Serpihan Luka Rosana

Diki menghisap rokok nya santai usai bercinta dengan Mona yang sangat sexy dan menawan itu, lelaki mana yang tidak kecantol bila melihat Mona yang sangat pulen dan memiliki dada penuh. godaan seperti itu lah yang pada akhir nya membuat Diki berpaling pada gadis ini, walau dia sudah menjalin hubungan lama dengan Rosana.

Rosana tidak pernah mau saat di sentuh membuat Diki jadi gila, mana dia juga bisa di bilang lelaki yang kuat akan sex sehingga begitu tersiksa dengan Rosana yang alim. untung nya ketemu dengan Mona yang, mau tak mau pada akhir nya Diki pun jatuh kedalam pelukan gadis cantik nan sexy ini.

Mengabaikan perasaan kekasih nya yang sudah pacari bertahun tahun, bahkan saat Rosana memergoki nya pun Diki sama sekali tidak ada raut bersalah. dengan bangga dan lantang menyalahkan Rosana karena pacaran terlalu sehat, sama sekali tidak mau di sentuh pada bagian tubuh lain keculai ciuman di wajah saja.

Sebagai pria tentu nya Diki tidak sanggup untuk begitu, setiap kali sudah terangsang saat bersama dengan Rosana, maka Diki akan mencari Mona untuk melepaskan hasrat nya yang sangat menggebu ini. tapi setelah kejadian dia kepergok oleh kekasih nya itu, Diki malah makin ugal ugalan dan merasa yakin Rosana akan memaafkan diri nya.

"Dengan siapa dia menikah?" batin Diki resah sekali.

Diki tau Rosana sudah menikah karena ucapan Aurel saat itu, sudah pasti dia tak bisa untuk terima karena metasa kalah saing. padahal sudah yakin bahwa Rosana akan memaafkan diri nya, tapi malah pada akhir nya dia di tinggal menikah begini.

Pria yang di nikahi pun Diki sama sekali tidak tau karena Aurel tidak bilang, di sini malah Diki yang merasa tersakiti dengan sikap Rosana. padahal jelas jelas di awal dia lah yang sudah selingkuh dengan Mona, tapi sekarang malah tak terima dan merasa tersakiti saat tau Rosana menikah dengan orang lain.

"Kenapa kamu termenung, Beb?" Mona mendekati Diki.

"Rosana sudah menikah sekarang!" jawab Diki kesal sekali.

"Ya bagus dong, terus masalah nya apa sama kamu? kan udah ada aku di sini." Mona duduk menyilangkan kaki sembari menghisap rokok juga.

"Dua bulan yang lalu aku mendatangi Aurel, sekarang pasti dia sudah hamil!" kesal Diki.

"Aku tanya masalah kamu apa? kamu yang duluan selingkuh sama aku, jadi sekarang Rosana mau sama saja ya terserah dia dong!" Mona tak mengerti dengan sikap Diki.

"Apa kamu bilang?!" Diki menatap sengit pada Mona karena dia memang tidak terima bila Rosana menikah dengan orang lain selain diri nya.

"Kamu masih cinta ya sama Rosana? lalu hubungan kita ini apa arti nya!" Mona malah tambah sengit.

Diki membanting puntung rokok kelantai karena lama lama dia emosi dengan Mona, hubungan dengan Mona sama sekali tidak ada niat untuk kejenjang yang lebih serius. Diki adalah termasuk pria yang kemaruk, ingin pacaran dengan Mona dan dapat jatah tapi dia tidak mau menikahi nya.

"Aku memang mencintai Rosana!" Diki menggeram marah.

"Lalu apa arti nya hubungan kita?!" teriak Mona yang sudah marah.

"Kita hanya sama sama saling butuh, tidak usah banyak gaya karena kau pun bukan perawan lagi." bentak Diki pada Mona.

"Kau jahat padaku, Diki." Mona tak percaya dengan kekasih nya ini.

