NovelToon NovelToon
Zavian Xanderson

Zavian Xanderson

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Persahabatan
Popularitas:620
Nilai: 5
Nama Author: Ael

Zavian Xanderson, memiliki kepribadian yang dingin, dan tertutup dengan sejuta pesona yang dimiliki.

Alina Angelica Kwelju. Gadis cantik, pintar dan juga kreatif. Gadis yang kerap disapa Alin atau Ina ini memiliki sebuah rahasia besar yang ia simpan bersama keluarganya.

Ini kisah sosok Zavian Xanderson, sang ketua OSIS SMA Rajawali dan bertemu dengan gadis segudang rahasia itu. Penasaran? Yuk baca^^

Jangan menilai sesuatu dari covernya!

Typo bertebaran!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

"Buk, Pak, Ina tidak melihat Alesha. Padahal hari ini waktu sekolah pulangnya cepat." Ternyata gadis yang bersama mereka itu adalah Ina alias Alina.

"Kamu benar. Mas, anak kita dimana? Apa mereka mencelakainya?" ucap Buk Gemi yang langsung dilanda kekhawatiran terhadap Alesha. Pak Danuarta/ Mas Danu yang disebut Torik tadi pun juga baru sadar bahwa anaknya saat ini sedang tidak ada. Alesha juga bahkan tidak pernah kalaupun singgah untuk bermain kerumah teman-temannya, karena anak itu sama sekali tidak memiliki teman selain Alina. Sedangkan, Alina selama ini ia yang singgah kerumah Alesha untuk bermain, bukan rumahnya.

Torik dan Rinda yang mendengar kegelisahan kakak dan kakak iparnya itu pun tersenyum miring. Alesha bisa ia jadikan umpan jika polisi mau menangkapnya.

"Torik! Aku tau Shasa kamu sembunyikan disuatu tempat. Cepat katakan dimana anakku!" Emosi Pak Danuarta sudah mulai naik karena darah dagingnya sekarang sedang terancam. Sedangkan Buk Gemi menangis tersedu-sedu dengan Ina yang mendekapnya guna menenangkan.

"Mas mau anakmu selamat? Boleh, suruh polisi itu meletakkan pistolnya ke tanah, dan biarkan kami pergi dengan mobilmu. Baru setelah itu kami beritahukan keberadaan anak kesayanganmu, Mas," ucap Torik menyeringai. Rinda tersenyum puas mendengar tutur kata suaminya.

"JANGAN MAIN-MAIN KAMU!"

"Kalau Mas Danu gak mau, gak papa. Anak mas itu akan mati sebentar lagi. Perasaan tadi wajahnya sudah pucat pasi."

"Pak, jangan percaya mereka. Mereka sedang memanfaatkan kita dengan mengancam untuk mencelakakan Alesha. Bisa saja Alesha tidak berada disini atau belum pulang sekolah." Alina benar, bisa jadi Alesha tidak bersama mereka. 

("Jika pun bersama mereka, mereka juga tidak punya senjata untuk mengancam anakku," ucap Pak Danu dalam hati.)

"Trus kita harus bagaimana, Nak?" lirih ibunda tercinta Alesha yang masih menangis.

Pak Danu segera mengode para polisi itu untuk menjalankan rencana B.

"Saudara Torik dan Rinda, sebaiknya kalian menyerahkan diri karena sekarang kalian sudah dikepung!" 

Tiba-tiba, muncul lah beberapa polisi dari samping untuk mengepung pasutri jahat itu. Pak Danuarta tidak punya pilihan lain saat ini untuk menggertak mereka. Ia segera mengambil pistol yang sudah disiapkan sejak tadi dikantong celananya dan segera menodongkan tepat ke arah Torik.

"Kali ini aku tidak akan tertipu lagi denganmu, Torik Hermawan! Cepat katakan dimana anakku, atau kau akan mati!" seru Pak Danu dengan tatapan dinginnya.

"Arghhh ... Sial!" Torik tidak punya pilihan lain, ia pun melempar tas besarnya tadi ke samping dan mengenai polisi didekatnya. Sedangkan Rinda, dia tidak tau harus berbuat apa, sehingga ia hanya diam ditempat.

Kaki Torik tertembak, membuat dia bertekuk lutut. Pak Danuarta segera datang dan menarik kerah baju Torik dengan kuat. 

"Cepat katakan dimana anakku!" ucap Pak Danuarta dengan menekan setiap katanya. Torik pun hanya tersenyum tanpa mau memberitahu.

Bugh!

Karena sudah tidak tahan lagi, Pak Danu pun meninju wajah Torik. Rinda yang melihat suaminya sudah tak berdaya pun langsung terduduk lemas. Ia ingin melarikan diri pun kakinya sangat berat untuk digerakkan.

