MAS MONTIR KU SAYANG, TERNYATA ORANG KAYA!! Mungkin begitu judul clickbait yang cocok untuk novel ini😉
Seharusnya pernikahan dilangsungkan bersama pria matang yang sedari kecil digadang-gadang menjadi jodoh Khadijah.
Namun, takdir berkenan lain hingga masa lajang Khadijah harus berakhir dengan pemuda asing yang menabraknya hingga lumpuh.
Kedatangan Athalla di Kalimantan Barat untuk memenuhi panggilan balap liar, justru disambut dengan jodoh tidak terduga-duga.
Pasalnya, kecelakaan malam itu membuat calon suami Khadijah lebih memilih menikahi adik kandungnya; Nayya.
Khadijah dibuat remuk oleh pengkhianatan calon suami dan adiknya. Lantas, di waktu yang sama, Athalla menawarkan pernikahan sebagai bentuk tanggung jawabnya.
Romantis/Komedi/Sangar mendekati keseharian. Thanks buat yg sudah mampir ya💋❤️🫂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ISTALLA DUA SEMBILAN
"Dia bela kamu bukan karena tulusnya, tapi karena dia tahu, kamu bisa menaikkan derajat miskinnya jadi wanita kaya, Athalla!!"
Di sana, Alessia menarik Dio untuk pergi, bukan hanya karena sudah tidak berkepentingan dengan Athalla lagi, Alessia muak dengan Khadijah yang sok suci.
Pantas Athalla berkhianat, ternyata Khadijah pintar sekali meraih hati Athalla yang memang terlahir dari keluarga religius.
Lihat saja, cepat atau lambat, Athalla dan keluarganya akan tahu perangai Khadijah yang matre dan manipulatif. Dan Alessia pastikan, Athalla menyesal memutuskannya.
"Kamu masih sayang dia hm?" Dio meraih tangan Alessia. "Jawab aku dulu, Lessia!"
Alessia mengadu tatapan mereka. "Aku cuma muak, ngapain kamu godain Khadijah?"
"Namanya Khadijah?" Dio terkekeh.
"Kenapa? Suka?!" Kalau Athalla saja bisa berpaling, mungkin Dio juga sama, yah, bukankah otak laki-laki sama cara nilainya?
"Aku cuma penasaran, kenapa dia menikahi gadis lumpuh. Yah, walaupun cantik, tapi, aku merasa aneh saja ... karena kita sedang bicara tentang Athalla yang songong-nya melebihi orang terkaya di Indonesia."
..."**"--__--"**"...
"Kamu berdarah, Mas." Khadijah menyapu ujung bibir Athalla dengan sapu tangan merah yang biasa pemuda itu bawa-bawa.
Athalla hanya tersenyum-senyum, matanya melekati wajah sendu istrinya. Barusan Dijah percaya diri sekali membelanya sekarang menunjukan keasliannya yang cemas.
Mendengar jawaban Khadijah, Athalla tak bisa lagi berkata-kata. Hampir saja, Athalla melayang karena pembelaan gadis itu.
"Bisa nggak jangan tiba-tiba mukul? Mas harus bisa menguasai emosi? Seorang angling akan suka jika kailnya dilahap ikan."
"Angling?"
Khadijah mendengus. "Angling itu bahasa lainnya pemancing."
Athalla tertawa, ternyata bukan hanya tidak kampungan, wawasan Khadijah juga tidak hanya seputar kampung saja. "Kamu suka sastra?"
"Suka."
"Mau sekolah sastra?"
Khadijah menggelengkan kepalanya. Sastra itu mahakarya yang indah, dia sadar dia akan terlena jika mendalami dunia tersebut.
"Dijah suka sastra. Tapi cukup tahu. Dijah lebih suka belajar keagamaan. Jujur, Dijah masih awam soal pengetahuan agama."
Athalla usap kerudung istrinya. "Setelah resepsi pernikahan kita, aku pastikan kamu akan mulai masuk kuliah."
"Tapi. Jangan suka emosi, ya? Kalau ada apa-apa, omongin dulu yang baik-baik."
Terkadang, Athalla benci sekali dengan watak Khadijah yang mirip ibunya. "Aku bisa tahan emosi di hadapan siapa pun, tapi, selain Dio."
"Karena cemburu kan?"
"Mungkin iya." Sempat keduanya terdiam sejenak, sebelum tertawa bersama-sama, Khadijah tahu Athalla masih belum bisa melupakan mantannya, tapi, dia maklum.
Khadijah belum mau berekspektasi lebih, sementara ini, Khadijah memberikan kesempatan kepada waktu dan tempat untuk mempererat tali cintanya bersama suami.
..."**"--__--"**"...
Rumah Gantara sudah bertabur dengan paper bag brand-brand terkenal. Semuanya baru saja tiba diantarkan oleh kurir-kurir khusus.
Rencananya, paper bag - paper bag tersebut akan dibawa ke Kalbar untuk oleh-oleh keluarga Khadijah. Dari jam tangan, sepatu, tas, kain tenun, kain songket, kain batik, dan juga beberapa kain khas daerah lainnya ada.
Excited, begitulah gambaran definisi yang terjadi dengan Mama Fasha. Maklum, mungkin karena Khadijah menantu pertama dan sangat cantik lagi baik.