"Sejak awal kita sudah sepakat agar tidak melibatkan perasaan, aku dengan mu hanya butuh pelampiasan!" sinis Diki yang sangat pecundang.

"Tapi aku mencintai kamu!" pekik Mona.

"Aku tidak butuh cinta kamu! kau hanya ingin menjadikan aku tutup saja, sedangkan pria yang merusak mu bukan cuma aku saja." Diki mendorong Mona keras.

Setelah itu dia bergegas keluar dari kamar kost gadis ini, malas juga bertengkar terus masalah itu dengan Mona. yang ada nanti malah dengar tetangga dan ketahuan bahwa mereka usai zina, malah di grebek dan di suruh nikah.

...****************...

Diki sudah sampai di rumah nya dan langsung masuk kedalam kamar, di pandangi nya foto dia dengan Rosana yang terlihat sangat bahagia karena mereka sama sama tersenyum di foto tersebut. memang bila sudah membuang berlian maka pasti akan menyesal, akibat rasa serakah dalam sebuah hubungan dan juga mementingkan nafsu semata.

Kraaaak.

"Hah!" Diki kaget karena foto itu di tembus sesuatu yang sangat kuat.

Saat berbalik di belakang nya sudah ada sosok berpakaian serba hitam dan memakai cadar hitam juga untuk menutupi wajah nya, maka tidak bisa Diki mau melihat wajah orang ini. benda yang menembus foto tadi adalah peluru, pistol nya tanpa suara.

"Siapa kau?!" bentak Diki yang agak ketakutan.

Rosana sangat bahagia melihat wajah Diki yang sangat ketakutan itu, rasa sakit hati akibat di khianati jadi terobati walau hanya sedikit saja. puas rasa nya melihat pria yang menyakiti diri nya, sekarang ketakutan setengah mati dan tidak bisa berbuat apa.apa.

"Pergi dari rumah ku atau akan ku hubungi polisi." ancam Diki.

"Aku akan pergi setelah membunuh mu!" sentak Rosana.

"Kau?" Diki kaget karena biar bagai mana pun dia masih kenal dengan suara Rosana.

"Aku kenapa? kau memang lebih baik mati saja, Diki." geram Rosana sangat marah karena ingat kejadian itu lagi.

Bila awal nya bukan karena Diki yang selingkuh, mungkin saja Rosana tak akan mengalami masa buruk di mana dia harus di perkosa oleh Andri. oleh sebab itu orang yang pertama kali di bantai nya, tantangan yang di berikan oleh Vegas dan pilihan itu jatuh juga pada Diki sang mantan kekasih.

"Menjauh dariku, Rosana!" Diki takut melihat senjata wanita ini.

"Bukan kah kau sibuk mencari ku, kini aku datang padamu!" seringai Rosana sangat puas.

"Ku mohon padamu, tolong jangan sakiti aku." Diki terus menjaga jarak agar bisa kabur dari kamar ini dan minta tolong pada orang, sebab pistol Rosana tanpa suara.

"Aaaagkkk!" Diki berteriak keras karena dengkul nya sudah di tembus peluru.

Terjatuh tubuh pria yang tinggi besar ini, Rosana mengunci pintu dan mengambil kain untuk menutup mulut nya Diki agar tidak sibuk berteriak kesana kemari. yang ada nanti malah di dengar orang lain, Diki sudah lemas karena tempurung kaki pecah.

"Jangan bunuh aku, Rosana." Diki memohon iba.

"Tapi aku datang memang mau membunuh mu." sahut Rosana pula.

"Maafkan kesalahan ku, ku mohon padamu!" hiba Diki.

Rosana baru menyadari bahwa dia menikmati rasa takut dari calon korban nya, mungkin karena terlalu sakit hati ini sehingga dia sudah tidak punya iba dan yakin untuk membunuh Diki saja. apa lagi Vegas sudah menegaskan bahwa dia tak akan tertangkap polisi, Vegas yang akan membuat nya kebal akan hukum.