Malam pertama yang indah untuk sepasang suami istri yang sah,menjadi sangat buruk untuk Nesya.
Bagaimana tidak!!Dia harus mendapati suaminya berbicara dengan lantangnya bahwa Ia tak mencintainya.
Kedatangan kembali mantan pacarnya dihari pernikahan,membuat Raka ingin kembali mengejar mantan kekasihnya .
Raka mengungkapkan sebuah kenyataan bahwa Ia melakukan pernikahan dengan Nesya adalah karena sebuah warisan yang Ibunya janjikan.
Namun pada perjalanan pernikahan mereka,Nesya tidak bisa berpisah begitu saja karena sebuah kenyataan yang Ia dengar langsung dari Ibu mertuanya.
Bagaimana kehidupan Nesya dan Raka selanjutnya?apakah mereka akan terus bersama?
Ikutin kisahnya disini ya!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
Nesya segera menghubungi Ilham untuk mengajaknya bertemu,Ia memilih janji temu disebuah restoran sekaligus untuk makan siang yang terlewat.
Sambil menunggu Ilham yang ternyata masih cukup lama untuk datang karena sedang meeting,Nesya memilih memesan makanan untuk dirinya sendiri.
Saat sedang menikmati makanannya,Nesya mendapati Nanda yang baru masuk ke restoran dengan menggandeng seorang pria tua yang lebih cocok menjadi kakeknya.
Nesya menatap Nanda yang ternyata memilih tempat duduk tak jauh dari tempat duduknya,Nanda terlihat sangat bangga bisa berjalan bersama lelaki tua yang terlihat kaya.
Nesya terus memandangi Nanda yang seperti cacing kepanasan karena terus bergerak membelai lelaki tua disampingnya.
"Iyuhhhhhhh.....",gumam Nesya melihat kelakuan Nanda didepan matanya.
Nanda yang melihat Nesya sedang mengejeknya,langsung berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Nesya dengan wajah emosinya.
"Ngapain tadi kayak gitu mukanya?kamu iri kan karena tidak bisa sepertiku yang digilai banyak pria,sedangakan kamu?satu pria saja ternyata nggak pernah mencintaimu",sinis Nanda dalam berucap.
Nesya memasang wajah santainya menghadapi Nanda yang menurutnya gila.
"Aku?iri sama kamu?nggak sudi cuih!!!perempuan yang mau dengan banyak lelaki artinya dia murahan,hati-hati tuh penyakit karena nempel sana sini,pantesan aja Ibu Lastri nggak suka sama kamu,ternyata memang kelakuan kamu yang seperti ini ya aslinya",jawab Nesya apa adanya.
Kemarahan Nanda semakin menjadi,namun Ia urungkan karena tak mau lelaki tua yang bersamanya merasa malu karena tingkahnya.
Namun sebelum pergi,Nanda mengucapkan sesuatu yang membuat Nesya kaget.
"Bilangin sama mantan suamimu atau siapalah itu,hati-hati denganku,karena video intim kebersamaannnya denganku masih tersimpan rapat diponselku,jadi pastikan dia selalu menuruti apapun keinginanku,inget itu!!!".
Tak berapa lama Ilham dateng seorang diri dengan stelan kerjanya yang Khas.
"Sore Mbak Nesya.....,maaf banget nih kelamaan",ucapnya saat baru dateng.
"Saya yang minta Maaf sama Mas Ilham karena mengajak bertemu tiba-tiba,karena kebetulan hari ini saya cuti dadakan,jadi sekalian ingin melengkapi berkas dokumen agar segera didaftarkan dan selesai semuanya,saya sudah benar-benar ingin terbebas dari masalah ini",jawab Nesya menjelaskan.
Nesya segera mengeluarkan dokumen yang Ilham minta.
"Kira-kira berapa lama prosesnya Mas?sampai semuanya beres,apa saya perlu hadir untuk memberikan keterangan?",tanya Nesya ingin tau.
"Ini kan sudah ada bukti tertulis dari suami Mbak Nesya dan bukti-bukti lainnya,paling lama sepertinya 3 bulan,dan paling cepat 1 bulan,biasanya Mbak Nesya hadir pas putusan final untuk memastikan bahwa keputusannya benar-benar sudah yakin ingin membatalkan dan berpisah",jawab Ilham menjelaskan.
Nesya merasa lega,Ia terus berdo'a mudah-mudahan semuanya dipermudah.
Karena tidak ada lagi yang dibahas,Ilham segera undur diri karena masih banyak kerjaan yang harus diselesaikan.
Nesya yang bingung mau ngapain memilih pergi kesebuah mall,Ia memilih menonton bioskop untuk mengisi waktunya yang tersisa.
Saat sedang asik menonton,Nesya mendapati ponselnya berdering,dimana nama Radit terpampang dilayar ponselnya.
