Qin Ruyue, seorang permaisuri yang setia dan penuh kasih, mengalami pengkhianatan paling menyakitkan. Kaisar yang pernah dia cintai dengan sepenuh hati, serta adik tirinya yang menjadi selir, bersekongkol untuk menjatuhkannya.
Setelah melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan, Qin Ruyue disiksa tanpa ampun dan akhirnya dibunuh dalam kesengsaraan yang mendalam.
Namun, takdir memberikan kesempatan kedua yang tak terduga. Qin Ruyue tiba-tiba terbangun, dan mendapati dirinya kembali ke masa tiga tahun yang lalu, Qin Ruyue bertekad untuk mengubah segalanya.
Tidak lagi menoleh ke arah suami yang pernah mengkhianatinya dan adik tirinya yang berkhianat, Qin Ruyue membuat keputusan yang mengejutkan seluruh istana.
Dia akan mengungkap rahasia gelap istana, membalikkan keadaan, dan merebut kembali nasibnya kali ini, dengan caranya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENENTUKAN ISTRI SAH
Li Mei menganggukkan kepala, "Nona, budak akan lebih sering lagi mengawasi nona muda kedua, saat anda terjatuh ke kolam, budak tanpa sengaja melihat nona kedua berlari, sepertinya dia terlibat dalam musibah yang anda alami."
Qin Ruyue menggelengkan kepala, "Tidak perlu! Masalah ini aku akan memikirkannya sendiri. Li Mei, kau hanya harus berada di sisiku, hal yang lainnya, aku memiliki pengaturan sendiri."
Li Mei menjawab dengan semangat, "Baiklah nona, anda tidak perlu khawatir, Li Mei pasti akan mengurus semua keperluan anda dengan baik."
Setelah selesai berendam, Qin Ruyue berganti pakaian, dia menatap pantulan wajah cantiknya di cermin tembaga, sambil membenahi beberapa riasan yang tidak sempurna.
'Di kehidupan yang lalu, keluarga Feng mengalami kehancuran. Mereka di tuduh sebagai pemberontak sehingga mengakibatkan seluruh keluarganya di asingkan. Tuan tua dan tuan besar di eksekusi, nyonya mereka depresi hingga akhirnya bunuh diri, meninggalkan 4 orang anak yang memiliki kemampuan bela diri. Aku akan pergi ke kuil besok, jika perkiraanku tidak meleset, seharusnya akan ada penyergapan di sekitar jalan menuju kuil itu! Kali ini, aku akan menyelamatkan keempat orang Feng bersaudara itu dan menjadikan mereka sebagai orang-orangku!'
Qin Ruyue segera berdiri, setelah menikmati beberapa hidangan lezat, tubuhnya mulai pulih, dia memiliki kekuatan untuk berjalan kembali seperti biasanya.
"Li Mei! Ayo temui ayahku! Aku berencana untuk pergi ke kuil besok dan mempersembahkan dupa." ucap Qin Ruyue.
Li Mei mengikutinya dari belakang, "Nona, anda tidak boleh tergesa-gesa, agar tidak tersandung."
Qin Ruyue terkikik pelan, "Aku tahu, Li Mei. Apakah kau menganggapku seperti anak kecil?"
"Nona, Li Mei tidak berani." jawabnya sambil menunduk, keduanya akhirnya sampai di ruang kerja milik Adipati Zhenbai.
"Ayah! Apakah anda sangat sibuk? Bisakah putrimu datang dan berbicara sebentar?" ucap Qin Ruyue, meskipun dia seorang nona tertua, namun masih harus mengikuti etika, ketika ingin bertemu dengan yang lebih tua.
Adipati Zhenbai menjawab dari dalam ruangan. "Masuklah, Yue'er!"
Dua orang penjaga yang berdiri di depan segera mendorong pintu ruang kerja milik Adipati Zhenbai dan mempersilahkan Qin Ruyue masuk. "Nona!"
Qin Ruyue tersenyum tipis dia berjalan dengan sangat anggun kemudian membungkuk di depan Adipati Zhenbai. "Yue'er telah bertemu dengan ayah."
"Bangunlah! Yue'er, apakah anda membutuhkan sesuatu?" tanya Adipati Zhenbai.
Qin Ruyue menganggukkan kepala, "Ayah, Yue'er berniat untuk mengunjungi kuil besok pagi dan mempersembahkan dupa. Akhir-akhir ini banyak masalah buruk terjadi di dalam kediaman, Yue'er ingin berdoa dan meminta nasehat pada pendeta."
Adipati Zhenbai menganggukkan kepala, "Baiklah, ayah akan mempersiapkan beberapa orang prajurit untuk mengawal mu kesana. Yue'er, akhir-akhir ini ibukota sedikit tidak tenang, anda harus bisa menjaga diri lebih baik."
"Ayah, Yue'er mengerti, anda tidak perlu khawatir." jawab Qin Ruyue, dia tidak menolak tawaran yang di berikan oleh Adipati Zhenbai agar tidak mengundang kecurigaan.
