mengisahkan tentang seorang gadis bernama Safira, di malam dia bekerja di sebuah hotel, mahkotanya di renggut oleh laki laki yang tidak dia kenal. bukan itu saja penderitaan nya, dia usir oleh ibu dan saudara tirinya, bahkan bayi yang baru saja dia lahirkan diambil oleh Nadira saudara kembarnya, mereka membuang Safira di pinggir hutan.
Safira kembali ke kota menjadi seorang guru bagi sang pura, akankah Fira tahu kalau anak laki yang sering menyendiri adalah putranya, bagaimana dia bisa menemukan putranya dan menyelamatkan putranya, dari Nadira yang sudah mengaku sebagai ibunya selama ini.
Terima kasih sudah membaca, jangan lupa tinggal kan jejak positif, bagi yang tidak suka, skip saja, hargailah karya orang lain. 💕💕💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HAMIL
Fira bangun dari tempatnya, menghapus air matanya, dia penasaran dengan kata kata Salma barusan.
" Apa? kamu sudah tahu siapa orang itu, dan siapa dia, Ma? " tanya Fira tidak sabar.
'' Kamu tenang dulu ya, tadi aku baru dari Hotel, dan mencari tahu siapa yang menyewa kamar yang kau katakan kemaren. Awalnya mereka tidak mau katakan tapi aku bujuk dan rayu kak Naura, supaya mau mengatakan siap pria brengsek tersebut.''
'' Lalu? " Jiwa keinginan tahuan Fira sangat tinggi.
'' Di-dia tuan Rayhan kusuma wijaya, pemilik hotel itu sendiri kabarnya malam itu dia dalam pengaruh obat perangsang, hari ini juga aku ingin menemuinya , tapi dia saat ini ada di Malaysia.'' Jawab Salma.
Seketika tubuh Fira menjadi lemas, dia juga tahu siapa Rayhan itu. Kalau dia datang kesana meminta pertanggung jawaban pria itu, ya kalau di terima, pasti dia akan menertawakan Fira dan menganggap Fira berbohong.
'' Bagaimana Ma,? apa yang harus aku lakukan sekarang aku sudah hancur, Ma! " Fira bingung harus bagaimana, kalau dia masih terus meratapi nasibnya, maka itu salah, semua sudah terjadi dan tidak bisa di kembalikan seperti semula lagi.
'' Kamu harus bangkit Fir, masa depanmu masih panjang, kita tetap harus menemui mr Ray, dan minta pertanggung jawabannya, tapi kalau gagal. Kamu tidak boleh nyerah begitu saja, aku akan tetap bersama kamu dan mendukung kamu, jadi bangkit ya.'' Salma memberi semangat pada Fira, dan berjanji akan selalu mendukungnya.
Fira menuruti kata- kata Salma,. Bsoknya dia kembali kuliah seperti biasa semua berjalan normal belum ada yang tahu scandal yang telah terjadi antara Rayhan dan Fira.
Fira dan Salma juga mencoba mencari Ryhan ke kantornya tapi hasilnya juga nihil. Ray selalu tidak ada di tempat. Gerak gerik Fira terus di awasi oleh Santi dam juga Dira, mereka tidak akan membiarkan Fira bertemu dengan mr Rayhan.
'' Sial, ini tidak boleh di biarkan, perempuan bodoh itu ternyata tidak menyerah juga, kalau dia sampai berhasil menemukan mr Rey. Fira akan kaya dan kompensasi itu, Si venbel itu sendiri nantinya yang akan menikmati.. Dira sangat kesal. Dia teris engikuti kemana langkah kaki Fira dan Salma.
Sudah lima belas hari berlalu.
Selama ini Fira bekerja di sebuah restoran cepat saji. Saat iniFira berjalan menuju ke halte, menunggu bis yang akan membawa dia pulang ke kontrakan.
Tubuhnya terasa letih dan lemas, kepalanya juga pusing. Sudah tiga hari dia merasa pusing dan lemes, bahkan dia sudah minum obat masuk angin tapi belum sembuh juga.
Rasa pusing bercampur mual semakin terasa, hingga akhirnya Fira pingsan di tepi jalan dekat halte, tepat di samping sebuah mobil mewah.
Mobil tersebut ternyata milik Ray, dia baru kembali dari sebuah acara dekat situ, lamat lamat Ray melihat wajah Fira yang di kira Dira, lalu dia meminta sopirnya untuk menghentikan mobil tersebut.
'' Rud berhenti sebentar! "
Rudi menepio mobilnya, Ray keluar membuka pintu mobilnya, mendekati Fira yang tergeletak tak berdaya itu.
''Dia....' gumam Ray.
'' Rudi bantu aku! " Perintah Ray .
