NovelToon NovelToon
Menjadi Selingkuhan Suamiku

Menjadi Selingkuhan Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat
Popularitas:11.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Andreane

18+
Ikatan yang terjalin karena sebuah fitnah, membuat Karenina terpenjara oleh cintanya, hingga ia memutuskan untuk menjadi selingkuhan suaminya sendiri.

Penyamaran yang begitu apik, dan sempurna, sehingga sang suami tidak menyadari kalau ternyata, wanita lain dalam rumah tangganya adalah istri sahnya.


"Kau yang mengurus segala keperluanku, dan saat kau memutuskan untuk pergi, ada ketidak relaan dalam hatiku, namun aku tak bisa mencegahmu.
Hidupku kacau tanpamu, rapuh porak poranda" DANU ABRAHAM BUANA


"Anna Uhibbuka Fillah Lillah..., itu sebabnya aku menjadi orang bodoh, bertahan hampir dua tahun untuk mengabdikan diriku pada suami yang tidak pernah membalas cintaku" KARENINA LARASATI ARIFIN

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membohongi suami

Sesampainya di rumah, Nina menuju ke kamar. Ingin sekali dia menyerah dengan hubungan ini, tapi dia terlalu mencintainya.

"Aku tidak bisa melanjutkan penyamaran ini" gumamnya lalu menghembuskan nafas frustasi. Hari ini ia berniat menenangkan diri di rumah orang tuanya.

Entah kenapa, dia merasa cemburu pada dirinya sendiri. Kenapa saat menjadi Nesa, begitu mudahnya Danu tertarik padanya, yang baru bertemu beberapa menit. Sedangkan Nina, hampir dua tahun hidup bersama, sama sekali tidak bisa membuat Danu tertarik apalagi mencintainya.

"Maaf mas aku akan pergi menginap di rumah Abi dan Umi"

Sebuah pesan ia kirim ke nomor ponsel Danu. Nina tak pernah berharap pesannya di balas olehnya, sebab pria itu hanya akan membaca saja tanpa pernah membalasnya.

Berbeda saat berperan sebagai Nesa, tanpa menunggu lama, dengan cepat Danu pasti akan membalas pesannya.

Sesaat setelah membaca pesan dari sang istri, Danu menghubungi Nesa untuk memintanya kembali bertemu, namun ponsel Nesa tidak bisa di hubungi, membuat Danu berdecak kesal.

"Padahal ini kesempatanku untuk menemuinya lebih lama"

Berkali-kali Danu menghubungi Nesa, namun tetap saja nomornya belum juga aktif.

Di rumah Umi, Nina tidak pernah menceritakan permasalahan rumah tangga pada orang tuanya. Justru sebaliknya, ia akan menceritakan hal baik tentang Danu.

"Umi dosanya seperti apa si, kalau membohongi suami" tanya Nina pada uminya

"Dosa besar nak, makanya jangan sampai bohong sama suami" jawab umi.

"Kalau berselingkuh bagaimana umi?"

Umi terdiam sambil menatap heran wajah anaknya.

"Apa kamu berselingkuh Nin?" tanya Umi penuh selidik.

"Tidak umi, mana mungkin aku selingkuh, aku tidak mau mencemarkan nama baik Abi" sahutnya sedikit gugup.

"Umi kira Nin, pokoknya umi pesan jangan sampai kamu menghianati suamimu"

"Tapi aku sudah berbohong pada suamiku umi, aku juga sudah berselingkuh dengan suamiku sendiri" kalimat itu hanya mampu di ucapkan dalam hati Nina.

"Nin?" panggil Umi Lela dengan alis menukik tajam.

"I-iya umi"

"Jangan sampai kamu mengkhianati suaminya ya?"

"Tidak akan umi"

Hening tak ada lagipercakapan di antara mereka hingga selesai memasak.

"Nah sudah siap makan malamnya, cepat panggil abimu suruh ke meja makan"

"Baik umi"

Selang sekitar satu menit, Nina dan Abi memasuki area ruang makan. Nina menarik kursi lalu mempersilakan abinya untuk duduk, kemudian untuk dirinya sendiri.

Abi, Umi, dan Nina saat ini sedang menikmati makan malam. Tidak seperti biasanya yang selalu makan dalam diam, kali ini mereka bercerita banyak hal, termasuk kesibukan Danu dalam mengurus perusahaannya.

"Nina, tadi kesini sudah pamit sama suamimu?"

"Sudah Bi, mas Danu pun mengijinkan buat menginap beberapa hari di sini" jawab Nina, ia meraih gelas lalu meneguk isinya.