"Yue'er, ada sesuatu yang ingin ayah bicarakan dengan mu!" ucap Adipati Zhenbai sambil menyerahkan sebuah buku kecil pada Qin Ruyue.
Qin Ruyue mengambilnya dengan senang hati, kemudian membaca tulisan yang ada di buku. Wajah cantik itu tiba-tiba saja berubah menjadi hitam, matanya di penuhi dengan aura membunuh yang sangat pekat.
"Ayah telah memerintahkan salah seorang bawahan untuk menyelidiki kecelakaan yang kau alami, orang itu adalah salah satu penjaga kediaman Ran'er. Setelah di tangkap dan di siksa, pria itu masih enggan untuk membuka mulut." ucap Adipati Zhenbai sambil menghela nafas lelah.
"Ayah, aku sudah mengetahuinya, kecelakaan itu berhubungan dengan adik perempuan ku, dia cemburu karena perjodohanku dengan yang mulia pangeran ketiga. Aku juga tahu bahwa mereka telah lama menjalin hubungan dan saling mencintai." ucap Qin Ruyue sambil menundukkan wajahnya.
"Yue'er, ayah telah memerintahkan bawahan untuk mengawasi Ran'er dan tidak membiarkan gadis itu untuk keluar satu langkah pun dari kediamannya. Meskipun ayah tidak menyukai ibunya, tapi Ran'er juga putri kandung ku. Ayah harus bersikap adil terhadap kalian berdua." ucap Adipati Zhenbai.
Qin Ruyue tersenyum tipis, "Tidak apa-apa ayah, aku mengerti kesulitan anda. Tidak perlu menghukum adik kedua, dia hanya bingung sesaat, hingga merencanakan pembunuhan terhadap ku."
"Yue'er!"
"Ayah, sejak ibu meninggal, anda belum mengangkat seorang istri, ada dua selir di rumah ini, anda bisa memilih salah seorang dari mereka." ucap Qin Ruyue.
Adipati Zhenbai mengerutkan dahinya, "Menurutmu, siapa yang lebih pantas?"
"Ayah, selir Hong memiliki temperamen yang sedikit keras, dia juga merupakan selir pertama di rumah ini, sayangnya dia tidak bisa mendidik putri kandungnya sendiri, sehingga memiliki pemikiran buruk terhadap saudaranya. Selir Zhi memiliki temperamen yang sangat lembut, dia juga pandai dalam mengelola keuangan dan sangat berdedikasi. Kedua putri yang di lahirkan nya sopan dan sangat penurut, memperlihatkan didikan yang sangat bagus. Menurut Yue'er, selir Zhi jauh lebih baik untuk dijadikan istri sah dibandingkan dengan selir Hong, dia tidak akan pernah mempermalukan keluarga kita."
Adipati Zhenbai menganggukan kepala, "Ayah telah lama meninggalkan rumah dan tinggal di perbatasan, sehingga kurang mengetahui bagaimana sikap dan sifat yang dimiliki oleh kedua orang wanita itu. Jika menurut Yue'er selir Zhi lebih baik, maka ayah akan mengangkatnya menjadi istri sah."
Qin Ruyue menganggukkan kepala, "Ayah, selir Zhi telah lama tertindas di kediaman ini, dia tidak pernah membalas apa pun yang di katakan oleh selir Hong. Sudah saatnya bagi keluarga kita untuk menebus semua ketidakadilan yang dialaminya selama ini."
"Baik, ayah menyetujuinya." ucap Adipati Zhenbai sambil tertawa.
"Yue'er adalah putri tertua, ayah berharap anda bisa membantu selir Zhi dalam mengelola rumah ini di masa depan."
"Ayah tidak perlu khawatir, Yue'er pasti akan melakukannya dengan baik. Ayah, bukankah anda seharusnya segera memindahkan selir Zhi ke kamar utama? Paviliun yang di tempatinya terlalu kecil dan bobrok, untuk menjadi nyonya Adipati, dia harus memiliki perawatan yang terbaik.''
Adipati Zhenbai menganggukan kepala, dia segera memanggil pelayan untuk membersihkan paviliun mawar dan menjemput selir Zhi untuk pindah. "Berikan sepuluh kain terbaik, tambahkan perhiasan dan juga 10.000 tael perak."
Dalam sekejap, berita itu sampai di telinga selir Hong, dia terlihat sangat marah setelah mengetahuinya. Apalagi alasan Adipati Zhenbai mengangkat selir Zhi sebagai istri sahnya adalah karena permintaan dari Qin Ruyue.
"Jalang kecil itu benar-benar berani menentang ku, lihat saja, aku pasti akan membalasnya.'' ucap selir Hong sambil mengepalkan tangan.
Salah seorang pelayannya berjalan mendekat, kemudian membisikkan sesuatu yang membuat wajah selir Hong semakin marah. "Apaaa?"