NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Menyerah

Biarkan Aku Menyerah

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:9.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pasha Ayu

Dalam rumah tangga, CINTA saja tidak cukup, ... Masih diperlukan kesetiaan untuk membangun kokoh sebuah BIDUK.

Namun, tak dipungkiri TAKDIR ikut andil untuk segala alur yang tercipta di kehidupan FANA.

Seperti, Fasha misalnya; dia menjadi yang KEDUA tanpa adanya sebuah RENCANA. Dia menjadi yang KEDUA, walau suaminya amat sangat MENCINTAI dirinya. Dia menjadi yang KEDUA, meski statusnya ISTRI PERTAMA.

Satu tahun menikah, bukannya menimang bayi mungil hasil dari buah cinta. Fasha justru dihadapkan kepada pernikahan kedua suaminya.

Sebuah kondisi memaksa Samsul Bakhrie untuk menikah lagi. Azahra Khairunnisa adalah wanita titipan kakak Bakhrie yang telah wafat.

Tepatnya sebelum meninggal, almarhum Manaf memberikan wasiat agar Bakhrie menikahi kekasihnya yang telah hamil.

Wasiat terakhir almarhum Manaf, akhirnya disetujui oleh Bakhrie dan keluarganya tanpa melihat ada hati yang remuk menjadi ribuan keping.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAM DUA TIGA

Pemeriksaan telah dilakukan, tudingan Azahra semakin diberatkan dengan dihadirkannya bukti berupa foto bahkan video mesra bersama Denny di masa lalu.

Pun, tes DNA sudah dilakukan sejak dua minggu lalu. Kini, hasil test tersebut telah keluar dan menyatakan dengan sah jika Azalea dan Denny memiliki 97,9% cocok.

Bachrie yang paling merasa terpukul tentu saja, jelas itu karena sesal yang menyeruak hingga ke rongga dadanya. Andai bisa ia mencaci, ia ingin mencaci dirinya sendiri.

Berulang kali Fasha berusaha menyadarkan dirinya yang buta. Yah, buta akan tampilan istri sempurna Azahra ditambah rasa takzim Bachrie kepada almarhum Manaf.

Takzimnya itulah, awal dari kemunculan iba, tanggung jawab serta kasih sayang karena seringnya berinteraksi berdua dikala Fasha tak memperlakukannya layaknya Azahra.

Pertama kalinya Bachrie mengenal wanita selain Fasha, mungkin itu juga yang membuat Bachrie mudah luluh pada Azahra dan seakan mencari suasana baru setelah hampir sepuluh tahun hanya mengenal Fasha.

Mudah Bachrie ditipu daya perempuan, dan atas nama wasiat, ia membiarkan dirinya menyakiti wanita yang bahkan sudah amat sangat mencintai dirinya.

Jatmiko mengusap punggung Bachrie yang sudah sangat lunglai. Bahkan, hampir saja terhuyung ke belakang mendengar informasi terbaru terkait Azahra istri keduanya.

"Ngger!"

"Cobaan apa ini, Bah?" Mata Bachrie tampak kosong, ia lantas terduduk di kursi besi milik kantor polisi.

Bahkan hari kemarin masih memberikannya ketenangan, tapi hari ini Bachrie dibuat tak bisa menafikan kenyataan.

Tak hanya Bachrie, karena ada yang lebih terpuruk mendengar berita tak baik yang datang secara bertubi-tubi ini. Fatima, jelas yang paling merasa ditipu.

Wanita berkhimar hitam itu menggeleng sembari mundur sembarangan. "Ini pasti sabotase King Miller, ini pasti bukan ulah Zahra, ini pasti ulah King Miller! Azalea putri titipan Manaf putraku! Azalea satu- satunya peninggalan Manaf putraku!"

Fatima terjatuh lunglai di pelukan Jatmiko yang lekas menangkapnya. Fatima tak bisa terima kebenaran tentang Azahra, Denny hingga Azalea.

