NovelToon NovelToon
The Fatalist: Legenda Para Nuswantarian

The Fatalist: Legenda Para Nuswantarian

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah sejarah
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Jack The Writer

NOVEL INI SUDAH TAMAT.. DENGAN KISAH EPIKNYA YANG MEMBAGONGKAN..

NANTIKAN NOVEL SAYA SELANJUTNYA..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jack The Writer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ch 025_merekontruksi rumah

...___~V~___...

...KOTA SERABI...

"Terbang mu semakin cepat?" tanya kandhita, memperhatikan suaminya yang terbang dengan kecepatan tinggi.

"Benarkah? Aku bisa saja lebih cepat dari itu, hehehe," jawab Nazzares dengan canda, merasa puas dengan kemampuannya.

"Tapi merusak rambutku," kata kandhita dengan senyuman tipis, tampak sedikit mengeluh meskipun matanya bersinar penuh kehangatan.

"Tidak, bahkan rambutmu hanya bermodalkan menyisir dengan jari saja sudah kembali seperti semula" sambil mengelus rambut kandhita.

Berjalan santai menuju pusat perdagangan kota serabi kandhita secara tiba "mm ada yang aneh" ucap kandhita.

"Apa" jawab zares,

"tubuhmu begitu tinggi sekarang. Lihat, kepalaku saja di ketiak mu". Ucap kandhita

"mngkin ini efek lartihanku yang berat, dan makanan dari istriku yang cantik" jawab zares sambil tersenyum.

"Mmm gombal terus" jawab kandhita memegang erat lengan zares dan menyenderkan kepalanya ke bahu lengan suaminya.

Zares dan kandhita berkeliling berbelanja semua peralatan yang dibutuhkan.

"Tuan muda," teriak tuan dobleh dari kerjauhan memanggil zares

"oh tuan dobleh"

"tuan muda, apa persediaan ramuan obatnya sudah siap?" Tanya tuan dobleh.

"Hampir selesai tuan" jawab zares.

"Oh baiklah, namun ingin berkata jujur kepadamu, lebih baik kau menjual ramuan ramuan mu lebih mahal" Ujar tuan dobleh

"kenapa tuan dobleh" jawab zares dengan heran.

"Maaf tuan. Ramuan racikan anda sudah selevel dengan ramuan kerjaan. Tidak seharusnya anda memasang harga semurah itu untuk obat anda tuan. Aku rasa ini kesepakatan yang bagus untuk kita berdua." Ucap dang pedagang.

"Baiklah untuk urusan harga aku percayakan semuanya padamu, yang penting aku harus mendapatkan laporan resmi atas penjualan obat obatan ku tuan dobleh" ujar zares.

"Baik tuan muda. Ini akan menjadi kesepakatan bisnis yang menguntungkan untuk kita berdua, dan saya juga akan berkeliling nuswantorra untuk membuka cabang tuan" ucap sang pedagang

"Waaaaa.. baiklah, semoga kita bisa berbisnis selamanya" merekapun berjabat tangan demi kesepaktan bisnis.

waktu berlalu sore hari pun tiba..

Zaresh yang membawa barang perbelanjaan dengan menggendong kandhita pulang kerumah.

"Akhirnya sampai juga... Arrcckkkkhhhh" zaresh sambil mregangkan tubuhnya.

"Sayang ayok mandi" ajakan kandhita.

"Ayooookkk.. heleh heleh" sambil melet melet seperti anjing.

Malam berlalu dengan cepat pagi yang dingin disambut oleh ayam ayam hutan..

Kukuruyuuuukkkk...

kandhita yang sedang meracik obat ditemani oleh harpii dan zares yang meliburkan latihanya hari ini untuk membuat tempat buang hajat.

"tok tok tok" suara palu saling bergemuruh. Karena, zares ingin pekerjaan itu cepat selesai dia menggunakan kekuatanya dengan cara menanamkan teknik mistisnya kedalam alat dan bahan tersebut sehingga bisa leluasa bergerak dengan sendirinya.

Hingga siang berlalu zares hampir menyelesaikan pekerjaannya.

"Uuuhh melelahkan, aku lapar." Ujar zaresh

"sayang makanan sudah siap" teriak kandhita dari dalam rumah.

"Bagaimana ada yang perlu dibantu tidak sayang" ucap kandhita.

"Tidak, aku bisa menyelesaikanya tenanglah" jawab zares.

"Jika tempat buang hajat itu selesai apakah kita harus mengambil air juga disungai belakang rumah?" Tanya kandhita

"Untuk satu minggu kedepan mungkin iyah" jawab zaresh sang suami.

