NovelToon NovelToon
Jerat Pesona Duda Beranak 1

Jerat Pesona Duda Beranak 1

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Romansa
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Banggultom Gultom

Melissa Permata Sari, gadis muda yang nekat menjual keperawanannya demi melunasi utang keluarganya sebesar 150 juta. Di hotel tempat "transaksi" berlangsung, ia justru bertemu Adrian Sutil, pria tampan dan kaya yang bukan mencari kesenangan, melainkan seorang pengasuh untuk putrinya yang berusia tiga bulan.

Adrian memberikan penawaran tak biasa: jika Melissa berhasil membuat putrinya nyaman, separuh utang keluarganya akan lunas. Namun, ada satu masalah—Melissa belum bisa memberikan ASI karena ia masih perawan. Meski sempat ragu, Adrian akhirnya menerima Melissa sebagai pengasuh, dengan satu syarat tambahan yang mengubah segalanya: jika ingin melunasi seluruh utang, Melissa harus menjadi lebih dari sekadar pengasuh.

Bagaimana Melissa menghadapi dilema ini? Akankah ia menyerahkan harga dirinya demi keluarga, atau justru menemukan jalan lain untuk bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Banggultom Gultom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Makan Gratis Berujung Jadian

"Cuma pelukan!"

Dengan polosnya Melissa mengungkapkan apa yang terjadi semalam kepada mereka. Sontak, wajah keduanya tampak kaget.

"Hihhh gak mungkin, kalian udah dua kali lho tidur berdua!" Sasa tampak mengintimidasi dengan tatapan sinisme.

"Lho, kalian tau kalau kemarin pak Adrian tidur di kamar Chia sama aku?" tanya Melissa dengan ekspresi terkejut.

"Ya. Karena aku yang antar laptop ke kamar!" balas Yani." Belakangan ini kita juga heran sama sikap pak Adrian . Sepertinya dia suka sama kamu, Melissa !"

"Hilih masa iya, Mbak. Aku ngerasa dia biasa-biasa aja kok."

"Huh, kamu belum pernah si lihat dia marah," sahut Sasa.

"Memangnya kenapa?" tanya Melissa .

"Jangan sekali-kali buat dia marah. Pak Adrian memang cenderung cuek, tidak perduli, lebih suka diam, tapi sekalinya dia marah, mungkin kamu akan kaget ," sahut Yani.

"Bahaya tau. Makanya jangan sekali-kali buat dia marah. Pada aslinya pak Adrian itu kejam!" timpal Sasa.

"Masa iya si, Mbak. Paling juga aku disuruh mandiin, kalau aku buat salah lagi. Sejauh ini, pak Adrian biasa-biasa aja!"

"Mungkin belum karena kamu baru. Pokoknya jangan sekali-kali buat perasaan dia berantakan, soalnya bukan cuma kamu yang kenak, tapi kita semua juga nanti. Apalagi Mbak Yani selaku ketua," tutur Sasa.

"Didikan tuan besar itu kejam, jadi mental pak Adrian sudah keras dari kecil. Dia juga punya banyak musuh di dunia bisnis, sering melakukan hal yang sama seperti mafia. Tapi, waktu itu semenjak kehadiran mendiang non Hanum, pak Adrian seperti dikendalikan dan berubah perlahan-lahan," jelas Yani.

"Jadi, Hanum itu istrinya bapak yang sudah gak ada? Pantas, dia sering ngigo nyebutin nama itu ," gumam Melissa .

***

Sudah saatnya jam makan siang Adrian . Kini, Melissa pun sudah siap dengan tentengan dua kotak makan di tangannya.

Sampai sudah di perusahaan.

Banyak staf-staf yang hafal dengan kehadiran Melissa karena gadis itu sangat ramah, terkadang menyapa mereka satu-persatu dengan tingkat kekonyolan yang luar biasa.

"Kak Andres, kayak biasa ya."

