Claire terjebak dalam pernikahan yang tak diinginkannya, hingga sebuah kecelakaan misterius membuatnya melarikan diri di tengah hujan dengan gaun pengantin yang compang-camping. Cedric, seorang pria asing dengan batu langit peninggalan kuno, menyelamatkan hidupnya. Cedric seorang pria dengan masa lalu penuh rahasia.
Siapakah Cedric di dalam kehidupan Claire, dan mengapa pria asing itu memilih menyelamatkannya?
Ini adalah sebuah cerita fantasi tentang kekuatan magis, dendam keluarga, dan cinta tak terduga. Akankah cinta itu akan bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LOGAN
“Tunggu!” seru Claire tanpa sadar. Suaranya terdengar kecil namun cukup untuk menghentikan langkah pria itu. Dia berbalik, memandang Claire dengan alis terangkat, tapi tetap diam menunggu penjelasan.
Claire menghembuskan napas panjang, mencoba untuk menenangkan diri. “Aku… aku hanya takut. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Kalau aku pergi sekarang, mereka pasti akan menemukanku.”
Pria itu mengangguk perlahan. “Kalau begitu, masuklah,” ujarnya singkat sambil membuka pintu apartemennya lebih lebar.
Claire ragu sejenak, tapi akhirnya melangkah masuk. Aroma kopi basi bercampur dengan bau kayu tua menyambutnya. Ruangan itu kecil, dengan perabotan seadanya. Sebuah sofa reyot di sudut, meja makan kecil yang di atasnya terdapat tumpukan buku, dan dapur terbuka yang terlihat sedikit berantakan.
“Kau bisa duduk di sofa itu,” ujar pria itu sambil melepas jaketnya, memperlihatkan kaus hitam yang basah oleh keringat. “Aku Logan, omong-omong.”
Claire memandangnya sejenak sebelum menjawab, “Claire.”
“Nama yang cantik.” Logan menatapnya dengan senyum samar, lalu menuju dapur. “Kau mau teh atau kopi?”
“Teh saja,” jawab Claire pelan. Dia masih waspada, meskipun sesuatu dalam sikap Logan membuatnya merasa sedikit aman.
Di luar apartemen, hujan mulai mereda. Jalanan gelap, hanya diterangi lampu jalan yang sesekali berkedip. Di sisi lain kota, Tuan Sanders tengah berbicara dengan orang-orangnya di dalam sebuah ruang kantor mewah.
“Kalian harus menemukannya sebelum malam ini berakhir!” bentaknya, matanya menyala penuh amarah. “Aku tidak peduli bagaimana caranya.
Periksa semua hotel, rumah kosong, bahkan tempat kumuh sekalipun! Claire tidak mungkin pergi jauh.”
Salah satu pria berpakaian hitam angkat bicara. “Kami sudah memeriksa area pusat kota. Sepertinya dia bersembunyi di tempat yang lebih terpencil.”
“Kalau begitu cari di sana! Aku tidak mau mendengar alasan lagi!” hardik marah Tuan Sanders.
Tuan Sanders menghempaskan gelas di mejanya. Suara pecahannya membuat semua orang terdiam. Sementara itu, di apartemen Logan, Claire duduk memeluk lutut di sofa, menggigil karena dingin.
Logan kembali dengan secangkir teh panas dan selimut.“Ini. Tehnya mungkin tidak terlalu enak, tapi setidaknya hangat.”
“Terima kasih,” ujar Claire, menerima cangkir itu dengan tangan gemetar. Uap panasnya membuatnya merasa sedikit lebih tenang.
Logan duduk di kursi seberang, menatapnya dengan pandangan penuh selidik. “Jadi, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kau melarikan diri dari pernikahanmu?”
Claire terdiam, menatap cangkir di tangannya. Dia tidak tahu apakah dia bisa mempercayai Logan, tapi di saat yang sama, dia merasa butuh berbicara. “Aku dijodohkan. Ayahku… dia menjualku untuk sebuah kesepakatan bisnis. Aku tidak punya pilihan lain selain kabur.”
Logan mengangguk pelan, seolah memahami situasinya. “Dan sekarang mereka mencarimu.”
Claire mengangkat wajah, menatap Logan. “Bagaimana kau tahu?”
Pria itu tersenyum kecil. “Orang sepertimu tidak mungkin berlari tanpa alasan. Aku mendengar mobil meledak tadi. Itu mobilmu, kan?”
Claire mengangguk perlahan. “Aku tidak tahu siapa yang menyelamatkanku. Tiba-tiba saja, mobil itu hancur, dan aku punya kesempatan untuk melarikan diri.”
Logan menyandarkan tubuhnya ke kursi, menatap langit-langit. “Kau mungkin beruntung. Tapi keberuntungan tidak selalu bertahan lama, Claire.”
Claire merasa nyali kecilnya semakin ciut. “Maksudmu apa?”
“Mereka akan terus mencarimu,” jawab Logan dengan nada serius. “Orang-orang seperti ayahmu tidak akan berhenti begitu saja.”
“Tapi, aku tidak bisa kembali!” seru Claire, suaranya bergetar. “Aku tidak mau hidup seperti itu. Aku tidak mau menikah dengan pria yang tidak kucintai.”