Tak lupa pula, pakaian-pakaian yang akan dibawa untuknya sendiri. Dan, baru kali ini, Gantara melihat istrinya se-boros itu, setelah sekian lama menjadi istrinya.
Seperti, gambaran jiwa putri King Miller yang kembali meronta-ronta. Hampir semua model baju, tas, sepatu, perhiasan pun dibelinya.
"Pa, ini cocok nggak?" Fasha membentangkan dress berumbai di depan suaminya.
Gantara mengusap alis, dari rautnya, lelaki itu tidak terlalu suka. "Kamu mau ketemu besan apa pacar, Sayang?"
"Kenapa memangnya?" Baru saja excited, suaminya mematahkan semangatnya.
"Orang bilang, warga Kalimantan kalau nggak ganteng, ya cantik-cantik. Jadi mending kamu pakai baju yang biasa saja," saran Gantara.
"Apa hubungannya?" Fasha terkekeh, kalau cantik dan ganteng bukankah tidak ada hubungan dengan baju yang dia kenakan?
Gantara menghela napas, sementara Shakira yang mendengus. "Ma, peka sedikit kenapa? Pak montir tu lagi jealous!! Takut Mama digondol orang Kalbar kalau Mama pakai baju yang terlalu cantik."
Mendadak, Fasha tertawa. Masya Allah, ternyata suaminya masih bisa cemburu juga. Fasha kira, mereka sudah cukup tua untuk bisa saling posesif bukan?
"Assalamualaikum."
Athalla tiba bersama istrinya. Khadijah mengedarkan pandangan hampir ke semua barang-barang baru di sekitarnya.
Sepertinya, barang-barang itu yang akan dibawa ke Kalbar. Walau tak dipungkiri dia suka, tapi, sungguh Khadijah menjadi semakin tidak nyaman hati rasanya.
"Waalikumusalam."
"Mama ngapain?"
Athalla bingung, ibunya menunjukkan dress mencolok di depan tubuhnya seolah sedang meminta saran dari ayahnya.
Kebetulan, Fasha akan tanya pendapat Athalla selagi ada. "Mama mau pakai ini pas ketemu mertua kamu, bagus nggak?"
"Nggak perlu begitu Ma, pakaiannya."
"Kenapa, memangnya?" Tadi suaminya, sekarang anaknya, padahal baju yang dia tunjukan sangat bagus dan elegan. Baju dress putih dengan aksen rumbai.
Gantara raih tangan istrinya, ia tahu Fasha terlalu bersemangat. Tapi-- "Yang mau kita datangi keluarga sederhana. Rasanya kurang sopan kalau terlalu menunjukkan perbedaan."
Khadijah setuju, dan Masya Allah tanggapan mertua laki-lakinya bijak sekali. Mungkin, ibu dan ayahnya di kampung akan minder jika perbedaan mereka cukup tampak.
Fasha mendadak mendengus. "Tapi ini elegan kan? Nggak terlalu mencolok loh, Pa."
"Elegan sih. Tapi model sayapnya mirip biduan dangdut, Ma!" cela Athalla.
"Masa sih!?" Fasha membelinya di butik ternama, sudah disesuaikan dengan acara juga, seharusnya tidak seperti biduan.
Namun, melihat tawa suaminya membuat Fasha yakin jika Gantara setuju dengan ucapan Athalla barusan. "Masa biduan?"
Khadijah sempat tertawa reflek, begitu juga dengan Shakira dan Mas Abrar yang baru saja tiba dari kampus. Memang ada-ada saja kosa kata suaminya bahkan sampai sejauh biduan.
Gantara usap pipi istrinya. "Pakai yang biasa, Sayang. Tapi Papa tunggu di kamar kalau mau pakai baju yang itu," lanjutnya ngeluyur.
Fasha sempat kesal karena gaun yang dia beli mahal-mahal menjadi mubazir. Wanita itu mengikuti langkah kaki suaminya memasuki kamar di lantai bawah.
Khadijah tersentuh, Masya Allah, pantas meski anak jalanan, Athalla berkepribadian baik. Ternyata sehangat ini kondisi rumahnya.
"Ternyata lembutnya Mas Athalla nggak jauh beda ya sama Papanya. Bahkan kalian sama."
"Beda, Pak montir nggak seimut suami kamu"
anak siapa itu jgn jd kan athala yg harus bertangung jawab
so kaya emas di pake semua udah kaya toko berjalan.mulut ngoceh mulu udah kaya petasan renteng. giliran pak hariman bu dewi dapat rumah sama tanah plus mobil motor ehh kepanasan dia ampe ngebul berasap 😅😅😅.
silahkan aja kalau si andre mampu nyaingin athalla huuuuhh g ada seujung kukupu ya hartamu .
dasar mantan calon mertua durjana.
gak ada nabeelnya😆😆😆😆
klo Shakira kayanya ke campuan moureen+flory+king+Rayyan
Sahrul gak kebagian 🤣🤣🤣
cosplay kesurupan za buuuu🤣🤣🤣🤣🤣🤦🏻♀️
jangan jodha dongggg
Kebagusan ituuuuu😆😆😆😆🤣
nenek Sumitra saja azh
informasi gak akurat
walhasil panen malu deh...🙆🏻♀️😃
gak kejangkau
makanya jangan shombiyooongggg😤