NovelToon NovelToon
Janda Tapi Perawan Tulen

Janda Tapi Perawan Tulen

Status: tamat
Genre:Tamat / Janda / Aliansi Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Angst / Romansa
Popularitas:573.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Aurora.playgame

Raisa, seorang gadis berparas cantik, adalah primadona desa yang hidup dalam kesederhanaan bersama ayahnya. Kehidupannya yang bahagia berubah drastis ketika suaminya meninggal dalam kecelakaan mobil pada awal pernikahan mereka. Raisa terpaksa harus menjanda dan menghadapi tantangan hidup yang lebih besar.

Di desa kecil mereka, di mana kabar berita menyebar dengan cepat, gosip dan fitnahan dari masyarakat selalu menghampiri Raisa. Kehadirannya yang sebagai pengantin baru dan langsung ditinggalkan oleh suaminya yang meninggal membuatnya menjadi sasaran ejekan dan celaan. Dia merasa terisolasi dan terpinggirkan.

Namun, Raisa adalah seorang wanita yang kuat dan tegar. Dia tidak menyerah pada keadaan dan bertekad untuk membuktikan bahwa dia bisa bangkit dari penderitaan yang menimpanya.

Bagaimana kisah Raisa dalam menjalani kehidupannya? Ikuti ceritanya di novel yang berjudul "Janda Tapi Perawan Tulen"

Jangan lupa kasih like, subcribe, vote rate 5...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 4 - Kepergian yang tiba-tiba

\*\*\*

Raisa merasa seolah-olah dunia berhenti berputar saat dia mendengar kabar yang mengejutkan dari polisi. Matanya membesar dan jantungnya berdegup kencang. Segala sesuatu di sekitarnya tampak kabur, dan dia merasakan kehampaan mendalam mengisi pikirannya.

Berita tersebut menyerangnya seperti sambaran petir yang melumpuhkan. Dia merasa seakan-akan tanah yang dia pijak tiba-tiba hilang di bawah kakinya. Tidak ada kata-kata yang bisa keluar dari mulutnya, hanya keheningan yang memenuhi ruangan.

Raisa mencoba menegarkan dirinya dan berdiri, ia ingin meyakinkan dirinya dan berharap jika semua itu hanya mimpi. "Pak polisi, benarkah kabar ini?," tanyanya. "Benar, Nona... Pihak rumah sakit akan segera mengantar jenazah pak Rio kemari, kami turut berduka cita atas meninggalnya pak Rio... Kami permisi," tutur polisi dan beranjak pergi.

"Mas Rio... Mas! Kenapa begini... 😭😭😭😭😭."

Tubuh Raisa tiba-tiba terasa bergetar dengan hebat. Rasa sakit dan kehilangan yang mendalam melanda hatinya, mengguncang seluruh tubuhnya. Kondisi itu membuatnya tidak mampu mengendalikan diri dan tiba-tiba jatuh pingsan.

"Raisa! Raisa... Sadarlah...!," teriak Dina sambil menopang tubuh Raisa yang terkulai. Ibunya Rio pun mencoba berhenti menangis dan menolong menantu barunya itu. Dia mengerti orang yang paling merasa kehilangan Rio saat ini adalah istrinya yang baru di nikahi beberapa hari yang lalu.

Orang seisi rumah, termasuk ayah mertuanya, terkejut dan panik saat melihat Raisa tiba-tiba kehilangan kesadaran. Mereka dengan cepat berusaha menenangkan diri memberi pertolongan.

Mereka dengan hati-hati membaringkan Raisa di tempat yang aman dan mencoba memulihkan kesadaran. Beberapa orang mencoba merangsangnya dengan air dan mencari tanda-tanda vital lainnya.

"Pah...! Rio Pah... Hiks hiks hiks...." Ibunya Rio terus menangis tiada henti sementara Gunawan mencoba tetap terlihat tegar karena jika ia terguncang juga, maka akan lebih menambah kekhawatiran. "Tenanglah Mah... Kita harus mencoba ikhlas... Ini sudah menjadi ketentuan," ucapnya.