"Jangan tinggalkan suamimu terlalu lama"

"Tidak Bi, aku hanya menginap dua malam saja"

Abi tampak menganggukan kepala.

...🌺🌺🌺🌺...

Di rumah, Danu tidak ambil pusing dengan kepergian Nina yang akan menginap di rumah Orang tuanya. Justru ia merasa damai tanpa adanya Nina. Jika saja nomor Nesa bisa di hubungi, dia pasti akan menemuinya malam ini.

"Nesa, kenapa nomormu belum juga aktif sejak kita berpisah di hotel tadi siang. Apa kamu tidak menyukaiku?" Gerutunya dengan pandangan kosong menatap layar televisi yang tampak gelap.

"Entah kenapa bayanganmu selalu terlintas di otakku? Apa aku tertarik padamu Nesa?" Pria itu tampak mendesah pelan. "Setelah di khianati oleh mantan kekasihku dulu, hatiku benar-benar mati, tapi sejak bertemu denganmu, aku merasa tidak ingin kehilanganmu, ada apa denganku?" lanjut Danu lirih.

Kemudian hening, tak ada suara apapun kecula detak jarum jam yang mengisi ruangannya.

Saat Pandangannya tertunduk, ia membuka ponsel lalu matanya membulat sempurna ketika tahu bahwa pesanya sudah di baca oleh Nesa. Ia bergegas menghubunginya denan menekan tombol dial di layar ponsel.

Tak menunggu lama, panggilannya tersambung. Terdengar suara lembut seorang pria dari balik telfon.

"Hallo"

"Halo Nesa?" Nes, kenapa nomormu susah sekali di hubungi?"

"Maaf, ponselku kehabisan daya, aku baru saja mengisinya"

"Begitu ya ku pikir kamu tidak menyukaiku"

"Tidak mas, aku menyukaimu, tapi sayang ternyata kamu sudah beristri ya?"

"Aku tidak pernah mencintai istriku Nes"

"Kalau tidak mencintai istrimu, kenapa tidak berpisah saja"

"Tidak bisa, jika aku bercerai dengannya, aku akan kehilangan hartaku" akunya jujur "Nesa, bagaimana kalau minggu besok kita bertemu, kita habiskan hari minggu bersama-sama?"

"Memangnya mau kemana mas?"

"Ya jalan-jalan, kemana saja"

"Aku tidak bisa kalau harus keluar, aku takut jika teman-temanku memergokiku sedang berjalan dengan pria beristri"

"Lalu kamu mau kita ketemu dimana?"

"Kalau mas mau, kita habiskan hari minggu di vilaku, supaya tidak ada yang tahu tentang kita, bagaimana?"

"Baiklah aku setuju, yang penting aku bisa bertemu denganmu, menghabiskan hari liburku bersamamu"

"Ya sudah aku tutup ya"

"Selamat tidur Nesa"

Tanpa menjawab, Nina langsung menutup panggilannya. Jantungnya berdebam sangat kencang, ia bahkan tak bisa mengendalikan detakannya yang sangat liar.

Sementara Danu berbunga-bunga mendengar suara Nesa, ia bagaikan anak remaja yang sedang mengalami pubertas, padahal Nesa adalah Nina yang tak lain adalah istri sahnya.

Dua malam telah berlalu. Dua malam pula Nina menginap di rumah orang tuanya dan kini, dia sudah kembali ke rumah sang suami.

Saat sampai di kediaman Danu, Nina di kejutkan dengan kondisi rumah yang berantakan. Baju kotor Danu yang berserakan di lantai, dapur dengan piring kotor yang bertengger di wastafle, serta ruang keluarga yang di penuhi dengan sampah kulit kacang, membuat Nina berdecih.

Bahkan Nina sendiri bingung harus mulai dari mana untuk membersihkannya.

Mendesah pelan, Nina bergegas membereskan kamar milik suaminya, memunguti baju kotor lalu memasukannya ke dalam mesin cuci, menekan tombol star setelahnya melanjutkan menyapu dan mengepel lantai, mencuci kamar mandi di dalam kamar suaminya.

Setelah dari kamar Danu, Nina beralih ke ruang keluarga, lalu menuju dapur untuk mencuci piring-piring bekas makan Danu.

Matanya membulat saat melihat sebuah teflon yang sedikit gosong tergeletak di atas kompor.

Danu memang tidak bisa memasak, Ia hanya mengandalkan makanan buatan istrinya.

Setelah menghabiskan waktu dua jam untuk membersihkan rumah, Nina segera pergi untuk menjemur pakaian.