Andres pun sudah sangat hafal dengan kehadiran gadis itu. Ya, gadis yang selalu memberinya makanan gratis selama beberapa hari ini.

"Siap Nona!"

Melissa masuk ke dalam ruangan sesudah memberikan senyuman pada Andres. Kini, ia akan berubah ekspresi saat yang ia hadapi adalah Adrian . Sang tuan yang dianggapnya tidak lebih dari makhluk menyebalkan.

"Pak Adrian hari ini makan sendiri ya?"

"Enggak bisa, tangan saya pegal. Saya mau disuapi, tapi kali ini pakai tanganmu tanpa sendok!"

"Hah? Tangan saya? Pak, saya habis cebokin baby Chia lhoo!" Bohong. Nyatanya hari ini anak itu belum pup sama sekali.

"Gak masalah, cuci tangan saja !"

Melissa langsung di sediakan air untuk membersihkan tangannya. Kini, Adrian tampak santai menyaksikan wajah kesal Melissa .

Sebelum tangan itu masuk ke mulutnya. Adrian melepaskan jas, melonggarkan dasi, lalu membuka dua kancing kemejanya. Senyum itu sangat berbeda, lebih intrik dari biasanya.

"Ada apa si nih duda? Aneh banget hari ini," batin Melissa .

Ia paling tidak bisa ditatap begitu. Namun, untuk menghindari kontak matanya pun tak bisa. Sekarang mulut Adrian sudah terbuka, tetapi matanya tak beranjak sama sekali dari wajah Melissa . Saat tangan telanjang gadis itu mulai masuk ke dalam mulutnya, pergelangan tangan Melissa ditahan oleh Adrian .

"Pak, hmm, jangan kayak gitu!"

Melissa merasakan tangannya dilumat di dalam mulut majikannya. Jari-jari lentiknya terasa hangat. Ada desiran aneh menggerayangi hati, seperti kupu-kupu yang menggelitik pinggang.

"Enak!" Senyuman Adrian masih sama. Smirk khas dengan lesung pipi yang menawan.

Buru-buru menarik tangan, Melissa tidak ingin hal lebih aneh terjadi. "Bapak makan sendiri aja!"

"Gak mau, suapi saya lagi!"

"Tapi jangan kayak gitu!" sergah Melissa .

"Kayak gitu, gimana?" goda Adrian . Saat tangannya membantu menyingkirkan rambut yang mengusik wajah, Melissa semakin was-was.

"Ini apaan banget deh. Dia aneh, aku takut," batinnya.

Saat tangan pria itu mulai turun ke arah bibir, Melissa refleks menggerakkan kepala seperti kucing yang sedang mengusap telinganya.

"Melissa !"

Panggilan itu, ya berhasil membuat bulu kuduknya tegak. Perlakuan Adrian hari ini sangat berbeda. "Bapak mau apa?"

"Mau bersihin lipstik kamu yang kelewat bibir!"

***

Keluar. Ya, akhirnya Melissa bisa keluar setelah menyaksikan begitu banyak tingkah aneh Adrian di dalam. Kini, ia sedang mencari keberadaan pria yang sudah mengobrak-abrik hatinya selama beberapa hari ini.

Seperti biasa, ia akan menghampiri lobby. Namun, di sana ia tercengang karena makanan yang ia berikan tidak ada di sekitar Andres.

"Kak makanannya ke mana?"Tanya Melissa .

Andres tidak merespon, ia justru menarik tangan Melissa . "Ikut saya, Nona!"

"Ke mana?" Lagi-lagi tidak menjawab, Andres fokus membawanya yang entah ingin ke mana.

"Ada apa?" Melissa masih kebingungan. Pasalnya ia dibawa ke dalam kamar mandi pria.

Gerak-gerik Andres sangat aneh, sorot mata yang biasanya lembut pun berubah tegas. Saat dimana pria itu merogoh sesuatu di saku celananya, Melissa mulai memundurkan diri.