Rudi segera keluar dari mobil dan membantu mengangakat tubuh lemah Fira ke kursi penumpang belakang. Diikuti oleh Ray.
Saat megangkat tubuh pucat itu Ray kembali mengingat aroma khas tubuh wanita yang sudah di perkosanya, aroma itu bahkan sudah melekat dalam dirinya. Semenjak kejadian itu, Ray juga tidak begitu bergairah melakukan hubungan dengan wanita lain.
Tanpa Rudi kira sebelumnya, Ray membuka jas mahalnya untuk di selimutkan pada tubuh Fira. Mereka segera ke rumah sakit Wijaya.
'' Tuan siapa gadis itu? " tanya Rudi pada atasannya itu. Meraka kini berada di ruang tunggu rumah sakit. Baru kali ini dia melihat Ray peduli dengan wanita yang baru dia kenal.
'' Bukannya aku menyuruh kamu mencari identitas dia yang sebenarnya? aku yakin gadis ini adalah gadis yang aku perkosa malam itu, tapi kenapa gadis yang dibawa anak buah kamu waktu itu terasa asing bagiku." Rayhan kesal, karena Rudi belum juga melaporkan hal yang benar, cuma melaporkan kegiatan sehari hari Dira yang suka ke club.
Rudi jadi faham duduk permasalahannya dan dia akan mencari tahu lagi apa yang sebenarnya terjadi, apakah gadis itu ada dua?
Tak lama kemudian dokter keluar dari ruang UGD dan mencari Ray. '' Tuan Ray, siapa pasien yang anda bawa tadi? " tanya dr Reno.
'' Tidak tahu, dia pingsan di dekat mobilku.'' Jawab Ray dengan santainya.
'' Lebih baik suamimya segera di hubungi, dia hamil tuan , mungkin saja tadi dia kelelahan lalu pingsan." Dokter Reno menjelaskan keadaan Fira saat ini.
Deg.
Dada Ray berdesir dan berdetak kencang, mendengar kata hamil dari mulut dokter Reno.
'' Apa dia sudah sadar? " Tanya Ray, dia menutupi rasa deg -degannya.
'' Sudah tuan, tapi saya belum mengatakannya, sepertinya dia menanggung beban yang berat, saya tidak tega." Dokter Reno menafsirkan bahwa pasien itu sedang menghadapi masalah besar.
'' Ya sudah nanti saya Saja yang akan mengataknnya dan mengantar dia pulang.'' Setelah mendengar jawaban Ray Dr Reno undur diri dia yakin mr Ray pasti punya cara sendiri.
'' Rud. Kamu tunggu di luar saja! " pinta Ray.
'' Siap tuan.'' jawab Rudi.
Rayhan masuk ke dalam dan melihat Fira yang masih berbaring lemah..
'' Selamat malam nona, Nadira!" Ray menyapa Fira.
Fira menoleh dan merasa kaget sekaligus takut melihat wajah Ray, bahkan sudah seperti hantu saja. '' Pergi ! jangan sakiti saya, saya bukan Nadira, saya Safira, kau...kau.'' Fira sungguh syok melihat pemuda tampan yang dia cari beberapa hari ini dan ternyata nongol begitu saja bagaiakan hantu di depannya.
Rayhan tidak pergi, tapi dia malah mendekati Fira yang masih syok tersebut.
'' Kenapa anda ketakutan melihat saya, bukannya kita sudah pernah bertemu dan membahas semuanya nona Dira? " Tanya Rayhan.
Ray penasaran kenapa sifat gadis itu berubah total dari yang di restoran waktu itu.
'' Maaf tuan saya memang mencari anda akhir akhir ini tapi kita tidak pernah bertemu, anda selalu tidak ada di tempat, kita belum pernah bertemu sama sekali, nama saya Fira..." jawab Fira dengan lirih. Dia tidak berani menatap Ray.
'' Sekarang anda hamil nona, apakah itu benar anak saya? " tanya Ray to the point.
Fira sungguh kaget stengah mati, ketakutannya selama ini sudah terbukti, kalau dia ternyata hamil.
'' Ha -hamil, hiks hiks lalu apa yang akan tuan lakukan? jika memang saya hamil anak tuan, jangan harap tuan akan meminta saya menggugurkannya, cukup ibu dan ayahnya yang berbuat dosa, jangan anda minta saya untuk melakukan dosa lagi tuan.'' Air mata langsung jatuh ke pipi gadis manis itu dengan deras, membuat Ray tidk tega melihatnya.
Fira salah faham kalau Ray akan memintanya untuk menggugurkan janin itu.
menggugurkan kandungan, bagaimana Fira punya pikiran kalau Ray bakal meminta dia menggugurkan kandunfannya.