Berawal dari Marley yang menolong gadis kecil yang ia beli dari Klub malam, dengan bayaran yang tinggi.
Sebagai seorang Cassanova, tentunya Marley menginginkan hal ranjang kepada gadis yang telah ia tolong.
Tapi, Bintang memberi syarat sebelum menyentuh nya harus menikahi nya terlebih dahulu. lalu bagaimana dengan Marley? apakah mereka akan menikah hanya karna darah perawan yang diinginkan Marley?
Ayo baca dan jangan lupa Vote, Follow, like, dan komentar agar novel ini bersinar terang:)
Follow IG:authorhaasaanaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode Dua Sembilan
Para bodyguard yang berdiri dihalaman samping takut kala melihat kemarahan Marley, mereka telah bertindak ceroboh karena tidak tahu kepergian Bintang.
“Cari Bintang sampai ketemu! Jangan kembali kalau belum menemukan nya!” Teriak Marley dengan kencang dan penuh amarah.
Para bodyguard mengangguk mengerti, mereka langsung menjalankan perintah dari Marley. Dan Marley tiada henti merutuki dirinya sendiri, ia tidak menyangka jika Bintang bisa bertindak nekat.
Kala Marley ingin melepas tali itu, kaki nya tidak sengaja menginjak anting. Marley mengambil nya dan langsung teringat dengan wajah Bintang yang menangis tadi, menangis karena ulah nya dan ulah Vanya.
Anting itu diremas oleh Marley, ia benar-benar marah dengan Vanya dan dirinya sendiri.
“Aku harus cepat menyelesaikan masalah ini!” Ucap nya, Marley langsung berlari keluar menuju lantai bawah.
“Tuan, nona Bintang kabur belum lama.. Pasti masih ada di sekitar sini.” Ucap Alga, ia telah melihat dari kamera CCTV.
“Ayo ikut aku, bawa wanita itu menuju Rumah Sakit.” Ucap Marley, Alga tidak mengerti. Menurut nya mencari keberadaan Bintang itulah yang utama, Vanya biarkan saja dulu.
“Tapi, Tuan..”
“Jangan bantah! Cepat lakukan!” Bentak nya, Alga dan Keyra sampai terkejut mendengar suara amukan dari Marley.
Marley berlalu pergi menuju mobil nya, untung nya Sinta tadi pergi dari Mansion. Dan Marley harus segera menemukan Bintang, sebelum Sinta mengetahui semua ini. Dan lagi, Marley khawatir jika terjadi sesuatu yang buruk kepada Bintang, gadis itu tidak tahu apa-apa.
Vanya yang sedang menikmati rencana nya berhasil dengan mudah nya, terkejut kala tangannya ditarik oleh Keyra.
“Ratu drama, ayo pergi ke Rumah Sakit.” Ajak Keyra, ia tersenyum sinis kepada Vanya.
“Kalian mau apa?!”
“Mau melakukan hal yang mungkin akan membongkar semua kejahatan mu.”
Vanya langsung mengerti apa yang dimaksud Keyra, ia tidak mau itu terjadi.
“Aku tidak mau, selama hamil ini aku lebih cenderung kelelahan. Jadi..”
“Jangan banyak alasan jika anak itu memang anak Marley, seharusnya kau percaya diri aja apapun yang akan dilakukan Marley.” Ucapan dari Keyra membuat Vanya tidak bisa berkata-kata lagi.
Habis sudah ide nya untuk menaklukan Marley, dengan pikiran yang masih melayang jauh.. Keyra menarik tangan nya menuju mobil. Dimana Marley sudah menunggu, semua ini akan seru.
Kala sudah sampai didalam mobil, Vanya tidak mau masuk. Ia melihat Marley yang sangat menyeramkan menatap dirinya.
“Jika Marley tahu aku berbohong, bisa habis aku! Atau mungkin tubuh ku akan dikuliti oleh nya dan dibunuh disaat itu juga.” Gumam Vanya di dalam hati.
“Masuklah, sayang.. Kita harus memeriksa keadaan baby nya bukan?” Kata Marley dengan senyuman manis, tapi menurut Vanya itu bukanlah senyuman manis.. Melainkan senyuman seorang psycho.
“Tidak! Aku tidak mau mati dengan cara seperti ini, ini tidak lucu!” Batin Vanya.
“Tunggu, anak ini bukan anak mu. Sama sekali bukan, aku yakin itu!” Ucap Vanya dengan tegas, sampai membuat Keyra terkejut karena cepat sekali Vanya mengakui nya.
Tanpa menunggu respon dari Marley maupun Keyra, Vanya langsung berlari pergi.
“Loh kok lari?!”
Keyra tertawa melihat nya, ternyata hanya segitu keberanian dari Vanya.