Dina segera meraih ponselnya dan menghubungi Dion yang berada di tempat kerjanya. "Hallo, Mas? Mas... Rio...." ucapan Dina terhenti saat Dion berbicara di sebrang telepon sana. "Iya sayang... Aku sudah mendengar kabarnya dan sekarang aku menuju pulang ke rumah."

Beberapa saat setelahnya, mobil ambulans yang mengantar jenazah Rio tiba di rumah. Suara berisik dari mesin dan pintu yang terbuka membuat suasana menjadi semakin hening dan tegang. Semua orang di sekitar, termasuk tetangga dan kerabat dekat yang datang untuk memberikan dukungan, terdiam dan menatap dengan pandangan penuh kesedihan.

Raisa yang kini sudah sadar dari keadaan pingsannya, duduk di tengah ruangan yang dipenuhi dengan kesedihan. Matanya terpaku pada karpet yang digunakan untuk jenazah Rio di baringkan. Pandangannya kosong, penuh dengan kehampaan dan duka yang mendalam.

Saat jenazah Rio di boyong memasuki rumah, Tangisan dan isak tangis pecah di seisi rumah, mencerminkan kedukaan yang mendalam atas kehilangan Rio.

"Rio... Malangnya kamu, masih muda sudah meninggal...."

"Kasihan... Padahal dia baru saja menikah...."

"Kematian ini begitu mendadak, membuatku merinding saja...."

Beberapa orang yang menyaksikan terlihat berbisik dan mengatakan apa yang mereka ingin katakan.

Suara tangisan yang tersedu-sedu mengisi ruangan, menciptakan atmosfer yang penuh dengan kesedihan dan kehilangan. Orang-orang saling memeluk dan mencoba memberikan dukungan satu sama lain, meskipun tak mampu menghilangkan rasa sakit yang ada.

Para tetangga dan kerabat dekat yang hadir merasa sedih melihat kesedihan yang melanda keluarga Rio dan Raisa. Mereka berusaha memberikan dukungan dan menghibur sebisa mungkin, menawarkan bahu untuk menangis dan telinga untuk mendengarkan cerita-cerita tentang Rio yang diingat dengan penuh cinta.

"Ica yang sabar ya... Kamu harus kuat...," ucap Nina sambil memeluk sahabatnya itu. "Nina... Apa yang harus aku lakukan tanpa Mas Rio...? 😭😭😭 Aku gak bisa kehilangan dia... 😭😭😭 Aku masih memerlukan dia... Mas Rio sudah berjanji akan selalu melindungiku, tapi nyatanya dia sekarang pergi meninggalkan aku... 😭😭😭."

"Ica... Sabar... 😭😭😭."

Walaupun kesedihan melanda seisi rumah, kehadiran kerabat dan tetangga memberikan sedikit kelegaan dan menguatkan semangat untuk menghadapi masa sulit ini bersama-sama.

"Roni, aku sangat merasa kehilangan atas kepergian putraku, tapi kita sebagai orang tua harus tegar, karena ada hati yang lebih menderita atas kepergian Rio yang mendadak ini... Putri kita, Raisa," tutur Gunawan pada besannya itu.

Setelah persiapan jenazah selesai, Rio dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya dengan penuh kesedihan. Keluarga, kerabat, dan teman-teman yang hadir bersama-sama membentuk prosesi pengantaran yang hening dan berdampingan.

"Mas... Mas Rio... 😭😭😭." Raisa menatap sedih tubuh Rio yang di angkut menuju tempat peristirahatan terakhirnya.

Mobil jenazah bergerak perlahan di tengah suasana yang terdiam. Suasana mendung mencerminkan kehilangan yang dirasakan oleh setiap orang yang hadir. Setiap langkah menuju tempat peristirahatan terakhir adalah langkah berat yang penuh dengan kenangan dan cinta yang mereka bagi bersama Rio.

Ketika tiba di tempat peristirahatan terakhir, suasana haru dan hening menyelimuti semua orang. Pandangan mata yang berkabut dan wajah yang penuh dengan kesedihan mencerminkan rasa kehilangan yang mendalam.

