NovelToon NovelToon
Mahligaimu Dari Air Mataku

Mahligaimu Dari Air Mataku

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:12M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayu Andila

Ayundya Nadira adalah seorang istri dan ibu yang bahagia. Pernikahan yang sudah lebih dari 20 tahun mengikat dirinya dengan suami dengan erat.

Pada suatu sore yang biasa, dia menemukan fakta bahwa suaminya memiliki anak dengan wanita lain.
Ternyata banyak kebenaran dibalik perselingkuhan suaminya.

Dengan gelembung kebahagiaan yang pecah, kemana arah pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34. Kedatangan Nindi dan Keluarga.

Evan terkesiap saat mendengar ucapan Adel, begitu juga dengan Ayun dan Ezra. Mereka tidak menyangka jika gadis remaja itu akan mengatakan hal seperti itu.

"Kenapa Ayah diam? Ayah kan gak ada di rumah tadi malam." Lirih Adel. Sebelum masuk ke dalam kamar, dia sempat bertanya di mana ayahnya, dan sang ibu mengatakan jika ayahnya belum pulang.

Evan terdiam saat mendengar ucapan Adel. Bagaimana mungkin dia bisa mengatakan iya pada putrinya sendiri?

"Tadi malam ayah ada pekerjaan, Sayang. Makanya pulang sampai larut. Tapi pas ayah sampe rumah, kau sudah tidak ada," ucap Evan sambil mengulas senyum tipis. Dia terpaksa berbohong karena tidak mau melihat anaknya marah.

Ezra yang mendengar ucapan sang ayah hanya tersenyum sinis dengan helaan napas kasar. Orang bod*oh pun tahu jika ayahnya pasti menghabiskan malam bersama dengan wanita itu.

"Tentu saja. Pekerjaanmu itu pasti sangat penting sampai tidak bisa pulang."

Semua orang tersentak kaget saat mendengar suara seseorang. Sontak mereka melihat ke arah pintu di mana Mery dan sang suami sedang berjalan masuk ke dalam rumah.

"Ibu dan Ayah sudah pulang?" Ayun berjalan menghampiri mereka lalu menyalim tangan kedua mertuanya.

Mery tersenyum saat melihat sang menantu, tetapi senyum itu langsung berubah masam saat Evan juga menyalim tangannya.

"Ibu dengar Adel dirawat di rumah sakit, apa itu benar?" tanya Mery yang langsung dijawab dengan anggukan kepala Ayun.

"Dia-"

"Itu benar. Anakku masuk rumah sakit, tapi tidak ada yang mengabariku," ucap Evan untuk menyindir Ayun.

Ayun tercengang saat mendengar ucapan Evan. Bisa-bisanya laki-laki itu mengatakan sesuatu yang belum pasti benar, padahal dia sudah menyuruh Ezra untuk mengabarinya.

"Bukankah seorang ayah tidak perlu dikabari saat anaknya sakit?" balas Ayun, membuat Evan melirik dengan tajam.

"Apa maksudmu, Ayun?" sengit Evan. "Apa kau pikir ayah tidak lebih penting dari yang lain?" Dia berucap dengan tajam dan penuh penekanan.

"Tentu saja seorang ayah sangat penting. Tapi jika anak sakit, ayah tidak perlu dikabari, karena seorang ayahlah yang berada di samping anak mereka. Ayah yang membawa dan menjaga anak mereka di rumah sakit, jadi tidak perlu lagi di kabari," ucap Ayun dengan pelan, tetapi penuh dengan penekanan membuat Evan merasa tertampar.

Ezra tersenyum lebar saat mendengar ucapan ibunya. Dia merasa senang karena sang ibu tidak hanya diam saat mendapat serangan dari ayahnya.

"Yah, seharusnya memang seperti itu, Ayun. Tapi sayangnya ayah dari anak-anakmu sudah tidak punya pikiran lagi, karena pikirannya dirusak oleh pelakor," sambung Mery dengan ketus. Dia berjalan masuk ke dalam kamar tanpa melihat ke arah Evan yang sedang mengepalkan kedua tangan menahan kesal.

Endri berdecak kesal saat melihat apa yang terjadi dalam keluarganya. "Mau sampai kapan kau membuat rumah ini seperti medan perang, Evan? Apa kau benar-benar sudah gila karena wanita itu?" Lirihnya dengan tidak habis pikir, bisa-bisanya dia punya putra seperti Evan.

Evan menghela napas kasar, lalu menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan. Mencoba untuk menenangkan diri.

"Kenapa aku, Yah? Aku hanya mengatakan yang sebenarnya saja," ucap Evan dengan tatapan tajam dan terhunus.

"Lalu, kau pikir kami tidak mengatakan apa yang sebenarnya?" balas Endri. Putranya itu benar-benar sudah tidak tertolong lagi.

Evan kembali diam dan tidak ingin lagi membantah ucapan sang ayah, karena apapun yang dia ucap, pasti tetap akan disalahkan.

Sementara itu, Nindi sedang berada dalam perjalanan menuju rumah Ayun bersama dengan papa dan juga suaminya. Sebelumnya dia sudah berusaha untuk menghubungi wanita itu, tetapi nomor ponselnya tidak aktif. Jadilah mereka memutuskan untuk langsung datang ke rumah Ayun.