"Rinda! Cepat kasih tau dimana Shasa!" tanya Buk Gemi yang datang langsung menghampiri Rinda bersama Alina. Buk Gemi sedikit menggoyangkan badan Rinda supaya perempuan itu segera memberitahu dimana keberadaan anaknya.

Rinda yang ditanya sangat sulit untuk menjawabnya. Disatu sisi, ia ingin memberitahu kepada Buk Gemi dimana Alesha berada, tetapi disisi lain, suaminya (Torik) menatapnya tajam, pertanda bahwa ia tidak boleh memberitahukan keberadaan Alesha.

Buk Gemi pun tidak bisa mengontrol emosinya melihat Rinda yang tetap diam membisu tanpa mau menjawab pertanyaannya. Alhasil, ia menampar pipi Rinda hingga perempuan itu tersungkur kebelakang.

Alina terkejut, ia harus memikirkan dimana keberadaan Alesha sekarang. 

"Pak, Buk, jika Om Torik dan Tante Rinda masih disini, berarti Alesha pasti ada didalam rumah. Kita harus mencarinya sekarang." Pak Danuarta dan Buk Gemi pun tersadar dan mengangguk mendengar pernyataan Alina. Mereka bertiga dan 2 orang polisi pun segera masuk kedalam rumah besar itu untuk mencari Alesha. Sedangkan Torik dan Rinda segera ditangani oleh para polisi yang lain.

Rumah sebesar itu bagi mereka sangat sulit untuk mencari keberadaan Alesha sekarang. Pak Danu memikirkan dimana anaknya berada sekarang.

"Gimana ini Pa, kamar kita, kamar Shasa dan ruang tamu, semuanya sudah kita cari, tapi Shasa masih belum ketemu. Apa dia tidak disini, Pa?" ungkap Buk Gemi dengan nada khawatir.

"Tidak, Ma. Papa merasa putri kita ada dirumah ini, tapi entah dimana bajingan itu mengurung Shasa."

"Pak, Buk, apa dirumah ini ada ruangan yang terpencil, ruangan yang sempit atau tempat rongsokan gitu?" tanya Alina penasaran.

"Ada, Nak. Ada di ujung selatan rumah ini."

"Kenapa kamu menanyakan ituu, Alina?" Buk Gemi tidak paham dengan maksud Alina menanyakan ruangan seperti itu disaat mereka sedang dilanda kepanikan.

"Jangan-jangan Raina ada disana?" Mereka semua langsung mengerti maksud Alina dan langsung beranjak menuju ke gudang. Bagaimana Alina tau? Karena seorang penjahat jika tidak menyembunyikan seseorang dikamar, pasti ada disebuah ruangan yang tidak terpakai atau gudang. Seperti hal lumrah:)

Ketika sampai di depan pintu gudang, saat membukanya, pintu itu ternyata terkunci. Polisi berusaha untuk mendobrak pintunya namun tidak bisa, sehingga Pak Danu mengambil alih dan menendang pintu itu dengan satu tendangan kuat, membuat pintu itu langsung terbanting.

Ternyata benar, Alesha disekap didalam gudang tersebut. Disana sudah memperlihatkan keadaan Alesha yang sedang diikat menyilang dengan kondisi badan yang menggigil. Orang tua Alesha pun segera membuka ikatan tersebut. Setelah terbuka, badan gadis itu masih menggigil membuat orangtuanya takut anaknya kenapa-kenapa. Pak Danu memutuskan untuk membawa anaknya ke rumah sakit, disusul dengan Buk Gemi, Alina dan polisi tadi yang sedang menelpon ambulans untuk datang.

Ketika memasukkan Alesha ke ambulance, tubuh gadis itu yang awalnya menggigil langsung berhenti, kemudian ia langsung pingsan. Suhu tubuhnya makin terasa panas. Pak Danuarta yang dilanda kepanikan langsung saja mengambil alih posisi pengemudi untuk menyetir ambulance itu dengan cepat menuju rumah sakit.

Tidak sampai 15 menit, ambulance pun berhenti. Alesha segera diturunkan dan dibawa  ke UGD dan langsung ditangani oleh dokter.

Dokter menyebutkan bahwa Alesha saat itu sedang mengalami syok berat akibat bentakan suara yang sangat kuat. Dan ia pasti telah melihat langsung bagaimana seseorang emosi mengeluarkan ekspresi yang menyeramkan, sehingga itu mengakibatkan trauma baginya.

Alesha juga sempat koma selama 2 bulan setelah kejadian tersebut.

Flashback off 

"Kasian sekali," ujar Ilham pelan.

"Iya, pasti waktu itu dia sangat terguncang." Aksa pun ikut menimpali. .

...***...

To be continued!

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!