Setelah kemarin kehilangan Manaf, Azalea satu- satunya obatnya. Tapi lihat, ternyata hasil test DNA mengatakan yang berbeda.

Fatima dilarikan ke RS. Bachrie hanya seorang diri, dan kini status Azahra sudah berganti tersangka kasus percobaan pelenyapan berencana, menguntit, penipuan.

Bachrie sempat meremas rambut pekatnya dengan dua tangan frustrasinya. "Jadi kamu datang ke sini hanya untuk merusak rumah tangga ku dengan Fasha?"

Azahra menangis, mengiba, bersimpuh di depan kursi Bachrie. "Ampun, Mas! ... Tapi sumpah, demi Allah, Zahra sudah sangat mencintai Mas Bachrie!"

"Teganya, kamu Zahra! ... Jangan sebut demi Allah demi kepentingan busuk mu!" bentak Bachrie meneriaki, kemudian satu pengacara berlari masuk ke ruangan tersebut.

Bachrie semakin kalut. "Aku bahkan sudah banyak menyakiti Fasha demi membela mu, tapi apa yang kamu lakukan ini, Zahra!"

"Maafkan, Zahra, Mas." Azahra tak mau dipenjara, bagaimana pun Azalea masih butuh asi dan perawatannya.

"Apa maaf mu bisa membuat Fasha kembali padaku?" Bachrie mulai berkata lirih, entahlah dia begitu hilang asa sekarang.

"Awalnya Zahra memang hanya ingin uang Mas Manaf. Tapi saat pertama kali melihat Mas Bachrie, Zahra sudah langsung jatuh cinta sama Mas Bachrie. Zahra lakukan ini demi bisa hidup bahagia sama Mas Bachrie."

"Persetan dengan cinta mu, Zahra!!" Setelah tamparan keras di pipi, Bachrie mendorong wanita itu hingga terpelanting ke lantai.

Teriakan kesakitan Azahra membuat pengacara Bachrie reflek menolong istri kliennya karena bagaimana pun semua tindakan kdrt ada hukum pidananya.

"Pak, istri anda sedang hamil." Benar saja, Azahra menjerit-jerit setelah itu.

"Sakit, Mas!"

Bukan menolong, Bachrie justru mengusap wajah frustrasinya. Merasa ditipu, merasa dihancurkan, merasa dirugikan, dan seruak sesalnya begitu menusuk relung.

Ini tidak boleh terus mendesaknya. Bachrie harus mencari Fasha, dan menitipkan Azahra kepada pengacaranya terlebih dahulu.

"Urus dia, Le!" Bachrie bangkit, di mana akhirnya Azahra mendelik dan berteriak histeris demi mencari perhatiannya.

"Jangan lupa kalau Zahra sedang hamil anak mu, Mas Bachrie! Jangan campakkan Zahra setelah Zahra jatuh cinta sedalam ini!!"

Setengah berlari, Bachrie keluar. Mobil SUV hitamnya dia satroni, membuka pintu dan meraih kemudinya.

Sejenak Bachrie menatap setir. Entah harus ke mana, yang jelas, Bachrie perlu bertemu dengan Fasha.

Perlahan tapi pasti, Bachrie melajukan kendaraannya. Keluar dari parkiran, dan berlalu dari kantor polisi.

Di sela sela fokusnya pada jalanan yang padat dan sesekali terjeda macet, Bachrie mencoba menghubungi nomor Fasha yang rupanya masih aktif hingga kini.

Tak seperti biasanya yang hanya berakhir ditolak, kali ini Fasha mengangkat panggilan telepon darinya. Yah, mungkin Fasha masih akan mendengar penjelasan dan maafnya.

📞 "Assalamualaikum." Bachrie lega seraya membalas salam istri pertamanya.

"Sayang..." Bachrie mulai menepikan mobil, bahkan masuk ke parkiran sebuah swalayan demi berbicara lebih intens.

📞 "Apa kabar?"