Bunga-bunga dan karangan bermekaran menghiasi makam, mencerminkan keindahan dan keabadian cinta yang Rio tinggalkan. Setiap orang yang hadir mengucapkan perpisahan dengan hati yang berat, berjanji untuk menjaga kenangan Rio hidup dalam pikiran dan tindakan mereka.

"Mas Rio... Jangan tinggalkan aku, Mas...."

Raisa memeluk nisan yang bertuliskan nama suaminya itu tanpa berhenti menangis. Kemudian Dina dan ibu mertuanya mencoba menenangkan Raisa dan mengajaknya pulang.

"Sayang... Rio sudah tenang disana 🤧🤧🤧, kamu jangan terus bersedih seperti ini karena Rio tidak akan menyukainya... Kita pulang yuk sayang...," seru ibunya Rio.

Saat matahari akan terbenam dan suara angin berbisik dengan lembut, Raisa meninggalkan tempat peristirahatan terakhir Rio dengan hati yang berat dan rasa duka yang mendalam.

Kini Raisa duduk termenung di kasurnya dengan tatapan kosong. Raisa merasakan kehilangan yang begitu besar di dalam hatinya. Setiap sudut ruangan dan setiap benda di sekitarnya mengingatkannya pada kenangan indah yang mereka bagi bersama.

Dia merasa seakan-akan Rio masih ada di sana, seakan-akan dia hanya sedang pergi sejenak. Tapi realitas yang pahit datang menghampirinya, mengingatkannya bahwa Rio tidak akan pernah kembali lagi.

Dia merasa sedih yang tak terkatakan. Hati Raisa hancur berkeping-keping, terasa berat dan penuh dengan kekosongan. Dia merindukan kehangatan pelukan Rio, senyumnya yang membuat hati Raisa meleleh, dan semua momen-momen bahagia yang mereka lewati bersama.

Sambil menatap ruangan sekitar, Raisa teringat kembali momen-momen indah yang mereka habiskan bersama di rumah itu walaupun hanya dalam waktu beberapa hari tapi semuanya sangat membekas di hati Raisa.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Bersambung...

1
Desi Belitong
bodoh
Nurul M
Luar biasa
Uli Kristiani
kurang komunikasi antara bian dan istrinya
Ruby Anikka
cerita novel y seperti film india khushi
Allenn
Raisa
Aurora
Hallo kakak semua... Author rilis karya baru nih judulnya I Love You Paman ... Mampir yuk kakak... Semoga suka 🤗😍
as tuti
thor,
karakter raisa terlalu lemah,
smoga raisa jd wanita yg smart
Aurora: Iya kak, disini tuh Raisa sempat down, karena baru aja ketemu dengan suami yang hilang ingatan, eh udah kembali ingatannya, malah ada si pelakor 😔🤭
total 1 replies
I'm Girl
Luar biasa
remoncxx
Rata" inisial R yak
Aurora: Yap betul 👍🤗
total 1 replies
🌹Nabila Putri🌹
mksh karya kak othor.... semngat ya
Aurora: Terima kasih banyak kak 😘🙏
total 1 replies
Diana Tamboto
Luar biasa
Marfuatin
selamat datang masa depan
semoga hari2 kalian bahagia 🤲💪 semangat y untuk authornya 😘😘😍
Aurora: Terima kasih banyak kakak... ❤️😍
total 1 replies
🌹Nabila Putri🌹
semoga ke depan tidak ada masalah apapun... hidup bahagia selamanya.. aamiin
Ayu galih wulandari
Aquuuu mauuu😂😊
Ayu galih wulandari
Rausah pasti hamidun😂😂😂
Ayu galih wulandari
Ada aoa dg mereka
Ayu galih wulandari
😭😭😭😭
Ayu galih wulandari
Kak Author knp harus memunculkan wanita berhati iblis sih yg lbh2 dr pelakor🤦🏻🤦🏻
Ayu galih wulandari
Nimas nama yg cantik tp tk secantik.orang & hatinya ,dua wanita rubah yg licik
Ayu galih wulandari
Aduuuh kok bisa ya🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!