“Huh”
Marley menghela napas lega, setidaknya pembuat masalah telah pergi. Dan ada Keyra sebagai saksi, sekarang tinggal menemukan Bintang saja.
“Alga, sekarang cari Bintang. Kita harus menemukan nya malam ini, sebelum terjadi sesuatu yang buruk kepada nya.”
Alga mengangguk, ia langsung melajukan mobil ketempat yang memungkinkan jika Bintang menuju kesana.
Keyra ditinggal begitu saja oleh Alga, padahal dirinya ingin ikut mencari Bintang.
“Astaga, Alga!”
~
Bintang terus berlari menuju tempat yang ia merasa jika Marley tidak akan menemukan nya. Kesalahan Bintang adalah, ia tidak membawa uang sedikitpun.
“Aduh.. Aku harus bekerja untuk mempertahankan hidup” Ucap nya, Bintang menuju taman.
Banyak orang yang duduk bersantai disana, bahkan Bintang melihat ada juga orang yang berkencan. Karena lelah banyak berjalan, Bintang istirahat di salah satu bangku yang kosong.
Bintang sangat haus, tapi ia tidak memiliki uang sedikitpun. “Haus banget..” Lirih nya, tenggorakan nya terasa kering.
Bintang menatap sekeliling sambil menahan rasa haus nya, ia tidak sengaja melihat David dengan wanita yang sangat sexy. Pria itu kelihatan sedang bermesraan dengan wanita cantik itu, Bintang tidak ada pilihan lain selain menemui nya.
“Kak David” Sapa Bintang, sang pemilik nama menatap ke arah nya. Wajahnya terkejut karna melihat Bintang yang datang menghampiri nya, karna ini suatu hal yang aneh menurut nya.
“Loh Bintang? Kok kamu ada disini?”
“Hmm, kak aku ingin pinjam uang untuk beli minum. Aku haus banget..”
Tanpa banyak berpikir lagi, David langsung mengeluarkan dompet nya. Dan wanita yang bersama nya hanya diam saja, bukan hak nya untuk protes.
David mengeluarkan uang 5 lembar bewarna merah, “apakah ini cukup?” Tanya nya, Bintang menerimanya dengan senyum yang bahagia.
“Sebenarnya kebanyakan, tapi aku butuh, kak. Aku pinjam, nanti setelah aku bekerja akan aku kembalikan pada mu.”
“Tidak perlu, kau hanya..”
“Terimakasih, kak. Aku harus pergi, sekali lagi terimakasih.” Ucap Bintang, ia langsung berlari meninggalkan David.
David ingin mengejar nya, ini kesempatan langkah bertemu Bintang tanpa Marley disekitar nya.
“Eh mau kemana?” Tanya wanita bayaran itu, ia tidak suka kala David ingin mengejar gadis kecil itu.
“Aku harus menemui Bintang”
Wanita cantik itu memegang junior David, hingga menegang seketika.
“Kau!”
“Apa? Mari kita turunkan adik mu.” Bisik wanita itu, David berdecak sebal. Ia tidak bisa mengejar Bintang dalam keadaan adik yang menegang, bagaimana pun harus merasakan kenikmatan terlebih dahulu.
Akhirnya David menarik tangan wanita bayaran itu, dan membawa nya pergi menuju mobil nya. Untuk menuju Apartemen nya, soal Bintang akan ia cari nanti.
Sementara Bintang sudah membeli minuman, ia lega sekali kala sudah berhasil menyegarkan tenggorakan nya. Kala Bintang sedang asyik minum, ia melihat ada gadis kecil yang menjual bunga mawar kala lampu merah menyala.
Pekerjaan yang mudah dan cocok untuk nya, tidak memerlukan tanda kelulusan sekolah.
“Akan aku coba kerja itu, pasti bisa” Ucap Bintang, ia semangat sekali kali ini.
karena gak tahan nanggung rindu ke Ru y 😀😀😀
ma. pos kau David.. hukum tabur tuai itu nyata ada ny
hanya kenaa jadi jahat, padahal dia dulu baik, saat ber sama Ruby
alamak lampir 😀😀😀
klu jawab ny dlm hati gak kedengaran.
jangan cari biang masalah, ntar emosi sendiri
ada hati yg hrs kaujaga
jika suatu saat di tindas, bisa membela diri dari mereka
biasa ny cuma elayan dan manager aja
tes DNA apa b enar itu anak Marley 😁😁😁
tak kan pernah ahmerasa puas kli tdk me yaitu. dan kau Marley, sungguh terlalu...
kayak ny punya cinta segitiga sama sarah, yg jalang.
tinggal di Mansion mama kan lbh aman 😁😁😁