"Kak ...." Melissa menekap mulutnya seakan tidak percaya.

"Melissa , maaf untuk kali ini aku tidak akan memanggilmu nona lagi!" ucap Andres.

"Kalung?" gumam Melissa .

Andres tersenyum, ia memanjang sebuah kalung liontin di hadapan Melissa . "Sederhana, tapi hanya ini yang mampu aku lakukan untuk bisa mengikatmu dengan sebuah hubungan. Hmm ... Melissa si gadis manis, apa kau mau menjadi kekasihku?"

Melissa masih menekap mulutnya. Takjub, dan tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Andres. "Apa ini Kak? Aku ditembak?"

"Jika diterima aku akan memakaikan ini, tapi kalau kamu menolak kalungnya akan berakhir di tong sampah!"

Ingin rasanya menjerit, Melissa lagi-lagi tidak menyangka jika keinginan dan harapannya tadi langsung dikabulkan dalam waktu yang cepat.

"Mau, aku mau!"

Terbitlah senyum indah yang membuat ketampanan bodyguard gagah itu menyalah. "Berbaliklah!"

Melissa menurut. Dengan malu-malu ia menghadapi ke depan sementara Andres menyibak surai panjang Melissa agar ia mudah untuk menyematkan kalung itu.

"Walaupun waktunya sangat singkat dan terbilang belum lama, tapi aku tau bagaimana cara mengikat perempuan yang menjadi kriteriaku. Melissa , terima kasih atas makananmu setiap hari. Aku mengagumimu sejak pertama kali melihat!"

Andres membalikkan tubuh Melissa . Detik itulah ia melihat kecantikannya saat liontin terpasang mewah di leher jenjang nan putih Melissa .

"Terima kasih Kak, hal yang aku rasakan juga sepertimu. Aku menyukai Kakak sejak pertama kali melihat. Hmm... tapi ini gak romantis banget tau, masa jadian kayak mau buang air, di dalam kamar mandi!"

Andres terkekeh. "Aku gak PD, takut ditolak. Takut banget Melissa karena ini tiba-tiba, dan sedikit nekat. Ingat pertemuan kita baru beberapa hari, tapi aku sudah gak tahan mau jadiin kamu pacar. Aku nyaman dan terbawa perasaan karena kamu yang selalu membawakan makanan!"

"Padahal aku juga berharap tau. Indah banget ya sama-sama saling suka!"

Melissa tersenyum malu-malu.

Kini, ia sudah melihat wajah pria yang resmi menjadi pacarnya itu mulai mendekati. Jika dengan Adrian selalu waspada, tetapi jika dengan Andres gadis tersebut seakan pasrah.

"Kamu cantik Melissa !" puji Andres saat di mana ia membingkai wajah kekasihnya, dan saat itu Melissa mulai memejamkan mata.

Hitung saja. Mungkin dalam 3 detik mereka akan berciuman.

1...

2...

Tig-

Brak!!

"LAMA BANGET OYY... YANG DI DALEM KELUARLAH, UDAH DI UJUNG NIH!!!"

1
Sarita
sabar Adrian nanti juga lama" bucin tuh si melisa
S.gultom
karya yang bagus🙏
codefive_
Teruskaaaan👍🏻
codefive_
Semangat ya kak utk novelnya, lanjutkaan👍🏻
codefive_
Saran ya kak, untuk koma jangan ditengah. Bisa spt ini “tenang melissa, ngangkang dikit abis itu kabur!”
codefive_: Samasama, yuk gantian support karya terbaru ku🥰
S.gultom: makasih sarannya kak 🙏
total 2 replies
Little Sister
ceritanya seruuu, semangat yaaa/Determined/
♐EP𒈑⃟⃞𐦉CintaAfya𒈑⃟⃞🦅💞
kk mampir di sini dan simpan di favorite nnti baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!