengan wanita kaya dan malu memiliki ibu seperti bibik itu,makanya dia tidak mau mengakui bibik itu sebagai ibu nya . Veve tinggal bersama bibik itu selama ini,mereka saling membantu satu sama lain bahkan Veve sudah menganggap bibik itu seperti ibu nya sendiri.
Setelah semua nya sudah selesai memilih dekorasi dan gaun pernikahan nya ,Nadine memilih untuk pulang menggunakan taksi online. Dia berjalan keluar dari butik milik Veve ditemani oleh Veve juga,dia belum juga memesan taksi karena saat jam-jam segini taksi online cukup sulit di pesan karena penuh penumpang .
"Sebaiknya kita makan nasi goreng disana, disana nasi goreng nya enak lho" ajak Veve,dia sudah lama sekali ngak makan dipinggir jalan.
"Boleh, trus bagaimana dengan butik mu?" tanya Nadine yang melirik ke arah pintu butik Veve.
"Gampang,aku tutup saja dulu. Lagian ngak ada yang datang jam segini " jawab Veve karena memang hari sudah malam,Veve juga biasanya makan malam lebih dulu baru akan membuka kembali butik nya.
Mereka berjalan menyeberangi jalan raya ,butik Veve memang berada tak jauh dari jalan raya sehingga sangat jarang orang berhenti untuk datang dan melihat butik Veve.
Cekiiitt....
Nadine menutup mata nya dan berdiri terpaku,dia hampir saja di tabrak oleh sebuah mobil yang cukup mewah. Jantung nya sudah seperti mau keluar dari tempat nya, dia menahan nafas nya . Wajah nya juga sudah pucat sekali,membuat nya merasa cukup takut.
"Hei.....Kau ngak bisa bawa mobil ya ?" bentak Veve dengan cukup keras
Mobil itu berhenti, jika saja mobil itu tak berhenti mungkin Nadine akan menjadi mayat dan ngak akan ada pesta pernikahan nya dua minggu lagi. Dia membuka mata dan melihat ke arah Veve yang sudah marah -marah, terlihat seseorang turun dari mobil dan mendekati mereka.
"Maaf mbak ,maaf. Saya ngak melihat anda tadi,maafkan saya " ucap pria paruh baya yang terlihat seperti supir itu.
"Kau ini...." bentak Veve tapi lengan nya langsung di genggam oleh Nadine.
"Ngak apa-apa pak,lain kali bawa mobil nya yang bemar" ucap Nadine yang mulai bisa merasakan kalau Veve akan meledak
"Sekali lagi saya minta maaf mbak,terima kasih . Saya permisi dulu" ucap pria paruh baya itu dengan cepat dia masuk kedalam mobil mewah itu.
Didalam mobil,seseorang memperhatikan Veve dan Nadine. Seorang pria yang cukup tampan dan berkharisma,pria yang baru saja sampai dikota ini . Tidak ada wanita yang bisa mendekati nya dan mengambil hati nya, bahkan banyak wanita yang ingin menjebak nya selama ini . Tapi tak ada yang bisa melakukan nya karena dia memiliki asisten dan sekretaris yang selalu siaga menjaga dan melindungi nya .
Kini pria itu harus kembali ke negara ini karena dia harus mengambil alih perusahaan keluarga nya yang cukup besar disini,karena papa nya yang meninggal beberapa bulan lalu. Semua ahli waris nya akan jatuh pada nya, karena dia merupakan anak tunggal .
Mobil mewah itu melaju kembali, membuat Veve melirik tajam ke arah Nadine yang sudah kembali normal dan tersenyum lebar. Nadine menarik tangan Veve dan membawa nya ke warung nasi goreng yang akan mereka datangi disebrang.
Bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘
enggak bgt deh udh duda karatan,udh kaga tegas malah mirip abg labil,blom cerei sm si laras...
aduh si othor kebangetan klo si mira sm si liam itu