"Papa yakin ingin menemuinya?" tanya Nindi. Dia merasa tidak tega dengan papanya yang harus melakukan semua ini hanya karena perbuatan Sherly.

Abbas mengangguk. Apapun yang terjadi, dia akan tetap menemui wanita bernama Ayun itu. Selain ingin meminta maaf, dia juga ingin melihat bagaimana tanggapan wanita itu saat dia datang menemuinya.

Melihat anggukan kepala sang papa, membuat Nindi hanya bisa menghela napas pasrah. Saat ini dia hanya bisa berdo'a semoga semuanya baik-baik saja, dan tidak terjadi keributan di rumah keluarga Ayun.

Beberapa saat kemudian, mereka sudah sampai di depan rumah Ayun dan bergegas keluar dari mobil. Langkah Nindi terasa sangat berat saat melihat mobil yang biasa dipakai Evan terparkir di tempat itu, pertanda jika saat ini laki-laki itu ada di rumah.

Berbeda dengan Nindi, Abbas melangkahkan kakinya dengan pasti dan tegas untuk mendekati rumah itu. Matanya melirik ke arah mobil yang ada di samping rumah, dan bagus sekali jika Evan juga sedang berada di rumah.

"Assalamu'alaikum," ucap Abbas saat sudah berdiri di depan rumah itu. Kebetulan pintunya sedang terbuka, membuat suaranya menggema di tempat itu.

"Wa'alaikum salam, sebentar."

Ayun yang sedang berada di dalam kamar cepat-cepat menyusun pakaian ke dalam lemari, dan bergegas keluar untuk melihat siapa yang datang. Sementara Evan sedang berada di dalam kamar Adel karena ingin menemani putrinya.

"Maaf menunggu lama, Tuan sedang-" Ayun tidak dapat melanjutkan ucapannya saat melihat keberadaan Nindi, yang sedang berdiri di belakang lelaki paruh baya di hadapannya.

"Nindi, kau di sini?" ucap Ayun dengan senyum cerah, senyumnya itu membuat hati Nindi kian teriris.

"Iya, Ayun. Maaf kalau aku datang tanpa mengatakannya dulu padamu." Lirih Nindi dengan tatapan sendu.

"Tidak apa-apa, silahkan masuk." Ayun mempersilahkan para tamunya untuk masuk ke dalam rumah, bertepatan dengan Ezra yang akan pergi keluar.

"Silahkan duduk. Tunggu sebentar, Ya. Saya akan mengambilkan-"

"Tidak perlu repot-repot, Yun." Nindi menahan tangan Ayun yang akan pergi dari tempat itu, dia lalu menarik wanita itu agar duduk di sampingnya.

"Repot apa sih, aku cuma mau ambil minum aja," ucap Ayun sambil menepuk punggung tangan Nindi. Senyuman hangat yang ada diwajahnya benar-benar terasa mencabik-cabik hati mereka semua, terutama Abbas.

"Dasar laki-laki biad*ab. Bisa-bisanya dia menghancurkan wanita seramah dan sehangat ini hanya demi napsu semata."

Tbc.

1
Maizaton Othman
eh hallo...hallo van...hallo...mimpi kah,
Maizaton Othman
iya van,getaran di dada itu mungkin cinta tapi serangan jantung...
Olha Alamri
Buruk
Maizaton Othman
mungkin nama ayahnya Endri Beni
Tiara
Alurnya bagus. Bisa buat nangis, bisa buat ketawa 😍😍😍
Tiara
Ssyangnya EVAN ke Suci 70%
Adel 20%
Ezra 10%
Sangat keliatan sikap pilih kasihnya.
Pindhu Denayu
Cuss pindah kamar Adel
Pindhu Denayu
Padahal aku SDH 2x baca, tapi di part ini tetep aja nangis 😭😭
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Aether
mampus Lo kentot
Ruzita Ismail
Luar biasa
Athallah Linggar
Ya Allah jgn cuek kya gitu adel,kammmu masih butuuh ayahmu nnt saat nikah. Tnp ayahmu kamu ga akan ada nak,kasih sedikit ruang dihatimu bwt ayahmu adel Sejatinya anak yg solekha anak yg seelalu mghormati ke 2 orang tuanya. Tak lepas dr ayah/ibu kamu pny masalalu yg menyakitkan.
Athallah Linggar
lahhh ni orang amnesia yaa,? dia aja lupa daratan smpe anak istri diusir🙄🙄
Khairul Azam
yaaaa benar sekingkuh itu seperti hewan, krn mereka cuman mengedepankan nafsu hasrat
Athallah Linggar
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Athallah Linggar
lah adel jg putrinya evan,helloo pelakorr siyu waras maunya enak sendiri. Karma berlaku yaa,selamaaattttttt
Athaya Rifqie Khalfany Chaniago
mau tanya umur pemeran novel ini berapa ya??
Afini Smart
😭😭😭😭
?
sherly belagu,, gk punya hati gk punya otak,.
?
Ezra,, semangat masa depan dan Setia,, jangan kek bapak lu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!