Asterion Estevan menjadi target utama seorang gadis kecil yang bernama Aily Calista untuk mencuri benih ideal miliknya, Aily sangat aktif untuk naik ke atas ranjang seorang pria tampan yang belum pernah tersentuh wanita manapun.
Dia sangat ingin mempunyai anak dari bibit sempurna seperti Asterion, rencananya itu untuk meluncurkan aksinya agar mempunyai ahli waris saat dirinya tiada, agar seluruh harta kekayaannya jatuh kepada anak semata wayangnya, Aily sangat tidak rela jika kakak tirinya lah yang akan menerima seluruh hak miliknya.
Namun Aily herus lebih keras lagi berusaha mendapat bibit unggul itu, karena Asterion yang kerap di panggil Rion itu sangat susah untuk di dekati.
Apakah Rion akan tahan ketika mendapat godaan dari gadis cantik dan juga sexy seperti Aily?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
Rion melangkah berjalan keluar pintu Apartement miliknya dengan wajah yang memerah, akibat gerakan sensual Aily yang tadi dia lakukan membuat pria ini berdebar sampai sekarang. "Astaga sial! aku sampai lupa buat perhitungan denganya," pekik Rion saat teringat jika dirinya ingin membuat perhitungan dengan Aily karena masalah semalam yang sudah berani tidur satu ranjang denganya.
Rion berjalan menuju Lift namun dirinya merasa aneh, dia mengerutkan kening nya saat tidak melihat para Bodyguard yang mengikutinya atau berjaga di depan pintunya. "Apa lagi ini!" pekik Rion kesal karena merasa terlalu banyak hal yang mengejutkan di pagi hari.
Rion pun berjalan masuk ke dalam Lift, dan keluar setelah pintu Lift terbuka di lantai dasar. Rion berjalan menuju mobil yang sudah di siapkan Sekertaris Lee yang sedang berdiri di samping nya menyambut kedatangan tuanya, dengan tatapan tajam Rion melangkah masuk kedalam mobil yang sudah Sekertaris Lee bukakan untuknya.
"Astaga, sepertinya akan ada hal buruk yang menimpaku lagi." Gumam Sekertaris Lee, saat hendak masuk ke dalam mobil. Lee menelan salivanya susah karena dia tau apa yang membuat Rion menatap tajam padanya.
Sekertaris Lee memerintahkan untuk tidak berjaga lagi di apartemen Tuan Rion dan juga tidak nerjaga di sekelilingnya, atas perintah Nona Eria dengan niat mempermudah Aily melakukan apa yang dia mau.
"Le...." Panggil Rion.
"Ampun tuan, bukan saya yang melakukanya. Tapi Nona Eria yang memaksa saya," ucap Lee seolah tau apa yang ada di pikiran tuanya itu. Rion hanya menatap lurus pada jalanan yang dilewati mobil yang sedang melaju yang dikemudikan oleh supir pribadinya.
Rion hanya berdeham, "lalu?" tanya nya lagi.
"Lalu....?" gumam Lee sambil berpikir. "Oh iyah Nona Eria sudah memberi kabar jika pertunangan anda di batalkan," balasnya setelah mengingat jika saat dirinya bangun tidur di ganggung Eria untuk mrnyuruh seluruh Bodyguard nya tidak di tugaskan lagi dan menyuruhnya menyampaikan berita baik tentang pembatalan acara pernikahanya.
"Bagus," gumam Rion sambil mengangguk-angguk. "Lee?" tanyanya lagi.
"Astaga, ada apa lagi tuan? kenapa kamu selalu membuatku tegang!" sentaknya karena beberapa menit lalu dia sudah tenang jika Rion tidak marah padanya, namun Rion memanggilnya lagi membuat dirinya menegang dan bercucuran keringat karena takut ada kesalahan yang dirinya perbuat.
"Aku hanya ingin bertanya, apa wajahku memerah?" tanya Rion dan menghadap Lee yang duduk di sampingnya. Membuat Lee semakin tegang dengan wajah keduanya yang begitu dekat.
"Me--- merah," jawab Lee terbata, justru yang wajahnya memerah adalah Lee karena menatap wajah tuanya begitu dekat dengan jantung yang berdebar sangat keras. Lee langsung memalingkan wajahnya ke samping menatap langit yang begitu cerah, dengan lengan yabg menggosok pipinya pelan. "Astaga, aku gila! yang memerah wajahnya bukan dia tapi aku. Lebih gilanya lagi kenapa aku mengakui jika tuan Rion sangat tampan," ucapnya dalam hati.
Sementara Rion sedang mengulum senyum, mengingat ciuman panas yang dilakukan dirinya. Rion sangat tidak menyangka jika dirinya bisa sampai kehilangan kendali seperti itu, mengingat betapa panas nya tubuhnya sekarang dengan jantung yang berdebar hebat. Rion mengakui jika Aily sangat mempesona, dengan tubuh ramping namun nampak berisi di beberapa titik tertentu membuat Rion membayangkan jika dirinya meremas bokong berisi milik Aily.
"Astaga!" pekik Rion membuat Lee yang di sampingnya teriak kaget. Rion malah membayangkan sesuatu yang aneh tentang Aily dan dirinya, dengan cepat Rion menggelengkan kepalanya menghilangkan bayangan aneh di otaknya.
Sementara Sekertaris Lee menatap Rion horor lalu menutup mulutnya saat melihat reaksi Rion, "bagiaman ini, jangan-jangan dia berpikiran hal yang sama sepertiku!" umpat Lee dalam hatinya. Karena sejak Lee memuji ketampananya dia berpikir jika dirinya menyukai Rion, dan berusaha mengelaknya. Manamungkin hanya mengakui Rion tampan, berarti dia mengakui jika dirinya menyukai pria itu.
"Oh yah, Lee..."
"Apa ada apa?" tanya Lee ketakutan.
"Kamu kenapa? dari tadi bersikap aneh?" sentak Rion heran karena melihat Sekertaris nya hari ini begitu sensitive seperti seorang wanita saat sedang datang bulan, contohnya seperti Eria yang selalu marah-marah saat ditanya dirinya.
"Maaf, aku sedang banyak pikiran," jawabnya sambil menyeka keringat yang entah datang dari mana. Karena Ac di mobil itu sangat dingin, hingga mustahil jika seseorang yang berada di dalam nya sampai berkeringat.
"Ada apa?" tanya Lee lagi.
"Aku hanya ingin tau, dengan cara apa Eria menggagalkan acara tunanganku?" tanya Rion menatap intens pada sekertarisnya itu. Dan membuat Lee semakin berkeringat.
.
.
𝑡𝑜 𝑏𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑒𝑑...
itu sih kalo di dunia nyata ya .. tapi ini di dunia author.. jadi author yg berkehendak.. banyak keajaiban..
kalaungini yang modalin jadi erin🤣🤣
dan kalimat sebelumnya mengatakan ayahnya sayang padanya...Iki piyee kalimatnya gak konsisten Mulu😪
Yg gini nih gw bilang lu plin-plan, semua perasaan lu paparkan dari karakter Alvin gak cocok sama sekali. Dia tau salah tapi dia malah berlaku tdk adil pd kedua anaknya. Trus seolah" dia.menyalahkan aily yang tdk pernah mau mendengarkan penjelasannya. Iki piye toh, kalo Alvin aja bertingkah seperti ayah yang tdk mempedulikannya. Jadi pengorbanan ape yg dia lakukan?
Sebenarnya sifat Alvin yang mana toh 😵