Nathan merasa dirinya tidak normal. Sudah banyak gadis yang dia pacari mulai dari lokal, sampai internasional. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang bisa membuatnya bergairah. Sampai akhirnya, orang tua Nathan memaksanya menikah dengan wanita pilihan mereka.
Sayangnya, takdir membawa Nathan bertemu dengan Sheren, gadis malang yang dikhianati pacar dan kakak tirinya saat baru kembali dari luar negeri. Akibat jebakan ibu tiri Sheren, membuat pertemuan pertamanya dengan Nathan harus berakhir dengan cinta satu malam.
Akankah Sheren benar-benar menjadi penyembuh untuk kelainan Nathan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HTI | Bab 25
Sheren langsung tidur saat Nathan sedang mandi. Dia tahu malam ini akan sangat sibuk karena tamu yang diundang oleh mertuanya bukan main-main jumlahnya.
Sheren tidur hanya mengenakan baju mandi, dan hal itu membuat Nathan merasa heran dengan wanita yang baru saja dinikahinya itu. Bisa-bisanya dia tidur dalam keadaan seperti itu. Apakah dia benar-benar lelah?
Dengan perhatian, Nathan menyelimuti istrinya itu dengan selimut hotel supaya tidur Sheren lebih nyenyak. Diam-diam Nathan mengambil foto Sheren yang sedang tertidur. Laki-laki itu ingin mengabadikan momen pertama setelah mereka menikah.
“Ternyata kamu lucu juga kalau diem,” gumam laki-laki itu yang kemudian menyimpan ponselnya di nakas sampai tempat tidur. Setelahnya Nathan juga ikut tidur di samping Sheren.
***
Suara ketukan pintu di kamar pengantin itu membuat Sheren membuka mata dengan terpaksa. Dia melihat sang suami yang ikut tidur di sampingnya, membuat Sheren terkejut karena belum terbiasa dengan keberadaan Nathan saat ia membuka mata. Wajar saja namanya juga pengantin baru.
Sheren mengikat rambut dan berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang datang. Ternyata, ibu mertuanya datang bersama perias yang telah disewa untuk acara resepsi selanjutnya.
“Halo, Sayang.” Nyonya Lita langsung fokus pada bagian leher dan sebagian dada menantunya, khawatir jika menantunya itu tidak istirahat karena putranya sendiri. “Kamu tidur nyenyak, 'kan?”
Sheren sama sekali tidak curiga dengan pertanyaan mertuanya itu. Dengan yakin dia menjawab,“Iya Nyonya, saya tidur nyenyak kok, Pak Nathan juga masih tidur.”
“Panggil saya mama. Saya ini mertua kamu bukan bos kamu, Sheren. Kamu juga harus panggil suami kamu yang romantis dong jangan Pak Nathan,” kata Nyonya Lita sambil menyentuh bahu menantunya.
Sheren jadi salah tingkah karena kata-kata mertuanya itu. Rasanya sangat aneh jika harus memanggil suaminya sendiri dengan mesra, padahal mereka terjebak dalam hubungan yang sangat kaku.
“I-iya, Ma. Akan aku pikirkan lagi nanti,” balas Sheren dengan malu-malu.
Mereka lalu mempersiapkan diri untuk acara resepsi. Nathan juga sudah bangun dan terlihat segar.
**
Saat ini, Sheren dan Nathan sudah berada di tempat berlangsungnya acara resepsi. Sheren memakai gaun pernikahan modern yang senada dengan warna jas yang dipakai oleh Nathan. Hal itu membuat keduanya tampak serasi saat memasuki aula pernikahan.
Benar dugaan Sheren, tamu yang datang sangat banyak. Beberapa penyanyi ibu kota juga turut memeriahkan acara yang digelar dadakan itu.
Sementara Sheren terlihat bahagia menyapa tamu undangan, ibu tirinya justru terlihat syok dengan resepsi yang diadakan oleh mertua Sheren itu.
“Mertuanya Sheren benar-benar kaya raya. Banyak sekali artis yang mereka undang. Anehnya, kok para artis itu bisa hadir walaupun pernikahannya mendadak,” gumam ibu tiri Sheren merasa heran.
“Mereka itu orang yang sangat kaya, Ma. Jadi jangan heran jika mereka bisa membeli apapun dengan uang mereka. Apalagi Nathan itu anak satu-satunya yang mereka punya,” balas ayah Sheren.
Tentu saja fakta itu membuat ibu tiri Sheren semakin merasa tidak berarti. Selama ini, dia bisa menindas Sheren karena memiliki uang yang banyak, tapi sekarang anak tirinya itu telah memiliki suami dan mertua yang jauh lebih kaya darinya. Hal itu membuat ibu tiri Sheren tidak suka.
Dia menatap Sheren dan membayangkan rencana apa yang bisa dia buat untuk menghancurkan anak tirinya itu.
Sementara itu, Sheren dan Nathan duduk berdua di pelaminan. Meski beberapa tamu masih menggunjing mereka karena pernikahan mereka yang mendadak. Akan tetapi, Nathan dan Sheren tetap menyunggingkan senyum karena ini adalah pernikahan mereka yang harus diabadikan dengan kebahagiaan.
Tiba-tiba saja, Nathan menghampiri seorang penyanyi yang baru selesai menyanyikan lagu untuk menghibur para tamu. Laki-laki itu mengatakan pada kru musik itu bahwa dia akan menyanyikan sebuah lagu.
“Lagu ini aku persembahkan untuk seseorang yang sangat istimewa. Dia akan menjadi pelengkap dalam hidupku. Ini untukmu Nona Sheren Arga Winata.”
Sheren masih terpukau dengan lagu persembahan dari suaminya itu. Suara Nathan yang saat ini bernyanyi sambil memainkan gitar terdengar merdu di telinga. Sheren tidak pernah menyangka bahwa suaminya itu memiliki bakat yang luar biasa.
Dia berjalan menghampiri sang suami setelah mendapat kode khusus dari kedipan mata Nathan yang memintanya untuk mendekat. Setelah Sheren berdiri di samping Nathan, tiba-tiba seorang anak kecil memberinya bunga mawar. Lalu, dengan senang hati Sheren menerimanya. Kemudian, datang lagi seorang anak memberi bunga dan itu terus berlanjut sampai Nathan menyelesaikan lagunya.
Sheren hampir memuji keromantisan suaminya itu, tapi tiba-tiba Nathan terbisik, “Aku sudah terlihat keren 'kan sekarang? Jadi kamu pasti bangga dong punya suami sepertiku.”
***
Kembangnya dari readers itu Sheren 💋😂😂😂😂