Luke Bryan Smith adalah pria yang paling di takuti di SMA Alexander High school, ia merupakan cucu dari pemilik sekolah ternama itu. Dimana di sekolah hanya di isi oleh orang kalangan atas, ada beberapa siswa yang masuk lewat jalur beasiswa juga.
Ia punya pacar yang bernama Agatha Christie, mereka sudah pacaran selama 2 tahun sejak Agatha sekolah SMP, tapi sayangnya ketika mereka SMA Agatha harus pindah keluar Negeri karena berbagai alasan.
Walaupun begitu Hubungan mereka masih berjalan cukup baik hingga sekarang, tetapi semua itu berubah ketika ada seorang siswa baru jalur beasiswa masuk ke sekolah yang sama dengan Bryan.
Bryan justru malah lebih peduli pada wanita itu, masalah dalam hubungan Bryan dan Agatha semakin banyak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali Ke Amerika
Saat sudah sampai di Jakarta, Bryan dan yang lainnya memilih untuk beristirahat di apartemen Gio.
Sedangkan Anita dan Alvaro sudah pulang.
"Jadi besok kita mau kemana?" Tanya Michael.
"Gak tau gue capek banget ternyata," Balas Agatha yang tidur di dekapan Bryan, kepalanya terasa sedikit pusing.
"Kamu sakit?" Bryan mengecek suhu tubuh Agatha menggunakan telapak tangannya yang ia simpan di kening Agatha.
"Enggak kok cuman kecapean dikit," Balas Agatha.
Suhu tubuh Agatha masih normal membuat Bryan tenang.
"Jangan besok lah, liburannya nanti aja kalau libur panjang. Biar sekalian liburannya yang jauh, ke jepang misalnya," Timpa Gio yang ternyata merasa lelah juga.
"Ah aku setuju," Balas Lucy sambil tersenyum ke arah Gio.
"Okey, lagian bentar lagi ulangan semester satu juga."
Akhirnya semuanya setuju kalau liburan mereka di undur, ulangan tengah semester sekitar dua bulan lagi, mereka juga memutuskan untuk liburan ke jepang.
Agatha tertidur pulas di paha Bryan, Michael meminta Bryan untuk memindahkan Agatha ke kasur, ia cuman ingin Agatha istirahat dengan nyaman saja, Bryan memindahkan Agatha.
Sementara yang lainnya tidur di sofa, hanya Agatha yang tidur di kasur, padahal apartemen ini milik Gio.
Michael malah tidak bisa tidur, akhirnya ia bersantai di balkon sambil memandangi pemandangan kota dari sana.
Agatha yang tertidur duluan terbangun, ia duduk sambil mengucek matanya beberapa kali untuk menjelaskan pandangannya, ia melihat Bryan, Lucy dan Gio sedang tidur di sofa.
Agatha mencari Michael, setelah melihat Michael di balkon Agatha menghampiri Michael.
"Udah bangun?" Tanya Michael yang menyadari kedatangan Agatha.
Agatha duduk di sebelah Michael, "Keliatannya?"
"Jadi semalem lu ke sasar karena nolong cewek itu?" Tanya Agatha.
"Iya."
"Lu beneran suka sama dia?"
"Ngapain sih nanyain itu lagi?"
"Maksudnya kalau lu beneran suka sama cewek kenapa harus dia sih?"
"Kenapa cemburu?" Ledek Michael menatap Agatha sambil tersenyum.
"Dih cemburu? Enggak yah, ya kayak gak ada yang lain aja," Agatha agak tidak terima kalau ternyata Michael suka pada Anita.
"Kan cinta gak bisa di atur mau nya sama siapa."
"Jadi lu beneran cinta dan suka sama dia?" Wajah Agatha terlihat kaget.
"Enggak," Balas Michael sambil menggelengkan kepala.
"Terus? Kenapa lu peduli banget sama dia? Lu juga sering banget kayaknya belain dia."
"Gue cuman lakuin itu atas dasar kasian aja, gue kan masih manusia gak kayak lu."
"Sialan, lu pikir gue apa?"
"Bercanda, tapi gue beneran gak suka kok sama dia. Jadi lu tenang aja gak usah cemburu gitu," Michael kembali meledek Agatha.
"Gue gak cemburu yah," Agatha kesal dengan Michael.
"Mau makan apa? Gue lapar dan mau pesan makanan lewat Gofood," Michael menyodorkan ponselnya agar Agatha memilih makanan yang Agatha inginkan.
"Gue juga emang lapar sih," Agatha mengambil ponsel Michael dan memilih makanan yang ia inginkan, Michael memesan makanan untuk yang lainnya juga.
_________
Di tempat lain Anita sudah sampai di rumah Bryan, ibunya sudah sehat lagi setelah kemarin demam.