"Hufftt Capek sekali" Keluhnya sambik mengusap keringat di keningnya. "Sebentar lagi adzan dzuhur. Aku akan mandi, setelah itu aku ingin istirahat sebentar" gumam Nina.

Sebelum memasuki kamar mandi, ia berniat membuka ponsel rahasianya. Dua pesan berturut-turut dari Danu pun masuk ke dalam ponselnya.

*Mas Dan**u* : "Nesa, sedang apa kamu?"

Mas Danu : "Aku tidak bisa konsentri dalam bekerja, aku merindukanmu"

Pesan Danu membuat Nina kesal. Alih-alih membalas, Nina malah menaruh ponselnya begitu saja di atas nakas. Ia segera melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Dia berendam dalam air hangat, mencoba menetralisir perasaan yang carut marut memporak-porandakan hati dan pikirannya. Rasa marah pada sang suami, dan rasa cemburu pada Nesa membuat otaknya nyaris meledak.

"Nesa kamu sangat beruntung, baru saja bertemu, kamu sudah bisa melumpuhkan Danu yang keras kepala dan ganas. Untung saja Nesa itu adalah aku, coba kalau Nesa itu orang lain" gumam Nina seraya menggelengkan kepala. "Aku tidak tahu seperti apa hancurnya hatiku jika dia berselingkuh dengan wanita lain"

Setelah puas berendam, Nina segera ambil wudhu berniat melaksanakan sholat Dzuhur.

Ia menggelar sajadah di samping tempat tidur, mengenakan mukena lalu memulai takbiratul ikhram.

...🌻🌻🌻🌻🌻🌻...

Sore hari usai sholat maghrib, Nina bersiap menyiapkan bahan makanan yang akan di masak untuk makan malam. Ia akan memasak menu kesukaan sang suami.

Tumis kangkung, dan pepes ikan pedas, serta ayam goreng krispi, tak lupa sambal mattah ia buat untuk menambah selera makan.

Selama satu jam lebih wanita itu berkutat di dapur, beberapa menu sudah tersaji di meja makan. Sembari menunggu Danu yang sebentar lagi akan kembali dari kantor, ia duduk di ruang tengah sambil membuka laptop mencari informasi tentang ilmu designer.

BERSAMBUNG

1
Upriyanti II
kan kak nina ada di rmhnya kak irma dia sedang magang
Upriyanti II
kak nina kan menyamar sebagai kak nesa
Asti ly
ihhh gmpng kali sih percaya kt orng
Asti ly
knp sihh Nina nya mintla isah ranjang 😢
Anonymous
k
echa purin
/Smile/
Susilawati
gimana sih kamu Nina.. giliran Danu bener2 cinta sama kamu ehhh malah kamu yang ragu.. hadehhh.. 🤦‍♀️
anna zahra
trik yg bagus,,, /Smile//Good//Good/
Nasywa Humaira Zidny
tapi lihat nanti nina sama danu bucin akut
Nasywa Humaira Zidny
seingatku kalau masih perawan gak sampai mengucur deras darah perawan cuma kaya noda mau haid pertama seingatku /Tongue//Proud/
Agus Maryadi
Buruk
Nasywa Humaira Zidny
wah mungkin akan segera fi sembunhikan nih nina sama mertuanya kalau sudah terbongkar kebohongan nina selamat memikmati kegalauan mu danu kamu gak akan ketemu nina sangat lama apalagi nanti nina hamil rasain lho biar tau rasa laki kaya lho yang gak bisa bersyukur udah punya istri baik sholehah walau kamu tidak mencintainya seharusnya kamu bisa menerima takdir dari tuhan eh malah mencari selingkuhan untung yang selingkuhannya nina coba kalau bukan yang ada sengsara lho
Nasywa Humaira Zidny
cepat pergi saja nina nanti danu bucin berat , ceritanya sudah ini sudah tau nanti ada lanjutannya yang akan di alami sama cucunya bikin baper terus tapi seru
Syahna Amira sy
abisnya si Danu udah kecewa duluan Ama Nina karena cara menikah mereka terpaksa...tp itukan bukan salahnya Nina seharusnya Danu itu lebih terbuka hati dan pikirannya...KL menerima dgn lapang mungkin dia nggak sebenci itu ke Nina
Syahna Amira sy
lanjut
Imam Syafi'i
Luar biasa
Ira
keren
Yanti86
Luar biasa
Tribudi Nuraini
Buruk
Dwi Haznay
mbuket banget, menenangkan diri koq bertahun2, hidupnya dibikin runyam sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!