"Satu minggu?." istri yang terkejut.

"Iyah aku akan membuat sumur untuk kita. Jadi kau tidak perlu ke sungai untuk mencuci pakaian" jawab sang suami.

"Terimakasih suamiku, aku mencintaimu" kandhita dengan perasaan sangat bahagia.

"Ya tempat mandi dirumah kita. akan ku pindahkan menjadi satu area dengan sumur." Jawab sang suami

"Kamu bisa tau sedetail itu caranya gimana?" Tanya sang istri tiba tiba punya suami pinter.

"Aku juga tidak mau kalah dengan istriku yang cerdas. Jadi aku membaca tentang gulungan arsitektur Majapahit yang diberikan guru" ujar sang suami

"mmmm suamiku, selain tampan juga cerdas" kandhita lalu menciumi suaminya.

satu minggu kemudian..

"Demmmm" suara tumpukan batu terdengar sampai kedalam rumah. kandhita yang sudah terbiasa dengan kelakukan suaminya kini sudah tidak heran jika suaminya membawa benda benda baru ke rumah.

zares membawa banyak batu bata yang diproduksi langsung dari kerajaan majapahit. Dengan bantuan tuan dobleh ia berhasil mendapatkan semuanya yang dia mau.

"Hei ini akan kau gunakan membuat sumur, buakankah terlalu banyak?" Ujar kandhita ke suaminya itu.

"Tenanglah aku sudah menghitung semuanya istriku" jawab zares.

"Baiklah" jawab sang istri.

Zaresh mulai menggali dengan sangat cepat kedalam tanah. Namun karena tanah dihutan blora sangat subur dia tidak perlu galian yang terlalu dalam untuk mendapatkan air.

Dia melanjutkan dengan menempelkan batu bata besar dengan teknik gosok kerajaan majapahit yang terkenal sehingga struktur bangunan menjadi sangat kuat. Dia mulai mengerjakan semuanya  dan selesai dalam waktu 2 minggu karena teknik gosok akan merekat dengan sangat kuat jika waktu sudah lama.

Sebuah sumur, dilengkapi area mencuci, tempat buang hajat yang tertutup, serta area pemandian yang dilengkapi dengan tempat ganti baju bercirikhas arsitektur majapahit telah selesai. Zares juga membangun area pagar keliling dengan batu andesit supaya aman.

"Lihat istriku sudah selesai" zares menunjukan semuanya kepada kandhita.

"Waaaaaaaa. Ini indah sekali suamiku. Kamu juga udah memperbaiki dapur dan semua parabotan selama seminggu ini loh. Aku mencintaimu" jawab kandhita lalu menciumi suaminya.

"Eh ayok kita coba mandi" kandhita dan zares pun langsung mencoba area mandi yang dibuatnya itu.

"Ayoookkk" sambil melet melet seperti anjing.

satu bulan kemudian..

Harpii tengah tidur didepan rumah dengan tenang.

"Suamiku, 5 bulan lagi kita akan menuju trowulan" ucap kandhita

"iya. Makanya aku ingin menyelesaikan semuanya dan memperkuat rumah ini supaya ditinggal lama strukturnya tidak keropos.. aku akan mengganti semua strukturnya dengan batu alam namun secara pelan pelan." Ucap sang suami.

"Iyah semoga lancar suamiku" ucap kandhita.

"Tapi maaf yah jika selama pengerjaan itu.. menimbulkan suara yang berisik" ujar zares

"Aku tidak akan pernah keberatan akan hal itu" jawab kandhita.

Waktu berlalu sedikit demi sedikit nazzares merekonstruksi rumahnya dengan batu bata alami dengan teknik gosok kerjaan majapahit, menggali tanah untuk pondasi, dengan bantuan teknik mistisnya.

Tanpa sadar, nazzares menggunakan teknik mistisnya dengan rutin untuk merekonstruksi rumah. dan itu sangat melatih otaknya dalam penguasaan dan kekebalanya terhadap kerusakan otak.

Karena, Jika zares mengerjakan pekerjaan menggali. maka zares harus menggerakan alat lain dengan kegunaan, penggunaan, dan jenis pekerjaan yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.

dalam sehari karena terbiasa, dirinya bisa mengerjakan yang tadinya 2 pekerjaan dalam satu waktu. kini dia, bisa mengerjakan 5 sampai 7 pekerjaan dalam waktu yang bersamaan dijalankan dengan satu otaknya. Dan dilakukanya dalam jangka waktu satu tahun penuh.

tiga bulan kemudian..