Bachrie tergelak pelan, antara terharu tapi juga ingin menangis. Masha Allah, seperti sebelumnya, Fasha masih sanggup menjadi penenang hati dikala begini.

"Aku merindukan mu."

📞 "Terima kasih atas rindunya, ... tapi, maafkan Acha, ya Mas, untuk beberapa persidangan perceraian yang akan datang, kemungkinannya, Acha tidak bisa hadir secara langsung. ... Tapi Mas Bachrie tenang saja, ... masih ada pengacara Acha yang mewakili kok. Dan, semoga prosesnya dipercepat, ya Mas."

Bachrie terkekeh miris. Rupa-rupanya Fasha masih kekeuh membahas perceraian bahkan setelah tahu Azahra menipu mereka berdua.

"Soal Zahra..."

📞 "Tenang saja, semua tuduhan- tuduhan Azahra tidak akan terbukti. Karena semua tuduhan itu hanya rekayasa keluarga Miller yang punya kuasa." Fasha menginsinuasi.

"Sayang..." Fasha punya hak untuk menyindir.

📞 "Sayang sekali hubungan kita hanya akan berakhir sampai di sini. Padahal masih banyak hal yang belum kita lakukan bersama."

"Acha..." Bachrie meremas setir mobil demi mengurangi guncangan di dalam dirinya.

Fasha terdengar tertawa. 📞 "Aku kira, aku dicintai sedalam itu olehmu, Mas. Tapi, ternyata cinta mu tidak lebih dari angan- angan ku yang terlalu tinggi."

Bachrie terkekeh untuk sesaknya. Tahun demi tahun yang dia lewati dengan hanya mengenal Fasha, seolah tiada harga setelah Azahra singgah ke kehidupannya.

Padahal kurang apa Fasha? Dari yang mencoba menerima, bahkan berdamai dengan cerita poligaminya, Bachrie hanya menyumbang luka di setiap detiknya.

Kemarin, masih sempat Fasha memberikan pilihan, lepaskan Azahra dan kembali padanya layaknya semula, tapi, Bachrie tetap berpikir jika Azahra wasiat almarhum Manaf.

📞 "Untuk yang terakhir kalinya, Acha minta sesuatu. Tolong permudah proses perceraian kita. Dan semoga, kamu selalu bahagia, Mas."

"Cha..."

📞 "Assalamualaikum."

1
Yolia Agustina
Luar biasa
Nenie Chusniyah
luar biasa
Nurlaelawati
Luar biasa
Qhii
lahhhh.....malah silang menyilang njirrr
Qhii
yaelah.....muter² doang dunia nabil mahhh
Ricis
Iki piye toh, kok ruwet temen kisahe Nabeel
Isnani Murti
lanjut thor, aku padamu...
Lita Pujiastuti
Bachrie, itulah yg dirasakan Fasha saat melihatmu bersama Azahra di ruang kamar utama. saat masih jd istrimu....skrg kamu merasakan sakit, pdhl sdh tdk ada hub apa² lg....
Haida Royana
Terimakasih kk Auuthor tisunya...sangat menyesakkan dada
Rini Andriyani
Luar biasa
Rini Andriyani
Lumayan
Lita Pujiastuti
Digetunono wes ra guno, Bachrie....ikhlasno ae ....kadung jeru leh mu natoni Fasha....
Ricis
bela²in baca maraton cerita ini dlu biar nyambung nanti pas mau baca sequel nya 😄
Retno Budhihartati
Luar biasa
Yuyun Yuningsih
bagus top markotop acha
Joel
punya mertua kaya gitu perlu diracuni biar bisa cepat ketemu yang maha kuasa...🤣🤣🤣🤣
Isma BilqisAlzea
Luar biasa
Lita Pujiastuti
Ingat Bacrie...jika apa yg kamu sia² kan telah dipungut oleh org lain, maka penyesalanmu tiada artinya...
Novita Ae
Luar biasa
Isnani Murti
si Bachrei sudah gila kale...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!