"Halo Nesya.....?Raka demam,dia terus memanggil namamu,apa kamu bisa dateng kerumah?",ucap Radit saat sambungan telpon tersambung.
Nesya langsung bergegas keluar dari dalam bioskop,Ia takut terjadi sesuatu hal pada Raka,karena selama ini yang Nesya tau,Raka tak pernah mengeluh sakit apapun.
Dengan mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang,dalam 30 menit Nesya sudah sampai dikediaman mendiang mertuanya.
"Nesya.....,akhirnya kamu dateng juga,aku bingung harus gimana,Raka tak biasanya seperti ini,namun hari ini dia demam dan terus merintih menyebut namamu Nes,sebaiknya kamu temui dia,kayaknya Raka juga belum makan seharian,dia sangat terpukul dengan meninggalnya Ibunya,apa kamu bisa menemaninya sampai dia sembuh,aku harus mengurus Perusahaan",perintah Radit dengan tulus.
Nesya hanya bisa mengangguk,ada sisi kemanusiannya yang turut sedih melihat Raka jatuh sakit.
Radit segera undur diri untuk pulang,sedangkan Nesya memilih untuk masuk dan melihat keadaan Raka yang tertidur.
Nesya berjalan dengan sangat pelan dan duduk ditepian kasur,Ia memberanikan diri untuk memegang kening Raka yang ternyata sangat panas.
Nesya segera berjalan keluar,meminta kepada salah satu ART untuk membeli obat.
"Bibi.....,bisa minta tolong belikan obat penurun panas buat Mas Raka?sekalian tolong bilangin sama temen BiBi untuk membuat bubur,saya mau mengompresnya,karena badannya Mas Raka sudah terlalu panas",perintah Nesya dengan buru-buru.
Nesya segera mengambil air hangat dan handuk kecil untuk mengompres kening Raka yang panas.
Nesya meletakkan handuk kecil Raka dengan hati-hati.
"Nesya....apa itu kamu?Nesya...,maafkan kesalahanku Nes...",ucap Raka sambil matanya tetap terpejam.
Nesya yang melihatnya turut merasa sedih,karena Raka benar-benar terlihat lemah dan terpuruk.
Sambil menggenggam tangannya,Nesya berucap,"Iya Mas,ini aku Nesya,Mas Raka kenapa sampai demam begini?Mas harus jaga kesehatan,Perusahaan butuh Mas,ikhlaskan kepergian Ibu Mas....".
Perlahan,Raka membuka matanya.
"Nesya....,Maafkan aku,apa kamu mau kembali kepadaku?aku sendirian saat ini,tolong tetap disampingku Nesya...,aku janji akan mencintaimu dan memperlakukan kamu dengan baik".
Nesya melepaskan genggaman tangannya pada Raka.
"Sembuh dulu ya Mas,tentang kita bisa dibicarakan lain kali,aku disini karena Radit yang menghubungiku untuk menjagamu".
Raka kembali diam dan pasrah dengan Nesya yang mengabaikan ajakannya.
Mereka kembali diam dengan pikiran masing-masing,sampai suara ART menyapanya dengan membawa semangkuk bubur dan juga obat pereda panas.
"Mas,makan dulu ya?Mas bisa makan sendiri?habis itu minum obatnya biar panasnya segera turun",titah Nesya memberi perintah.
Nesya mengambil nampan yang ada dimeja dan diletakkan disamping Raka.
"Pergilah Sya!!!,nggak usah peduliin aku,aku mau sakit atau mati nggak ada urusannya sama kamu,pergilah",ucap Raka dengan tegas.
Nesya yang mendengarnya merasa kasian karena Raka tak pernah seputus asa itu,Ia mengambil nampan dan menyuapi Raka yang tidak ingin membuka mulutnya.
"Makanlah Mas....,anggap aja kita sekarang saudara,dan kamu lagi membutuhkan pertolonganku saat ini,kita bisa membicarakan masalah kita nanti lagi,yang terpenting saat ini Mas sembuh dulu dan menjadi Raka yang kuat".
Akhirnya Raka mau membuka mulutnya,walaupun sebenarnya Ia sangat kecewa saat Nesya menganggapnya saudara,karena Raka masih berharap Nesya mau memaafkannya dan memulainya dari awal lagi.
Setelah selesai makan dan meminum obatnya,Nesya teringat dengan pembicarannya dengan Nanda.
"Mas...,sepertinya kamu harus bertemu Nanda dan menyelesaikan semuanya,karena tadi aku bertemu Nanda dan dia meminta aku buat ngasih tau kamu kalau dia masih menyimpan video intim kalian".
Bukannya mengiyakan,Raka justru membawa Nesya kedalam pelukannya.
"Maafkan aku Nesya....,aku memang tak pantas mendapatkan orang sebaik kamu,aku terlalu jahat untuk mengharapkan cintamu lagi".