Kini semua pekerjaan rekontruksi sudah sudah selesai dalam waktu tiga bulan.

"Ih kamu mau aku dibawa kemana" nazzares ingin memberi kejutan kepada kandhita dengan menutup matanya dengan kain.

"Loh kok ini turun?" kandhita merasa aneh dengan ada tangga menurun padhal dia berada dilantai satu.

"Udah nurut aja istriku sayang" jawab nazzares sambil menuntun kandhita.

"Okey, siap yah" zares pun membuka penutup mata itu. kandhita perlahan membuka penutup matanya dan

"waaaaaaaaaah ini..." kandhita menutup mulutnya dan terharu apa yang dilihatnya.

Sebuah ruang bawah tanah yang terbagi menjadi 3 ruangan. sebuah perpustakaan dengan rak buku tersusun rapi walau beberapa rak buku masih kosong beserta kursi dan meja untuk kandhita belajar, ruangan kusus untuk meracik ramuan obat lengkap dengan peralatanya, juga ruangan untuk kandhita bebas melakukan penelitian.

"Sayang, suamiku ini, bagaimana aku harus berterimakasih" ucap sang istri sangat bahagia melihat itu semua.

"Haaa.. ini semua untukmu. jadilah terus wanita cerdas untuk anak anak kita nanti. Itu adalah hadiah terbaik untuku" jawab zares.

"Baiklah suamiku aku akan berusaha sebaik baiknya." jawab sang istri.

Lalu kandhita mendorong suaminya kek kursi hingga terduduk disitu.

"heeii"

zares yang terkejut. Namun, kandhita mulai membuka semua apa yang dikenakanya.

"Suamiku terimakasih aku ada hadiah untukmu"

Lalu kandhita mulai mendekati zares duduk menyilang dipangkuan zares menciumnya, merabanya, membiarkan setiap inci dari tubuhnya diendus bahkan lebih oleh suaminya itu.

"Suamiku, sentuh aku sesukamu" dengan raut wajah penggoda.

"Yah"

zares seakan terhipnotis dengan suara istrinya itu. Dalam remang remang cahaya lilin seadanya mereka berdua menghabiskan malam diruang bawah tanah bermain petak umpet.

keesokan harinya..

Zares bangun dengan sangat lemas tanpa busana dibalutkan selimut dengan istrinya masih memeluknya dengan mesra dilantai kayu beralaskan karpet motif batik berwarna cokelat.

"Aww tadi malam istriku sangat berlebihan, sekarang aku merasa tidak punya tenaga untuk berdiri sial. Ini lebih melelahkan dari pada melawan raksha level ancaman tinggi" zares lemas.

"Aaarrhhhh" kandhita menguap lembut. Dan mencoba bangun, tanpa halangan dia mulai duduk bangun dari pelukan suaminya dan menengok ke arah suaminya

"sayang kamu masih lemas" tanya kandhita sambil mendekatakan dada dan wajahnya ke suaminya.

"Yah" Jawab zares.

"Sayang tadi malam aku puas sekali, mungkin yang paling puas selama ini, hehehe" ujar kandhita dengan memeluk mesra didada suaminya.

"Yah kau membuatku gila tadi malam" jawab zares.

"Mmmmm. Hahaha.. maap kalo aku berlebihan, ya udah aku mau membuat sarapan untukmu" ucap kandhita

"Jangan. Aku tak mau beranjak bangun dulu"

zares yang masih ingin menghabiskan waktu dengan istrinya itu. Lalu, dia menarik tubuh istrinya yang masih tanpa sehelai benang pun dan memeluknya menaruh wajahnya di didada istrinya.

"Ehh.. kamu tidak lapar" tanya kandhita sambil mengelus elus kepala suaminya.

"Udah kenyang semaleman sama kamu" jawab sang suami.

"Baiklah, jika kau masih nyaman dengan posisi ini" ucap kandhita dengan mesra.

siang menjelang..

Karena melihat suaminya yang masih lemas dia pun memandikan hingga menyuapinya pada hari itu.

"Sayang, dimana harpii?" Setelah selesai makan.

"entah tadi aku lihat sedang bermain main dengan hewan mistis lain di depan rumah" jawab kandhita

"aku belum menyelesaikan formula mantraku dan dua bulan lagi kita harus berangkat ke trowulan" ujar zares

"Namun sebaiknya sebelum hari dimana akademi membuka pendaftaran, lebih baik kita berangkat satu minggu sebelum hari itu" saran dari istri.

"Baiklah istriku"

Bersambung..

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!