FOLLOW IG @thalindalena
Dia hanya sebagai istri pengganti, tapi dia berharap merasakan bulan madu impian seperti pasangan suami istri pada umumnya. Tapi, bagaimana jika ekspetasi tidak sesuai dengan realita. Justru ia merasakan neraka pernikahan yang diciptakan oleh suaminya sendiri, hingga membuatnya depresi dan hilang ingatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Kota Brazil.
Sampai di Brazil. Lio langsung mencari keberadaan Sierra yang tinggal sementara di hotel mewah. Rahang Lio mengeras, raut wajahnya begitu mengerikan, tidak sabar bertemu degan Sierra. Dia berdiri di depan pintu kamar hotel yang di tempati Sierra, memencet bel berulang kali, tapi tidak kunjung di bukakan pintu. Resah, gelisah, kesal dan emosi, bercampur menjadi satu di dalam dada. Kedua tangannya yang tersimpan di saku celana terkepal kuat.
Sementara itu di dalam sana, Sierra yang baru selesai bergumul dengan seorang pria segera mengenakan pakaian, dan berjalan menuju pintu.
"Siapa yang datang?" tanya Sierra berbicara melalui intercom.
"Sierra buka pintunya!"
Suara berat itu menggema di indra pendengaran Sierra. Tidak perlu di tanyakan lagi, siapa pemilik suara itu. Yang jelas dan pasti suara Lio.
Wajah Sierra pucat pasi, serta panik. Meletakkan intercom pada tempatnya lagi. Berjalan mundur menjauhi pintu, bagaimana bisa pria itu menemukannya?
Astaga! Kenapa dia bisa melupakan bahwa Lio adalah seorang pria penguasa. Mau bersembunyi dilubang semut pria itu akan berhasil menemukannya.
"Honey, ada apa?" Seorang pria memeluk Sierra dari belakang, mengecup leher jenjang itu dengan penuh gairah.
"Lio berada di sini," ungkap Sierra dengan nada ketakutan. "Bagaimana ini? Kau harus cari cara untuk mengusirnya!" Sierra meminta pada pria itu agar menghadapi Lio.
"What? Kenapa harus aku?! Aku tidak mau berurusan dengan pria itu!" balas pria tersebut sambil melepaskan pelukannya. Menatap kesal pada Sierra.
"Lalu bagaimana jika ..."
"Kau harus berkata jujur kepada Lio, jika kau mencintaiku!" bentak pria tersebut dengan nada penuh amarah. "Katakan yang sejujurnya jika selama ini kau hanya memanfaatkannya untuk meraih kesuksesan di dunia Model!"
"Saranmu sama saja menjerumuskanku ke dalam jurang yang di penuhi api neraka!" Sierra menatap tajam pria itu.
"Lalu apa maumu?! Kau ingin masalah ini berlarut-larut begitu?!"
Sierra terdiam sesaat, dia menghela nafas panjang guna mengurai rasa takut dan cemas yang menggelayuti hatinya. Tidak selamanya dia lari dari kejaran pria penguasa itu.
"Baiklah, tapi kau harus membantuku. Aku ... aku takut mengahadapi dia sendiri." Sierra menggenggam tangan pria itu dengan erat dan hangat.
"Oke, kita hadapi bersama." Pria tersebut dengan penuh keberanian melangkah maju ke arah pintu. Membuka pintu kamar itu dengan perlahan dan hati-hati. Sedengakan Sierra bersembunyi di belakangnya.
Kedua mata Lio semakin tajam saat melihat sosok pria yang baru saja membuka pintu kamar itu.
"Kau?!" Lio tidak asing dengan pria ini.
"Iya, benar. Aku manager Nona Sierra. Aku dan Sierra berada di sini karena sedang berbulan madu. Kami baru menikah kemarin." Pria itu tersenyum smirk seraya menunjukkan jari manisnya yang tersemat cincin berlian, kemudian menarik Sierra agar berdiri di sampingnya.
Duar!!!!
Jantung Lio seperti ada kembang api yang meletup-letup di langit pada saat malam tahun baru. Jauh-Jauh datang ke sini, untuk menemui kekasihnya, tapi yang dia dapat adalah sebuah penghianatan yang begitu besar.
Emosi Lio sudah mulai meledak. Aura ketegangan di sana semakin terasa.
Sierra memalingkan wajah, enggan menatap Lio.
"Sierra jelaskan kepadaku!" sentak Lio, sangat marah.
"Bukankah kau juga sudah menikah dengan Lara? Lalu apa lagi yang kau permasalahkan? Aku sama sekali tidak pernah mencintaimu, Lio. Meskipun kau kaya raya, tapi kau sangat bodoh dan sangat mudah untuk di manfaatkan!" Sierra menatap tajam Lio dengan penuh keberanian, tanpa memikirkan dampak ke depannya.
"Biitch!!!" maki Lio.
"Anggap saja begitu. Ah, terserah kau mau menganggapku apa! Yang terpenting aku sudah lepas dari pria sepertimu!" balas Sierra, melipat kedua tangan di dada.
"Jadi, kau memaksa Lara untuk menggantikanmu?!"
"Ya, apa kau masih bodoh untuk memahaminya?!!!"
Semoga Logan tw kebenaran yg terjadi tentang pelayang itu
Klo sebetulnya pelayan itu bukanlah seorang pelacur,seperti apa yg di katakan oleh ortu Logan
Lagian, pembantu itu kan krn dijual pamannya akhirnya jadi wanita malam, bukan maunya sendiri.
Pembantu ini karena lara dan lio bertemu dlm keadaan dia jadi pelacur bkn mksd hati lara mau merendahkan pembantu muda ini hny saja knp pembantu muda ini dgn mudahnya tergiur rayuan logam apalg smp mau ditiduri sm
Logam itu yg membuay lara benci sm kelakuan pembantu muda ini seandainya pembantu muda ini bs mempertahankan harga dirinya meskipun dia dlnya mantan pelacur mungkin lara msh bs mempertimbangkannya