Berawal dari sebuah insiden menabrak mobil, Nayra harus terikat oleh sebuah pernikahan yang menjadikannya istri kedua dari seorang pria yang dingin.
Pria yang akan menjeratnya dengan cinta yang sangat besar, yang akan membawanya ke sebuah kehidupan yang tak pernah Nayra bayangkan.
Ada banyak part awal yang banyak kesalahan dalam penulisan yang belum sempat direvisi 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
IG: mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 35
"Berisik .... " Kenzo mengambil handuk yang terjatuh, dengan ekspresi datar di wajahnya.
"Ya ampun, mataku sudah tidak perawan lagi." Gumam Nayra, dengan suara yang sangat kecil. Berlalu pergi dari kamar, dengan setengah berlari.
"Dasar gadis bodoh." Kenzo tersenyum penuh arti.
*
Sementara itu di dalam ruang makan. Nayra yang sedang duduk, langsung menundukkan kepalanya saat melihat tuan Kenzo berjalan ke arah. Ia masih merasa malu untuk menatap wajah suaminya, setelah insiden yang membuat mata Nayra jadi tidak suci lagi. Tanpa mempedulikan kehadiran tuan Kenzo, Nayra mulai makan sarapannya dengan cepat. Karena ia harus segera pergi ke Cafe, memberi penjelasan pada Dion sekaligus bernegosiasi tentang masalah denda. Agar Nayra bisa segera keluar dari pekerjaannya, karena ini adalah hari terakhir yang diberikan oleh tuan Kenzo kepadanya.
"Cara makan kau, seperti orang yang tidak makan selama satu minggu!" Kenzo menatap lekat pada Nayra, yang dari tadi makan tanpa menoleh atau pun berbicara.
"Aku sedang terburu-buru, tuan." Nayra mengambil tasnya, hendak pergi dari ruang makan.
"Kau tidak boleh pergi!"
"Tapi tuan, aku harus ke Cafe." Nayra kembali duduk, menatap ke arah tuan Kenzo yang terlihat tanpa ekspresi apa pun.
"Aku bilang kau tidak boleh pergi! Apa tidak jelas?" Kenzo berkata dengan sangat tegas.
"Tapi tuan, kau sudah memberi waktu dua hari kepadaku untuk mengundurkan diri dari pekerjaan. Dan hari ini adalah hari terakhir! Jadi aku harus pergi tuan, karena Pak Dion melarang aku untuk resign dari pekerjaan. Dan aku ingin membujuknya, agar aku tidak perlu membayar denda yang sangat besar karena melanggar surat kontrak kerja." Pinta Nayra.
"Apa! Berani sekali dia melarangmu resign dari pekerjaan. Dan mengancammu dengan surat kontrak kerja!" Geram Kenzo, dengan mata yang berkilat penuh kemarahan. "Hanya aku satu-satunya orang yang boleh mengatur hidupmu, Nayra!" Kenzo menatap tajam pada gadis yang duduk disampingnya.
Mendapatkan tatapan intimidasi dari Kenzo, membuat Nayra langsung menundukkan kepalanya. "Cih, kalau bukan karena hutangku dengan nyonya Angel. Mana mungkin aku membiarkanmu mengatur hidupku." Umpat Nayra dalam hati.
Suasana di dalam ruang makan yang tadinya hangat, kini berubah menjadi dingin dan kaku. Karena Kenzo dan Nayra saling terdiam satu dan lainnya.
"Selamat pagi tuan, nyonya." Sapa Jimy.
Namun tidak ada satu orang pun yang membalas sapaannya. Nayra masih sibuk dengan kekesalannya, dan Kenzo yang kesal dengan pemilik cafe tempat Nayra berkerja.
"Sepertinya sedang ada perang dunia! Dan aku datang di waktu yang tidak tepat." Jimy menghela napasnya.
"Jimy, kau beli Cafe Black White berapa pun harganya!" Perintah Kenzo. Tatapan matanya, masih menatap tajam pada wajah Nayra.
"Baik, tuan." Jawab Jimy.
"Jangan tuan, aku mohon jangan. Karena cafe Black White adalah hidup, cita-cita, dan kebahagian Dion." Pinta Nayra.
"Jim, dalam waktu satu minggu. Cafe itu harus jadi milikku!" Ucap Kenzo, tanpa mempedulikan perkataan Nayra. Entah mengapa dirinya merasa tidak terima, saat Nayra mengkhawatirkan pria lain.
"Ba-baik, tuan." Jimy menelan Saliva nya dengan sangat susah. "Benarkan, aku datang di waktu yang salah." Keluh Jimy, dalam hati.
"Cih, kau itu sangat arrogant! Dan asal kau tahu, Dion tidak mungkin mau menjual Cafenya padamu!" Nayra memberanikan diri menatap tajam pada Kenzo.
Kenzo tertawa keras. "Kau jangan lupa, nona! Aku bisa membeli apa pun, termasuk hidupmu!" Ucap Kenzo, dengan seringai licik dibibirnya.
"Ya, kau bisa membeli apa pun. Bahkan hidupku, tapi tidak dengan tubuhku." Ketus Nayra, dengan tatapan membunuhnya. Hatinya merasa terluka, oleh perkataan Kenzo. Ia merasa harga dirinya diinjak-injak sebagai wanita. Walaupun memang benar Nayra, menukar hidupnya dengan perjanjian nikah kontrak. Tapi itu dilakukan dengan terpaksa, karena ancaman Nona Angel yang ingin memejarakannya ke dalam tahanan.
"Hahaha, kau bilang aku tidak bisa membeli tubuhmu! Apa kau lupa dengan surat perjanjian itu?" Kenzo tersenyum sinis.