Logan memandangnya lama, lalu mengangguk. “Kalau begitu, kau butuh rencana.”
“Rencana?”
“Ya. Kau tidak bisa terus berlari tanpa tujuan. Kita harus membuat mereka kehilangan jejakmu. Setidaknya untuk sementara.”
Claire memandang Logan dengan penuh harapan. “Kau bersedia membantuku?”
Logan berdiri, menatap keluar jendela seraya berpikir. “Aku tidak tahu kenapa, tapi aku merasa kau harus selamat. Entah takdir atau apapun itu, aku akan membantumu, Claire.”
Logan memberikan tatapan perlindubgan kepada Claire seraya berkata, "Ya, aku akan membantumu!"
Air mata mengalir di pipi Claire. Untuk pertama kalinya, dia merasa tidak sendirian. Di sisi lain, Tuan Gregory duduk di kursi kayu besar di ruang tamunya, memainkan sebuah cincin emas di jari. Dia tampak gelisah, wajahnya menunjukkan ketidaksabaran.
“Bagaimana bisa kalian membiarkan seorang gadis pergi begitu saja?” gerutunya pada salah satu anak buahnya.
“Kami sudah menyebar orang, Tuan. Hanya masalah waktu sebelum kami menemukannya.”
Gregory mendengus. “Pastikan kau tidak mengecewakanku. Gadis itu adalah milikku.”
Suasana di ruangan itu berubah tegang. Anak buahnya hanya bisa menunduk, takut menjawab lebih lanjut. Malam semakin larut. Claire yang kini telah berganti pakaian pinjaman dari Logan duduk di depan jendela kecil apartemen. Logan duduk di sampingnya, menunjukkan peta kota di layar ponselnya.
“Ada beberapa tempat di luar kota ini yang bisa kita tuju,” ujarnya. “Tapi kita harus bergerak cepat sebelum mereka memperluas pencarian.”
“Apa kau yakin ini akan berhasil?” tanya Claire, suaranya penuh kekhawatiran.
“Kita tidak punya pilihan lain. Kalau tetap di sini, mereka akan menemukanku juga,” jawab Logan sambil tersenyum kecil. “Dan aku tidak mau apartemenku porak-poranda karena masalah ini.”
Claire tertawa kecil untuk pertama kalinya. Meski situasinya berat, dia merasa sedikit lebih lega. Terlebih lagi ketika Logan berkata, “Aku tahu ada satu rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya. Tidak ada yang akan mencarimu di sana.”
“Kau yakin tempat itu aman?” tanya Claire dengan ragu.
Logan mengangkat bahu. “Tidak ada tempat yang benar-benar aman. Tapi ini lebih baik daripada tetap di sini.”
Claire menghela napas, mencoba memahami situasinya. “Kapan kita pergi?”
“Besok pagi, sebelum matahari terbit. Mereka pasti akan meningkatkan pencarian setelah ini.” jawab Logan.
Claire mengangguk, meski hatinya masih dipenuhi kecemasan. Dia tidak tahu apa yang menantinya di depan, tapi untuk saat ini, dia hanya bisa percaya pada Logan.
Namun, di balik sikap dingin dan misterius Logan, Claire merasa ada sesuatu yang disembunyikannya. Tapi apa? Dia tidak tahu. Yang dia tahu, dia harus tetap waspada, bahkan kepada pria yang telah memberinya tempat berlindung sementara ini.
Malam itu terasa panjang bagi Claire. Dia mencoba memejamkan mata di sofa kecil Logan, tetapi pikirannya tidak bisa tenang. Bayangan ayahnya, Tuan Gregory, dan semua ancaman yang mungkin datang menghantuinya seperti mimpi buruk yang tak kunjung usai. Sementara itu, Logan duduk di kursi di dekat jendela, menatap ke luar tanpa suara.
Matanya sesekali melirik Claire yang terlihat gelisah. Dalam pikirannya, dia tahu keterlibatannya dalam masalah ini akan membawa risiko besar. Tapi ada sesuatu dalam diri Claire yang membuatnya tak bisa membiarkannya begitu saja.
sangat mengagumkan aku membayangkan nya..
bagaimana bisaa imajinasimu melampaui batas seperti ini thoorr..😱🤩😘😍😍
semakin penasaran aja ni
" Aku tidak akan gagal "... benar Archie harus yakin kamu. bisa 👍👍
" Hutan Jiwa "..seperti makhluk yang tak bisa kasar mata....aq gk mau melihatnya jauh"in..
Apalagi Cedric bertemu dengan Ahli sejarah...pendapat" mereka yang berbeda" dan mengerikan seperti " Kafhar " yang haus darah..dua ahli d jadikan satu menjadi " Darah Tengah " seperti mediasi Darah Vampir dan Darah Manusia.
Cedric selalu care and attention k Claire..
Anastasia yang selalu menjaga dan memberi info k Cedric..👍👍💖💖
aku juga penasaran sama liontinnya...kayaknya claire liontin cahaya😆😆😆😆
tak pernah bisa aku coba menebak alurnya..🤩🫰🏽
tiap bab selalu penuh kejutan..