Anita malah terpikirkan dengan ucapan Alvaro tadi di bus, apakah benar Michael menyukai Agatha. Tapi Anita merasa itu mustahil, masa Michael malah berkhianat pada Bryan, tetapi jika benar maka akan ada keributan di dalam persahabatan mereka.
"Kenapa aku harus terus memikirkan soal itu," Gumam Anita pada dirinya sendiri.
Sementara itu Alvaro pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi ibunya, setelah selesai sekolah ia berjanji akan langsung mencari kerja agar ibunya dapat perawatan yang lebih layak.
Ayahnya agak tempramen, terkadang ia juga membenci ayahnya sendiri yang jarang ke rumah sakit untuk menjenguk ibunya itu.
Alvaro tersenyum tipis setelah mengetahui kalau ayahnya bahkan tidak ke rumah sakit saat ia pergi kemah, suster yang menyampaikan hal itu.
"Dasar manusia tidak punya hati nurani," Gumamnya kesal.
_____________
Hari mulai sore, Bryan mengantarkan Agatha pulang, saat Agatha sampai di rumah kakaknya mengatakan kalau ia dan Agatha harus ke Amerika sekarang.
Ibunya sakit di tambah ada acara perayaan perusahaan yang harus mereka kunjungi, Agatha awalnya ingin menolak ajakan Arhan, tetapi ia juga ingin melihat ibunya karena khawatir.
Agatha pamitan pada Bryan lewat telpon, ia harus ke Amerika selama satu Minggu. Bryan awalnya menawarkan diri untuk ikut bersama Agatha, tetapi Agatha meminta Bryan untuk tidak ikut dengannya.
Bryan meminta Agatha untuk jaga diri baik-baik di sana.
Agatha dan Arhan akan berangkat ke Amerika nanti malam, Arhan juga sudah minta izin dari sekolah Agatha. Agatha di izinkan untuk tidak masuk selama satu Minggu.
Bryan yang merasa sedikit sedih berjalan keluar dari kamarnya, di ruang tamu ia melihat Anita yang sedang menyapu, awalnya Bryan menghampiri Anita untuk mengerjai Anita tetapi tiba-tiba Anita pingsan di hadapan Bryan.
Bryan reflek menangkap tubuh Anita, ia memanggil pelayan yang lain untuk membawa Anita ke kamarnya sementara ia menelpon dokter pribadi keluarganya untuk memeriksa kondisi Anita.
Mba Wati ibunya Anita menangis menghawatirkan kondisi Anita sekarang, saat Dokter selesai memeriksa tubuh Anita ia mengatakan kalau Anita hanya kecapean dan kekurangan minum air putih.
Tidak lama setelah itu Anita bangun, ia melihat Bryan sedang berdiri di ambang pintu memandangi dirinya.
"Kalau lu sakit, bisa gak istirahat aja? Ngapain maksain diri buat nyapu coba? Nyusahin orang aja," Bentak Bryan, ia menunggu Anita bangun hanya untuk memarahi Anita.
"Maaf," Balas Anita lemah.
"Maaf aja terus kerjaan lu, gak ada kata lain apa?" Bryan berdecak sebal lalu pergi dari kamar itu.
Saat Bryan berjalan di ruang tamu ia melihat pelayannya berbaris menyambut kedatangan seseorang, dari pintu masuk datang ibu dan ayahnya. Mereka kembali setelah perjalanan bisnis mereka.
Bryan menghampiri kedua orang tuanya.
"Bryan papa dengar pacarmu itu sekarang satu sekolah lagi denganmu," Ucap Bimo ayahnya Bryan.
"Iya Pa."
"Baguslah, jangan sampai kau putus dengannya. Dia adalah aset penting yang harus di pertahankan, Papa dan Mama mu mau istirahat dulu sekarang, kalau bisa kau ajak dia kemari lagi," Bimo merangkul pinggang istrinya lalu berjalan menuju kamar.
"Tanpa Papa minta juga aku gak bakalan putus dengan Agatha, tapi dia manusia bukan aset," Balas Bryan agak kesal mendengar ucapan ayahnya.
"Terserah kau, Papa hanya tidak mau kau putus dengannya. Dengan begitu Papa bisa memperkuat Perusahaan Papa jika bekerja sama dengan perusahaan ayahnya Agatha."
Bryan terdiam ia tidak mampu bicara apapun lagi, melawan ayahnya adalah sesuatu yang tidak dapat ia lakukan.
"Agatha seminggu ini kembali ke Amerika karena ibunya sakit, jadi dia gak mungkin bisa aku ajak ke sini," Lanjut Bryan.
"Kalau begitu kau juga pergilah ke Amerika, kau harus menjalin hubungan yang baik dengan keluarganya."
"Tidak bisa, Agatha tidak mau aku pergi."
"Oh ya sudahlah, tunggu dia kembali. Karena kemungkinan besar satu bulan kedepan Papa tidak akan pergi untuk perjalanan bisnis."
"Iya."